𝟖.| 𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐩𝐥𝐚𝐧
farhan membanting helm nya ke aspal begitu motor nya sampai ke garis finish. ketika para penonton bersorak-sorai ia malah berteriak frustasi. beberapa kali ia menendang motor sports nya untuk meluapkan kekesalan nya.
"ei jangan di tendang, sayang masih baru kan motor lo"
farhan menatap bengis haris yang baru saja mengatakan itu. untung saja pemudaitu menggunakan makser hingga identitas nya tak diketahui oleh farhan.
"gw tau lo curang ! lo modifikasi kan motor lo sebelum balapan !!"
haris tertawa pelan dari balik masker nya tapi masih bisa farhan dengar. "gw bukan orang pengecut yang sampai harus modifikasi motor gw buat balapan liar kek gini. udah sodara gw bilang di awal tadi. motor lo itu cuman menang body nya doang, soal mesin masih lebih unggul motor gw."
panitia balapan liar ini datang dengan membawa sebuah amplop coklat di tangan nya yang berisi uang hasil taruhan dua pembalap dan beberapa penonton. joshua menerima segepok uang itu dengan senyuman tipis di balik masker nya. uang kemenangan itu berasal dari pertaruan kedua belah pihak dan beberapa orang penonton yang ikut bertaruh pada jagoan balapan mereka.
"PEMENANG BALAPAN KALI INI ADALAH TRAVIS DARI NIGHT RAID !!!"
para penonton bersorak ricuh. nama travis dan justin memang sudah tak asing di tempat ini. duo ketua dari genk NIGHT RAID itu sudah berkali-kali mengikuti balapan malam seperti ini dan selalu menjadi juara bertahan dari semua penantang yang berani menantang mereka. dari kemenangan nya itu pula, NIGHT RAID semakin berkembang. jumlah anggota nya yang semakin bertambah setiap hari membuat mereka semakin di kenal.
farhan masih mengomel sambil sesekali mengumpat tak terima dengan keputusan para juri. ia bahkan mulai menyerang para juri yang berusaha menenangkan nya.
hingga puncak nya, pemuda itu menyerang haris dan menarik masker yang ia kenakan hingga terlepas. dengan sigap haris menutupi sebagian wajah nya agara wajah tak terekspos dan justin yang dengan cepat membentengi saudara kembar nya itu dan mengambil kan masker nya yang terjatuh di tanah.
suasana menjadi ricuh ketika anggota NIGHT RAID tak terima sang ketua di serang secara tiba-tiba seperti itu, begitu pula teman-teman farhan. mereka mulai baku hantam satu sama lain hingga tiba-tiba terdengar sirine polisi yang datang ke tempat itu.
"POLISI ! JANGAN BERGERAK !!"
"sialan !" umpat haris.
kerumunan itu bubar. haris, joshua dan para anggota nya pergi dari sana secepat kilat, meninggalkan arena balap itu. beberapa mobil polisi mengejar kawanan genk mereka yang kabur. untuk mengecoh polisi yang masih mengejar mereka, mereka berpencar ke berbagai arah membuat para polisi itu kebingungan.
haris meraih tombol earpiece di helm nya, membuka panggilan yang terhubung pada salah satu rekan nya.
"sultan !"
"hah ?"
"anak-anak-"
"aman ris, lu ngomong gitu kek kita gak pernah begini aja"
"yaudah, nanti infoin lagi yang kalo kalian semua dah aman"
"siap bosque"
panggilan pun itu terputus. haris pun mengganti saluran panggilan nya dengan joshua.
"tempat biasa ya ris"
"terserah lu, tapi ini ada mobil yang ngejar kita cok ! gimana kabur nya ?"
terlihat joshua mengengok ke belakang sejenak meliat ke arah 2 mobil polisi yang masih mengejar mereka di jalanan yang sepi. joshua memutar otak mencari solusi.
mereka ada di jalan besar. sekitar 2 kilometer di depan ada gerbang masuk tol, yaitu tol cikampek yang mengubungkan antara kota bandung dan jakarta. jalan tol akan semakin mepersulit mereka karena jalanan yang hanya lurus dengan pagar yang membatasi sepanjang jalan. kening nya berkerut kala muncul sebuah ide gila di dalam kepala nya.
perbandingan keberhasilan nya 50:50.
jika mereka berhasil melakukan nya, polisi itu akan kalah telak. tapi jika mereka gagal...
"haris !" suara joshua terdengar dari earpiece haris.
"hah ?"
"masuk tol !"
"gilak ya lo ! tol itu jalan nya cuman lurus doang ! kita gk akan bisa lari kemana-mana kalo kepepet !"
"percaya sama gue ! masuk tol !"
haris menatap joshua yang menambah kecepatan motor nya. haris mendecak kesal. hal gila apa yang kali ini saudara kembar nya itu pikirkan. mau tak mau pun haris juga menambha kecepatan motor nya untuk mengejar joshua.
mereka mulai memasuki gerbang tol. para polisi itu semakin leluasa mengikis jarak dengan mereka karena jalanan yang lapang dan luas. beberapa dari mereka muali melepaskan tembakan. joshua dan haris pun menunduk untuk menghindari tembakan mereka.
speedo meter nya menunjukkan angka 165 km/jam. ia tak pernah mencapai angka itu sebelumnya bahkan dalam balapan sekalipun.
"500 meter lagi kita bakal ada jalan raya di bawah jembatan ini ris, -"
"-disana kita lompat"
gila. saudara nya ini benar-benar sudah kehilangan akal. haris menatap bengis saudara nya yang tanpa ragu mengatakan hal gila seperti itu.
"LO GILA ?! INI JEMBATAN TINGGI NYA HAMPIR 10 METER DAN LO BILANG LOMPAT ?! klo lo capek dan mau bundir bilang, JANGAN NGAJAK-NGAJAK BANGSAT !"
joshua sedikit berjengit ketika suara bariton kembaran nya itu menggelegar dari earpiece nya. 'percaya sama gue ris, peluang nya 50:50. klo kita bisa lompat dari sini polisi itu gk bakal ngejar-ngejar kita lagi. tapi kalo gagal ya palingan luka kecil doang'
"LUKA KECIL GIGI LO MELEDAK ! MENINGGOY IYE JOSH !"
"kita gak bakal tau hasilnya kalo gak kita coba ris ! percaya sama gue !"
haris mengumpati joshua dari balik helm full face nya. "awas aja lo, kalo gue mati, gue gentayangin lo sampe mampus". joshua terkekeh mendengar ancaman kembaran nya. 'silakan, tapi lu kudu mati dulu buat ngelakuin itu'
"JADI LO DOAIN GW MATI GITU ?!"
"gw gk bilang, tapi lo ngerasa kah ?"
"bangsat !"
"udah, diem, sebentar lagi kita bakal ngelewatin jalan raya di bawah tol ini, siap-siap aja"
haris mendecak kesal sekali lagi. dan benar saja. sebuah jalan raya yang sepi terlihat di beberapa meter di depan mereka. joshua mengambil jalur kanan untuk bersiap melompat turun dari jembatan tol ini. haris pun mengikutinya. berulang kali ia melihat ke arah sang kembaran yang dengan percaya diri nya menamba kecepatan motor miliknya.
"SEKARANG RIS !!"
motor mereka berbelok tajam sebelum kemudian melompati pagar pembatas jembatan. mereka melambung di udara beberapa detik. joshua dapat mendnegar kan teriakan haris dari dalam helm full-face nya. astaga ia lupa bahwa saudara kembar nya ini takut ketinggian. akhirnya mereka mendarat dengan selamat di tanah. napas haris pendek, berusaha mempercayai apa yang barusan ia lakukan.
mobil polisi yang tadinya mengejar mereka terhenti di atas jembatan. mereka segera kembali tancap gas kala para polisi keluar dari mobil mereka dan menodong kan senjata api ke arah mereka.
haris masih shock sedangkan joshua yang tertawa lebar melihat komuk saudara nya.
"udah gw bilang kan ris..."
haris menggeleng melihat saudara kembar nya. setelah mereka berkendara selama beberapa jam, akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah gang kecil. haris dengan cepat memukul joshua dengan cukup keras hingga membuat pemuda itu berteriak.
"besok lagi gk mau gw ngikuti ide gila lo jos, kapok gw"
"kenapa ? padahal seru banget tadi"
"SERU PALA LO MELEDAK !! TARUHAN NYAWA ANJ-"
baru habis seruan joshua, ponsel haris berdering nyaring. deringan ponsel nya memenuhi gang sempit nan sepi itu. "halo ?" suara berat haris menjawab panggilan tersebut. jujur, joshua sendiri masih sering kaget mendengar suara bariton kembaran nya, apalagi di pagi hari.
"MAKSUD LO APA PAKE NAMA GW BUAT TUMBAL LO PADA ! KAGET KAPALANG MAMPUS GW PAS ABANG LO NELPON ANJING !". segera haris menjauh kan ponsel nya. itu jaka, pemuda itu menempati kelas yang sama dengan duo laksana ini terkenal dengan suara yang tak kalah berat dengan haris.
"maap jak, kan gw udah biasa pake nama lo klo mau izin-izin. lagian keluarga lo kan dah kenal banget ama keluarga gw. hehe..."
"haha hehe, seenggak kasi gw briefing dulu cok !, biar gw ada persiapan. mana gw tadi udah pules trus abang lo nelpon nanyain lu berdua. lgsg melotot mata gw"
"hehe, maap jak"
"yodah, gw mau balik tidur lag_"
"eh eh eh bentar ! jangan di matiin dulu !"
"apaan lagi sih anj !?"
"kita tidur rumah lu ya ?"
"lo taruhin rumah, sampe lo jadi gelandangan ?"
"kagak anj, udah malem ini. lagian gw ijin ke bang haikal buat nginep di rumah lo. ya ? bole ya ?"
"tck, 10 menit, lebih dari itu gk gw bukain pintu"
"anj, rumah lu tuh di pelosok ! lu kira kita naek buroq apa ?!"
"yodah terserah pokok nya 10 menit"
haris berdecak sambil mematikan posnel nya. "kenapa ?" tanya joshua. "bang haikal tadi nelpon jaka, untung nya kita udah ke backup sama dia". "berarti kita balik nih sekarang ?". "kagak anjir, kan kita ijin nya nginep di ruma sultan. kita ke rumah jaka, kita nginep disana". joshua mengangguk dan kembali memakai helm full face nya diikuti joshua.
mereka meljukan motor mereka santai di jalan raya yang sepi itu sampai haris mengatakan batasan waktu yang jaka ajukan.
"KENAPA LO GK BILANG DARI TADI ANJING ?! GW GK MAU TIDUR NGEMPER DI JALAN !!" pekik joshua sambil menambah kecepatan motornya. dan jadi lah mereka saling salib-menyalib satu sama lain di jalanan tersebut.
1416 kata
TEU-HIIII !!!
ruu balik lagi ni sama adinata sibings
ada yang kangen gk ??
jangan lupa vote dan comment ya
biar ruu semangat apdetnya~~
TEU-BAAA !!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top