┈─♡ 𝐀kehoshi 𝐒ubaru

VALENTINE DAY
Gemerlap Cinta di Hari Valentine
Akehoshi Subaru x Reader
by :: Nathxliee

[ 12 February ]

Subaru menghela napas kasar, ia menyembunyikan wajah cemberutnya di lipatan tangan miliknya.

Ia tak mendengarkan guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, Bosan katanya. Ia malah memikirkan hal-hal aneh seperti 'Valentine nanti, apakah aku akan mendapatkan cokelat dari seorang gadis?' atau seperti 'Apakah aku akan mendapatkan pengakuan cinta dari seorang gadis cantik, Ow— atau dari [Name]? gadis yang aku sukai?' dan pikiran hal aneh lainnya.

Kringg Kringg-!

Bel istirahat menggema di sepanjang koridor kelas, wah? selama itukah Subaru memikirkan 'Hari Valentine' hingga tak terasa bel istirahat berbunyi?

Subaru lagi-lagi menghela napas, yang ia tunggu sedari tadi bukanlah bel istirahat, namun melainkan bel pulang sekolah.

"Hokke~ apakah aku akan mendapatkan cokelat di hari Valentine nanti?~" Subaru dengan lesunya bertanya.

" ... Mungkin, dari fansmu setelah konser tanggal 14 besok." Kata Hokuto.

" ... Ah, benar juga— tapi aku ingin dari seorang gadis yang spesial dalam hidupku~"

"Berhenti memikirkan 'Sebuah cokelat dari seorang gadis', Subaru. Memangnya kau ingin sepanjang hari memikirkan itu?" 

"Tidak sih ... tapi ... uh— Hokke tidak seru~" Keluh Subaru, Hokuto memutar matanya malas, malas menghadapi sikap Subaru yang di landa rasa 'ingin diberi sesuatu di hari Valentine oleh seorang gadis'.

"Dasar."

༻❁༺

Kringg-! Kringg-!!

Itu dia— bel pulang sekolah yang Subaru tunggu sedari tadi. Wajahnya seketika tampak bahagia, lantas dengan cepat ia membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam Tas.

"Yosh-! [Nick Name]-chan, aku datang-!" Seru Subaru, lantas dengan cepat beranjak dari tempat duduknya ; Kursi dan berjalan pergi meninggalkan kelas.

Namun, belum sempat langkah kaki Subaru keluar dari pintu kelas, tangannya— atau lebih tepat lengan bajunya di tarik oleh seseorang dari belakang.

"Aww Aww, apa ini?" Kata Subaru, ia menoleh, melihat Makoto yang ternyata menarik lengan bajunya.

"Subaru— Hokke bilang hari ini ada sedikit latihan, jadi jangan pulang dulu, ya?" Kata Makoto, Subaru melirik Hokuto yang dengan tanpa berdosanya memasukkan barang-barangnya ke dalam tas miliknya.

"APAA?!" 

༻❁༺

"Huft— tumben latihan hari ini sangat sebentar .. " Kata Isara.

"Yah ... Mau bagaimana lagi, Subaru sedari tadi merengek untuk cepat menyelesaikan latihannya .. " Ucap Makoto, tertawa canggung.

Puk-!

Tiba-tiba Subaru dari belakang mulai merangkul Isara dan Makoto.

"Aww~ Kalian membicarakanku ya?" Tanya Subaru, terkekeh pelan.

"Ah— Tidak, hanya saja .. Ehm, hanya heran mengapa kau sangat aneh hari ini?"

"Eum ... Sebenernya .. uhm, sebenernya aku hanya ingin menyatakan perasaanku kepada seseorang."

"Ohok— Kalau begitu, semangat Subaru-!" Isara memukul pelan punggung Subaru.

"Semoga cintamu terbalaskan, Subaru-!" Makoto tersenyum.

"Aww! Terima Kasih Minna-!!"

" ... Hei—" Subaru, Isara dan Makoto menoleh pada sumber suara ; Hokuto Hidaka.

" ... Latihan hari ini sudah selesai, kalian boleh pulang sekarang dan ... Subaru, semoga cintamu terbalaskan" Ucap Hokuto, tersenyum tipis.

"Eh? A-apa Hokke peduli padaku?!"

"Tidak."

"Eh Tapi—"

"Jika kau di tolak, itu akan sangat merepotkan."

"He? Merepotkan?"

"Tentu saja, sepanjang konser besok, kau pasti akan sangat tidak bersemangat dan murung, itu sangat merepotkan."

"Aww Hidoii~"

"Ne, Apa kau tak segera menemui pujaan hatimu, Subaru?" Kata Isara, mengingatkan Subaru.

"Ah iya!! Kalau begitu aku pergi dulu!" Subaru mulai berlari, Namun tiba-tiba ia berhenti ; membalikkan badannya dan tersenyum lebar.

"Terima Kasih sudah mendukungku, Minna!!"

༻❁༺

Cring-!

Pintu toko terbuka, seorang pemuda baru saja memasuki toko kue milik keluarga [Last Name]. Ia melangkahkan kakinya, ketika masuk, Aroma harum khas kue langsung menyapa indera penciumannya.

"Selamat datang di toko kue [Last Na—], Eh Subaru?" [Name]— Pemilik toko terheran-heran akan kedatangan teman masa kecilnya ; Akehoshi Subaru.

"Hallo [Nick Name]-chan!!" Sapa Subaru, tersenyum manis.

"Hai Subaru— Ada apa? tumben sekali kau datang kemari?" [Name] melakukan pose menopang dagu, masih terheran-heran dengan teman masa kecilnya.

"Aw! Apa kau tak rindu denganku?! Kau bahkan jarang ke rumahku lagi!"

"Tentu Saja! Tapi ... kau kan sedang sibuk-sibuknya .. aku tidak ingin mengganggu tau!"

"Ah iya ... Kau benar [Nick Name]-chan, Gomenne ..."

"E-eh! T-tidak apa-apa, Subaru. Ngomong-ngomong ada perlu apa kau kemari, hm?"

"Ah itu .. eum, sebenarnya .. " Subaru mulai menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" ... Apa?"

" ... Sebenernya aku ingin mengatakan sesuatu .. " Subaru meraih kedua tangan milik [Name].

"Sesuatu ...?"

"Sesuatu yang penting!" Rona merah mulai menghiasi wajah elok Subaru.

"... i-ini memang terlalu tiba-tiba ... tapi aku menyukaimu, [Nick Name]-chan. Ah! bukan bukan! Aku mencintaimu!" Subaru menatap [Name] dengan penuh harap.

Rona merah itu kian mulai menyebar ke wajah [Name] yang kini sedang tersipu oleh pengakuan dari Subaru.

"K-kenapa tiba-tiba begitu, Subaru?"

"Kau tau? aku menyukaimu dari dulu .. aku tau ini aneh ... t-tapi apakah kau ingin menjadi kekasihku, [Nick Name]-chan?"

"T-tapi Subaru, kita—"

"K-kau tak harus menjawab sekarang [Nick Name]-chan! Kau ... Kau bisa memikirkannya dulu dan Oh! Ini tiket konser untumu, [Nick Name]-chan."

"Tiket konser? w-woah, di hari Valentine?"

"Umn-! Ini untukmu, jangan lupa datang! Dan .. Jawaban soal yang tadi, hehe~"

"A-ah, Baiklah .."

༻❁༺

[ 14 February ].

14 February.

Hari dimana unit Trickstar akan menggelar konser dan [Name] lupa tentang hal itu.

[Name] Berlari tergesa-gesa, ia terlalu sibuk dan asik membuat kue cokelat untuk Subaru hingga melupakan untuk menghadiri konser yang di gelar oleh unit Trickstar.

[Name] mengumpat untuk dirinya sendiri, ia dengan cepat berlari menuju ke tempat konser itu di gelar. [Name] benar-benar tak ingin mengecewakan Subaru karena dirinya yang telat hadir dalam acaranya.

Sekalian, [Name] membawa jawaban tentang hal kemarin untuk Subaru. ia sudah memikirkan-nya dengan matang-matang, dan akan menerima setiap resiko yang ada.

Setelah lama berlari, [Name] akhirnya tiba— Rupanya sudah banyak pengunjung yang datang untuk menonton konser. [Name] memeriksa Jam Arloji di pergelangan tangan kirinya, masih ada sekitar 15 menit untuk bertemu Subaru sebelum tampil.

"S-SUBARUUU-!!" [Name] berteriak, Reflek langsung memeluk Subaru begitu saja.

"Wahh [Nick Name]-chan! Aw, ku kira kau tak akan datang .. "

"A-aku telat, gomenne .. sebenernya aku membuatkan ini untukmu .. " [Name] menyodorkan kotak makan yang ia bungkus dengan sangat rapi kepada Subaru.

"Waahh, apa ini??"

"Bukalah!" Subaru dengan antusias mulai membuka kotak makan tersebut ; Cokelat, Kue Cokelat dan sebuah kartu ucapan 'Selamat Hari Valentine' tertata rapi di dalamnya.

"Selamat Hari Valentine, Subaru-!" [Name] tersenyum manis.

"Ah! aku juga sudah punya jawaban tentang yang kemarin .." Lanjut [Name], rona merah kini mulai menghiasi wajah elok milik [Name].

"Apa ... Apa jawabanmu, [Nick Name]-chan?" Subaru terlihat serius.

"Aku .. a-aku—"

Kwek!

"Ups— maaf aku tak sengaja ingin lewat dan malah menginjak bebek mainan ini, silahkan lanjutkan." Hokuto dengan santai berlalu. [Garing, dahlah].

"Uh— Aku .. Aku juga mencintaimu, Subaru-!" Jelas [Name].

Mendengar itu Subaru, dengan cepat memeluk [Name] dengan erat.

"Arigatou [Nick Name]-chan! kau tau? Valentine tahun ini aku begitu bahagia! Terima Kasihh! aku menyayangimu!"

"Aku .. aku juga menyayangimu ... " [Name] balas memeluk erat Subaru.

༻❁༺

               ┈─♡ 1.080 words
by :: Vincent

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top