2 : 8
Click !
" Appa punya senyuman tu mahal sangat ke ? " aku mencebik bila melihat gambar yang diambil olehku bersama appa semuanya muka serius memanjang .
" Appa kan macho , kena kekalkan momentum macho itu "
Seriously ?!
" Oh man appa please ? Kita tangkap gambar sekali lagi , kalau appa tak senyum Yuha suruh eomma rotan appa ! "
Aku bersedia untuk menangkap gambar . Begitu juga dengan appa . Sekali lagi gambar ditangkap .
" KYA LAWANYA GAMBAR NI ! NAK CUCILAH NANTI ! "
" Tak perlulah nak menjerit bagai . Terlari salur darah appa dengar kamu menjerit tahu ? "
Gempak siot , jeritan aku boleh menyebabkan salur darah seseorang terlari HAHAHAHAHA
" Ok kita berbisik " bisikku membuatkan appa bengang .
" Ada satgi appa lempar masuk loji kumbahan ni "
Oh yes that's my appa !
" HAHAHAHAH ok janji tak dah ! "
" Suwer ? "
" Suwer ! "
Appa tersenyum . Dia menilik jam buat seketika . Mimik wajahnya menunjukkan yang dia pasrah . Appa melepaskan keluhan .
" Appa kenapa ? Ada apa - apa ke ? "
Appa memandang wajahku . Satu senyuman dihadiahkan khas buatku .
Appa membuka jam tangan miliknya sebelum dia menyerahkan kepadaku . " Appa tak pernah bagi kamu hadiah . Anggap ni hadiah daripada appa tau ? "
" Serius appa nak bagi ? Ni kan jam kesayangan appa ? " soalku pelik . Yalah , kalau dah jadi barang kegemaran , bukan senang - senang nak bagi orang .
Appa mengangguk kecil . " Serius . Jaga elok - elok tau ? "
Aku tersenyum lebar hingga ke pipi . " Terima kasih appa ! "
" Yuha , appa nak cakap banyak benda dekat Yuha ni "
" Apa dia ? "
" Jaga eomma elok - elok . Kirimkan salam appa dengan eomma tau ? Kata dekat eomma yang appa nak minta maaf dekat eomma . Pastu , appa harap sangat namchin yang kamu pilih tu akan jaga kamu , layan kamu macam appa buat walaupun mungkin tak sama macam appa . Belajar terima kelemahan dia dan sayangi dia . Semua manusia tak sempurna kan ? Dan , tolong jangan bencikan abang kamu . Dia tetap abang Yuha "
Ayat terakhir appa membuatkan perasaanku bercampur - baur . Kecewa , marah , geram semuanya ada .
" Kamu sayangkan appa kan ? " aku mengangguk lemah . Gila tak sayang ? Appa sendiri kot .
" Kalau macam itu , dengar cakap appa ok ? " kepalaku digosok perlahan oleh appa .
Aku pandang wajah appa . Kenapa aku rasa macam appa nak tinggalkan aku sekali lagi ?
" Kalau kamu ada masalah dengan namchin kamu , bawa bincang . Jangan diamkan diri . Kalau namchin kamu taknak bagitau , ikut je . Mungkin dia ada sebab tertentu atau mungkin dia sayangkan kamu ? Sebab tu taknak buat kamu risau " sakat appa membuatkan aku tersenyum tipis .
Jimin sayangkan aku ?
Ikhlas ke ?
Heh
" Baiklah appa tersayang " Appa menunjukkan ibu jarinya kepadaku .
Kemudian , appa berdiri membuatkan aku juga ikut berdiri . Tangannya aku gapai .
" Appa nak pergi mana ? "
Appa tersengih . " Tandas . Nak ikut ? "
" Takpelah terima kasih " jawabku sambil ketawa terkekek - kekek . Appa hanya tersenyum kecil .
Bila appa nak pergi , aku menahan appa sekali lagi . " Appa , walaupun appa nak pergi tandas , Yuha tetap nak peluk appa . "
" Alololo manjanya dia . Lepas ni , tak dapatlah peluk appa . Peluk namchin dia je "
" yAISH ! " terus aku memeluk appa erat seerat yang mungkin . Appa turut melakukan hal yang sama .
Setelah hampir tiga minit aku berpelukan dengan appa , appa meleraikan pelukan .
" Hati - hati ! Jangan masuk lubang tandas tau ? Nanti sampai ke galaksi tak roger - roger pula " pesanku sambil tergelak besar .
" Baiklah ! I purple you little princess ! "
" I purple you more big king ! "
Appa mengukir senyuman sebelum bayangannya mulai menghilang . Aku menghabiskan pai epal sementara menunggu appa .
No one POV
Encik Kim memandang ke arah Yuha sebelum dia memandang keadaan sekeliling . Dah empat jam .
Hatinya tiba - tiba memberontak cuba nak lepaskan diri daripada cengkaman si dia .
Bila terasa keadaan selamat , Encik Kim terus cuba melarikan diri namun baru beberapa langkah diambil , dirinya rebah di atas lantai .
Darah mula membuak - buak keluar dari mulutnya . Pandangan matanya mulai menjadi kabur .
Satu lagi das tembakan tanpa bunyi dilepaskan ke arahnya . Nafasnya mulai tersekat - sekat .
" Ja .. Jangan .. Ap .. Apakan ... Yuha "
" Oh tengoklah . Aku tak janji benda tu . Aku cuma tunaikan janji bila bayar tunai atau nyawa tergadai " jawab si dia sinis .
" Sampai di sini sahaja tempoh pembayaran hutang anda . Welcome to the hell "
Tanpa ada rasa perikemanusiaan dalam diri , satu das tembakan dilepaskan tepat mengenai kepalanya .
" Yuha " Matanya tertutup erat . Badannya menjadi kaku .
Si dia tergelak sinis . " Too easy "
Pistol putih yang digunakan untuk tembakan jarak dekat itu dicampak dan dibiarkan bersama mayat Encik Kim .
Dia berlalu pergi sambil tak henti menyatakan motonya , " bayar tunai atau nyawa tergadai "
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top