┈─𒀭 Lomba Lari Hewan Peliharaan
LOMBA LARI HEWAN PELIHARAAN
ft. Subaru, Hokuto, Mao, Makoto, Souma,
Koga, Tori, Eichi, Shinobu, Rei, Hinata, Yuuta,
Rinne, Tatsumi, Tsukasa, Akiomi
(+) Niki, Daikichi, Leon
by :: Mizuri_Tsubasa
Jadi, pada suatu hari yang ngga indah-indah banget. Sang pemuda bersurai orange yang sudah pasti kita ketahui namanya terbangun dari tidur lelapnya karena kebelet pipis.
"Ughh ... pipis dulu..." Dia segera berlari kecil ke kamar mandi agar bisa kembali tidur.
"Fuahh ... leganya~" ucapnya sembari menghela nafas lega karena berhasil melepas muatannya. Tanpa alasan, dia merenggangkan badannya sembari menguap pelan. "Okee..~ saatnya ngebo lagー"
"OI AKEHOSHI!! DICARIIN KEMANA-MANA TERNYATA LAGI NANANINI DI WC!"
"WEH MONYETNYA PAK SOMAD LEPAS?!" Subaru tersentak kaget mendengar teriakan dari luar jendela kamar mandinya.
"MONYET PAK SOMAD PALAMU, CEPETAN SIAP-SIAP! ITU LOMBA 17-AN NYA UDAH MAU DIMULAI!" teriak sang pria berambut hitam, Hokuto.
"Hah? Lomba apaan..?? 17-an apaan? Udah lewat kemarin!" balas Subaru sambil menatap kesal sang oknum berambut hitam tersebut.
"Mana ada lewat. Kepalamu tuh yang kelewatan pikunnya jadinya ga ingat apa-apa! Padahal tadi malem rusuh banget buat spam status HUT NKRI mulu. Pen ku tampol kah?" kesal Hokuto.
"Waduh, Hokuto. Kalem dong, jangan marah-marah kayak emak-emak yang suka ngebentak kurir." ucap si jabrik magenta, namanya Mao.
"B-bener tuh..! Istighfar, mas..! Aduhh ... ini yang ngajarin mas Hokuto nge-roasting siapa sih?! Pengen aku pentungin kepala pak RT nya!" seru si kacamata pirang, namanya Makoto.
"Memangnya berani? Katanya pak RT sekarang udah diganti sama yang suka ngomong 'Amazing!' 'Amazing!' Itu sambil bawa ayam-ayamnya." tanya Mao.
"Itu bukan ayam, itu burung piaraannya. Dan lagian dia bukan pak RT yang baru, ogah bener dapet ketua RT meshom kaya dia." sela Hokuto yang entah mengapa malah makin icemoci.
"Lah bukannya merpati??" Subaru malah ikutan ngobrol. Bukannya make sempak dulu.
"Merpati dengan burung sama aja please," sahut Makoto sambil tepok jidat.
"Oh iyakah?? Hehehe! Soalnya aku liat merpatinya macem burung tapi mirip ayam..."
"Ya kan mereka sama-sama unggas, gimana sih? Yakali bisa samaan kalo bukan sesama jenis." jawab Hokuto sambil garuk tengkuk.
"Tapi kita sejenis kok ga sama?" :(
"Jadi kamu kaga ada kaki sama tangan manusia gitu? Gelod kita babi."
"Astaghfirullah, Hokuto. Abi ga suka kamu ngomong kasar..!" ucap Mao mendadak sok asik. Hokuto hanya menjawabnya dengan ketus, "Abiku ada di rumah, gausah ditambah-tambah lagi. Punya 1 aja uda cape, apalagi 2."
"Eh ini kita ga jadi pergi acara 17an??" tanya Makoto.
"EH IYA, KU BARU INGET TUJUAN AWAL KESINI. HEH AKEHOSHI, SONO PAKE BAJU DULU! HARI INI KAMU KAN IKUT LOMBA LARI BAWA PELIHARAAN, UDAH DITUNGGUIN TUH DI LAPANGAN!" Hokuto kembali ngerocos sambil mukulin jendela kamar mandi Subaru.
".... EH IYA LUPA! BARU KEINGET MASA?!!" Subaru yang sudah sepenuhnya terjaga langsung bergegas keluar kamar mandi sembari membenarkan celananya.
"Waduh ... mana nih setelan edgyku yang baru? Pen kupamerin ke satu komplek!" Subaru terus menggeledah lemarinya sampai berantakan parah. "Nah ketemu! Asikkk! Pasti aku jadi kece banget nih pasti!" seru Subaru sembari memakai setelannya, tak lupa memasang topi.
Iapun berkaca sebentar, "Sip, ganteng, tampan, kece, pemberani kayak Ricardi Milo!"
Subaru segera lari keluar rumah, hendak menghampiri kawan-kawannya yang menunggunya di luar.
"OHIYA HAMPIR AJA LUPA BAWA DAIKICHI."
Subaru segera memasang collar ke anjingnya. Dan gendong agar bisa jalan cepat.
"Maap lama nungguー lah? Mereka pada kemana?" Subaru mengerjap pelan, Ia melihat ke sekeliling rumah. "Ngga ada tuh..??" Butuh waktu beberapa detik untuk Subaru sadar.
"LOH AKU DITINGGAL SENDIRI GITU?! GA SETIA TEMEN!!"
Subaru menggerutu kesal dan segera lari ke lapangan di tengah komplek. Tempat diselenggarakannya acara.
"Ini si Subaru mana sih njink? Lo pada seriusan udah manggil?!" kesal peliharaannya tetangga Mao yang katanya stres abis nonton GGS. Namanya Koga.
"Heh mulut anak kotor!" sahut si anak yang suka endorse shampoo di komplek itu, Souma namanya. Konon katanya, kalau tidak beli shampoo endorsannya saudara Souma ini, dia bakal narik katana yang selalu dia bawa dan berubah jadi gundam.
Tida nyambung tapi bodo amat lah ya.
"HEIIII, MAIN DITINGGALIN GITU AJA YA DI RUMAH!" Akhirnya Subaru sampai di lokasi lomba 17-an digelar.
"MUNCUL JUGA INI ANAK MONYET." Waduh saudara Koga, bahasanya tolong dijaga ya anjing.
"Sally doang yang anak monyet, aku engga."
"Aku lagi ... udah ah, Mao capek, mau pamit aja." ucap Mao sembari menghela nafas lelah.
"Salah sendiri, nama kok mirip monyet!" Entah darimana datangnya, tiba-tiba seorang tuyul feminim bernuansa pinky winky sudah berada di antara mereka.
"Bocil epep diem aja, nanti ku gift Alok."
Mao lelah, entah apa salahnya, mendadak dia jadi sering dikata-katain monyet oleh satu komplek. Padahal style-nya keren dan nge-trend banget. Iapun menghela nafas lagi sembari pijit kening.
"Udah udah, jangan gelut lagi kalian! Kamu juga, Akehoshi Subaru! Sudah telat, banyak omong lagi! Mau saya hukum?" ketus sang ketua RT di komplek sana, Pak Akiomi namanya.
"Benar kata Pak Akiomi, sudahilah bacotmu, wahai kaum duafa. Segera mulai lombanya karena saya ingin melihat semangat kalian dalam lomba ini yang BERLARI DI JALANAN SUPER PANAS." ucap sang donatur mutlak yang di setiap acara pasti paling banyak mendonasikan duit penyelenggaraan. Eichi namanya, padahal lain maksud di pikirannya yang pengen liat mereka kepanasan di bawah matahari orang Bekasi.
Muka ganteng, style-nya kece, dompetnya tebel seribu turunan, sangat husbuable sekali. Sayang dia sering bengek.
Maka dari itu, sifatnya di atas seperti orang sehabis kerasukan. Karena dia sangatlah dengki melihat orang lain bisa mengikuti acara 17-an ini dengan leluasa, sedangkan dia mungkin panjat pinang tadi saja sudah terkapar lemas di tempat.
"Aura dengkinya terasa sekali..! Istigfar, begone, satan!" Sabda seorang anak alim religius yang sering nyasar ke tempat lain, Kazehaya Tatsumi.
"Baiklah para hadirin sekalian, kita sudahi acara pada siang hari ini. Dikarenakan sanda gasuka kena matahari ... ughh..." ucap sang kakek brocon yang sedang mleyot di kursi penonton yang biasa dipanggil Rei. Fyi, dia yang jadi majikannya si Koga.
"Lah? A-anda siapa? Bukannya sahaya yang jadi pembawa acara?" heran sang pembawa acara lomba 17-an ini, Shinobu. Bocah emo yang suka bicara kayak orang-orang dahulu kala, katanya biar makin berwibawa meski tingginya minim.
"Jangan gitu dong Pakde! Kasian Shinobu daritadi udah koar-koar dari jam 6 loh!" ucap kedua kembar siam sembari menyita mic dari Pakde Rei.
"A-aah ... maaf, wahai anak muda ... Pakde udah mau meleleh soalnya." Rei kembali selonjoran di kursi penonton. Dengan bingkisan berisikan buku A4 yang didapat Upin Ipin komplek tersebut.
"E-ekhem! Jadi ... mari kita lanjutkan lomba yang sempat tertunda!" Shinobu menarik nafasnya, "Sekarang saatnya lomba lari hewan peliharaan! Sebenarnya yang lari mesti hewan peliharaannya ... tapi karena tahun lalu sampai terjadi pertumpahan darah karena salah satu binatang peserta ada yang lepas kendali, jadinya kami memutuskan untuk mengganti peraturannya!! Jadinya sang majikan mesti ikut berlari bersama peliharaannya!!"
"Asikkk! Aku menangg!!!"
"Belom mulai, enak aja lo tiba-tiba jadi pemenang!" kesal Koga sambil nunjuk-nunjuk ke Subaru.
"Ahahah ... baiklah, para peserta! Segera bersiap ditempat!"
Semua peserta sudah bersedia di tempat, begitu pula dengan peliharaannya.
"Lomba akan dimulai dari 3...! 2....! 1....!!!" Shinobu melontarkan tembakan ke atas langit, tanda lomba telah dimulai.
"Ayo kerahkan seluruh kemampuan kita! Daikichi!!" seru Subaru sembari berlari.
"Gukk gukk!!" balas Daikichi sembari berlari mengikuti Subaru.
"Untuk posisi pertama sekarang, terdapat mas Nutrisari Subaru, disusul mas Ahmad Koga, dan juga Salehah Tori yang tertinggal jauh dibelakang!" Namun Shinobu merasa seperti ada keganjalan selain nama mereka yang berubah.
"LOH KOK CUMAN BERTIGA? KANDIDAT LAINNYA MANA??"
"Kalem Shinobu, kandidat lainnya katanya lagi standby." ucap Makoto.
"H-Hah??! Sahaya mana bisa kalem! Padahal tadi sudah disuruh untuk ke lapangan..!!" Shinobu mulai panik. Takut digebuk massal karena kelalaiannya.
"Ayo, ayo Daikichi!! Kita lagi di posisi pertama loh!" seru Subaru sembari tersenyum riang, tak menyangka tiba-tiba Koga sudah ada disampingnya.
"Huh, gausah kepedean! Dengan kecepatan begitu mah kaga bisa jadi tandingannya Leon!" seru Koga sambil mengacungkan jempol ke bawah.
"Lah daripada kamu! Kok anjing bawa anjing?! Ga melanggar peraturan apa?!" balas Subaru sembari mempercepat larinya.
"Apa maksud lo anjing?! Gue bukan anjing ya anjing! Gue itu serigala ganteng ya!"
"Serigala ganteng? Kamu malah keliatan macem komplotan bocil yang suka kencingin depan rumah Ukki karena open top-up papji!"
"Jangan samain gue dengan bocah-bocah stres itu ya!"
"HALAH INI BUDAK-BUDAK KOK RIBUT BANGET SIH? GANGGU PENDENGARAN AJA!" Mendadak Tori berada disamping mereka berdua.
"Loh?! Cepet amat nyusulnya?!" ujar Subaru kaget.
"Iya donk, aku kan larinya sekenceng Sony!" Bangga Tori.
"APANYA LARI SEKENCENG SONY, LO KOK NAEK BABI BUAT KESINI, NJINK?!" Koga langsung naik pitam melihatnya. Masalahnya Tori dapat mengejar mereka karena dia menunggangi babi yang sudah lengkap dengan armor pelindung & tampaknya sudah terlatih untuk bantu-bantu tuyul cari nafkah.
"STRES! INI UDAH STRES! DAN LAGIAN KAN ITU MELANGGAR PERATURAN!" sewot Subaru juga.
"Tapi di peraturan ga dibilang apa-apa tuh? Jadi ya boleh dong ya nunggangin peliharaan!" Tori melakukan pembelaan diri sembari mengelus kepala babinya.
"Haduuh ... but why anda mesti membawa piggy begitu sih? Did you ga punya animal yang lebih elite dan kencang?"
Mendadak saudara Tsukasa datang entah darimana, dan dia sedang menunggangi sapi kebanggaan keluarganya, Joni.
"INI BOCIL SATU JUGA KAGA ADIL BENER BANGSAT! TURUN DONG DARI SAPI LO!" kesal Koga sembari menunjuk-nunjuk Tsukasa.
"Halah halah! Mau babi kek, anjing kek, kuda kek, sapi kek! Semua bisa diterobos Niki! Wowkaowka, kasian banget kalian kaga dapet hadiah ya?!☆" Saudara Rinne ikut berjajar dengan mereka, bersama Niki yang sedang menggendongnya. Kebetulan Niki sedang kelaparan, jadinya sekarang lagi kerasukan setan. Apalagi Rinne yang tidak ada akhlaknya memakai pancingan dan naruh bang-bang di depan Niki, sebagai umpan agar Niki bisa lebih kencang larinya.
"HEH ABDUL! GUE LAPORIN BAPAK LO DI DESA NANTI!"
"Apaan sih Koganjing? Sok asik lo! Lagian kan Niki emang peliharaan gue, jadinya kaga apa-apa dong!"
"Temen sendiri dianggap peliharaan, nanti gaada yang temenan langsung kena mentalmu jambul ayam!" ketus Tori di situ.
"Ajg, kasar banget nih bocil. Gaasik ih! Niki, percepat jalannya biar dapet tambahan ayam goreng!" seru Rinne, dan Niki langsung mempercepat larinya, melebihi babi dan sapi. Serem bangsat.
"Loh, loh tungguin! Dasar curang!" Tori juga segera mempercepat babinya.
"Kalian! Not fair kalo Tsukasa ga dapet juara 1!" Tsukasa ikut mempercepat sapinya, meninggalkan Koga dan Subaru berduaan di sana.
"... Ini sebenarnya acara apaan sih?" Subaru sudah lelah, namun tetap gaspol bareng Daikichi meski peluang menangnya sudah tidak ada.
"Kaga tau, jan tanya. Gue cape. Pen dimanja majikan aja." Kogapun jadi kehilangan motivasi untuk meneruskan perlombaan.
"E-emm ... ini kok bisa jadi begini ya..?" Shinobu merasa resah melihat perlombaannya jadi amburadul begini.
"Sudahlah, mari skip ke acara selanjutnya aja. Kasian Nutrisari sama Ahmad." ucap Eichi.
Dan akhirnya yang menang ialah Subaru dan Koga. Karena mereka berlari dengan sungguh-sungguh tanpa melakukan kecurangan seperti ketiga orang sebelumnya.
Tsukasa, Rinne, dan Tori habis-habisan dimarahi petugas acara, dengan Niki yang sudah terkapar lemas karena tak dapat makanan sedari tadi.
"Syukur gue kaga panggil Adonis tadi, dapet duit dah gue." ujar Koga, lega dapat menempati posisi kedua sembari memeluk koper berisikan duit 10 juta, hasil sedekah dari Eichi.
"Duain. Untung aku ga minta bantuan dukun biar bisa terbang." ucap Subaru sembari memikul goni berisikan duit sebesar 20 juta berbentuk koin dikarenakan request dari dirinya sendiri.
Akhirnya Subaru dan Koga yang mau foya-foya pamit duluan dari acara, lalu berjalan-jalan sembari saling merangkul bahu di tengah terik matahari, ingin segera dipuaskan oleh es teh manis pak Somad di komplek sebelah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top