❨ ⩩Ayaka x reader x yoimiya᭟ ❩

Genre: triangle love
Written by EndT
Request by ChongyunAi

Ayaka X Reader X Yoimiya

Semasa kecil yoimiya dan aku sering sekali bermain kembang api hingga ayah yoimiya memarahi kami. Ketika umur ku beranjak 15 tahun, aku berpetualang sendirian. Yoimiya sampai merengek karena tidak ingin berpisah dengan ku, untungnya ia berhasil ditenangkan oleh ayahnya.

Dulu aku sering membaca buku dunia luar contoh seperti ada daratan sumeru, sneznhaya, monstad, liyue yang belum kuketahui. Ketimbang membaca lebih bagus kalau melihatnya langsung.

5 years ago

Setelah 5 tahun menjelajahi teyvat, aku kembali pulang. Sayangnya, saat kembali yang disambut adalah pemburuan vision. Pulau Inazuma geger dengan hal itu.

Sementara itu, aku bersinggah di kediaman milik kamisato. Ayato kamisato sang kepala keluarga, sangat-sangat lah sibuk. batang hidungnya pun tak terlihat. Jadi adiknya lah yang mengatasi hal di kediaman. Ia bernama ayaka kamisato.

Pemimpin pasukan Komisi Tenryou. Seorang wanita karismatik yang bertindak secepat angin badai dan selalu menghormati kata-katanya.
Dia menyandang gelar "Pemuja Ilahi" dan telah bersumpah setia kepada Raiden Shogun.
Keabadian yang dikejar Shogun

Peristiwa tersebut berhasil dicegah oleh teman seperjalananku, aether. begitu banyak berjasa dibanding denganku.

Kian akhirnya kami berpisah. jika ada kata pembuka maka juga akan ada kata akhir. Takdir berbisik kami akan bertemu dilain kali.

Secarik kertas diselip lembaran buku milik ayaka membuatku sedikit penasaran, karena penasaran aku membacanya. tertulis dikertas berukuran kecil dengan kalimat yang dicoret-coret namun tetap bisa dibaca.

'matanya tajam namun juga lembut, anala menyala di hati nurani. Membuat orang di sekitarnya aman. Pundak bahu kekar membuat mataku tertuju'

Surat cinta? Ayaka memang pandai dalam hal menulis tapi tidak kusangka ia akan menulis seperti ini. Ketika membalikkan kertas tertulis juga nama [surname].

Sedikit kusimpulkan. Mana mungkin kan putri seanggun ini menyukai diriku. Aku bahkan tidak terlalu terkenal dikalangan warga umum.

'srett'

Pintu geser terbunyi, ayaka melihat diriku mengintip bukunya."A-a-maaf! tanganku bertindak seenaknya" menunduk kepala sujud.

Ayaka menyembunyikan wajahnya dibalik kipas lipat, telinganya merah.

Kuhembuskan nafas kasar dan melontarkan pertanyaan "... apa anda suka pada saya?," Ayaka masih mematung berdiri, mengolah Kalimatnya didalam otak.

"Kau... membacanya ya..." Sudah terlanjur membacanya bagaimana bisa berbohong lagi "Hnn" dehamku sebagai jawaban benar, "Sejak kapan anda memandang perasaan kepada saya" tanyaku lagi.

"sejak kau membantu orang-orang di inazuma... Waktu itu kau sangat keren. Aku tidak tau apa perasaan ini sebagai tanda teman atau lawan jenis, thoma bilang ini cinta"

Jawabnya panjang lebar, wajah kami sekarang sama-sama bersemu begitu merah. "Apa... Anda... mau... mencoba mencari tahunya"

"Maksud mu ..."

"Sebagai sepasang kekasih"

"Baiklah, Selama meneliti perasaan ini aku... Akan menjadi kekasihmu... [Name]"

Perjalanan kami berlanjut ke kampung halamanku. Memasuki area wilayah kekuasaan raiden shogun, ugh rasanya aku harus benar-benar berwas-was.

memasuki rumah yang dulu aku tempati, anehnya. Rumah ini sudah tertinggal begitu lama namun tidak ada satupun debu terpoleskan ditempat. Apa ini ulah dia?

"Aku tidak menyangka rumahmu sebersih ini" "eh?... Ah iya terima kasih" jawabku kelagapan. Menaruh barang-barang, dan membeli makan malam "ayaka aku akan keluar sebentar"

Dengan langkah kaki sedikit terburu, kuketuk pintu rumah milik yoimiya. 'tok-tok-tok' tidak ada orang sepertinya dirumahnya.

"Maaf anda cari siapa?"

"Anu, apa orang dirumah ini ada-- yoimiya?"

"Eh? EHH?! (NAME) KAU KEMBALI!!"

Teriaknya lalu memelukku erat, tonjolan dadanya menempel sangat dekat. Yoimiya berubah, jika dilihat dari segi penampilan semakin dewasa? Pakaian sangat terbuka jika dibilang.

Yoimiya melepaskan pelukannya, kuhirup udara sebanyak-banyaknya. Dilanjut dengan tepukkan keras mengenai punggung belakangku "ITTE!" pekik ku.

"Woah! Kau tumbuh sangat tinggi sekarang [name], dulu kau sekecil kotoran upil hahahaha" sifatnya sangat-sangat-sangat superaktif sampai bisa membuat tenaga orang-orang habis.

perbincangan sederhana berlanjut, aku dan yoimiya pergi untuk membeli makan malam. Setelah itu aku pulang secepat karena tidak ingin membuat ayaka menunggu begitu lama.

Persiapan makan malam ditata rapih di atas meja oleh ayaka, sekilas rona merahku tersoroti, dia seperti istri yang baik. Kami makan dengan bangku berhadapan.

"Ja.. jadi kapan kita akan mengadakan pernikahannya" pertanyaan yang dilontarkan ayaka berhasil membuatku tersedak makanan hingga hampir meninggal.

dengan cepat kuteguk segelas air sebanyak-banyaknya, "Kemarin malam aku melakukan sesuatu padamu?!"

"Ti-tidak, kau tidak melakukan apapun. Aku membacanya, jikalau ada seorang pria dan wanita tidur seranjang mereka akan menghasilkan bayi"

Jantung yang sempat berhenti kembali berdetak normal, syukurlah. Aku tidak tau sejauh mana kepolosan ayaka selama ini, tidak mungkin selama hidupnya hanya bekerja pada tumpukan kertas bukan.

Meluruskan kesalahpahaman ayaka maksud, memberi tau tentang reproduksi manusia.

•~~•

Sinar matahari menyinari seluruh teyvat. Burung bertebangan bebas, membuat suasana lebih hidup. Sampai suara gedoran pintu terdengar keras dari pintu membuat halusinasi pecah.

Sudah pasti 'dia' pelakunya, (name) membuka pintu dan terlihat yoimiya dengan mata yang berbinar-binar. "(NAME)! Ayo kita pergi ke onsen umum! Thoma memberikan tiket diskon padaku!"

Seorang perempuan keluar berdiri disamping (name) "ada tamu?" Yang tidak lain adalah ayaka. 'eh? Siapa' yoimiya berkata didalam hati.

"Maaf ayaka kau kebangun" lontar (name) sambil menggaruk lehernya "tidak apa, aku memang bangun di pagi hari" tatapan yoimiya yang tadinya berbinar hilang.

"Maaf saya terlambat memperkenalkan diri, saya ayaka kamisato" ujarnya kepada yoimiya "a-ah iya tidak apa, aku yoimiya sahabat kecil (name)"

"Aku dengar kalian akan pergi ke onsen?, (Name) pergilah temani yoimiya" tidak mungkin kekasihnya sendiri menyuruh pasangannya pergi dengan pasangan lainnya, ditambah tempat pemandian yang menjadi kencannya.

Seolah ayaka menguji kegigihan (name). Yoimiya kembali berbicara "A-anu kalian berdua bisa ikut. Karena pemandiannya dibuka hanya untuk kita saja kok"

•~~•

Keduanya menyetujui usul yoimiya dan pergi ke onsen dimalam harinya.

Ayaka sudah selesai berganti pakaian dan terlebih dahulu berendam, yoimiya sengaja membuang waktu di ruang ganti karena ada suatu hal yang harus dia katakan pada (name).

"(Name), sebenarnya ada yang ingin kubicarakan. Aku.. suka.." nada bicara yoimiya terdengar kecil begitu pula terbata-bata terdengar seperti ia akan menangis. "pada... Ayaka" lanjutnya.

"EH?!?!?"

"Apa? Jangan-jangan kau berpikir aku akan menyukai mu?... BWAHAHAHAH!"

"Berisik!"

Yoimiya pergi menyusui ayaka dan bergumam "Iya, aku menyukai bodoh. Dasar tidak peka" ucapnya dengan suara kecil. Ia lansung ke pemandian dan memeluk ayaka, mereka saling membasuh panggung masing-masing.

Kini tiba giliran [name] masuk. Ia berendam di paling pojok dengan mengahadap kebelakang agar tidak dikata 'mesum' oleh ayaka dan yoimiya.

"Jika kau mengintip akan kucongkel mata mu" bulu kuduk (name) bergendik mendengar ucapan kematian yoimiya. Tubuhnya serasa menjadi esbatu seketika.

"Apa tidak berlebihan yoimiya-san..." Tanya ayaka "tidak, lalu panggil aku miya. Oh ya aku lupa mengambil sabunnya" yoimiya pergi mengambil sabun.

"A-anu (na-name), apa mau kugosok punggungmu juga"

"tidak perlu"

Dengan sedikit antusias, ayaka menggosok punggung (name) dengan handuk kecil. "Tidak apa, lagi pula kedepannya kita akan terus melakukan hal seperti ini"

Tak sengaja yoimiya mendengar pembicaraan mereka, hatinya rapuh. Yoimiya tidak bisa menyangkal, ayaka memanglah sangat cantik dibandingkan dirinya.

"(NAME!)" Gelar yoimiya yang membuat kedua orang terkejut. "MENIKAH LAH DENGAN KU JUGA!" Di sisi lain, (name) sudah dulu menjadi pasangan ayaka.


" Aku... Memilih...."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top