┈─.᪥ָ࣪ Shiratori Aira
A NIGHT IN FOREST
Shiratori Aira x Reader
by :: yukiii555
Sebuah rahasia tanpa diketahui siapapun, pada suatu malam dengan salju yang mulai turun, sebuah memori manis terasa seperti mimpi indah, sebuah pertemuan singkat membuat senyum merekah, bagaikan sebuah dongeng tentang dunia penuh keajaiban.
"[Name]!!"
"Ehh...? Ya, Anzu?"
"Apa yang sedari tadi kau lamunan kan? Aku sudah berkali-kali memanggil mu loh. "
"Maaf, aku hanya teringat kembali tentang sesuatu—"
"Mimpimu itu?"
"Sudah kubilang itu bukan mimpi kan Anzu!!"
"Dunia penuh keajaiban seperti itu apalagi kalau bukan mimpi namanya?"
"Iya sih...."
✧༺❄️༻∞
Langit malam bertabur bintang, guguran salju membuat hutan seakan terhampar sebuah selimut putih lembut yang tampak berkilau dibawah sinar rembulan.
Seorang gadis bertudung merah berjalan di jalan setapak, maniknya menyelusuri sekitarnya, berusaha memahami dimana tepatnya ia berada.
Krsuusk
"!!!?"
Sebuah suara berasal dari rerumputan yang terlihat menjulang menutupi sesuatu yang berada di baliknya.
Dengan ragu gadis itu berjalan mendekati rerumputan tersebut, hanya tinggal beberapa langkah sesuatu tiba-tiba saja muncul!!
Tunggu, apakah itu sebuah telinga rubah?
Tak lama dari itu wajah seorang pemuda terlihat dari balik rumput tersebut, ia adalah seorang pemuda bersurai pirang namun sesuatu yang tak biasa terlihat, sepasang telinga rubah terlihat diatas kepala pemuda tersebut bergerak layaknya telinga tersebut benar-benar milik pemuda itu—atau mungkin saja itu faktanya?
Melihat itu, sang gadis terkejut dan mundur beberapa langkah dari tempatnya.
Pemuda itu hanya memandang gadis itu bingung, dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari rerumputan itu, dan bisa terlihat pemuda tersebut memakai sebuah kimono dengan sebuah ekor terlihat dibelakang nya.
"Si ... siapa kau?!"
"Hmm? Bukankah harusnya aku yang bertanya seperti itu, apakah kau orang baru?" ucap pemuda itu terlihat benar-benar kebingungan.
"A ... aku bahkan tidak tahu dimana ini aku—"
"Kau tersesat?"
"Mungkin?" ucap gadis itu tak begitu yakin.
"Mmmmm..., bagaimana jika kau ikut denganku? Kita bisa menanyakan ke Tattsun-senpai! Mungkin ia tahu sesuatu!"
"....."
"E ... eh? Apa kau tidak mau?" tambah pemuda itu. Telinga rubah dan ekor miliknya mengarah kebawah, memperlihatkan rasa kecewa.
'Manis,' hanya satu kata yang terpikirkan oleh gadis itu melihat pemuda didepannya itu.
"Eh ... Bukan maksudku bukan tidak mau—"
"Jadi kau mau!?" ucap pemuda tersebut raut yang kecewa telah hilang dari wajahnya, tergantikan oleh senyum berharap membuat sang gadis tak kuasa untuk menolaknya.
"Um...," Gadis itu hanya bisa menganggukan kepalanya, membuat senyum manis merekah di wajah pemuda tersebut.
"Baiklah ayo~ Oh iya seharusnya aku memperkenalkan nama dulu, namaku Shiratori Aira, namamu?" Ucap pemuda itu berjalan mendahului dan gadis itupun berjalan setelahnya.
"Namaku [Name]."
"Salam kenal [Name]-san~"
✧༺❄️༻∞
"Hmm...."
"Jadi bagaimana Tattsun-senpai? Kau tahu sesuatu?" Bukannya menjawab pertanyaan Aira, pemuda yang dipanggil Tatsumi itu hanya tersenyum penuh arti.
"Aira-san, kurasa kau harus menemani gadis ini berkeliling~"
"Eh?"
"Um ... Apa maksudnya berkeliling?"
Aira maupun [Name] merasa bingung atas saran dari Tatsumi.
"Hanya berkeliling melihat-lihat tempat ini saja, menghabiskan waktu."
"Menghabiskan waktu?" Pemuda bersurai pirang tersebut menatap bingung pada senpainya, entah apa yang ada dipikiran Tatsumi, ia bahkan tidak bisa menebak apapun.
"Ma~ Waktumu akan habis lebih baik cepat~" ucap Tatsumi mendorong Aira dan [Name] keluar dari ruangan nya, kemudian ia pun menutup pintu tepat setelah keduanya berada di luar ruangan.
Kedua insan itu hanya terdiam bingung, menyadari mereka baru saja diusir secara halus oleh pemuda yang dipanggil Tatsumi itu. "Ahaha ... terkadang aku tak tahu apa yang ada dipikirannya," ucap Aira tertawa canggung.
"Em ... Jadi kita harus ngapain?"
"Bagaimana gimana kalau berjalan-jalan saja di sekitar sini saja?"
"Um!"
"Baiklah~ Aku tahu tempat yang cocok, ayo ikut aku," ucap Aira menggandeng tangan [Name] membawanya ke sebuah tempat.
✧༺❄️༻∞
Manik [Mame] memandang kagum apa yang terlihat di depannya, sebuah pemandangan bak lukisan terpampang di hadapannya, langit malam bertabur bintang dan juga kunang-kunang yang berterbangan dengan lampu kelap-kelipnya membuat hamparan salju terlihat mengkilap, tunggu ada sesuatu yang salah—
"Aira, bukannya kunang-kunang hanya ada di musim panas?" ucap [name] menyadari kejanggalan yang ada didepannya.
"Eh..? Musim panas, apa itu?" ucap Aira memiringkan kepalanya, tampak bingung dengan kata yang baru saja ia dengar.
"Ha— tunggu kau tak tahu musim panas!?"
"Um?"
"Musim dimana cuaca panas dan—"
"Cuaca panas? Tapi di sini bersalju setiap tahunnya...."
"Eh?! Tapi..."
"[Name]-san sepertinya berasal dari tempat yang jauh?"
"Aku tidak yakin..."
"Ayo ceritakan!! Cuaca panas dan musim panas yang kau katakan tadi!" ucap Aira.
"Um .... bukan sesuatu yang menarik sih- aku bahkan tidak menemukan sesuatu yang benar-benar baik di tempatku berasal—"
"Um?" Aira kembali memiringkan kepalanya menatap [Name] kebingungan.
"Ya ... Aku tadi melihat sekilas orang-orang di sini tampak dekat ya...,"
"Um! Semua orang berteman baik."
[Name] tersenyum pahit, maniknya ia alihkan menatap pemandangan indah didepannya kembali.
"Orang-orang di tempat asalku tak begitu baik, saling menjatuhkan untuk keuntungan sendiri, tak peduli apapun atau siapapun yang dirugikan, benar-benar dunia yang menakutkan...," ucap [Name] perlahan menutup matanya membayangkan semua yang telah terjadi.
"Um ... Benar-benar dunia yang menakutkan, atau mungkin aku hanya seorang pengecut yang tak mau menerima semua kenyataan dan menghadapinya." lanjut gadis itu.
"[Name]-san!" Mendengar panggilan tersebut [Name] membuka matanya kemudian menoleh pada Aira.
"Bagiku [Name]-san benar-benar hebat! Kalau aku berada di dunia itu aku benar-benar akan mati!! Pasti aku tidak akan pernah bisa bertahan walau hanya untuk sehari, maka dari itu [Name]-san benar-benar gadis yang hebat bisa bertahan sejauh ini!" ucap Aira tersenyum tulus, [Name] sedikit terkejut dengan apa yang baru saja Aira tuturkan, namun detik selanjutnya [Name] tersenyum manis.
"Sepertinya aku sudah tahu ini dimana," ucap [name]
"Eh?"
"Hmm..., sepertinya sejak awal aku tahu ini di mana tapi menolak untuk mengakuinya."
Perlahan cahaya temaram muncul di sekeliling [Name], cahaya hangat namun terlihat berkilau.
"Tunggu [Name]-san?!" ucap Aira khawatir melihat cahaya yang mengelilingi [Name].
"Terimakasih Aira, aku benar-benar bersyukur atas waktu singkat ini, aku akan berjuang, kali ini aku tidak akan pernah menyerah lagi! Sayonara Aira~" cahaya temaram itu menjadi sebuah cahaya yang menyilaukan membuat Aira terpaksa untuk menutup matanya, dan detik selanjutnya semua terasa gelap, sebuah pertemuan tak terduga mengisi waktu singkat tentang kebersamaan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top