❨ ⩩Hajime Kokonui᭟ ❩

·  ·  ·  ·  ·  ·  ────────  ·  ·  ·   ·  ·  ·
🍋 𝗟𝗘𝗠𝐨𝗡 🍋
꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷꒷ ͝͝͝ ꒦ ͝ ꒷ ͝͝ ꒷
╭                                                         ╮
1532 worlds
!! dilarang untuk minors !!
Req ;
╰                                                        ╯
꒦꒷꒳꒴꒦꒷꒳꒴꒦꒷꒳꒴꒦


Matahari mulai pulang menandakan hari sudah sore, (name) pulang dari sesi les nya. "akane-san. sudah pulang? Baru saja aku dan inupi akan menjemput mu"

'Au bukan akane─' Kami memang kembar. Dari hobi, tingkah laku, juga penampilan. umur kami hanya selang beberapa tahun. bisa tidak sekali saja dirinya berubah menjadi akane agar ia selalu di perhatikan oleh koko.

"iya tidak usah aku bisa jalan sendiri." Jawabku sambil pergi menyelonong ke kamar, selalu saja mengira kalau diriku adalah akane.

×××

Lansung ku hentakan kaki dan mengunci pintu, agar tidak tau kalau aku menangisinya diam-diam. Percuma juga sih, apa dia akan datang dan memelukmu? Kan tidak. derapan langkah kaki terdengar berhenti tepat di depan pintu kamar (name).

Aku tau persis siapa pemilik suara langkah tersebut, inui. Ku bukakan pintu dan langsung memeluknya "Hiks..Oni-chan...sakit..hic, aku harus bagaimana."

Dia menghelus punggung ku dengan lembut, dirinya tau kalau aku dan akane menyukai orang yang sama. Namun aku sendiri memilih mengalah, akane jauh lebih baik Lembut, perhatian, suara halusnya, bahkan ia juga lebih cantik daripada ku.

×××

Aku dan inui keluar dari kamar bersiap-siap untuk pergi. Hari ini kami akan pergi ke bukit terdekat dari rumah, mengadakan acara ulangtahun akane.

"(Name) apa kau baik-baik saja? Mata mu lembab, Apa sebaiknya kita tunda saja acara hari ini" kata akane dengan raut wajahnya yang tak kalah panik.

"Jangan! Ini karena aku menonton anime tapi tokoh utama nya mati" di saat itu pun akane memeluk ku sambil mengelus pucuk rambut, Akane sangat sekali menyayangi (name) adik kecilnya.

"Akane, (name) ayo kita akan pergi" ucap inui dan tak lupa di sampingnya ada koko, Kami pergi bersama.

×××

Inui pergi untuk mengambil beberapa ranting dan daun untuk di bakar, koko menyiapkan peralatan barbeque sementara akane memotong daging dan sayuran. "nee-chan lebih baik pantai atau gunung fuji" kata ku "Gunung fuji seperti segar" jawab akane.

"Kalau begitu aku juga akan menanyakan oni-chan!" Aku pun pergi meninggalkan akane dan koko sendirian di belakang. "Oni-san menurut mu lebih pilih pantai atau pegunungan, atau kau punya rekomendasi lain"

"Pantai" jawab inui datar. huh, mempunyai kakak bersifat seperti kulkas memanglah meresahkan. Aku pergi meninggalkan inui namun inui memanggil kembali "(Name)..."

"Ya. ada apa nii-chan?" Kaki ku berhenti sambil berbalik badan "katakanlah perasaan mu padanya, itu akan membuatmu terasa lebih baik" (name) mengikuti arahan inui "Mnn, arigatou oni-chan."

Tatkala sampai disana (name) di suguhi pemandangan panas. koko mencium akane. Saat itu juga harapan untuk menyatakan perasaan pada koko hangus sekejap, 'tidak ada lagi kesempatan'.

nafasku sesak. dengan cekatan inui langsung menutup mata ku dari belakang, tangan nya basah air mata "aku ingin pulang" ucap (name) dengan nada serak.

(Name) langsung menepis tangan inui dan pergi begitu saja, sebelum inui mengikuti adiknya alangkah baiknya ia memberi tahu dulu "aku akan mengantar (name) pulang dulu"

"Eh? Name sakit ya, aku iku-" kata-kata akane dicekat terlebih dahulu oleh inui "Tidak perlu biar aku yang menjaganya, kalian berdua disini saja" Inui pergi menyusuli (name).

×××

Inui bergegas mencari (name), ternyata (Name) berhenti di tepi ujung jurang. "Kau tak berniat lompat dari tebing bukan" (name) diam tak menanggapi.

Selintas pikiran (name) terbesit ingin melompat, hanya demi perhatian pria yang disukai. "Aku mau menginap dirumah yuzuha dulu" (name) pergi menginap untuk beberapa hari.

Selama mencintai koko yang (name) dapatkan hanyalah pahitnya saja, yuzuha mendengarkan semua keluhan sahabatnya memeluk (name), juga ikut serta menangis.

Telepon rumah milik yuzuha berdering "Eh, (name) ada telepon dari rumah mu apa kau mau angkat?"

"Kau saja yang angkat aku tidak mau"
(Name) menggumpal diri di kasur yuzuha.

"HUH?! Name rumahmu!" Setelah mendapat kabar bahwa rumah (name) terbakar ia bergegas langsung pulang.

Netra matanya tidak percaya,
'bagaimana bisa? Apa ini juga karena ku'
Semua anggota keluarga selamat tapi tidak dengan akane, ia juga ikut terlahap disana.

Nasib buruk selalu saja mengekori (name), dari mulai cintanya yang bertepuk sebelah, rumahnya, dan kehilangan kakak perempuannya, Seolah dunia memang ingin sekali membuat (name) hancur.

×××

(Name) pergi kerumah koko, ia benar-benar takut jikalau koko akan melakukan hal yang tidak-tidak seperti mengakhiri hidupnya. "Oh kamu (name) ya temannya anak ku, kudengar keluarga mu tertimpa musibah. Aku turut berdukacita" (name) di sambut oleh ibu koko.

"Terimakasih tante, aku kesini hanya untuk melihat keadaan koko,"
"Ah iya belakang ini dia sering sekali terlihat murung" ia mempersilakan (name) masuk.

Kini (name) berada di depan pintu kamar koko "Koko ini aku" tidak ada Jawaban, masa bodoh jika dibilang tidak sopan. Namun yang di dapati adalah pemandangan kacau hajime, tidak ada cahaya sama sekali yang masuk ke kamar.

"Keluar" suara seraknya terangkat. bagaimana tidak kasihan, Dirinya baru saja pacaran lalu ditinggal mati oleh kekasihnya.

"Akane tidak menginginkan ini, ayo bagun!"
Ketika melangkah (name) seperti menginjak sesuatu. ketika dilihat, ya itu foto akane Berserakan mana-mana, ada juga foto wajah akane yang wajahnya dicoret.

Akhirnya koko pun bangun, duduk di tepi kasur "Sudah aku bilang keluar dasar jalang" (name) tidak peduli.

(Name) justru memeluk leher koko, berbisik di telinga dengan suara menggoda "Tenang saja aku disini" Tak perlu pikir panjang akhirnya koko menghempas (name) ke kasur dengan kasar, melepas paksa pakaian (name).

Tanpa pemanasan koko lansung menghentak libidonya ke dalam (name) "Akh!... Nghh─ ohh" dan melakukannya dengan tempo cepat.

"Ah...ahh..ah..ahh" Bukanya nikmat justru koko membuat sebaliknya ia berbuat kasar. Mencium rakus bibir (name), leher dan pergelangan tangannya lebam karena ulah kasarnya.

"Sa-sakit hng" dia benar-benar meluapkan semuanya pada (name), ia bahkan juga sempat mencekik leher (name) "ngh..ahh..pelan-pel─"

"diam" Koko menutup mulut (name) dengan gumpalan kain, ia mencubit paha (name) hingga membiru. Beronde-ronde mereka lakukan, tak peduli kalau nantinya (name) pincang atau hamil.

"Hmmp─hng─mmh" (Name) menangis pasrah, Memang benar jika ia ingin sekali menjadi akane tapi tidak seperti ini. Selama kegiatan bercinta berlangsung, koko mendesahkan nama akane berkali-kali Tidak ada satu pun nama (name) disebut disana.

×××

Di kamar mandi (Name) meraba-raba perutnya, ia benar-benar muak dengan semuanya. merubah warna rambutnya menjadi (h/c), juga menindik telinga.

Hanya itu yang bisa dilakukan (name) agar ia tidak lagi diikuti oleh bayang-bayang kakak perempuan nya, Dirinya juga bertekat untuk pergi dari rumah ini.

Raut muka inui berubah khawatir "(Name) kau yakin ingin pergi?" "Ya name. Kau tidak perlu memaksakan diri" lanjut ibu.

"Kakak dan ibu terlalu mengkhawatirkan ku, aku baik-baik saja kok!" Ujar (name) dengan ceria. Sebelum benar-benar mengakat kaki dari rumah mereka berpelukan.

×××

Setelah (name) betul-betul pergi inui langsung menghubungi koko "(name) akan pergi, kau yakin." Awalnya koko ragu dengan perkataan inui, namun ia berubah pikiran. Dirinya tak ingin lagi kehilangan akane atau (name) dalam hidupnya.

Koko mencari (name) di keseluruh stasiun kereta, ia juga menanyai beberapa orang. Dan kereta terakhir telah tiba, koko melihat orang yang tak asing baginya. Walau warna rambutnya berubah koko tetap bisa mengenali kalau itu (name), dia berlari menghampirinya.

"Name!!"

(Name) menoleh ke arah pemilik suara, dan ya koko yang memanggilnya. Cinta pertama terbusuk yang ia pernah rasakan selama ini.

Tak mau lagi ingin bertemu, (name) masuki kereta. ditelinganya dia sumbat dengan handset, menambah kan volume musik. Koko menarik lengan (name) keluar dari kereta sampai kabel handsetnya terlepas "Aka-- (name)..."

'Ya aku bukan akane mu'

(Name) menatap datar koko "Kamu akan pergi?" Matanya sembab. Menyebalkan. Netra mata (name) tidak lagi menunjukkan belas kasih, ia menepis tangan koko serta memandangnya rendah.

Waktu itu (name) masih ingat jelas, bagaimana koko memperlakukan dirinya dengan tidak manusiawi. (Name) pergi

Koko kamu tidak pernah mencintaiku, yang kamu cintai adalah kakak perempuan ku. Aku tau sampai kapan pun cinta mu hanya milik gadis itu seorang, tidak ada tempat untuk ku.

































"Ko ayo, ada satu tempat yang harus kau datangi" Inui mengajak koko sahabatnya itu pergi ke makam, sorot mata inui mengarah pada 1 nisan.

Pria bersurai hitam alias koko melihat ke arah batu nisan bertuliskan namakan Seisu (Name), Matanya merasa tidak percaya sampai mengedipkan berkali-kali tapi memang benar.

Kini sang saudari kembar telah tiada.

Sebelum (name) meninggal dia berhasil melahirkan bayinya, lalu meninggal karena stress dan trauma yang dia derita.

Suasa terdiam, tidak ada obrolan sampai akhirnya inui memecahkan keheningan. "Aku memaafkan hubungan mu dengan akane, tapi tidak dengan apa yang kau telah perbuat pada adik ku" geramnya. Inui benar-benar marah besar, ingin sekali mencabut kepala temannya itu.

Inui beranjak pergi dari tempat itu, dan koko masih termenung dengan perbuatannya. Koko pengelus batu nisan bertuliskan nama seishu (name), Beribu-ribu pertanyaan di otak.






























Inui tengah menggendong seorang anak berumur 7 tahun. (name) koharu "Papa! cepat kembali ya" kata anak tersebut "tentu gadis manis, papa akan mengurus suatu pekerjaan dahulu" katanya, sambil memegang kedua pipi sang anak.

Inui menitipkan anaknya di panti asuhan bukan─ lebih tepatnya anak (name) dan koko "Bye bye! papa" sambil melambaikan tangan 'koharu tidak boleh terlalu manja sama papa, koharu tidak mau menyusahkan papa. Ayo semangat diriku!' dalam hatinya.

×××

Inui pergi ke makam saudarinya dan menempatkan bunga di kedua nisan tersebut. Dia duduk di lantai tanpa beralaskan apapun.

"(Name) anak mu benar-benar mirip dengan kalian. Akane-chan maaf aku gagal menjadi pria yang baik. Apa kalian mengijinkan ku untuk membunuh pria itu?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top