8 : 9

Kereta Porsche itu diparkir elok bersebelahan dengan Lamborghini Aventador hitam miliknya .

Jimin memperbetulkan rambutnya sambil memandang ke arah cermin kereta sebelum dia mengukir senyuman kecil buat Yuha .

Baru nak buka pintu , Yuha pantas menahan lengannya . Jimin menoleh kemudian mencubit pipi Yuha perlahan .

" Ya cutie ? "

" I know this is so random but remember this , WJ 789 " kening Jimin terangkat sebelah , pelik dia rasa bila Yuha tiba - tiba sebut nombor dengan huruf itu .

" Where did you hear that honey ? And what it is about actually ? " soalan Jimin mendapat gelengan kepala daripada Yuha .

Jimin menggosok kepala Yuha perlahan seraya berkata , " It's okay . Let's go "

Mereka berdua berjalan seiring menuju ke dalam bangunan syarikat Jimin sebelum sama - sama naik ke tingkat atas .

Jimin menghantar Yuha di hadapan pintu tempat Jihye dan Seungkwan berada sebelum dia berlalu pergi untuk masuk ke dalam bilik pejabatnya .

" I have something to discuss with your brother , so you'll be here with them okay ? 12 p.m , we take our lunch together .  Love ya baby ! "

Yuha menganggukkan kepalanya tanda akur . Dia kemudiannya menolak pintu kaca itu sebelum dia berlari - lari anak mendapatkan Jihye dan Seungkwan .

Kedua - dua bahu teman baiknya itu dipeluk manja sebelum dia ketawa seorang diri .

" Ewah , sibuk sangat nampak ? Sampai Yuha yang comel ini pun taknak pandang ke ? "

Seungkwan yang sedang sibuk menekan papan kekunci sedari tadi terus buat muka meluat . " Sebab kau tak comel lah aku tak pandang kau . Tiap kali aku rasa nak carik je kulit muka kau , bagi biawak makan "

Yuha terus menampar bahu Seungkwan . Kuaja seh dia ini . Jihye di sebelah sekadar tergelak kecil .

" Alah , berhentilah buat kerja itu dulu . Marilah borak sekejap ! " Seungkwan dan Jihye ditarik untuk duduk di sofa bersama - sama .

Seungkwan melastik dahi Yuha membuatkan Yuha menjerit kecil . " Kau bukan boss aku , patut ke aku dengar cakap kau ? "

Sambil menggosok dahinya perlahan , Yuha mencebik , " Tapi aku kan yeochin boss kau .  Jadi , kau kena dengar cakap aku ! "

" Semakin berlagak kau eh ? Jimin patut menyesal ada yeochin macam kau ini ! Tak layak ! Muka tempoyak ! "

Dia punya dengki tu kan sejak awal - awal chapter lagi , tak pernah nak pupus .

" Korang dua asyik gaduh ja . Aku campak dua - dua daripada tingkat atas ini baru tahu ! " ugut Jihye sambil merenung Yuha dan Seungkwan tajam .

Seungkwan dia kisah apa , dia siap mengajuk lagi percakapan Jihye dengan niat nak mengejek . Terus kena setepek tamparan fail daripada Kang Jihye . Ha , padan muka !

" Aku comel , noktah ! "

" Aku dua kali ganda lagi comel daripada kau , Yuha ! "

" Aish diam . Aku lagi - lagi comel daripada korang berdua ! "

Yuha terus menarik pergelangan tangan mereka berdua keluar dari dalam bilik .

" Kau nak bawa kitorang ke mana ? " tanya Jihye , Seungkwan pun nak tahu juga .

" Kita jumpa Jimin dengan bangtan , tanya siapa lagi comel ! "

Memang tiada kerja sungguh lah dia ini .

" Kan diorang tengah sibuk itu , takpe ke kacau wey ?! " bantah Jihye . Seungkwan pun laju mengangguk tanda setuju .

" Nanti diorang naik angin , habis peluru sana - sini . Apa lagi kalau Yoongi dah pegang sniper dia , memang tiada peluang kau hidup . Bala woi bala ! " habis lengan Yuha ditamparnya beberapa kali , namun Yuha masih tidak mahu melepaskan tangan Jihye dan Seungkwan .

Senyuman Yuha semakin lebar apabila melihat semua ahli BTS termasuk Jimin ada di dalam bilik mesyuarat .

Dia baru tolak pintu kaca itu sedikit , terus terhenti perbuatan dia saat mendengar Taehyung tiba - tiba meninggikan suaranya .

" kALAU KAU NAK SANGAT BUNUH YUHA , BUNUH JELAH DIA ! " 

Yuha terkedu , begitu juga dengan Seungkwan dan Jihye .

" Semakin lama kau biar Jimin , semakin terseksa Yuha kau buat " sambung Yoongi pula . Wajahnya kekal dingin seperti biasa , bezanya tiada senyuman langsung terukir pada wajah putihnya itu .

" Kalau kau nak balas dendam sangat untuk eomma kau , buat cepat " ujar Hoseok serius . Hari ini bagaikan hilang sinaran pada raut wajahnya yang sentiasa menceriakan suasana tidak kira masa .

" Kill her now or your father will do it soon dragon head " ujar Namjoon mendatar .

" Kalau appa kau yang buat , janji kau takkan terlerai . Mesti kau akan buat Taehyung pula sasaran kau selepas ini " pahit rasanya hanya dia dan Tuhan saja yang tahu , namun Seokjin gagahkan diri juga untuk menyatakan pernyataan itu .

" Yuha terlalu baik untuk disakiti " sedikit - sebanyak pernyataan yang keluar daripada mulut Jungkook membuatkan semua yang berada di dalam bilik itu diam membisu .

Taehyung menyeka kasar air matanya yang jatuh sambil dia mengambil pistol putih di atas meja . Pistol putih itu diserahkan kepada Jimin semula .

" Adik aku dah tunaikan janji dia untuk setia dengan kau seorang . Giliran kau pula untuk tunaikan janji kau untuk lepaskan dia pergi , Jimin "

Bunyi pintu kaca ditutup seiring jeritan Seungkwan dan Jihye memanggil Yuha membuatkan ketujuh - tujuh mereka saling berpandangan antara satu sama lain .

" Dia dengar , dia dah dengar semuanya sejak awal lagi " beritahu Jungkook perlahan .

◼◼◼

" Yuha , hei ! " langkah Seungkwan dan Jihye terhenti sebaik sahaja melihat Yuha duduk sambil memeluk lututnya di sudut bilik . Mereka berdua mula menghampiri Yuha sebelum gadis itu ditenangkan .

" Yuha " panggil Jihye lembut . Dia mengenggam kuat tangan Yuha manakala Seungkwan memeluk bahu Yuha erat .

" Kenapa semua orang nak bunuh aku ? Kenapa semua orang nak tengok aku mati ? Kenapa ? Apa aku dah buat ? " bertubi - tubi soalan yang keluar , tiada satu pun yang berjaya dijawab oleh Seungkwan dan Jihye .

" Mula - mula Johyun , sekarang Jimin . Taehyung , abang aku sendiri pun setuju nak aku mati . Memang takdir aku hidup untuk mati dibunuh ke ? " luluh hatinya bila mengenangkan betapa malangnya nasib dirinya yang bagaikan tiada guna langsung .

Kalau semua nak dia mati , buat apa dia hidup selama ini ?

Hanya tangisan kedengaran memecah kesunyian . Tiada seorang pun antara mereka bertiga bersuara . Jihye dan Seungkwan mengeratkan lagi pelukan mereka terhadap Yuha .

Mereka sendiri juga tidak tahu bagaimana hendak membantu Yuha .

Dari luar bilik , Jimin memerhati dari jauh . Pandangan matanya mulai menjadi kabur apabila setitis demi setitis air matanya jatuh membasahi bumi .

" Mianhae , jinjja mianhae Yuha "

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top