❨ ⩩Takashi Mitsuya᭟ ❩

·  ·  ·  ·  ·  ·  ────────  ·  ·  ·   ·  ·  ·
🍂 𝗔𝗡𝗚𝐬𝗧 🍂

꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷
╭                                                         ╮
742 worlds
!! Mengandung unsur badmood !!
Req ;
╰                                                        ╯
꒦꒷꒳꒴꒦꒷꒳꒴꒦꒷꒳꒴꒦


Baju yang penuh kotoran dan sangat dekil sehingga membuat dirimu sangat berantakan kacau, penindasan adalah satu kata yang tepat untuk itu.

Belum lagi saat ia sampai di rumah yang penuh teriakan entah kekerasan fisik dan verbal semuanya terjadi, padahal di rumah tidak seharusnya terjadi seperti itu bukan.

Rumah seharusnya tempat nya berbicang bertemu dengan keluarga bukan, melakukan hal yang menyenangkan dan berpulang sehingga bisa di sebut 'rumah'.

Tapi tidak dengan rumahmu, itu sangat jauh berbeda jika di bandingkan, sebuah tempat di mana psikis terpuaskan.

Menelan obat tidur, Berharap ketika tidur tidak membuka mata lagi.

Mitsuya takashi adalah salah satu teman sekaligus kekasihnya yang ia bisa percaya, tapi mitsuya saat ini sedang berada di Tokyo, rasanya ingin selalu di samping nya.

(Name) ingin Mitsuya selalu terhubung dengan nya, Ingin selalu merasa terikat dengan demikian tak terpisahkan.

Tidak lupa Mitsuya mengirim pesan ke (name) setiap hari, hari ke hari semakin singkat jawaban (name). Tidak seperti dulu ia sangat antusias menerima pesan dari mitsuya seperti ada emoji dan selalu bawel terhadap mitsuya di pesanya, tapi kini (name) sangat diam.

"Anak ini kenapa sih? Kenapa jawabannya singkat sekali" -Mitsuya

"Siapa?" -Draken

"Oh bukan" -Mitsuya

"Anak siapa? Kau punya anak?" -Smiley

"Bukan geblek" -Mitsuya

Kembali ke pagi hari, melakukan hal yang seperti biasa nya bangun, mandi, memakai seragam, Lalu menuruni anak tangga ke bawah untuk segera sarapan.

"Ibu apa kau bisa membelikan kacamata baru?" -(Name)

"HA!! Kau apakan yang kemarin?! 3 hari yang lalu saja kan sudah kubelikan!! Tapi kenapa minta lagi?! Kau mau menguras uang ibu ya?!" -Teriak sang ibu ke pada anaknya

Padahal dia tidak tau kalau kacamata nya itu rusak karena ulah teman usil nya, jika name menyeritakan kalau selama ini ia di tindas apa orang tuanya akan peduli.

paling mereka akan bilang 'kenapa kau tidak melawan' sama seperti orang kata kan. Padahal tidak mudah, apa lagi mereka ada 3 orang, apa iya bisa menang.

Pergi ke sekolah seperti mayat, name bahkan belum sarapan pagi, tapi malah di sambut teriakan.

Ketika hendak menaruh sepatu dan mengganti nya menjadi sendal, barang yang ia cari tidak ada di lokernya.

'ah pasti ini ulah mereka lagi'

Terpaksa name memakai sepatunya ke kelas, Duduk dengan tenang hingga guru datang.

Saat di tengah pelajaran name di tunjuk oleh guru ke depan papan tulis untuk menjawab soal, ia tidak bisa menjawab nya karena dari tadi pikiran nya buyar.

"Kenapa kau tidak memakai sendal sekolah yang sudah di siapkan?" -Guru

"Maaf, seperti nya sendal saya dicuri" -(Name)

"Lalu kenapa kau tidak membawa pengganti sendal saja dari rumah kan bisa, sudah duduk sana!" -Guru

Semua mata anak kelas menatap name dengan aneh, di tatap sebelah muka di anggap berbeda dari yang lainya.

Istirahat tiba, (name) menyibukkan diri dengan ponsel miliknya, tiba-tiba ada seorang anak yang mengajak nya bicara.

"Hai! (Name)!" -anak 1
"Ayo kita main lagi (Name)!" -anak 2
"Ayo ikut kami, aku tau kau pasti lapar aku akan mentraktir" -anak 3

Teman?

(Name) ikut mereka ber 3 ke atap atas sekolah, di tempat itu lah (name) habis habisan di aniaya oleh mereka.

Setelah bosan mereka meninggalkan (name) dalam keadaan dekil, kotor, berantakan. apa tuhan itu benar ada? Hatinya pun terpukul keras.

Mungkin juga di kehidupan ini ia belum beruntung

(Name) melangkah berdiri di ujung bangunan sekolah, menatap langit petang, dengan siluet burung burung berterbangan kenasa kemari yang menyanyikan kebebasan mereka.

'jika di lahirkan kembali aku ingin bisa terbang'

Ia melangkahkan satu kaki nya sehingga jatuh Terjun ke bawah, menandakan ia siap pergi untuk selamanya, Memori klise terputar, nada jantung menjadi sangat cepat.

'Bruuk!'

Namun tubuhnya nya tidak terbentur ke aspal melainkan menindih badan seorang anak laki bernama mitsuya.

"Mitsuya! Mitsuya jangan mati bangun!" -(name)

"Akh! Sedang apa kau di atas sana dasar bodoh! Kau sedang bermain main dengan nyawa mu ya?!" -mitsuya

Mata nya tertuju pada sang gadis, memandang nya kotor berantakan, Mitsuya tau penyebab kenapa gadis itu selalu terlihat murung.

Manik mata (Aye color) (name) di penuhi genangan air bening hingga membendung, jatuh membasahi pipinya.

Mitsuya berusaha untuk menahan umpatannya, lalu memilih mendekapkan sang gadis.

Hati nya rapuh ketika ia melihat air mata dari (name), kenapa selama ini Mitsuya tidak menyadari nya. Bodoh

"Aku pulang" -mitsuya

Mendengar suara sambutan lembut dari bibirnya, (name) Membanjirkan semua tangisannya.

Seandainya mitsuya tidak datang ke sekolah, mungkin (name) sudah terbang ke alam lain.





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top