01. [PROLOG]

===_Lost in Memory_===

Gerombolan orang berpakaian tertutup dengan topeng diwajah mereka melangkah masuk kesebuah tempat,dengan menyeret wanita yang sudah tak berdaya ke hadapan seseorang.

BRUUKK

Wanita itu tersadar ketika ia di dorong menabrak kaki kokoh yang berdiri tegak dihadapannya.

Ketika mendongak, Air matanya keluar,ia bersujud didepan kaki Pria itu sambil meminta pengampunan, bahkan tanpa ragu Wanita itu mencium kaki pria yang terbalut sepatu mahal itu berulang kali

"K-kumohon...hhh ampu-ni Aku,jangan s-sakiti mereka kumohon"

"A-aku lah yang s-salah... tolong biarkan mereka hiks...-Kau bisa bunuh aku saja-"

Bugh

Respon yang diterima oleh wanita itu adalah tendangan. Ia tersungkur dengan rahang yang membiru. Pria tadi mendekat dan memukul wajahnya berulang kali menggunakan ujung pistol yang ia pegang.
Dan belum cukup sampai disitu

Plak

Pipinya ditampar.

Kekuatannya tak main main. Perih menjalar disekitar pipinya, menyamarkan rasa sakit yang sebelumnya dengan rasa sakit yang lebih menyayat.

Wajah cantiknya sudah babak belur dalam sekejap.

"Hhh..hh..AKH-!!"Wanita itu meringis saat rambutnya dijambak,dipaksa mendongak menatap Manik hijau tua setajam Elang menatapnya membunuh.

"Kau pikir dengan kau mati Aku akan senang huh?"Pria itu tersenyum remeh,tangannya beralih mencengkram rahang wanita itu membuat nya mengerang kesakitan.

"Tanpa Kau minta tentu saja Aku akan membunuhmu,tapi bukan sekarang" cengkramannya semakin kuat,nyaris mencekik.

"Katakan padaKu dimana mereka?" tanyanya dingin.

"JAWAB!"sentaknya ketika Wanita itu hanya diam.

"Jadi kau memilih untuk masuk ke neraka daripada memberitahuku dimana mereka huh?"

Mendengar itu,Wanita tersebut semakin memberontak,berakhir dengan pipinya ditampar sekali lagi oleh Pria itu.

"Hhh...A-aku lebih baik mati d-dari pada harus membuat mereka dalam...bahaya"ucap Wanita itu dengan lemas. Pria tadi mendecih,mendekatkan wajahnya pada telinga Wanita dicengkramannya.

"Ku pastikan Kau tak akan pernah melihat matahari kembali terbit,dan jangan harap Aku akan mengasihani mereka"ucapnya penuh penekanan.

Hingga detik kemudian cengkramannya ia lepaskan membuat Wanita tadi terbatuk batuk setelah meraup udara dengan rakus.

Lehernya hampir saja remuk jika saja tadi tidak segera dilepaskan.

Pria tadi berjalan menjauhinya dan hanya dalam tatapan mata, bawahannya bergerak kembali menyeret Wanita itu menuju kesebuah ruangan berlapis pintu besi tebal.

Wanita itu meronta,mencoba melepaskan diri meski sia-sia.

"K-KAU!! KAU TAK BISA BEGINI!! HIKS... LEPASKAN AKUU!!"

"DIAMLAH!!"bentak salah seorang.

Ia dihempaskan ke lantai kotor,dan salah satu kakinya dipasangi rantai besi.

Wanita itu mencoba melarikan diri tapi ketika hampir mencapai pintu,rantai itu menahan pergerakannya hingga membuatnya terjatuh. Meninggalkan bekas membiru disekitar rantai yang menjerat kakinya.

"Hikss...KAU KEJAM!! DASAR BRENGSEKK!!"Teriaknya menahan tangis.

Tapi percuma,pintu besi itu segera tertutup hingga menciptakan suara dengung yang memekakkan telinga.
Membuatnya terdiam seketika, menyadari ruangan ini menjadi gelap.

Dinding tinggi besar tanpa ventilasi maupun jendela mengelilinginya. Hanya ada setitik cahaya dari sebuah plafon yang bolong.

Wanita itu menunduk,memeluk kakinya sendiri dan menenggelamkan wajahnya dilutut.

"Hiks L-lia...tolong aku..."

Dilain tempat,Wanita yang tengah menyetir mobil itu berhenti ditepi jalan setelah menemukan tempatnya.

Sebelum keluar ia memastikan keadaan sekitar,melihat sekiranya tak ada yang mencurigakan Wanita itu keluar dari mobilnya.

Mengeratkan topinya,ia berjalan mengawasi sekitar sambil melihat kertas berlipat ditangannya.

Mencari alamat yang tepat.

Wanita itu memasuki sebuah gang mengikuti alamat dikertas,menuruni sebuah tanjakan dibalik gang dengan berjalan kaki hingga ia tiba didepan sebuah bangunan.

Ia menoleh kebelakang sebentar,tak ada yang mengikutinya.

Dan dengan ragu ia melangkah masuk ke pekarangan bangunan kayu bertingkat itu.

Suasana nya sepi karena hampir menjelang magrib,hanya ada beberapa motor yang lewat.

Wanita itu mengetuk pintu setelah sampai didepan bangunan itu. Tak ada tanggapan selama beberapa saat membuatnya ragu,Hingga tak lama pintu terbuka, seorang Wanita paruh baya terlihat dari balik pintu yang terbuka.

Wajahnya terkejut,"ah! anda akhirnya kembali?"

=_already to started?_=


Well...akhirnya nulis lagi :)
Sebenernya kemaren kemaren tuh nulis sih tapi gak selesai selesai ugha :v

Gegara sempat mikiran kelanjutan alur cerita ini,author sempat mikir ama latar waktu dari cerita ini tuh keknya bermasalah... so aink bikin ulang deh...tapi gak berubah kok ceritanyaa,cuma latar waktu doang kok ^______^

Jadi kalo di versi sebelumnya itu latar waktunya dari waktu si Kembar udah SMA...nah kalo yang sekarang ini mau author buat cerita mereka dari kecil gituu

Tapi paling gak sampai lima chapter udah lompat waktu lagi ke SMA hehe ^o^

Jadi ini supaya nanti gak terlalu banyak flashback... meskipun tetap akan ada aja tuh namanya flashback buat ngungkapin rahasia (?) :v

Maaffin kalo penulisan narasinya jelek dan ada typo TwT,lama gak nulis soalnya.

Waiting for next chapter yaa

See u
-El~fira♡

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top