┊ 002.1. The Protagonist

.

.

.

.

.

Kereta bawah tanah berhenti setelah bergerak melewati setengah Jembatan Dongho.

"Ya Tuhan...."

Orang-orang yang berhasil bertahan hidup, berdiri. Mereka memandang ke tempat yang sama melalui jendela kereta bawah tanah. Pemandangan yang mereka dapati adalah Seoul yang hancur, gedung-gedungnya runtuh.
Monster-monster yang menyerupai ular raksasa, memakan sisa-sisa bangkai jet tempur yang jatuh ke Sungai Han.

"A-apa-apaan ini!"

[Name] yang baru saja berdiri dengan Gilyoung segera mengenali monster yang melewati kereta mereka. Ichthyosaurus, monster yang disebut juga sebagai Sea Serpent. Di pertengahan novel, monster itu akan dikategorikan ke dalam monster kelas tujuh.

Salah satu Ichthyosaurus bergerak mendekati gerbong yang mereka naiki, Gilyoung segera memeluk [Name] dan menyembunyikan wajahnya di sana.

"U-uwaaah! Monster itu akan datang!"

Han Myungoh menjerit ketakutan, beberapa yang lain pun juga ikut bereaksi seperti itu. Namun, Dokja dan [Name] hanya memandang tanpa minat ke arah Ichthyosaurus yang mendekat. Monster itu tidak dapat menyerang mereka selama mereka masih berada di wilayah skenario.

Di dalam novel TWSA, skenario menempati tempat yang tidak bisa dijangkau oleh apapun di luar keadaan yang ditetapkan oleh dokkaebi. Selama mereka dilindungi oleh skenario, mereka tidak perlu susah payah melawan para monster secara langsung. Untuk saat ini, setidaknya, mereka akan aman.

[Compensation settlement is delayed due to an unexpected scenario check. Please wait.]

Pembayaran kompensasi seharusnya telah selesai sekarang, tapi hanya pesan itu yang muncul di udara. Hal ini mungkin terjadi karena apa yang telah Dokja lakukan. Ia menoleh ke arah tubuh Kim Namwoon, hanya tubuhnya yang utuh, sementara kepalanya hancur.

Berdasarkan cerita novel TWSA yang asli, Kim Namwoon membunuh hampir semua orang di gerbong tersebut dan berhasil bergerak ke skenario selanjutnya. Tetapi, saat ini Dokja telah menghentikannya⸺ia telah membuat Kim Namwoon 'gagal' di skenario pertama.

Meskipun ia berhasil menghentikan Kim Namwoon, akan ada keberadaan yang muncul dan marah karena kematiannya. Bukan seseorang yang berada di atas tanah yang sama seperti mereka. Tetapi mereka yang berada di atas sana.

Para konstelasi.

[Due to the death of character 'Kim Namwoon', two constellations show a faint hostility to you.]

Konstelasi.

Mereka adalah keberadaan misterius di TWSA. Mereka duduk menonton dari nebula-nebula yang sangat jauh. Mereka juga adalah keberadaan yang membuat semua tragedi ini terjadi.

Setelah pesan yang menampilkan pesan tentang reaksi konstelasi muncul, Dokja menyadari bahwa saat ini dia berada di posisi yang berbeda.

Ini menggelikan, pikirnya. Satu hari yang lalu, dirinya lah yang menonton mereka dan sekarang, mereka yang menonton dirinya.

[A handful of constellations admire your scenario.]

[The constellations have sponsored you 500 coins.]

Dokja berpikir, jika ada beberapa konstelasi yang tidak menyukainya, maka akan ada juga yang menyukainya. Meskipun begiti, posisinya saat ini benar-benar membuatnya tidak nyaman. Mereka menjadikannya selayaknya seorang badut, yang mereka tonton sebagai penghiburan mereka. Namun, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghentikannya⸺untuk saat ini tidak ada yang bisa aku lakukan untuk itu.

'Silakan tonton semua ini dengan bebas. Ketika saatnya tiba, aku akan membuat kalian membayarnya dengan nyawa kalian.'

"Dokja-ssi, kau baik-baik saja?"

Dokja mendongak dan mendapati Sangah yang mengulurkan tangannya. Dokja memperhatikan penampilan Sangah yang tidak lagi rapi, noda darah yang terciprat di pakaiannya dan sobekan-sobekan kecil di celananya. Lantas, ia meraih tangan Sangah dan berdiri.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa menyelamatkan wanita tua itu."

Dokja menatap tubuh sang wanita tua. Tubuh itu sekarang kehilangan kepalanya. Di masa depan, akan ada banyak orang yang akan mati dengan cara seperti ini. Oleh karena itu, sebenarnga, Dokja tidak terlalu nempedulikannya.

Sangah memandanginya dengan sorot rumit, "Bagaimana Dokja-ssi begitu terlihat sangat...."

"Ya?"

"Ah, tidak. Bukan apa-apa. Omong-omong, terima kasih."

"Terima kasih untuk apa?"

"Itu, kau telah melemparkannya ke arahku...."

Dokja terlambat mengingat kembali kejadian sebelumnya. Ia telah melemparkan wadah berisi belalang ke arah Sangah dan Dokja tahu apa yang ada di kepala perempuan itu.

"Itu hanya kebetulan dan tidak akan terjadi lagi untuk yang kedua kalinya."

"Ah...."

Sangah mengangguk tanpa suara. Ia tidak tahu fakta yang sebenarnya, tapi ia pintar. Dia tahu apa yang Dokja maksud. Seseorang hidup karena pilihannya sementara yang lain mati. Entah siapapun yang dapat bertahan hidup, Dokja tidak merasa bahwa dia berhak menerima rasa terima kasih itu.

[Wah, luar biasa.]

[Name] mendongak ketika suara itu kembali muncul. Dokkaebi sudah kembali, makhluk itu melayang di udara.

[Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Padahal aku hanya pergi sebentar untuk melihat gerbong lain....]

Ekspresi terkejut dan gembira jadi satu di wajah makhluk itu. Bintang-bintang yang berkelip di atas kepalanya, mata kelam [Name] berbinar selama sepersekian sekon, cantik sekali, ada 21 bintang yang berkelip⸺konstelasinya banyak juga.

[Itu tidak seberapa, [Name]. Dari 21 konstelasi yang hadir di channel dokkaebi itu, tidak ada satupun konstelasi Royal Celestial yang ada di sana.]

[Name] memiringkan kepalanya, 'Royal Celestial? Konstelasi bagian apa itu?'

[Kau juga akan segera tahu setelah ini.]

Ia mengangguk pelan, kemudian kembali fokus pada makhluk tersebut.

[21 konstelasi yang terhubung ke saluranku... haha, bukankah ini pertanda bagus? Astaga, terima kasih atas dukungan kalian. Haha, semuanya! Apakah kalian telah menunjukkan seberapa bernilainya kalian dengan benar?]

Jumlah tadi menunjukkan jumlah konstelasi yang terhubung ke saluran dokkaebi ini. 21 mungkin bukan jumlah yang banyak, tapi itu adalah jumlah yang langka untuk seorang dokkaebi pemula.

[Jumlah yang selamat ternyata cukup banyak, ya? Di gerbong sebelah juga terjadi hal yang gila. Sepertinya sesuatu yang menarik telah terjadi hari ini.]

Sesaat setelah makhluk itu berbicara seperti itu, sebuah hologram yang memuat daftar orang yang selamat muncul di udara.

[Survivors from the 3434 Train to Bulgwang, Carriage 3807: Kim Dokja, Lee Hyunsung, Yoo Sangah, Han Myungoh, Lee Gilyoung, and Yoon [Name].]

[Total: 6 survivors.]

Enam orang. Lebih banyak dari yang Dokja duga. Ia menatap ke arah orang-orang yang berhasil selamat satu per satu.

Tatapannya berhenti pada Hyunsung. Pria itu memiliki fisik dan keterampilan motorik yang sangat baik, sehingga tidak mengherankan jika dia bisa selamat.

Kemudian, matanya beralih pada Gilyoung. Memindai anak laki-laki itu sebentar, sampai akhirnya ia memutuskan untuk memberikan atensinya pada perempuan yang berdiri di sebelah Gilyoung, yang dipeluk erat oleh anak laki-laki itu.

Ketika mata kelamnya bertubrukan dengan mata kelam yang mati milik [Name], Dokja merasakan sesuatu yang tidak asing⸺namun terlalu samar untuk ia ingat. Secepat ia mendaratkan pandangannya pada [Name], secepat itu juga ia mengalihkan pandangannya.

Thump.

Thump.

Thump.

Rasanya aneh dan cukup asing, namun Dokja dengan nyata bisa merasakan bahwa pipinya menghangat. Harus dia akui, perempuan itu terlalu cantik dalam sudut pandangnya.

Yoon [Name]. Dia adalah karakter yang tidak ada di dalam TWSA, dengan pelan ia melirik pada [Name], memandang dengan serakah fitur wajah perempuan itu⸺itu sama sekali terasa tidak asing.

Namun, kemudian ia menggelengkan kepalanya dan menghampiri Gilyoung. Dokja menyentuh pundak anak laki-laki itu dan menunduk sedikit.

"Nak."

Perlahan, Gilyoung mengintip dari sela-sela pelukannya dengan [Name], mendapati Dokja. Yang bisa Dokja lihat dari ekspresi Gilyoung saat ini adalah ketakutan samar dan matanya yang bengkak seperti habis menangis.

Dokja berpikir, bahwa ini adalah naluri yang tidak bisa dihindari. Bocah itu bukan berduka atas kematian ibunya. Dia hanya takut bahwa kematiannya sendiri akan menghampirinya. Itu adalah perasaan yang wajar, lagipula bocah itu adalah seorang manusia.

"Apa kau ingin hidup?"

Mata kelam Gilyoung bergetar cemas. Tubuhnya bergetar dalam ketakutan sehingga ia mengeratkan cengkeramannya pada kemeja yang [Name] pakai. Tangan perempuan itu mengarah pada kepala Gilyoung, mengelus dengan penuh kelembutan dan afeksi yang seketika menenangkan Gilyoung, lantas anak laki-laki itu mengangguk pada Dokja.

"Kalau begitu, kau harus tetap bersamaku."

Sebelum Dokja sempat menjauh, Gilyoung menahan tangannya dengan pelan. Dokja menautkan alis, "Ya?"

"Apakah jika noona-ku ikut denganmu, dia juga akan tetap hidup?"

Dokja tidak segera menjawab, matanya naik mengarah pada [Name]. Ekspresi perempuan itu masih kosong dan mata kelamnya begitu mati. Ia kembali memandangi Gilyoung, "Mungkin iya. Aku tidak bisa memberikan jaminan apapun padamu jika noona-mu sendiri tidak ingin bertahan hidup."

Dokja kenal kematian dalam mata kelam itu⸺terlihat mengerikan dan menyedihkan.

Gilyoung mendongak pada [Name], "Noona⸺masih ingin hidup, kan?"

Cukup lama [Name] tidak menjawab pertanyaan itu, sebelum akhirnya dia mengulas senyum tipis yang samar.

"Iya, Gilyoung. Untukmu." Dan untuk Dokja.

Dokja terpaku ketika senyum tipis yang samar itu sampai padanya. Lagi, ia merasakan pipinya menghangat.

[A few constellations are impressed with your good deed.]

[The constellations have sponsored you 200 coins.]

[The constellation 'Physic of Purity' interested in the Incarnation 'Yoon [Name]'.]

[The constellation 'Physic of Purity' has sponsored Incarnation 'Yoon [Name]' 1000 mora.]

[Name] mengangguk pelan dan menundukkan kepalanya, "Terima kasih banyak," paparnya lirih.

Setelah itu, [Name] mengikuti Gilyoung yang telah mengikuti Dokja. Ia berdiri di belakang yang lain, mata kelamnya yang mati memandang ke depan.

"B-Bisakah kau melepaskan kami sekarang? Bukankah kau telah mendapatkan apa yang kau mau?" Han Myungoh dengan kemeja yang sobek, yang berdiri enam langkah dari Dokja, berteriak pada makhluk itu.

[Hm, melepaskan kalian? Kau sudah melihat keadaan di luar, kan? Apa kau benar-benar ingin pergi ke sana?]

Dokkaebi itu terkekeh.

[Mungkin ini adalah sesuatu yang patut dibanggakan. Sebenarnya aku tidak mengharapkan apapun dari gerbong ini, tapi ternyata kalian dapat melewati skenario pertama dengan baik. Ini membuktikan bahwa serangga seperti kalian pantas untuk hidup.]

Serangga, ya, [Name] menyembunyikan kedua tangannya dibelakang, kepalanya tertunduk dan sebuah senyum kosong terulas, para konstelasi itu⸺mereka cukup sombong, ya.

[Yah, mau bagaimana lagi. Mereka, kan, sesuatu yang susah sekali untuk disentuh. Jadi, kau membenci mereka sekarang?]

'Tidak,' jawabnya sambil kembali mendongak, 'manusia juga seperti itu. Bedanya, konstelasi adalah eksistensi agung yang punya kontrol penuh.'

'Konstelasi adalah manusia bagiku. Mereka serakah dan sombong. Persis seperti manusia.'

[Sekarang, bukankah selalu ada hadiah yang menanti setelah mengalami kesulitan? Hadiah ini diberikan karena kalian telah menyelesaikan skenario pertama. Hadiahnya adalah... kalian diizinkan untuk mendapatkan dukungan sponsor dari para rasi bintang! Bagaimana? Bukankah kalian menunggu saat ini tiba?]

Bertepatan dengan itu, layar hologram merah darah itu kembali muncul dan kini yang ada di tampilannya adalah sebuah daftar.

Daftar konstelasi yang bisa [Name] pilih untuk menjadi sponsornya.

[Hm, kalian semua sepertinya tidak antusias dengan hadiah ini. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk kalian.]

Reaksi mereka sekarang adalah wajar. Mereka bukanlah orang-orang yang tahu tentang konstelasi dan dukungan sponsor seperti yang dokkaebi itu katakan. Satu-satunya orang yang tahu tentang hal itu adalah Dokja dan [Name].

Dukungan dari konstelasi, artinya sudah jelas. Salah satu cara utama dari TWSA untuk bertahan hidup adalah dengan mendapatkan dukungan dari konstelasi melalui seleksi sponsor yang sebentar lagi akan dimulai. Konstelasi yang memberikan dukungan sponsor kepada inkarnasi juga berpengaruh untuk keberlangsungan hidupnya di dunia yang hancur ini.

Dengan kata lain, memilih konstelasi yang kuat akan sangat berpotensi untuk membantu inkarnasi bertahan hidup.

Tapi selain Dokja dan [Name], tidak ada yang tahu apapun tentang konstelasi.

[Kalian semua sepertinya kebingungan. Aku akan menjelaskannya sedikit. Saat ini, kalian semua sangatlah lemah. Jika kalian memasuki area skenario yang sedang berlangsung, kalian akan langsung terbunuh, bahkan jika hanya bertemu dengan tikus tanah. Kabar baiknya, ada banyak orang-orang di alam semesta yang mengasihani kalian dan mau menjadi sponsor untuk mendukung kalian. Apakah kalian paham?]

"Apa yang kau maksud? Siapa yang akan mensponsori siapa...?" Hyunsung bertanya, sepertinya dia benar-benar tidak paham.

Dokkaebi itu menghela napas lelah, [Kalian memang lemot sekali, ya. Daripada itu, lebih baik jika kalian melihat dan melakukannya secara langsung. Ini lebih baik daripada aku menjelaskannya berulang kali pada kalian. Aku berharap keberuntungan yang kalian punya itu tidak habis ketika skenario pertama berakhir.]

Setelah dokkaebi berujar seperti itu, layar hologram biru itu muncul di depan [Name], berdampingan dengan layar hologram merah darahnya yang sudah terpampang selama beberapa menit.

Ada beberapa nama konstelasi yang tertera di sana, [Name] memiringkan kepalanya. Dokja melirik pada [Name], kemudian sedikit mendekatkan dirinya pada perempuan itu, "Apa kau kesulitan?"

[Name] memberikan atensinya pada Dokja dan menggeleng pelan, "Tidak, tapi ini⸺cukup banyak."

Maksud banyak yang dikatakan oleh [Name] adalah keseluruhan konstelasi yang muncul di layar hologram miliknya⸺ada empat nama konstelasi konstelasi yang berada dalam daftar 'The Seven' dan delapan nama konstelasi di dalam daftar 'The Royal Celestial'.

Dokja cukup terkejut ketika mendapati pernyataan itu, "Pilih saja yang menurutmu paling cocok denganmu."

[Name] mengangguk dan kembali memfokuskan pandangannya pada dua layar di depannya ini. Empat konstelasi yang ada dalam daftar 'The Seven' adalah konstelasi yang tidak [Name] kenal; The Windborne Bard, Vago Mundo, The Euthymia, dan Pyhsic of Purity. Hal yang sama juga berlaku pada tiga konstelasi yang ada di dalam daftar 'The Royal Celestial'; The Oldest Prophet, Anyparxia, dan Odd Enigma.

Namun, satu nama konstelasi begitu menarik perhatiannya; The Oldest Prophet.

'The Oldest Prophet? Apa The Oldest Dream memiliki saudara yang juga merupakan konstelasi? Aku hanya tahu Elevatum Nebula, Sphre of Darkness, dan Bead of the Earth.'

Lantas, setelah ia berujar seperti itu, layar hologram merah darah kembali muncul diatas dua layar hologram itu. Joesu sedang tertawa kencang di seberang sana ketika mendengar apa yang [Name] katakan.

[AHAHAHAHAHA, JIKA DIA BISA MENDENGAR ISI HATIMU, AKU YAKIN DIA AKAN MARAH, [NAME]!]

[Name] memiringkan kepalanya, 'Marah? Memangnya bukan, ya?'

[The Oldest Prophet itu⸺bagaimana aku menyebutkannya ya, dia adalah konstelasi misterius yang paling besar di alam semesta ini. Dia membawahi semua konstelasi yang ada di Royal Celestial; bahkan The Seven.]

[Name] menganggukkan kepalanya, 'Aku mengerti.'

'Lalu, empat konstelasi ini? Aku benar-benar tidak tahu apapun.'

Lagi, Joesu tersenyum di seberang sana, memandangi ekspresi kosong [Name] yang kelihatan lucu dari layarnya, [Baiklah, coba kita lihat. Hm, The Windborne Bard, kata kuncinya adalah Wind, [Name].]

"Wind...," ia menggumam pelan, kemudian menolehkan kepalanya ke jendela gerbong, "Wind...."

'Ah, Barbatos?'

[Benar sekali. The Windborne Bard adalah Barbatos. Kata kuncinya ada pada kata Wind.]

'Baik, aku mengerti. Lalu, Vago Mundo?'

[Vago Mundo, ya? Hm, konstelasi ini agak aneh, [Name]. Dia memakai nama yang sama sekali tidak menunjukkan bahwa itu adalah dirinya. Konstelasi ini adalah Morax. Si Geo Archon yang pada masa kejayaannya adalah pembunuh berdarah dingin.]

'Memangnya boleh seperti itu?'

[Tentu. Apalagi Morax adalah bagian dari Royal Celestial. Dia bisa dan boleh melakukan hal seperti itu.]

Kemudian, matanya mengarah pada opsi ketiga dari empat konstelasi yang ada; The Euthymia.

'Ini...?'

[Beelzebub.]

'Ya?'

[The Euthymia adalah Beelzebub; Raiden Ei.]

Dan yang terakhir adalah Physic of Purity, konstelasi yang mensponsorinya beberapa saat lalu, 'Physic of Purity ini⸺apakah ini adalah Nahida?'

[Benar. Physic of Purity adalah Nahida, si Dendro Archon.]

Setelah cukup memberikan waktu kepada orang-orang yang berhasil bertahan hidup di dalam gerbong itu⸺

[Sponsor Selection has ended.]

[The 'Royal Celestial' Sponsor Selection has ended. Thanks for making an interesting choice, player.]

[Name] menghela napas pelan, ia lalu menoleh pada Gilyoung yang sudah lebih dulu melihat padanya. [Name] mengulas senyum tipis sambil mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala anak itu, "Sudah memilih?"

Gilyoung mengangguk dan menjauh dari Dokja untuk memeluk [Name]. Dokja melirik dan menyukai senyum tipis yang [Name] tunjukkan untuk Gilyoung.

[Some constellations are greatly affected by your choice.]

Dokja mengembalikan atensinya pada layar hologram tersebut.

[The constellation 'Abyssal Black Flame Dragon' is greatly displeased at your choice.]

[The constellations belonging to Black Cloud are shaken by the anger of the 'Abyssal Black Flame Dragon'. You won't be sponsored by any of the Black Cloud constellations for a while.]

Dokja sama sekali tidak terkejut karena dia sudah menduga bahwa pesan-pesan seperti ini akan bermunculan.

Untuk bisa membuat setiap anggota kelompoknya berpaling tidak mendukung seorang inkarnasi karena dia ditolak⸺sepertinya konstelasi ini adalah sponsor Kim Namwoon dalam TWSA. Memang benar, seperti yang diharapkan dari sponsor Kim Namwoon.

[The constellation 'Demon-like Judge of Fire' is dissappointed in you.]

[She will persistently monitor your justice in the future.]

Dalam kasus Archangel Uriel, itu adalah kekecewaan. Biasanya, konstelasi bintang dari Absolute Good jarang akan membenci seseorang kecuali mereka melakukan ketidakadilan yang besar.

[The constellation 'Secretive Plotter' is interested in your choice.]

[200 coins have been sponsored.]

Reaksi dari konstelasi ini sama sekali tidak terduga. Mengingat karakteristik modifier-nya, mungkin dia menghargai kehati-hatian Dokja.

[The constellations 'Prisoner of the Golden Headband' is interested in your choice.]

Dan Great Sage Heaven's Equal pun sepertinya sama.

Karena hal ini, Dokja jadi khawatir dan memikirkan pilihannya. Dia jadi ragu, apakah pilihan ini adalah pilihan yang tepat? Dokja benar-benar menjadi ragu dibuatnya.

[You haven't selected a sponsor.]

Tapi, kembali lagi, memilih konstelasi tertentu hanya akan membuat Dokja terbatasi oleh sesuatu kemungkinan. Kontrak sponsor nyatanya tidak pernah menjadi kesepakatan yang adil bagi inkarnasi.

Ia akan bertahan hidup dengan tidak menjadi mainan para konsteladi. Dan jika perkiraan benar, maka ada cara lain untuk menjadi kuat tanpa dukungan konstelasi. Mungkin dengan cara itu, dapat menjadikan seseorang menjadi manusia yang paling kuat di dunia, bahkan lebih kuat dari inkarnasi yang disponsori oleh konstelasi terkuat.

[Hahahaha, apa ini? Ada yang membuat pilihan yang menarik. Ya, ya, itu tidak apa. Akan ada kesempatan lain.]

Mata dokkaebi itu memandang pada Dokja sejenak.

[Sekarang, semua orang telah menyelesaikan seleksinya. Beristirahatlah di sini sebentar. Aku harus pergi untuk menyiapkan skenario berikutnya. Aku akan kembali dalam sepuluh menit!]

.

.

.

.

.

tbc! 2.7k+ words.

aku ngerasa bab ini kacau dan cringe😩

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top