┈─♡ 𝐒akuma 𝐑itsu
OYASUMI WATASHI NO KOI
" Kehilangan "
Sakuma Ritsu x Reader
by :: MamoruArashi
Sakuma Ritsu, Isara Mao, [full name] dan [kakak lelaki kembar] merupakan empat sekawan yang sudah saling kenal sejak kecil.
Hingga suatu hari si kembar pindah rumah mengikuti orang tua mereka yang sedang membuka cabang mereka di Northmare sana.
Ketika liburan musim panas di Jepang, Mao dan Ritsu mengunjungi si kembar yang berada di Northmare. Atau, ketika musim semi di Jepang telah tiba si kembar yang mengunjungi Mao dan Ritsu di Jepang. Hal itu terus mereka lakukan hingga mereka berempat masuk dikelas 2 SMA.
Hubungan mereka berjalan dengan lancar Ritsu yang sering mengirimi [name] pesan singkat menanyakan kabarnya, dan dibalas pula oleh [name] dengan bahagia. Hingga suatu hari, [name] tidak membalas pesannya untuk waktu yang cukup lama. Dan begitu [name] membalas pesannya dia menjawab dengan ambigu.
"Aku tidak apa apa kok Ritsu kun."
Ritsu yang masih mengkhawatirkan kekasihnya itu pun menelpon nomor [name] untuk memastikan bahwa gadis itu baik baik saja.
...
Sementara disisi [name]...
[name] menatap sedih ponselnya yang menampilkan wallpaper foto mereka berdua ketika menonton aurora. [name] berbohong soal kondisinya.
Ada sebuah alasan, pada saat itu [name] pingsan diperpustakaan rumahnya dan bersimbah darah. Dan dibawa ke rumah sakit. Begitu mereka sampai di rumah sakit, dan [name] sudah dibawa masuk ke IGD. Orang tua mereka duduk didepan IGD itu dan [kakak]nya yang mengurus administrasinya.
Satu jam pun berlalu, dokter yang menangani [name] pun keluar. [ayah] selaku kepala keluarga menanyakan apa yang terjadi pada putri bungsunya itu. Namun, jawaban yang mereka terima semakin membuat mereka depresi. [F/N] mengidap kanker darah stadium 4.
🌘🌗🌖🌕🌔🌓🌒
Di Jepang ...
Ritsu seperti biasa latihan dengan teman temannya, ia latihan untuk ia tunjukkan kepada [name]. Ritsu bahkan tidak sadar jika ia sudah salah gerakan dan ia pun dipanggil panggil oleh Leo pun tidak menyahut. Ritsu menanyakan kenapa Leo memanggilnya, dan dibalas oleh tatapan aneh oleh yang lain. Arashi menjelaskan kepada Ritsu jika ia sudah salah gerakan dan melamun beberapa saat.
Ritsu mengangguk paham dan meminta maaf kepada yang lain karena sudah mengganggu jalannya latihan mereka. Dan tentu tidak mempersalahkannya. Leo pun menyudahi latihan mereka hari itu karena hari sudah cukup sore dan mereka akan pulang malam jika melanjutkan latihan mereka. Ada sebuah pesan dari [kakak]. Yang mengatakan jika mereka akan ---
🌘🌗🌖🌕🌔🌓🌒
Seminggu kemudian, si kembar sudah kembali ke Jepang dan berkunjung ke kediaman Sakuma di pagi hari. Rei yang pertama kali menyambut kepulangan keduanya, dan mempersilahkan keduanya masuk. [name] meminta izin untuk membangunkan Ritsu.
Tok ... tok ... tok ...
[name] mengetuk pintu kamar Ritsu pelan sengaja ia tidak mengeluarkan suaranya. [name] menahan tawanya ketika Ritsu membalasnya dengan ketus, hingga Ritsu kesal dan membuka pintu kamarnya dam menemukan sosok [name] didepan kamarnya.
"[name]?!"
"Hallo Ritsu kun~" sapa [name].
"Jadi dari tadi itu kau?" Ucap Ritsu.
"Un sou dayo" balas [name].
"Astaga ... rasanya percuma bagiku untuk marah marah tadi" ujar Ritsu.
"Ahaha gomen gomen. Ohayou Ritsu kun" kata [name].
"Ohayou mo [name]" balas Ritsu.
"Sepertinya kau tidak terkejut ya Ritsu kun?" Tanya [name].
"Maa ... Kakakmu sudah memberi tahukan kepulangan kalian seminggu yang lalu" balas Ritsu.
"Hah ... dasar dia itu. Kalau begitu ayo sarapan! Dan berangkat sekolah" kata [name].
"Memangnya kita satu sekolah?" Tanya Ritsu.
"Mochiron! Sejak tadi aku sudah memakai seragam Yumenosaki tau! Kecuali [kakak] nii yang memakai seragam Horikoshi Gakuen" balas [name].
"Souka ... jaa jadilah produser kami" kata Ritsu.
...
Empat murid Yumenosaki berangkat bersama menggunakan mobil keluarga Sakuma. Tidak begitu lama mereka sampai di Yumenosaki gakuen, supir keluarga Sakuma membukakan pintu untuk tuan dan nona mudanya itu.
Rei yang pertama kali turun, diikuti dengan Mao kemudian Ritsu yang terakhir adalah [name]. Sontak eksistensi [name] menjadi tontonan bagi murid Yumenosaki yang lain.
...
Ritsu mengantar [name] ke ruangan kepala sekolah. Dan masih seperti tadi, keberadaan [name] disana masih menjadi perhatian. Tidak akan bubar jika Yuzuru tidak membubarkan mereka.
Kepala sekolah Yumenosaki menyambut kedatangan produser baru di Yumenosaki dan tidak perlu waktu lama untuk menahan [name] diruang kepala sekolah. Ia akan dimasukkan ke kelas 2-B bersama dengan Ritsu. Dan memanggil Kunugi Sensei untuk membawa dan memperkenalkan [name] ke kelas 2-B.
[name] mengangguk dan mengucapkan terima kasih lalu berlalu dari sana. Kunugi Sensei memperkenalkan dirinya. Sementara Ritsu sudah jalan terlebih dahulu menuju kelas 2B.
...
Begitu mereka sampai, Yuzuru membuka pintu ruang osis dengan pelan dan sudah mendapati Eichii yang sudah menunggu mereka disana.
Eichi mengatakan kepada [name] untuk memilih unit yang akan dimasuki olehnya. Dan tentu saja [name] memilih untuk jadi produser Knights.
...
Jam pulang sekolah pun tiba, seperti biasa mereka langsung menuju klub mereka masing masing atau bahkan ada yang memiliki jadwal latihan dengan unit mereka masing masing.
Tau lah sendiri gimana sikap anak anak knights. Arashi yang sibuk dengan make upnya, Leo yang corat coret kertas, Tsukasa yang mengomeli Leo dan Izumi yang jengah dengan kelakuan mereka.
Ritsu masuk dengan [name] dan mereka pun mengalihkan perhatian mereka menuju Ritsu dan juga [name].
Setelah memperkenalkan diri dengan benar merekapun memulai latihannya. [name] memperhatikan latihan mereka. Kesan pertama [name] ketika melihat secara langsung latihan mereka itu indah.
Ia terpukau dengan tarian mereka. Entah hanya [name] yang merasakan ini atau memang mereka menganggap [name] itu sebagai Hime sama mereka. Jika iya [name] sungguh terharu dan berterima kasih.
🌸🌸
"Hah ... kumohon jangan sekarang" guman [name] ketika berada di toilet. Ia menahan mimisan yang tiba tiba keluar dari hidungnya. [name] menghela nafasnya pelan, dan ia kembali berfikir kapan waktu yang pas untuk memberitahu kan hal itu pada Ritsu. Ada sebuah pesan masuk dari Eichii.
🌘🌗🌖🌕🌔🌓🌒
Kehidupan [name] selama di Yumenosaki tidak semulus yang ia pikirkan. Hampir beberapa kali ia pingsan ketika sendirian, mimisan ketika didepan orang lain.
[name] bimbang, disatu sisi ia ingin mengatakannya disisi lain ia ragu untuk mengungkapkannya. Sementara waktunya sudah semakin sedikit. Dan sebentar lagi akan ada festival yang melibatkankan dua sekolah lainnya. Setelah berbincang sedikit [name] berlari meninggalkan Rei dan mencari Ritsu.
Beberapa saat kemudian [name] menemukan Ritsu yang tengah tertidur ditempat biasa ia tidur. [name] kembali ragu apakah ia harus mengatakannya pada Ritsu saat ini atau nanti. Namun [name] teringat dengan ucapan Rei, percayalah pada Ritsu.
[name] memantapkan hatinya dan membangunkan Ritsu.
"Ritsu kun ..."
"Hmm? [name] da~♡" balas Ritsu yang menggelayut kepada [name].
"Ahaha-- Ritsu kun jangan seperti itu ... Tokoro de sa ... ada yang ingin aku katakan padamu" ucap [name].
"Hm? Nani?" Balas Ritsu.
"Ano sa ... apa kau ingat waktu itu kau mengirimkan pesan namun aku balas 'aku tidak apa Ritsu kun' ... kau ingat?" Kata [name].
"Un, aku ingat. Ada apa?" Balas Ritsu.
"Ritsu kun ... sebenarnya ada yang kami sembunyikan darimu dan yang lain juga" ucap [name].
"Kami? Kau dan kakakmu?" Tanya Ritsu.
"Un ... Nee Ritsu kun ... sejujurnya ..."
Ritsu ketika mendengar hal itu syok ia tidak percaya jika kekasihnya itu memiliki penyakit yang berbahaya. Ritsu memaksa [name] untuk menjelaskannya secara detail kepadanya, semua hal yang [name] sembunyikan padanya.
Pada akhirnya sore hari itu mereka habiskan dengan Ritsu yang mendengarkan cerita dari [name] mengenai penyakitnya.
🌘🌗🌖🌕🌔🌓🌒
Kemudian datanglah saat saat yang mereka tunggu. Festival kolaborasi. Dan kondisi [name] semakin memburuk, tidak jarang ia pingsan ditengah tengah kerumunan dan alhasil rahasianya diketahui oleh yang lain.
Sejak tau hal ini member Knights sudah memaksa [name] untuk berhenti bekerja keras dan memintanya untuk beristirahat. Namun [name] keras kepala ingin menyelesaikan tugasnya.
Leo mengizinkan [name] untuk menyelesaikan tugasnya. Namun dengan syarat ia harus mengatakan pada member Knights jika mulai kelelahan.
Dan kebetulan, festival kolaborasi itu bertepatan dengan valentine. Otomatis warga Yumenosaki bersaing untuk mendapatkan coklat dari dua gadis produser Yumenosaki. Boneka beruang couple yang bertuliskan Ritsu dan [name] dan diari miliknya.
[name] meninta izin untuk pergi mencari Ritsu. Tentu saja Leo mengizinkannya, mereka sudah tidak memiliki jadwal tampil jadi [name] bisa dengan bebas memonopoli Ritsu. [name] tau dimana keberadaan Ritsu, ia melangkahkan kakinya menuju bawah pohon dimana ia mengungkapkan segalanya pada Ritsu.
"Ritsu kun!" Panggil [name].
"[name]..." balas Ritsu.
[name] memberikan kado valentine untuk Ritsu dan memintanya untuk membukanya nanti.
"Ritsu kun ... aku ada permintaan. Mau kah kau mendengarnya?" Kata [name].
"Apa itu [name]?" Balas Ritsu.
"Jika suatu saat nanti aku pergi aku mohon ikhlaskan aku, dan kenang aku ya" ucap [name].
"Apa yang kau bicarakan [name]? Kau ... akan baik baik saja" ucap Ritsu.
"Saa ... aku merasa waktuku sudah dekat" balas [name].
"..."
"Mau ya?" Pinta [name] lagi.
"Baiklah ... aku akan mencobanya nanti" balas Ritsu.
"Ehehe ... arigatou Ritsu kun~" ucap [name].
"Ritsu kun ... maukah kau menyanyikan lagu Promise Sword dan juga Mayonaka no Nocturne untukku?" Pinta [name].
"Tentu saja [name] ... apapun untukmu" balas Ritsu.
Ritsu pun mulai bernyanyi dan [name] menyenderkan kepalanya dibahu milik Ritsu.
[Promise of sword]
[Mayonaka no nocturne]
Ritsu kembali bernyanyi, kali ini lagu solo miliknya. Disana, ada beberapa pasang mata yang melihat. [kakak], Rei, Knights, Valkyrie, Yuzuru dan HiMERU. Mereka menatap keduanya dengan sedih, karena tidak lama lagi mereka akan kehilangan seorang yang berharga untuk mereka. Begitu Ritsu selesai bernyanyi, [name] menghembuskan nafasnya.
Ritsu --- tidak mereka semua yang berada disana meneteskan air matanya. Terutama [kakak], dia kehilangan belahan jiwanya, saudarinya, adik kembar tersayangnya.
[kakak] dan Rei menghampiri keduanya, Rei memeluk Ritsu dan [kakak] yang memeluk tubuh adiknya sebelum menidurkannya dipaha Ritsu.
"Ritsu ... relakan [name] Ia pasti sedih jika kau tidak merelakannya" ucap Rei pelan. "Akan aku ... coba" balas Ritsu pelan.
"Sayonara [name]. Aku harap kau bisa tidur dengan tenang. Jangan khawatirkan kami, kami akan selalu mengenangmu. Oyasumi [name]."
┈─♡ 1.553 words
by :: Nao
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top