✧˖*°┊❝ 𝘊𝘶𝘥𝘥𝘭𝘦ᵕ̈೫˚∗

╰─▸ ❝ 𝑫𝒂𝒚 𝑻𝒉𝒓𝒆𝒆 : 𝒞𝓊𝒹𝒹𝓁𝑒

╰─▸ ❝ 𝑻𝒐𝒅𝒂𝒚'𝒔 𝑷𝒂𝒊𝒓 : 𝘐𝘵𝘢𝘥𝘰𝘳𝘪 𝘠𝘶𝘫𝘪 𝘹 𝘒𝘶𝘨𝘪𝘴𝘢𝘬𝘪 𝘕𝘰𝘣𝘢𝘳𝘢

╰─▸ ❝ 𝑻𝒂𝒈𝒔 : Mention of period, swearing, and harsh words.

˗ˏˋ ⁱᵐᵖᵒʳᵗᵃⁿᵗ! ᵃˡˡ ᶜʰᵃʳᵃᶜᵗᵉʳˢ ᵇᵉˡᵒⁿᵍˢ ᵗᵒ ᵍᵉᵍᵉ ᵃᵏᵘᵗᵃᵐⁱ!¡ 'ˎ˗

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

𝐀𝐟𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐭𝐞𝐥𝐲 𝐒𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧 𝐘𝐨𝐮.

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

"Yuji! Aku butuh Pembalut!" Adalah hal pertama yang Yuji dengar ketika ia bangun karena suara dering ponselnya di pukul sepuluh pagi pada hari minggu.

Tak banyak yang bisa Yuji katakan selain dari, "Hah?"

Decak tak menyenangkan terdengar dari seberang. Berikutnya Yuji lagi-lagi mendengar seruan, "Aku sedang datang bulan, persediaanku habis! Megumi menolak teleponku! Aku tahu orang malas sepertimu pasti senggang saat ini, jadi, tolong belikan aku pembalut di minimarket dekat sana!"

Yuji menggaruk tengkukya, "Bagaimana dengan Maki?" Tanyanya dengan perasaan malas harus keluar dari rumahnya di akhir pekan.

"Kau bodoh?! Maki kan sedang ke Kyoto!" Seru temannya di seberang.

Setelah diancam beberapa kali, barulah Yuji menurut. Dengan langkah ogah-ogahan, si surai merah muda berjalan menuju minimarket yang tidak begitu ramai. Di dalamnya hanya ada beberapa siswa dengan seragam musim panas mereka juga seorang kasir yang terkantuk-kantuk dengan kepala yang beberapa kali lolos ke bawah layaknya diserap oleh magnet bumi.

Yuji tidak ingin berlama-lama — karena ia sejujurnya juga sangat malas — jadi dengan cepat Yuji berjalan menuju rak berisi berbagai macam jenis dan merk pembalut. Yuji tak begitu hafal berapa dan merk apa yang dipakai oleh Nobara. Jadilah ia, mengambil dengan acak berbagai merk dan ukuran pembalut sebelum berjalan menuju rak makanan ringan.

Di rak makanan ringan, lagi-lagi Yuji berhenti. Tangannya sibuk membolak-balik beberapa makanan ringan dari rak di hadapannya. Ia ingat setiap datang bulan nafsu makan Nobara pasti akan naik dua kali lipatnya. Beberapa kali Yuji memergoki Nobara mengambil dua porsi lebih banyak di saat-saat tertentu. Kalau Yuji memperingatinya, Nobara membalas Yuji dengan menyerukan kalimat "Aku sedang datang bulan! Ini hal wajar!" lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Akhirnya Yuji mengambil tiga dari setiap makanan ringan yang Nobara sukai dan membawanya ke kasir. Si kasir — dengan terkantuk-kantuk tentunya — menghitung total belanja Yuji, lalu mengatakan "Totalnya 456 Yen," dengan nada yang terkantuk-kantuk juga.

Yuji membayar total belanjaannya. Si Kasir dengan label nama Arisa pun memasukkan barang-barang belanjaan Yuji ke dalam tas kain bermotif norak yang sebenarnya hadiah dari Satoru ketika melakukan perjalanan bisnis ke Osaka.

Setelah mendapatkan barang-barangnya, Yuji melangkah keluar dari minimarket. Ia pun menunggu di halte sampai akhirnya bus dengan tujuannya tiba ketika es krim di dalam tas belanja sudah mencair sepenuhnya.

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

Yuji tidak mengerti problematika wanita dengan datang bulannya walau ia sebenarnya hidup di antara wanita dengan datang bulan mereka. Beberapa waktu lalu, Yuji sempat bertemu dengan Maki yang memintanya membawakan barang-barang dari gudang karena tangan dan kakinya terasa lebih pegal. Ketika Yuji bertanya kenapa Maki menjawab dengan memberi tahu kalau ia sedang datang bulan.

Kalau Nobara. Nobara bisa dibilang tipe wanita yang semakin sulit dimengerti ketika sedang datang bulan. Berkali-kali Yuji dan Megumi menjadi samsak dadakan kalau Nobara sedang kesal. Yang bisa menghentikannya hanya satu, yaitu Makanan.

Kalau Nobara serang marah, maka pancing dia dengan makanan. Apa saja bisa. Yuji ingat Megumi pernah menghentikan amarah Nobara dengan memberinya es krim batang diskonan dari minimarket. Nobara yang awalnya mengamuk seperti hewan yang teritorinya dikencingi hewan lain pun berhenti dan menjinak layaknya seekor anjing kepada majikannya — Yuji tentu saja tidak bisa mengatakan ini, karena ia pasti akan dipukul habis-habisan oleh Nobara karena menyamainya dengan hewan —

Benar, Yuji tidaklah mengerti problematika wanita dengan datang bulannya. Dan ia lebih tidak mengerti lagi ketika menemukan Nobara sedang melakukan pose kayang ketika ia membuka pintu asrama sang teman.

"Kau sedang apa?" Adalah pertanyaan yang Yuji keluarkan setelah beberapa menit mencari pertanyaan yang tepat.

"Aku menghilangkan kram perut, dasar bodoh!"

Yuji menerima saja dirinya dipanggil bodoh, toh, kalau dia mengelak dan memulai argumen dia yang akan menderita pada akhirnya karena pasti dirinya tidak akan berakhir dengan satu-dua lebam jika melihat kondisi Nobara sekarang.

"Kau membawa pembalutnya?" Tanya Nobara setelah selesai melakukan yoga asal-asalan yang ia dapat dari Internet.

Yuji mengangguk, mengangkat kantung belanjanya, "Aku membeli beberapa makanan ringan juga. Ada es krim," Jawabnya.

Nobara memekik girang. Buru-buru si surai coklat menyambar tas belanja Yuji, mengeluarkan seluruh isinya dengan tidak sabar layaknya anak kecil yang diberi kado natal.

"Es krimnya meleleh, jadi lebih baik ditaruh di kulkas saja," Kata Yuji.

"Kalau begitu tolong! Aku mau mengurus ini dulu!" Pinta Nobara.

Yuji lagi-lagi menurut saja. Dia meletakkan empat es krim batangan ke kulkas. Setelahnya ia menunggu Nobara dengan memainkan ponselnya. Sekedar mengirim beberapa pesan singkat kepada teman atau kenalannya.

Mungkin karena terlalu fokus, Yuji tak menyadari kalau Nobara sudah selesai melakukan urusannya. Tiba-tiba saja sang teman datang dan memposisikan dirinya di atas Yuji.

Nobara menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Yuji dan tangannya  menghilang di balik punggung berbalut kaus merah milik Yuji.

"Perutmu sakit?" Tanya Yuji.

Nobara menganggukkan kepalanya, dengan posisi yang sekarang, rambut Nobara terasa menggelitik di leher Yuji. Namun, sang lelaki berusaha keras agar tidak bergerak — selain karena takut dijadikan samsak, nampaknya Yuji juga merasa kasihan karena Nobara beberapa kali merintih kecil — Yuji pun ikut mengalungkan tangannya di punggung Nobara sambil menepuk-nepuk layaknya menidurkan bayi.

"Yuji, kau tahu tidak kalau pembalut yang kau beli itu bukan merk yang biasanya aku pakai?" Keluh Nobara.

"Lain kali akan aku cari yang sesuai dengan merkmu." Jawab Yuji.

Nobara mendengus, "Kau bodoh sekali," ketusnya.

Yuji pun menjawab, "Setidaknya kau sedang membutuhkan si bodoh ini."

Setelahnya Nobara tidak menjawab. Samar-samar Yuji mendengar dengkuran halus datang dari temannya. Sesekali Nobara mengigau, merutuki Yuji walau ia sedang lelap bermimpi. Yuji juga, pada akhirnya, ikut memejamkan matanya karena kantuk mulai merayapinya. Mereka berdua tidur dengan posisi saling memeluk, memberikan kehangatan walau tengah berada di teriknya musim panas

- ̥۪͙۪˚┊❛ めでたしめでたし ❜┊˚̥۪͙۪◌

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top