5 : 0
Kaki kanan disilangkan di atas kiri . Kedua - dua tangannya diletakkan di atas kerusi . Wajah sedingin salju ditayangkan tanpa segaris senyuman di bibir .
" Berapa lama aku bagi masa ? " soalnya dingin . Matanya meliar melihat beberapa senjata yang terletak bersusun di atas meja .
Lelaki berambut coklat cair dengan wajah sedikit cekung , eyebag tebal dan bibir pucat lesi itu duduk melutut di hadapannya .
Wajahnya jelas menunjukkan yang dia sedang takut sampaikan mulutnya seakan - akan berkunci , tidak dapat menjawab pertanyaan yang diutarakan kepadanya .
" Eh bengap , aku tanya kau kan ? jAWABLAH ! " suaranya meninggi membuatkan bahu lelaki itu terinjut akibat terkejut .
" D-dua bu- bu bulan " hanya Tuhan sahaja yang tahu betapa takutnya dia pada ketika itu , berdepan dengan salah seorang mafia terkejam yang dikenali di Korea Selatan .
Dia tergelak sinis . Sepucuk pistol hitam diambil lalu dia mengisi dua butir peluru ke dalamnya . Perlahan - lahan dia berjalan mendekati lelaki berambut coklat cair itu .
" Kau pun tahu kan apa moto aku ? Bayar tunai atau ? "
" Nyawa ter-tergadai " jawabnya sambil menunduk memandang lantai . Bagaikan hiburan buat dirinya , dia tergelak besar sebelum wajahnya bertukar bengis .
" Jadi ? Aku dah bagi kau tempoh dua bulan , sekarang dah berapa ? DAH EMPAT BULAN AKU TUNGGU , DUIT AKU KAU TAK BAGI LAGI ! "
Jeritan penuh kemarahan itu dilepaskan , beberapa orang yang berada di dalam bilik yang sama meneguk air liur masing - masing bila ketua mereka sudah naik angin .
" Tolong bagi saya masa lagi , tuan . Saya akan bayar , saya jan-- "
Bang ! Bang !
Lelaki berambut coklat cair itu jatuh menyembah bumi . Darah pekat terpercik di merata tempat .
" Bodoh ! Kau ingat aku ni siapa kau nak arahkan aku itu ini ?! "
Mayat jasad itu disepak kuat sebelum kepalanya dihentak dengan pistol yang menjadi penyebab kematiannya .
" Buang " arahnya dingin . Lantas , tiga orang bawahannya terus mengangkat mayat itu masuk di dalam plastik hitam sebelum dibawa ke dalam bonet kereta di tingkat dua .
Dia membuang pandangan ke arah luar tingkap . Panasnya cuaca boleh diibaratkan sama seperti panasnya dirinya pada ketika itu . Dia mengetap bibirnya geram sebelum satu tumbukan padu dilepaskan pada dinding kaca kalis peluru itu .
" Pandai berhutang , tak pandai nak bayar . Baik mampus jelah ! "
Rambutnya dikusutkan . Di saat dia memejamkan matanya cuba menenangkan dirinya , orang kanannya , Seong Ju menegurnya .
" Boss , Jungkook dah datang "
" Oh that bullshit . Ask him to come in NOW ! "
Belum pun sempat Seong Ju memanggil Jungkook masuk , Jungkook dah berada di dalam tanpa disuruh .
" Tak perlu nak jerit , aku tak pekak lagi " kata Jungkook mendatar . Dia melepaskan tawanya , sinis .
" Kau pun nak mati juga ke ? "
Jungkook terpandang ke arah lantai bilik tersebut . Terdapat kesan darah yang masih baru tapi itu sedikit pun tidak menggetarkan Jungkook .
Jungkook menguntumkan senyuman senget berbaur mengejek ke arahnya kemudian berkata , " Perlukah aku takut dengan orang setaraf aku huh Kim Johyun ? "
Johyun bengang , ditamparnya pipi Jungkook sekuat hati menyebabkan Jungkook terundur ke belakang setapak .
Jungkook mengelap bibirnya yang sedikit pecah dikerjakan oleh Johyun . Pandangan tajam diberikan buat Johyun .
" Jangan menguji kesabaran aku Jeon Jungkook . Kau cuma budak bawahan aku ! Dengar cakap aku ! "
Senjata Ak diambil sebelum senjata itu menjadi alat untuk menampar Jungkook lagi , lagi dan lagi .
Jungkook tidak membalas , dia biarkan sahaja dirinya menjadi tempat Johyun menghamburkan kemarahannya .
" Culik budak tu pun susah ! Kau tu fighter utama BTS ! Entah kenapa sekarang kau ni lembap , takde guna , bodoh ! "
" Kau patut bersyukur sikit eh aku nak kutip kau masa ketua kau heh Jimin otak cetek tu buang kau dulu ! " sambungnya lagi sebelum Johyun menyepak wajah Jungkook dengan ganas . Jungkook terpelanting ke belakang , darah terus merecik keluar dari mulutnya .
Dada Jungkook turun naik . Dia cuba bertahan daripada jatuh pengsan . Risau nanti dirinya akan diapa - apakan .
" Susah sangat ke nak culik budak tu ? Susah ?! Kau tembak jelah kalau dia buat perangai ! Kau tengok aku buat kerja , sekali letupan berkecai mayat eomma budak tu , satu peluru bersepai kepala appa budak tu . Kan senang ?! "
Jungkook mengumpulkan segala kudrat yang dia ada . Dia cuba berdiri dengan bantuan dinding di tepinya . Dia menarik nafas sedalam yang mungkin sebelum dia kembali bersuara .
" Kau mana ada hati perut , keluarga kau sendiri kau bunuh memanglah senang "
Pipi Jungkook dicengkam kasar oleh Johyun . " Berani kau lawan aku eh ? "
Bang !
Jungkook mengerang kesakitan . Tangan kirinya menahan darah daripada terus mengalir keluar daripada bahu kanannya .
Dahi Jungkook ditunjal beberapa kali .
" Dengar sini , aku nak kau dapatkan Yuha hidup - hidup atau kau nampak semua hyung kesayangan kau tu mati di depan mata kau faham ?! "
Jungkook diheret keluar sebelum dia ditolak kasar oleh Seong Ju . Sempat Seong Ju melirihkan pandangan simpati terhadap Jungkook sebelum dia tersenyum mengejek .
" Berani buat , beranilah tanggung ! "
Jungkook merengus kecil . Otaknya buntu . Antara BTS dengan Yuha , siapa yang perlu dia pilih ?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top