┈─𒀭 Werewolf

WEREWOLF
ft. Izumi, Leo, Kaoru, Chiaki, Rei, Wataru,
Eichi, Rinne, HiMERU, Kuro, Madara,
Tatsumi, Tsumugi
by :: RiaArxqu95

Suara jangkrik bernyanyi mengisi malam hari. Harusnya malam hari hening karena rasa kantuk menyeruak, tetapi berbeda di suatu rumah megah di komplek pendalaman.

Meski siang sudah mandi keringat dengan berbagai lomba, tapi untuk beberapa kalangan masih belum puas. Sebagai anak yang baik hati, dibuatlah acara main khusus yang tua. Canda tua.

"Hahaha mari kita ulang permainan ini!" Chiaki masih penuh semangat.

Malam ini memang tidak seramai kemarin. Madara yang membawa Kohaku ke lingkaran calon bapak-bapak pun membuat Niki harus membawanya pulang.

Ada juga beberapa kendala, seperti sedang asik bercinta dengan tumpukkan kertas, tidak ingin melihat wajah Eichi dan harus menidurkan para anak kelinci.

"Ck, ini sudah larut! Sangat menyebalkan!" Izumi udah pake masker. Dia sering mati pertama jadi ada waktu luang buat tetap melaksanakan kewajiban.

"Semoga kita diselamatkan dari rasa sakit, amen."

Semua mulai memegang ponsel. Leo sih asik nulis lagu jadi dibantu Izumi, kebetulan Leo akhirnya bisa duduk deket mama setelah merengek peluk-peluk gak jelas. Leo udah kapok deket Eichi terus.

"Kukuku, sanda mendapat role bagus."

Sementara Kaoru udah senyum pasrah aja sambil baca-baca doa.

"Baiklah, jika aku mati tolong bunuh Izumi." pesannya. Buat wasiat dulu kawand biar balas dendam cepat terbalaskan.

"Sangat menyebalkan, silahkan saja."

Bot: Malam hari berlalu, para warga pun tertidur. Tidak menyadari sesosok makhluk telah mengintai mangsanya.

Suara tawa serial killer meramaikan malam hari. Para warga bersiap untuk menghampiri asal suara, tetapi terlambat. Izumi telah terbunuh dan terdapat tubuh Kaoru tanpa kepala.

Izumi: Guardian angel
Leo
❌ Kaoru: Harlot
Chiaki
Rei
Wataru
Eichi
Rinne
HiMERU
Kuro
Madara
Tatsumi
Tsumugi

Leo tertawa terbahak-bahak, "Wahahahaha Sena! Kau seperti biasa mati pertama ya!"

"Ck!" Izumi pamit pergi ke kamar mandi. Ya dia udah buat kesepakatan kalau mati awal lagi wajib mendapat fasilitas mempercantik wajah.

Kaoru menghela napas, "Aku lupa kalau Senacchi bau tanah."

"Harusnya Kaoru mampir ke sanda saja."

"Ga dulu."

Semuanya mulai berdiskusi. Namun, baru awal permainan semuanya belum mendapatkan clue sama sekali.

"Bukan aku ya!" Rinne sewot. Masalahnya dia suka ketuduh tanpa bukti. Biarkan dia menikmati permainan juga dong!

"Baiklah bagaimana kalau Eichi?"

"^^"

Tuan rumah rasa pencuri emang. Gak Eichi gak Rinne, mereka memang tumbal terindah.

"AMAZING! Sayangnya kita kekurangan suara."

"HiMERU tahu siapa pelakunya." Hening. Tatapan fokus ke sosok HiMERU, "Pelakunya adalah dia!" Jarinya menunjuk ke arah Tatsumi.

"^^" Rasanya seperti deja vu.

"Tidak, itu tidak mungkin dia!" teriak Rinne. Rinne pun mengacungkan jempol seakan berkata, 'kali ini akan ku lunasi hutangku.'

"Ini serius! Dia serial killernya!" HiMERU gak mau kalah bacot. Masalahnya ini benar-benar Tatsumi pelakunya, bisa dapat bonus balas dendam juga.

"Sebentar HiMERU, jangan sangkutkan dendam dengan game."

Bot: Waktunya vote. Waktu akan diundur dalam hitungan 30.

"HiMERU bukan orang seperti itu."

26

"Sudahlah, ayo kita diskusikan baik-baik." Tsumugi menengahi cekcok tersebut.

18

"Tunggu sebentar, tapi sanda menemukan kalau Rinne penjahatnya^^"

Hening.

"APA?!" Rinne gak terima.

7

Bot:

HiMERU vote Tatsumi
Tatsumi vote HiMERU
Rinne vote HiMERU

Tatsumi: 1
HiMERU: 2

'Sepertinya HiMERU harus ikut Shiina tadi.'

Besok dia pastikan buang Rinne kalau sudah tidak berguna.

Bot: Para warga meng-vote HiMERU untuk gantung diri di pohon toge. Namun, sayang sekali HiMERU bukan werewolfnya.

❌ Izumi: Guardian angel
Leo
❌ Kaoru: Harlot
Chiaki
Rei
Wataru
Eichi
Rinne
HiMERU: Seer
Kuro
Madara
Tatsumi
Tsumugi

"Ajg!" ujar Rinne misuh.

"Jadi, Tatsumi serial killernya?"

"Tatsumi atau Rinne?"

"Tunggu wahai bapak-bapak." Madara bersabda. Feeling Kuro sudah gak enak sambil lihatin Chiaki yang asik nyemilin kentang dari tadi.

Sogokan ringan — Eichi selaku tuan rumah.

"Mama tahu siapa pelakunya. Itu Chiaki!" Mama masih sempat-sempatnya nuduh. Dendamnya emang segunung, jadi ini saat yang tepat membalasnya.

"Tidak! Seorang hero selalu di jalan kebenaran!"

Keduanya mulai adu argument.

Bot: Eichi selaku blacksmith telah menabur arang saat malam hari. Malam pun damai tanpa sergapan werewolf.

"Fufu~" Akhirnya Eichi bisa bebas tuduhan.

'Kukuku, tidak semudah itu~'

"Mama ini seorang detektif loh~"

"Aku prince!"

"Aku ikut Mama!"

Yang lain duduk diam saja sih, daripada kena getahnya.

Bot: Waktunya vote.

30

"Pokoknya percayalah sama Mama!"

27

Leo vote Chiaki

"Wahahaha aku percaya Mama!"

"Terima kasih, mas Leo." Madara usap-usap kepala Leo.

19

Chiaki vote Madara

"Tunggu! Kalian harus percaya padaku juga!"

"Semangat Moricchi!" pekik Kaoru di tempat lain. Sekarang para korban tengah asik ngadem di tempat istirahat dengan diurus oleh pelayan pribadi.

Izumi menyeringai. Mulai julid soal alasan HiMERU keluar. Tentu saja HiMERU membantah dengan kejulidan juga.

6

"AAAAAAA KURO TOLONG AKU!"

Kuro menghela napas.

2

Kuro vote Madara

0

Bot:
Madara: 2
Chiaki: 2

Sayang sekali warga sangat galau untuk memilih.

Chiaki rebahan. Napasnya seperti benar-benar terkuras. Lain sisi Madara udah cekikikan.

"Tsumugi, kau sedang apa? Eh?" Leo terpaku. Matanya gak sengaja menangkap pemandangan horor, "M-Mama!!"

"Hm? Ada apa mas Leo?"

"Tentu saja ini buruk! Jadi Tsumugi itu..!" Leo membisikkan sesuatu ke Madara.

Tsumugi senyum-senyum. Hatinya udah kecar-kacir, panik.

"Ada apa Leo?"

"Tsumugi werewolfnya!"

"Kau yakin?"

"Umn!"

"Halah, jangan percaya Leo. Dia pasti bilang karena alien."

Fokus Leo teralihkan, "ITU BENAR! ALIEN! SENA MEMANG PAHAM YA!"

Semuanya khawatir. Masalahnya takutnya kayak kejadian HiMERU sama Chiaki. Belum ada clue bagus sih. Terlebih banyak kaum ingin balas dendam.

Izumi senyum. Ngelihatin Leo yang bertingkah seperti anak kecil.

Dahi Tsumugi mengkerut. Ia sedikit berbincang dengan Eichi.

Bot: Suara jeritan membangunkan warga. Rumah sudah penuh dengan darah, sepertinya serial killer sudah menemukan koleksi kepalanya.

❌ Izumi: Guardian angel
Leo
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
Rei
Wataru
Eichi
Rinne
HiMERU: Seer
Kuro
Madara
Tatsumi
Tsumugi

"HORE! SAATNYA HERO MENGISI PERUT!" Chiaki ngacir. Udah hilang sedihnya. Itu karena dari tadi di tempat korban asik ngemil sana sini, siapa yang tidak tergoda?

"Kukuku sepertinya sanda harus ikut ke sana." Rei udah haus. Kebelet jus tomat indaman, tapi ogah kalau pake uang Eichi.

Di situ mulai perang lagi. Leo gak mau kalah soal Tsumugi yang jadi werewolf. Meski begitu senyuman Tsumugi membuat yang lain tidak tega.

"Amazing! Bagaimana kalau kita skip vote dulu?"

"Ga asik!" celetuk Rinne.

"Benar! Ini saatnya kita utarakan balas dendam!" sahut Madara tidak kalah semangat.

Kick Mama dari lingkaran calon bapak-bapak!

Bot: Saatnya vote. Jangan sampai galau lagi atau kalian akan kesergap.

30

Leo vote Tsumugi

Tsumugi udah panik. Dia natap Leo penuh perasaan bersalah.

"Maaf Leo."

"Wahahaha! Aku tidak akan tertipu!"

16

Eichi vote Leo

"Fufu, aku akan menyelamatkan Tsumugi^^"

Tsumugi sudah mengeluarkan aura blink-blink penuh harap. Berbeda sama Leo yang udah mengeram pengen nyakar muka Eichi.

11

Madara vote Tsumugi

"Tenang saja, Mama ada di pihak mas Leo!"

"Mama!"

"Mas Leooo!"

Keduanya pelukan. Mempertunjukkan adengan haru seperti ayah dan anak baru ketemuan setelah beberapa tahun.

4

Rei vote Madara
Kuro vote Madara
Rinne vote Madara

"Loh, loh?! Apa maksud kalian?!"

"Maaf saja, ini sebagai peringatan." Kuro terpaksa tos sama sang kakek demi anak kesayangan—Souma gak deket-deket Adonis selama 3 hari.

2

"Terus Rinne?!"

"Maaf, ini karena kau membawa Kohaku kemari." Gak biasanya Rinne khawatir sama Kohaku, pasti ada maksud terselubuk.

0

Bot:
Madara: 3
Tsumugi: 2
Leo: 1

Akhirnya warga memutuskan membakar Madara. Namun, sayang sekali, dia bukan serial killer ataupun werewolf.

❌ Izumi: Guardian angel
Leo
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
Rei
Wataru
Eichi
Rinne
❌ HiMERU: Seer
Kuro
❌ Madara: Detektif
Tatsumi
Tsumugi

"Mamaaaa!!" Leo nangis di dekapan Madara, "Aku pasti balas dendam!"

"Ahahaha tolong balas dendam Mama ya!" Madara minggat.

Tunggu! Rei lupa kalau di sana ada Kaoru.

"BUNUH SANDA SEKARANG! CEPAT!"

"Baiklah^^"

"Maaf, sanda tidak sudi kalau sama kamu."

Next ronde dimulai. Leo sekarang pindah posisi deket Kuro biar tenang.

Bot: Lolongan serigala menarik perhatian yang sedang berpatroli. Mayat seorang Wataru telah ditemukan hanyut di sungai.

❌ Izumi: Guardian angel
Leo
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
Rei
❌ Wataru: Cupid
Eichi
Rinne
❌ HiMERU: Seer
Kuro
❌ Madara: Detektif
Tatsumi
Tsumugi

"Amazing! Kalau begitu aku pamit ya, selamat tinggal~"

Seperti biasa Wataru menghilang bagai sihir.

Bot: DOR!!!

Yang lagi duduk melingkar terkejut dengan tulisan itu. Sementara Leo sudah menyeringai.

"Wahahaha saksikan ini!"

Bot: Leo, sang gunner telah menembak Tsumugi—Werewolf. Suara tembakkan bising merenggut atensi para warga. Leo pun menginjak mayat Tsumugi dengan senyum kemenangan. Warga pun bersiap menghampiri lokasi kejadian.

Oh tidak! Serial killer sudah mencabik-cabik tubuh Leo. Mayat Leo ditemukan di bawah sumur.

❌ Izumi: Guardian angel
❌ Leo: Gunner
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
Rei
❌ Wataru: Cupid
Eichi
Rinne
❌ HiMERU: Seer
Kuro
❌ Madara: Detektif
Tatsumi
❌ Tsumugi: Werewolf

"Apa?! Bagaimana bisa?!" Leo gak terima dia mati setelah senyum bangga saat nembak Tsumugi.

Tsumugi tertawa canggung. "Maaf ya. Sebenarnya aku ingin memakan Leo saat malam tadi, tapi ternyata Leo dilindungi."

Itu pasti karena guardian angel. Setidaknya Tsumugi bisa membunuh satu warga.

"Senaaa!!"

"Huh? Ck, dasar Leo bodoh!" Izumi mengelus kepala Leo.

Tsumugi juga pamit pindah lokasi. Merasa tidak enak karena sudah menyembunyikan fakta dia seorang werewolf.

Rasanya sedikit canggung. Apa lagi Rinne yang melihat kata 'cupid' di role Wataru. "Hei, siapa yang dia jodohkan?" Rinne bergidik. Saat ronde lalu saja penuh pasangan kasmaran yang tidak diduga.

"Apapun itu, sanda hanya bisa berharap tidak terkait."

Di sisi lain, Tsumugi tidak menceritakan siapa penjahat satunya. Leo sendiri sudah mendengkur halus di paha Izumi. Madara sama Chiaki lanjut aktivitas balas dendam dengan main uno. Kaoru sibuk bahas anak kesayangan bersama HiMERU.

Eichi sadar. Wataru menghilang seperti menghindar terkena terkaman. Ukiran senyum terlukis di ranum yang sedikit pucat. Ia berpikir ini pasti sangat menghibur.

Bot: Saatnya vote.

30

"Aku bukan penjahatnya ya!"

"Sanda yakin, karena sanda seer juga."

Kuro anteng bacain joke bapak-bapak biar adem hatinya.

20

Tatsumi sih senyum-senyum. Walau isi hatinya penuh bacaan ayat khusus kedua setan ini.

6

Rei vote Rinne
Rinne vote Rei

3

Kuro sadar dia melupakan sesuatu.

2

"Tunggu!"

1

Eichi vote Rinne

"Serial killer itu Tatsumi!"

0

Bot:
Rinne: 2
Rei: 1

Warga telah memutuskan untuk menembak Rinne hidup-hidup. Karena gunner sudah tinggal nama, maka para warga serempak menembaknya.

Suatu malam, Rei menangisi cintanya. Hatinya sakit saat kehilangan Rinne dalam hidupnya. Oh inikah cinta, Rei pun mati dengan meracuni dirinya sendiri.

❌ Izumi: Guardian angel
❌ Leo: Gunner
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
❌ Rei: Fool
❌ Wataru: Cupid
Eichi
❌ Rinne: Drunk
❌ HiMERU: Seer
Kuro
❌ Madara: Detektif
Tatsumi
❌ Tsumugi: Werewolf

Eichi terkekeh. Ternyata Wataru memang merencanakan sesuatu. "Fufufu, kalian sangat cocok^^"

Kedua setan itu saling memaki.

"Maaf saja, hati sanda hanya untuk Kaoru."

"Maaf, aku juga lebih suka Niki!"

"Ini akhir ya." Tatsumi senyum.

Kuro garuk kepala yang terasa tidak gatal. "Maaf, harusnya aku tidak lupa."

"Setidaknya kita bersenang-senang^^"

Bot: Malam hari kembali menyelimuti warga untuk tertidur. Saatnya serial killer berkeliaran.
Mandi darah telah tercipta di rumah Eichi.

❌ Izumi: Guardian angel
❌ Leo: Gunner
❌ Kaoru: Harlot
❌ Chiaki: Prince
❌ Rei: Fool
❌ Wataru: Cupid
Eichi: Blacksmith
❌ Rinne: Drunk
❌ HiMERU: Seer
Kuro: Apperentice seer
❌ Madara: Detektif
🎊 Tatsumi: Serial killer ❗WIN❗
❌ Tsumugi: Werewolf

Akhirnya permainan diakhiri. Eichi selaku manusia terkaya di komplek berbaik hati menyiapkan kamar tamu, namun, mereka menolaknya. Bukan benci kesumat, hanya saja rumah sendiri lebih nyaman.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top