16 | Kamu tetap anak Eomma
Setelah mengirimi pesan pada Seokmin, Soonyoung langsung menancapkan gas menuju rumah Seokmin.
Rumah Seokmin berada di tengah kota Seoul, yang memang lumayan jauh dari kota Icheon. Hampir memakan waktu satu setengah setengah jam.
Setelah 1 jam 30 menit perjalanan akhirnya dia sampai di sebuah rumah bernuansa putih yang tidak terlalu besar namun sangat nyaman dan terlihat asri. Soonyoung memarkirkan mobilnya di depan rumah Seokmin. Lalu turun dari mobilnya. Sebenernya dia tidak enak bertamu malam-malam, tapi tak apa kalo tamunya adalah Kwon Soonyoung. Memang Soonyoung sudah sangat dekat dengan keluarga Seokmin.
Tok tok tok..
Soonyoung mengetuk pintu rumah Seokmin. Dan setelah beberapa kali ia mengetuk, akhirnya pintu di buka oleh Seokmin.
"Eh Soonyoung udah dateng, ayo masuk" Ucap Seokmin.
"Orang rumah ada semua?" Tanya Soonyoung sebelum masuk.
"Ada" Jawab Seokmin.
"Ih gak enak mah, namu malem-malem" Ucap Soonyoung.
"Atuh tadi juga udah dibilangin, lagian lo udah jauh-jauh kesini mau balik lagi? Santai aja kali ortu gue gak gigit" Ucap Seokmin sambil terkekeh.
"Ya tapi--"
"Eh ada Soonyoung ayo masuk, kok di pintu terus sih" Ucap Eommanya Seokmin yang tiba-tiba datang.
"Eh iya Ajumma" Ucapku lalu masuk ke dalam rumah Seokmin.
Sungguh ini bukanlah rumah besar nan megah, rumah ini hanyalah rumah sederhana namun terkesan hangat dan nyaman. Sudah beberapa kali aku kesini namun masih saja aku kagum dengan ornamen-ornamen yang ada di setiap penjuru rumah ini. Terutama sebuah bingkai besar berisi foto keluarga Lee. Disana terdapat foto Seokmin, Appa dan Eommanya serta kakak perempuan-nya yang 3 tahun lebih tua dari Seokmin. Kakaknya sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di kota
Gyeonggi.
Soonyooung sangat miris ketika dia mengingat keluarga-nya, di rumahnya dulu tidak ada sama sekali foto keluarga seperti ini. Orang tua Soonyoung tidak pernah sempat meluangkan waktu mereka untuk sekedar berfoto, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
"Eh ngapain lo diem aja disini mending ke kamar gue yok maen ps" Ucap Seokmin membuyarkan lamunan Soonyoung.
"Oh iya ayo" Ucap Soonyoung.
***
Di dalam kamar Seokmin, mereka berdua bermain ps sampai gak kerasa ternyata sekarang udah malem banget.
Ceklek..
"Eh kalian udah malem loh main ps melulu" Ucap Eomma-nya Seokmin.
"Ih Eomma Seokmin jadi kalah kan nih" Ucap Seokmin sambil cemberut.
"Udah-udah mainnya besok lagi, Soonyoung udah malem loh kamu nginep disini aja ya" Ucap Eomma-nya Seokmin.
"Eh gausah Ajumma Soonyoung pulang aja" Ucap Soonyoung.
"Ini udah jam 10 malam loh" Ucap Eomma-nya Seokmin.
"Iya lo nginep sini aja" Ucap Seokmin.
"Ih beneran gausah, lagian takut Eomma nyariin" Ucap Soonyoung.
"Oh yaudah kalo gitu, titip salam ya ke Eomma-mu" Ucap Eomma-nya Seokmin.
"Iya kalo gitu aku pamit dulu ya Ajumma, makasih Seokmin" Ucap Soonyoung lalu beranjak keluar dari kamar Seokmin.
"Ayo gue anter ke depan" Ucap Seokmin.
***
"Gue pulang dulu ya makasih loh" Ucap Soonyoung.
"Iya hati-hati, besok lo harus cerita sama gue pokoknya" Ucap Seokmin.
"Gue kan gak masuk tiga hari ke depan" Ucap Soonyoung sambil tersenyum getir.
"Umm, yaudah pulsek gue ke rumah lo ya!" Ucap Seokmin.
"Rumah nenek gue" Ralat Soonyoung.
"Oh iya nanti lo chat aja alamatnya ya, kota Icheon kan?" Tanya Seokmin memastikan.
"Gausah deh jauh loh" Ucap Soonyoung.
"Lo aja bisa ke sini masa gue gak bisa ke sana" Ucapnya.
"Iya deh, yaudah gue balik ya makasih" Ucap Soonyoung lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Yoi hati hati bro" Ucap Seokmin.
Mobil hitam Soonyoung sudah melesat jauh dari pandangan Seokmin.
'Gue bangga punya sahabat yang kuat banget ngadepin semua masalah seberat itu, Gue bangga sama lo Soonyoung semoga lo bisa dapet balasan yang lebih bahagia yah. Semoga' Batin Seokmin
***
Di perjalanan Soonyoung terus berpikir tentang bagaimana dia bilang kepada Eommanya kalau dia di skors selama 3 hari. Eomma-nya memang sudah berubah namun dia masih agak canggung untuk berbicara berdua dengan Eomma-nya.
Entah rasanya aneh, seorang ibu dan anak laki-laki biasa-nya akan sangat dekat. Ya mungkin pengecualian khusus untuk keluarga Soonyoung.
***
Soonyoung Pov.
Aku sampai di depan rumah Nenekku. Rumahnya besar dan luas, meski tak sebesar dan sebagus rumahku dulu.
Aku memarkirkan mobil di dalam garasi.
Lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah.
Ceklek..
Pintu rumah terbuka, disini sangat gelap, kemungkinan nenek dan Eomma sudah tertidur di kamarnya.
Kliik..
Tiba-tiba lampu menyala, menampakkan seorang wanita paruh baya yang tengah berdiri tepat di hadapanku. Aku takut akan dimarahi seperti yang terakhir kali saat aku pulang dari rumah Mingyu.
Aku merasa kan dejavu, Namun kali ini berbeda tatapannya menyiratkan kalau dia--khawatir.
"E--eomma.." Panggilku pelan.
Sonyoung pov End.
Yoona berjalan mendekati Soonyoung, Soonyoung sedari dari tadi menunduk tidak berani menatap ke arah Eomma-nya.
"Hei kamu kenapa nak, menunduk seperti itu? Lihat Eomma sini" Ucap Yoona.
"Mi--mian" Cicit Soonyoung.
"Lihat eomma sini" Ucap yoona sambil mengangkat dagu Soonyoung.
"Kamu dari mana Sayang? Hum?" Tanya Yoona lembut.
"Rumah Seokmin" Ucap Soonyoung pelan.
Yoona terkejut karna mereka kan sudah pindah ke Icheon sedangkan rumah Seokmin berada di Seoul.
"Benarkah? Itu sangat jauh eoh" Ucap Yoona tak percaya.
"Nee Eomma"
Yoona tersenyum, "Anak Eomma sudah besar ya, maafkan Eomma dulu ya, Eomma menyesal"
"Sudahlah Eomma tidak usah dipermasalahkan, aku baik-baik saja sekarang" Ucap Soonyoung sambil tersenyum.
"Kamu sepertinya sedang ada masalah, sebagai ibu yang baik bolehkah Eomma mendengarkan ceritamu" Ucap Yoona.
Soonyoung meneguk ludahnya kasar dia terlalu takut membicarakan tentang ia di skors dari sekolah.
"A--ani, Gwenchana" Jawab Soonyoung gugup.
"Nak, ayo Cerita ada apa hum?" Ucap Yoona.
"Se--sebenarnya, aku memang ada sedikit masalah tapi tak apa aku bisa menyelesaikannya kok" Soonyoung tersenyum.
"Sondae ayo cerita" Ucap Yoona masih berusaha.
"Aku di skors tiga hari Eomma" Ucap Soonyoung pelan.
Yoona melotot tak percaya, namun dia menahan diri untuk tidak memarahi Soonyoung, karna dia suah janji pada dirinya sendiri untuk tidak menyakiti Soonyoung apapun yang terjadi.
"Kenapa? Kamu melakukan apa sampai di skors dari sekolah" Tanya Yoona.
"Maafkan aku Eomma, aku--tidak bersalah...Seungkwan dia--dia yang memulai hiks" Ucap Soonyoung terisak.
"Eh jangan menangis Sayang, Eomma percaya" Ucap Yoona sambil menyeka air mata Soonyoung.
Soonyoung masih terisak.
"Soonyoung dengar Eomma, mau kamu di Skors bahkan di keluarkan dari sekolah, Kamu tetap anak Eomma" Ucap Yoona sambil memeluk erat Soonyoung.
Soonyoung bahagia, mendapat pelukan terhangat yang pernah dia rasakan selama hidupnya.
-To be Continued-
Hi again!!!
Maaf ya aku hiatus-in ini tiba-tiba:'
Habisnya kalian siders terus sih, aing kan jadi minder. Tulisan aing jelek ya?:)
Gapapa aing masih update buat yang baik aja!
Yang jahad mah gak bole:))
Makasi untuk 2k Viewers-nya. Makasih yang mau meluangkan waktunya untuk baca cerita absurd ini:)
Semoga vote-nya juga bisa nyusul yh:')
Semoga yang siders cepet tobat:)))
♡Thank's a lot♡
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top