6 : 9

Bam !

Bahu Yuha terinjut ke atas . Tak sampai lima saat Seungkwan tinggalkan dia , bilik tempat dia dikurung sudah dipenuhi dengan sekumpulan lelaki lengkap bersut hitam .

Yuha jadi kaku . Bila melihat kumpulan lelaki bersut hitam itu berbaris seakan - akan hendak memberi laluan kepada seseorang , Yuha yakin sangat orang itu ialah Johyun .

Tepat seperti jangkaannya , Johyun berjalan menghampiri dirinya . Senyuman sinis , pandangan tajam cukup membuatkan badan Yuha naik menggeletar .

Di tangannya , pistol berwarna hitam dipusing - pusing , macam fidget spinner .

Pipi Yuha terus dicengkam kuat olehnya . Dia tersenyum tak ubah macam hantu badut dalam cerita IT .

" Kau cari nahas dengan aku eh dek ? " laju Yuha menggelengkan kepalaku . Dia mengetap giginya perlahan , cuba menahan tangis . Johyun tergelak sinis .

Tanpa sesiapa duga , Johyun terus menampar Yuha kuat menggunakan pistol hitam itu .

Tiada seorang pun antara lelaki bersut hitam itu bersuara . Mereka sekadar menjadi pemerhati melihat ketua mereka menyeksa adik kandungnya sendiri .

Lengan Yuha dipijak kuat menyebabkan Yuha menjerit kecil .

" Ah ! "

Tanpa belas kasihan , kepala gadis itu ditamparnya sekali lagi sehingga membuatkan gadis kecil itu terhumban ke arah dinding . Darah pekat mulai mengalir dari kepalanya .

" Lembik , menyusahkan , bagus mati jelah kau ! "

Picu pistol ditarik . Kepala Yuha menjadi sasaran dekatnya . Dia tersenyum sinis .

Klik !

" Boss ! "

Bibirnya diketap geram . Anak buah yang memanggil namanya itu ditampar kuat . Spoil mood  betul !

" Bodoh ! Kau tau kan aku paling benci orang kacau aku buat kerja ? " tengkingnya kuat .

Bang !

Satu tembakan dilepaskan tepat mengenai kaki anak buahnya itu . Tiada langsung rasa simpati tertanam dalam dirinya .

" Cakap cepat kenapa ! "

Dengan nafas tersekat - sekat , anak buahnya yang bernama Soobin itu membuka bicara , " Ada pa- panggilan dar-daripada Inc-cheon . Pa-panggilan da-da-daripa-da tuan Kim "

Pistol dicampak ke tepi . Johyun terus beredar meninggalkan kawasan bilik itu . Sempat lagi dia memijak kaki Soobin dengan sengaja .

Keadaan bilik menjadi sunyi semula . Hanya Yuha dan Soobin sahaja berada di dalam bilik tersebut .

Bajunya dikoyak bagi menjadi penahan darah daripada kakinya yang ditembak terus - terusan keluar . Sambil itu , mata Soobin memandang ke arah Yuha .

" Kesian kau . Remaja yeoja lain tengah berfoya , nikmati hidup diorang , kau pula terjebak dalam dunia mafia "

Meskipun Soobin juga merupakan ahli mafia yang baginya membunuh itu perkara biasa , namun di sisi hatinya sebagai seorang lelaki pastinya dia mempunyai rasa kasihan melihat gadis biasa seperti Yuha menjadi watak dalam dunia mafia walaupun itu bukan kehendaknya .

Mafia hanya layak bagi mereka yang mempunyai kekuatan fizikal dan mental yang tinggi , hilang aura ketakutan dalam diri , senang kata ahli mafia ialah seorang lelaki bukan perempuan .

Sebab itu , bilangan perempuan hanya minoriti dalam organisasi mafia sama ada pengurus bahagian pentadbiran atau hanya sekadar pekerja biasa tanpa mengetahui mereka sebenarnya bekerja dengan mafia .

" Tapi kau dengan Angel Guardian . Rasanya aku tak perlu kasihan sangat kot " ujar Soobin sebelum dia tersenyum lemah .

Bunyi derapan tapak kaki kedengaran . Dua kelibat muncul , Soobin menguntumkan senyuman meskipun dia tahu senyuman itu tidak akan dibalas oleh fighter  dan  head hunter  kejam itu .

" Jungkook , kau buat apa aku suruh . "

Jungkook akur . Soobin dipapah keluar daripada bilik itu meninggalkan Yoongi dan Yuha berdua .

Yoongi mula mendekati Yuha . Kelihatan gadis itu berada dalam keadaan separa sedar .

Poket seluarnya diseluk lalu dia mengeluarkan seutas jam tangan .

" Jimin tengah tunggu kau "

Plaster kecil ditampal di dahi gadis itu sebelum dia mengorak langkah pergi dari situ .

Yuha hanya diam , tidak bersuara walau sedikitpun saat Yoongi menampal plaster di dahinya .

Hatinya menjadi tertanya - tanya mengapa Yoongi melayaninya dengan begitu baik sekali sedangkan melalui pandangan kasar sudah pasti orang menganggap Yoongi itu ibarat seorang yang mengalami masalah psikologi .

Yuha mengerang kecil saat cuba untuk memperbetulkan posisinya . Bila dia berjaya bersandar di dinding , jam tangan yang dipakaikan oleh Yoongi itu ditatapnya .

Jam tangan itu kelihatan sama dengan jam tangan milik Jungkook dan Yoongi .

Kata - kata Yoongi terngiang - ngiang di telinganya . Jimin tengah tunggu dia ?

Jam tangan itu ditelitinya . Butang kecil di tepi jam tangan itu ditekan . Cahaya keluar daripada skrin itu saat jam tangan itu dihidupkan .

" Ini bukan jam tangan " getus Yuha perlahan . Apa yang dia lihat di skrin jam tangan itu hanya terpapar nama Jimin sahaja .

Disebabkan perasaan ingin tahu sudah sebati dalam dirinya , skrin jam tangan itu ditekan - tekan .

" Yuha "

Yuha jadi kaku . Betulkah apa yang dia dengar ?

" Yuha , awak okay ? "

Kepalanya diketuk perlahan . Ah , sakit !

Jadi , ini bukanlah mimpi ?

" Yuha , awak boleh dengar kan ? "

" Ji-Jimin "

" Ya , ini saya sayang " ujar Jimin lembut .

Deras air mata Yuha jatuh mengalir saat mendengar suara orang yang begitu dirinduinya itu .

" Ji-Jimin sshi . Sa-saya ta-takut " adunya sambil tersedu - sedan .

" Awak boleh bertahan lagi kan ? Jadi kuat tau ! "

Yuha menggeleng - gelengkan kepalanya tanda dia tidak mampu lagi menjadi tahanan Johyun meskipun Jimin tidak nampak perbuatannya itu .

" Yuha , walau apapun jadi awak tetap saya punya . Saya takkan biarkan Johyun terlepas selepas apa dia dah buat dekat awak okay ? "

Yuha mengunci mulutnya , sukar bagi dia untuk bercakap ketika itu . Sakit yang dirasainya begitu pedih sehingga membataskan anggota tubuhnya untuk bergerak . Dia hanya menangis dan duduk diam di tepi dinding .

" Listen baby , if you think you are a failure person , how can you don't give up on me  Got it  ? Wait for this dragon head take its action  "



" Jimin , aku rasa-- kau okay ? " Seokjin yang baru nak beritahu Jimin sesuatu terus terdiam saat melihat Jimin menyembunyikan wajahnya di sebalik lengannya .

Alangkah terkejutnya Seokjin saat melihat wajah Jimin ketika dia mengangkat wajahnya dan memandang ke arah Seokjin .

Wajah dia sembab , pucat lesi jelas kelihatan matanya berair ditambah dengan hidungnya yang kemerahan . Mata Jimin jika dilihat bagaikan ada api yang membara .

Daripada pandangan mata Jimin itu ,  Seokjin dapat mengagak maksud tersiratnya .

" Johyun main api dengan aku hyung . Dia memang nak mati ! " satu hentakan padu ke atas meja oleh Jimin nyata berjaya membuatkan Seokjin terpaku .

Dalam diam , Seokjin tersenyum sinis . " Oh well , Johyun . Tahniah sebab dah bangunkan naga daripada tidurnya yang lena "

DAY ♡
hi guys ! I'm back hoho ! SPM dah habis , so yea boleh update the promise kembali xD . rindu gila nak menaip , idea keluar mencurah - curah sebelum nak SPM sjjssjsj . thank you so much for waiting me updating this fanfic and still support it . I really appreciate it ❤

enjoy .

btw , bangtan once again make me really proud of them . eight awards in MMA guys :'D .

you can't get out from bangtan world ? hey , we're same ❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top