Santet || Naomi

/estestik

Iklan dulu bro


Nah.

:: memanggil naana_oo
   :: pesanan santet anda-!
:: Ruuto x Naomi
   :: mini Fanfic

/estestik

ーーーー> daddy

GEDUBRAK

Suara jatuh dari seorang gadis membuat Ruuto terpaksa ke atas mengecek keadaan.

Membuka pintu kamar sang putri, lalu menghela nafas saat tahu apa yang terjadi.

"Sakit gak?"

"SAKIT LAH PA" Gadis itu memegang punggung nya kesakitan lalu mendudukkan diri di tempat tidurnya.

"Gak kesekolah?"

"Ini kan hari ming- ASTAGA HARI SENIN" Melupakan semua rasa sakitnya dan segera kekamar mandi bersiap ke sekolah.

Ruuto geleng geleng kepala melihat anaknya itu,

"Untung sayang...."

Ruuto memang cuma tinggal berdua sama Naomi, istrinya 'Riinu' sudah meninggalkan mereka berdua terlebih dahulu.

______

"Pa, uang jajan?"

Melihat tanggalan, memang sudah saat nya Naomi diberi uang jajan bulanan. Uang jajan Naomi sebulan satu juta. Itu pun kalo belum gajian :>

"Nanti papa transfer"

Naomi memang memegang ATM, dia sudah memiliki ATM sendiri karena sudah cukup umur.

Naomi mengangguk lalu turun dari mobil dan menuju ke kelas nya.

"Hei lihat itu, dia yang kena skandal waktu itu kan?"

"Iya, gak nyangka masih berani masuk sekolah"

"Emang nya skandal itu bener?"

"Katanya sih dia anak haram kedua orang tuanya"

"Pfft- ibunya siluman bukan? Memiliki 4 kuping. Aneh"

"Eh tapi ayahnya ganteng"

"Katanya sih Orang tuanya tajir"

Naomi menghela nafas mendengar dirinya di ghibahin. Sudah biasa bagi Naomi dighibahin seperti ini.

Ibunya memang benar memiliki 4 kuping, dua kuping manusia dan dua kuping kucing(?) Anjing.

"Hah...."

"DOR"

menoleh kebelakang dan mendapati temannya yang menurutnya biadab.

"Waw- aku terkejut"

"Kagetnya gak niat banget sih" :( Zira duduk disamping Naomi lalu mengambil buku matematika dari tasnya.

"Noh, buku matematika kita ketuker"

"HAH SERIUS?!"

"Hooh,"

"Berarti aku ngerjain PR dibuku mu dong--"

"Ya makasih"

"MAKASIH NYA MAKSA BANGET SIH"

"TERUS KUDU GIMANA NJER"

Zira namanya, satu satunya temen Naomi di sekolah dan temen masa kecilnya.

Kedua ortu nya juga kerja di tempat yang sama dengan orang tua Naomi.

Karena udah kenal dari dulu, jadinya akrab.

Naomi kembali duduk ditempatnya lalu menatap keempat perempuan yang lagi membicarakan dirinya.

"Bodo lah Nao,kita tuh femes makanya di omongin"

"Gagitu juga tapi jubaedah"

_________

Bel sekolah berbunyi, segera Naomi pergi pulang kerumah nya.

"Ah, selamat datang kembali, bagaimana sekolahmu tadi?" Sang ayah yang sedang bergelud dengan laptopnya menyambut anaknya. Arah pandangannya ke arah laptop dan tangannya menyeruput teh hangat.

"Biasalah"

Ruuto terkekeh lalu mengelus surai anaknya. "Mandi dulu sana, papa bentar lagi selesai"

"Males--"

"Mandi atau uang jajan papa kurangin?"

"IYA PA IYA" Segera Naomi pergi ke kamar mandi terdekat demi uang jajan.

Ruuto tersenyum tipis melihat kelakuan anaknya.

*

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Ruuto memasuki kamar putri nya. Mengecek ia sudah tidur atau belum.

"Ah sudah tidur," Ruuto menarik selimut Naomi keatas agar semua tubuh Naomi diselimuti dengan kehangatan dari selimut.

Ia cium kening putrinya lalu keluar dari ruangan itu.

"Oyasumi,"

YAHAHAHAHA APA INI




Sekian

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top