6 : 1
" Ey dahi Jimin ada bukit . Tak hensem dah ! "
Berdekah Yuha seorang diri saat melihat benjolan di dahi Jimin . Jimin perhati je Yuha yang sibuk ketawakan dia sambil mengukir senyuman tipis .
" Bukit ini terhasil sebab dengar cakap awaklah . Kalau tak , takdenya terjadi bukit ini " perli Jimin , sengaja nak tengok reaksi Yuha .
Ha kan dah emo budak itu . Yuha menarik muncung panjang , matanya sayu memandang ke arah Jimin .
Jimin tergelak kecil , " Alalala babygirl saya ini manjalah aigu . Senang orang terpikat tau ? "
Hidung Yuha dicuitnya manja sebelum dia menarik Yuha masuk ke dalam dakapannya . Rambut Yuha diusapnya perlahan .
" Mianhae . Jangan dengar cakap saya lagi lepas ini , biar saya je dengar cakap awak . Saya budak jahat ! " ujar Yuha perlahan .
Jimin sekali lagi tergelak . Haih , rasa nak gigit pun ada !
" Dramanya Kim Yuha seorang ini . Dah - dah , saya tak marah pun ok ? Lagipun sikit je ini sakit dia walaupun hampir mati jugalah tadi . Malaikat maut tak tertarik nak cabut nyawa lagi . " seloroh Jimin membuatkan dahinya dijentik ganas oleh Yuha .
" YAH ! "
" Tak lawak ok ! "
" Siapa buat lawak ? Eeeee kiss nak ? " terus Jimin meletakkan kedua - dua tangannya di pipi Yuha menyebabkan mulut gadis itu berubah bentuk macam itik .
Yuha laju menggelengkan kepalanya , badan Jimin ditolak kasar . Jimin apalagi terhibur jadinya bila tengok wajah Yuha dah merah macam tomato .
" Awak nak apa - apa lagi tak ? " Yuha cuba menukar topik namun Jimin masih lagi dengan perangai hanatnya .
" Nak awak " jawabnya sambil tersenyum nakal .
INIKAH MAKSUD JUNE UNNIE ?
JANGAN PANDANG JIMIN SEBELAH MATA ?
HEMAGARD
Terus selipar rumah pokemon yang tersarung elok di kakinya dibaling ke arah Jimin .
" SATU BUKIT MANA CUKUP ! "
Yuha berlari keluar daripada bilik . Sebelum Jimin mengganas , baik dia selamatkan diri dulu .
Jimin menggosok perlahan dahinya yang terkena balingan Yuha itu .
" Padu juga balingan budak kecil aku tu eh ? "
Selipar rumah Pokemon tadi diletakkan di atas lantai . IPhone X miliknya diambil sebelum dia kembali bersandar di katil .
" Masuklah Taehyung . Aku tahu kau dah mereput tunggu peluang nak ganggu aku kan ? "
Taehyung muncul di sebalik pintu . Dia tersenyum kecil memandang ke arah Jimin . Kedua - dua tangannya dimasukkan ke dalam poket seluarnya . Dia mula berjalan menuju ke arah Jimin .
" Kau dah okay ke ? " soal Taehyung prihatin . Nampak ikhlas tapi bagi Jimin tidak .
Baginya , Taehyung dan hanat berpisah tiada .
" Kenapa ? Tak sabar nak jadi mountain master ke ? "
Taehyung tergelak besar . " Eh mestilah ! Siapa je taknak jadi ketua mafia yang setiap masa orang tunduk dekat kita kan ? Bila kau nak mati ? Aku tak sabar dah ini ! "
Jimin tersenyum sinis . Kenal sangat perangai Taehyung itu . Gurauan dia memang mengancam , tapi tak pernah pun sampai ke hati .
" Macam mana nak mati ? Dah ada malaikat jaga aku " ujar Jimin membuatkan ketawa Taehyung mulai mengendur .
Dia tahu Jimin maksudkan malaikat dia itu Yuha .
" Kenapa dengan kau ? Tiba - tiba kemurungan ini ? "
Taehyung duduk di atas sofa yang terletak elok di penjuru bilik Jimin . Dia melepaskan keluhan sebelum dia tersenyum pahit memandang ke arah Jimin .
" Aku ... Aku cemburu "
Kening Jimin terangkat sebelah . Taehyung cemburu ? Dengan siapa ?
" Aku cemburu dengan kau "
Jimin masih lagi tidak dapat menangkap maksud Taehyung . Dia mencebik geram .
" Aduh , aku tak suka main teka - teki ini . Bagitau terus boleh ? Kau cemburu dengan aku sebab ? "
Taehyung tergelak kecil sebelum dia berkata , " Kau rapat dengan Yuha "
Dua kening Jimin menjadi satu . Kehanatan apakah ini Kim Taehyung ?
" Sel otak kau mati ke ? Kau abang dia kot , kau pun boleh rapat dengan dia . Godness Taehyung "
Wajah Taehyung berubah dingin . Entah kenapa dia terasa dengan perkataan *abang* itu .
" Yes memang aku abang dia , tapi aku tak berpeluang pun nak rapat dengan dia , bagi kasih sayang dengan dia macam kau buat "
Jimin menarik nafas sedalam yang mungkin sebelum dia menggelengkan kepalanya . Nak terhibur ada , nak marah ada , nak tumbuk muka Taehyung pun ada .
" Taehyung , hubungan adik - beradik takkan pernah terputus tau . Kau masih berpeluang lagi Taehyung . Aku yakin dia pun dahagakan kasih sayang seorang abang yang tak pernah dia dapat daripada Johyun "
Taehyung mula duduk secara menegak menghadap Jimin . " Maksud kau ? Johyun tak pernah layan dia macam seorang adik ? "
Jimin mengangguk kecil . Bibirnya menguntumkan senyuman sinis . " Dia cuba nak bunuh Yuha kot dulu "
Taehyung terkedu . Mindanya jadi bercelaru . " Seriously ? "
" Dia amnesia . Sebab itu , dia tak ingat kau , abang kandung dia selain Johyun " terang Jimin membuatkan Taehyung semakin terkedu .
" Then , macam mana kau tahu Johyun cuba nak bunuh Yuha dan Yuha amnesia ? "
" Sebab aku yang selamatkan Yuha daripada iblis itu "
Taehyung jadi semakin tak faham . Maksudnya Jimin memang dah lama kenal dekat Yuha ?
" Ya , takdir dah temukan kami berdua awal sangat . Dah jodoh , nak buat macam mana ? " ujar Jimin sambil tersengih seorang diri apabila dapat mengagak pemikiran Taehyung .
" Janji itu ? " soal Taehyung apabila teringat perjanjian yang Jimin buat dengan puan Park suatu ketika dahulu .
" Adik kau dah curi hati aku sebelum aku janji dengan eomma aku Taehyung "
" Jadi kau tetap akan tunaikan janji kau ? " Taehyung merenung tepat ke arah Jimin .
Jimin mengangguk mengiakannya . Rambutnya dikuakkan ke belakang . " Aku bukan pemungkir janji "
Suasana bertukar sepi . Jimin kembali bersuara dengan bertanyakan soalan yang mencabar minda Taehyung .
" Kau tak kisah aku teruskan semua ini ? Kau tak kisah keselamatan adik kau itu ? "
Mulut Taehyung terkunci . Dia tahu , dia dah lama tahu apa yang Jimin rancang sejak kematian eommanya dulu .
Dia tahu apa yang Jimin nak daripada Yuha .
Kalau Yuha bukan adiknya , dia kisah apa .
Lantak Jimin nak buat apa , tapi masalahnya sekarang baru dia tahu bahawa Yuha merupakan darah daging dia sendiri .
Taehyung tersenyum kecil sebelum dia menjawab , " Aku bukan pengkhianat "
Jimin membalas senyuman Taehyung .
Maaf Kim Yuha .
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top