𝟐𝟓.| 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐢𝐯𝐞

Tubuh dirga membeku kala melihat sosok kembaran nya kini berdiri di ambang pintu. ia masih tak mengira jika kembaran nya itu akan mengunjungi nya di lapas seperti ini.

"yudha..." dirga memanggil kembarannya itu lirih, namun tak di jawab.

"yud... lo dateng....", masih tak ada jawaban.

"dirga". itu bukan yudha. seseorang muncul dari belakang tubuh kembarannya. bukan seseorang, tapi dua orang. aksa dan jendral. mereka berdua langsung masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di kursi yang ada dihadapan dirga. "duduk dir, kita mau ngomong sama lo" ucap jendral.

dirga masih menatap yudha yang malah berjalan ke sudut ruangan dan bersandar di tembok sambil menyilangkan tangannya, enggan duduk di kursi yang sudah disediakan. dirga pun duduk kembali di bangku nya.

ruangan itu hening beberapa saat. hanya terdengar suara pendingin ruangan sampai aksa membuka suara.

"kita masih belum maafin lo dir. perbuatan lo udah kelewatan. dengan lo milih buat bergantung sama obat haram itu dibanding kita, lo udah ngehancurin kepercayaan kita ke lo. perbuatan lo semua nya udah ke bongkar, dan lo harus tanggung jawab soal ganja itu, mau dimata hukum atau ke keluarga lo"

"bang, tolong percaya sama gw. ganja sekilo itu bukan punya gw-" sangkal dirga.

"tapi ganja itu ketemu di dalam tas lo. kita jelas-jelas keluarin ganja itu dari tas lo dan lo masih mau nyangkal?" tanya jendral.

"itu bukan punya gw bang, serius, percaya sma gw..."

"trus gmn ganja itu bisa ada sama lo? gmn bisa ganja sekilo itu bisa ada di tas lo?!", yudha mulai masuk ke dalam percakapan mereka dengan sedikit amarah.

"gw dijebak yud! gw pasti dijebak! lo harus percaya gw. gw emang konsumsi ganja tapi sebatas itu, gw sama sekali gak berniat jadi pengedar!!"

yudha mendecih lalu kembali memalingkan wajah nya dari dirga. jendral menggebrak meja dan bangkit dari duduk nya lalu mengusap rambut nya kasar. aksa masih menatap intens dirga yang mendesah lelah. "kalian harus percaya sama gw..., itu bukan punya gw bang.... gw mohon.. percaya sama gw..."

tak ada yang menimpali.

dirga menyatukan kedua tangan nya dan menenggelamkan wajah nya ke meja. ia benar-benar memohon pada ketiga saudara nya untuk percaya pada dirinya. ia terus memohon dalam suara lirih. bahkan terdengar isakan lirih dari pemuda pratama itu.

mereka yang melihat itu masih terdiam tak membuka suara. aksa dan jendral saling tatap sedangkan yudha yang terdiam sambil menundukkan wajah nya.

"gw kangen kalian..."

ketiga nya langsung menatap dirga yang masih menundukkan wajah nya.

"gw kangen kalian..., gw kangen kalian semua..."

"gw kangen bang ikal, gw kangen usilnya haris ama joshua, gw kangen masakannya bang mahes, gw kangen adek....". dirga terisak di akhir kalimat nya.

"gw emang bodo banget sampe isa ketipu sama obat haram itu yang bikin gw jauh dari kalian..., gw goblok banget... . gw bakal terima apapun konsekuensi nya tapi gw mohon, kalian sekali ini aja... percaya sama gw... gw mohon..."

dirga menyesali semuanya. pemuda itu terus saja menangis hingga buliran bening nya luruh mengenai lantai. isakan nya terdengar memilukan, mengiris hati ketiga orang yang tengah menatap nya dalam diam.

mereka sebenarnya juga ikut merasa sakit. ketidakhadiran dirga beberapa hari ini membuat mereka semua merasakan kekosongan di antara mereka. seperti ada yang kurang dari adinata. namun, perbuatan nya juga tidak bisa dimaafkan. tapi, terlepas dari kesalahan dirga yang melanggar hukum,

dia masih bagian dari adinata.

tangisan dirga seketika berhenti ketika ia merasakan usapan lembut di kepala nya. sontak ia mendongak, menatap orang yang masih setia mengusap kepala nya penuh kasih sayang.

"kita juga kangen lo dir..." ujar aksa.

"lo tau, adek jadi lebih pendiem dari biasanya semenjak lo disini. dia selalu nanyain soal lo. gimana kabar lo, gimana keadaan lo, lo makan apa disini, tidur nyenyak gk disini, macem-macem dia tanyain dir..."

manik dirga membola. air mata nya kembali keluar. si bungsu terus memikirkan nya selama ini membuat rasa bersalah nya semakin besar karena sudah mengecewakan gadis kecil favorit nya itu.

"kita percaya sama lo dir..., tolong, jangan kecewain kita lagi..." ujar jendral.

dirga mengangguk cepat. aksa dan jendral bangkit dari duduk nya dan memeluk dirga erat. Dirga pun balas memeluk mereka berdua tak kalah erat. di tengah pelukan itu, yudha berdehem, membuat atensi 3 pemuda itu mengarah kepada nya.

tanpa kata, yudha langsung menerjang dirga dengan pelukan erat. ia pun menenggelamkan wajah nya ke pundak sang kembaran. "jangan gitu lagi..., gw khawatir setengah mati sat..."

satu kalimat dengan umpatan itu di balas dirga dengan anggukan. ia mencengkram kemeja kembaran nya dan ikut menenggelamkan wajah nya ke pundak yudha. ia menangis sekali lagi sembari berulang kali mengucapkan kata maaf kepada sang kembaran yang sibuk mengusap-usap punggungnya.

"maafin gw yud..., maafin gw...."

"gw maafin. tapi klo lo ngulangin lagi jangan harap lo bisa ngomong sama gw"

dirga menggeleng kuat menanggapi ucapan yudha. aksa dan jendral tersenyum tipis melihat 2 saudara kembar itu kini sudah kembali berbaikan. mengingat hari dimana yudha menghajar dirga karena perbuatan nya membuat mereka merasakan kekecewaan yang pemuda itu rasakan.

setelah sesi tangis itu usai. yudha mengeluarkan sebuah rantang dari bawah meja. "dari bang mahes. habisin, jangan ngeganja mulu. lo kurusan". setelah berkata demikian, pemuda itu melenggang pergi keluar dari ruangan itu.

jendral yang melihat itu pun tertawa. "sok-sok an marah, tapi khawatir juga. dasar gengsi"

"GW DENGER YA BANG!!"

mereka bertiga seketika tertawa mendengar teriakan yudha.

aksa mengelus rambut dirga sekali lagi sambil menatap adik nya itu lamat-lamat. "abisin ya dir. bener kata yudha, lo kurusan. nanti adek khawatir loh". dirga tersenyum. "iya bang, kapan-kapan ajak adek kesini ya bang, gw kangen"

aksa mengangguk.

"kita pulang ya, jaga diri lo dir"

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

yoga dan mahesa menatap laptop arjuna dengan penuh tanya. Tulisan-tulisan berwarna hijau dan merah, atau bahkan kuning itu berderet rapat dengan bahasa yang tak mereka mengerti cukup memunculkan pertanyaan di kepala mereka.

Jemari arjuna dengan lincah mengetik di atas keyboard, menuliskan kode-kode pemrograman.

"Jun, sebenernya lo ngapain sih?!" Tanya yoga.

Sungguh, sedari tadi dia sudah kepalang penasaran akan apa yang kembarannya lakukan. Pasal nya, arjuna terus saja mengabaikan pertanyaan mereka berdua semenjak ia berkutat dengan laptop nya.

Alis arjuna menukik tajam, menatap kesal kedua saudara nya yang menurut nya berisik.

"Nyari tau siapa sebenernya ayah dari anak tuh lont*, biar beasiswa lo bisa balik dan lo gk sok ngide buat bundir lagi"

Alis yoga bertaut.

Pemuda itu menatap mahesa yang juga menatap nya penuh tanya. "Emang lo bisa?".

Arjuna langsung menatap tajam kembaran nya itu. Namun urung. Selama ini tak ada satupun yang tau pekerjaan sampingan nya ini, termasuk saudara-saudaranya.

Jadi pantas saja mereka bertanya demikian kan?

Arjuna menghela napas nya, mencoba bersabar.

"Lo tau akun sosmed nya si lont* gk?" Tanya arjuna.

Yoga mengangguk pelan. Ia mengutak-atik hp nya sebentar dan menunjukkan layar ponsel nya yang menampilkan akun Instagram gadis itu pada arjuna.

Arjuna menerima ponsel yoga dan mulai men-scroll beranda instagram gadis itu. Arjuna bergidik jijik di dalam hati melihat semua postingan ashlyn yang hampir semuanya mengenakan pakaian yang kurang bahan.

Setelah men-scroll agak lama, senyum nya seketika mengembang.

Bingo.

Arjuna kembali mengetikkan sesuatu di laptop nya. Dia dapat jackpot.

Gadis bodoh.

Bisa-bisanya ia menyebarkan semuanya daam satu postingan. Di layar yoga kini terpampang foto ashlyn tengah berada di sebuah club malam dengan pakaian minim nya. Ia berpose seolah memamerkan belahan dadanya dan menjulurkan lidah nya keluar seraya menatap sayu ke arah kamera.

Tapi bukan itu highlight nya.

"Sebutin nomor kartu kredit nya ga, mata gw rabun, kacamata gw di kamar, mager buat ngambil"

Yoga menerima kembali ponsel nya dengan kebingungan. Dengan ragu ia pun mulai membaca nomor kartu kredit yang sedang di pegang oleh ashlyn.

"Sekarang NIK nya. Ktp nya ada di atas meja"

Yoga menatap arjuna penuh tanya, namun tangan nya masih bergerak untuk memperbesar gambar itu untuk mendapatkan nomor ktp ashlyn.

"Gotcha!"

Arjuna memutar laptop nya yang kini menampilkan peta dengan sebuah titik merah yang berkedip di tengah nya.

"Transaksi terakhir nya di hotel Rayakarya. Dia terpantau check in untuk satu kamar VIP untuk dua orang" jelas arjuna.

Yoga dan mahesa pun terkejut mendengar penjelasan arjuna. Tapi sebelum bertanya, arjuna kembali mengambil alih laptop nya dan mengetik sesuatu di sana.

Yoga dan mahesa pun mendekat ke arah pemuda itu. Melihat dari dekat apa yang pemuda itu lakukan di layar laptop nya.

"Tinggal kita hack aja cctv hotel nya biar kita bisa tau siapa ayah yang sebenarnya dari si lont* itu"

Mahesa meneguk ludah nya kasar. "Bang, sejak kapan lo bisa beginian?"

"Barusan, 2 tahun lalu gw baru berani terima job luar buat ngeretas atau sekedar uji coba keamanan aplikasi."

"D-dua tahun..??"

"Hooh, kalian pikir gw beli laptop dengan spek dewa begini pake duit apa?"

Mahesa mengendikkan bahu nya. "Ngepet?"

"Iye, lo babi nya hes", sungut arjuna kesal.

Setelah beberapa saat, arjuna akhirnya berhasil masuk ke dalam sistem keamanan hotel yang ashlyn dan pasangan nya tempati. Arjuna memutar sebuah rekaman cctv yang berhasil ia curi dan menunjukkan nya ke yoga.

Di dalam video itu, terlihat ashlyn dan seorang pemuda tengah bersiap melakukan perbuatan tidak senonoh. Dari perawakan nya saja sudah terlihat, jika itu bukanlah yoga. Ashlyn telah berhubungan dengan pria lain dan mengkambing hitamkan yoga atas kehamilannya. Yoga menatap video itu dan arjuna secara bergantian.

Mata nya berkaca-kaca karena tangis bahagia.

Arjuna pun memindahkan video itu ke sebuah flashdisk dan memberikannya ke pada yoga. "Tunjukkin ini ke dosen lo, bukti nya udah cukup kuat buat jadi bukti klo lo bukan pelaku nya"

Yoga langsung menerjang arjuna dengan pelukan. Pemuda itu menangis haru di pundak sang kembaran sambil terus mengucapkan terimakasih.
















"Makasih banyak jun... makasih banyak...."

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

1576 kata

TEU-HIII!!!!

Ada yang kangen adinata?? Ayo absen coba.

Jangan lupa vote dan komen yah

TUE-BAAA!!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top