𒀭࣪⋆ 01 𒀭࣪⋆

Sankishi

Siapa yang tidak mengenal unit tersebut? Lahir dari D-Four Productions dan dikenal sebagai 'Malam dengan sejuta sorakan'  yang legendaris. Fans mereka juga sangat banyak, dan para trainer sangat menghormati para anggota dari unit tersebut.

Semakin tinggi nama unit itu, maka semakin banyak tawaran project bukan? Tapi nyatanya untuk sankishi semua hal ditolak karena mereka telah nyaman dengan pekerjaan masing-masing dari mereka. Sehingga president dari D-Four Productions sendirilah yang memerintah unit itu untuk menjalankan project sebagai unit, bukan sebagai idol solo.


    

。・   。・   。


"Dan disinilah mereka, didepan sebuah taman kanak-kanak yang cukup terkenal di pusat kota. Menjalankan tugas dari president kesayangan D-Four"  monolog singkat sang leader unit kesayangan kita -Mikami Haruto-

"Bisa dilihat yang paling senang dalam hal ini adalah Mika. Oh jelas karena dia menyukai anak kecil" ucap salah seorang member yang berambut abu-abu sembari menaikkan kacamatanya.  -Susa Makoto-

Tak lama, terlihat sosok wanita paruh baya mendatangi mereka bertiga. Sosok itu memegang sebuah binder yang kemungkinan berisi data dari anak-anak yang bersekolah disana.

"Ah.... Kalian sudah berada disini. Maaf membuat kalian menunggu" ucap wanita tadi sembari menundukkan sedikit kepala dan pundaknya.

"Tidak juga. Kebetulan kami baru sampai. " ucap Mikami sembari tersenyum.

"Selamat datang, Sankishi di taman kanak-kanak Geistig Gesund. Saya adalah salah satu guru disini, perkenalkan saya Sakamoto Liesse. Kebetulan juga saya adalah wali kelas dari kelas yang akan menjadi objek harian kalian selama disini, nanti bisa dibagi sesuai dengan kesepakatan kalian bertiga" jelas wanita tadi— ah Liesse.

"Terimakasih karena sudah bersedia bekerjasama dengan kami selama musim dingin ini, kami harap kami bisa melakukan yang terbaik atau bahkan melebihi ekspektasi kalian" ucap member sankishi yang dari awal memang tidak angkat suara sembari membungkuk.

Mikami dan Susa juga mengikuti pergerakan temannya yang tanpa disadari membuat Liesse salting.

'Tuhann... Tolong selamatkan jantung hamba' batin Liesse mleyot.

"Ekhem... tolong jangan seperti itu, kami juga merasakan senang saat ternyata yang direkomendasikan adalah taman kanak-kanak kami. Oh iya ini ada data dari anak-anak yang berada dalam satu kelas, mari saya antar kalian" ucap Liesse sembari berjalan duluan.

。・   。・   。

"Baiklah anak anak.... Selama menuju liburan, kalian akan berganti guru untuk sementara waktu. Hanya dalam musim dingin ini, jadi ibu minta kalian jaga sikap yaa... jangan menyusahkan Sankishi dan jangan berkelahi okee?? " arah Liesse menjelaskan keadaan.

"Okee.... " ucap anak anak yang berada disana.

Meanwhile sankishi......

"Jadi sesuai kesepakatan, kita kocok di—" kasihan Ichika, ucapannya dipotong.

"Tunggu sebentar.... Bukannya sesuai absen anak-anaknya? " tanya Makoto yang bingung kenapa votenya kalah.

"Maaf banget, tadi votenya imbang soalnya Ichi golput. Jadi pake wheel tadi"  jelas Mikami.

"Dilarang golput. Wajib milih! " ga terima kalah vote

"Mending golput" males milih

"Pilih! "

"Gak"

"Pilih! "

"Gak"

Wah mereka gak tau kalau leader mereka sudah mengocok nama anak-anaknya dan dijadiin kelompok.

Agak lama kemudian, Liesse kembali ke luar dan speechless ngeliat idol favnya kelakuannya mulai random. Mikami yang notis Liesse pun dengan bangga bertanya....

"Anak-anak sudah siap? " tanya Mikami.

"Iya, anak-anak sudah diberitahu secara sederhana. Kalau mereka nakal atau bertingkah tolong dinasihati atau panggil salah satu guru ya" pesan Liesse sembari melihat ke arah anak anak yang sedang bercanda.

"Iya. Serahkan kepada kami" bangga Mikami.

"Lalu itu.... " Liesse menatap miris Makoto dan Ichika yang masih adu mulut.

"Ah—" Mikami menoleh ke arah membernya dan menghampiri mereka.

"Yahh.... Udah di pilih kelompoknya... " ucapnya sembari memberikan data anak yang akan mereka pegang nanti.

Ada dua tipe manusia

Yang pertama, menolak apa yang terjadi.

"Pasti di spin the wheel. Padahal kalau dari absen lebih mudah, seenaknya ngocok"

Nah yang kedua, terima apa adanya.

"Ini lima orang aja? Dua laki-laki tiga perempuan ya.."

"Baiklah, mari.... " ajak Liesse memandu.

。・   。・   。

"Yang disebut namanya maju yaa" Arah Liesse kepada anak didiknya.

"Pertama Furry, yuk sini maju"

Seorang anak dengan surai cokelat maju meski tatapan kebingungan dia pancarkan, senyumnya tetap mengembang menuruti kata-kata sang guru.

"Aaron sama Issei, bestfriend nih. Sini maju"

Dua anak dengan surai kelam yang sama namun berbeda warna mata maju, dengan senang karena dipanggil dengan teman dekatnya.

"Terus Misaki sini maju, sayang"

Kembali maju seorang anak dengan surai dwiwarna antara pirang keemasan dengan sedikit ombre ungu gelap. Sepertinya panik dia perempuan sendiri yang dipanggil.

"Terakhir Alice"

"Kok gak sama Alline?? " :( protes anaknya

"Maaf ya, dari sananya... " ucap Liesse sembari sedikit melirik Mikami.

Terakhir, maju seorang anak dengan surai putih yang bersih. Surainya terlihat indah karena dia ikat ponytail namun, wajahnya kecewa.

"Nah yang di depan nanti guru barunya Mikami-san yaa. Tau kan yang mana? " jelas dan tanya Liesse.

"Uhm! Uhm!! " seorang anak mengangkat tangannya dengan semangat.

"Iya, Misaki?"

"Itu yang itu, sama kayak casing hp Bu Liesse! " jawab Misaki dengan pede.

'Gusti.... Ketauan ngepengerling, era sekali saya'

Dengan tenang, Liesse mengangguk sembari tersenyum.

" Nahh sekarang kalian bikin lingkaran yaa, nanti siapin tempat buat Mikami-san . Terus kelompok kedua, Nah ada Hotori sama Cassy nih"

Kembali, maju dua orang anak dimana yang satunya berambut ungu tua kemudian temannya berambut hitam pekat yang cukup lebat.

"Wah, dapet Yayui nih. Sini maju yui"

Maju— dengan agak berlari, seorang anak dengan surai keemasan, kalau dijual pasti mahal eh—

"Terus, oh Xion! Sini maju"

Maju seorang anak, sambil memegang susu kotak di tangan kanannya sementara tangan kirinya membersihkan surai kelam navy miliknya.

"Terus Ren Yeyy! Ren satu kelompok sama yui"

Maju seorang anak, dengan damai maju sembari memamerkan senyumnya yang manis.

"Nah, yang didepan ini nanti dipegang sama Susa-san yaaa. Nah bikin lingkaran sana"

"Berarti sisanya, nanti sama Saotome-san" Singkat Liesse ga manggil, ksian.

。・   。・   。

"Mari kita berkenalan, karena tadi tidak disebutkan untuk maju... " ucap Ichika setelah membentuk lingkaran dan duduk bersama bocil bocilnya.

"Loh..., kamu bukannya sama Mikami? " tanya Ichika kepada salah seorang anak yang bersurai putih bersih.

"Bukann sensei, tadi Alice ini Alline" ucap salah seorang anak.

"Oh begitu. Yang tadi protes itu saudara kembarnya ya? " tanya Ichika

Sang objek yang ditanya menjawab dengan anggukan singkat dan senyuman tipis.

"Oke, Alline kenal terus... Thian? " absen Ichika.

"Aku! Aku! " seorang anak dengan surai abu-abu mengangkat tangannya dengan semangat.

Setelah mengamati dengan seksama, Ichika mengangguk dan menurunkan pelan tangan sang bocil.

"Terus... Stelletta? " Ichika kembali mengedarkan pandangannya kepada 4 anak yang menatapnya.

"Saya" ucap seorang anak dengan surai kelam hitam dengan suara agak pelan.

Tak lama Ichika kembali mengangguk dan tersenyum tipis kepada sang anak.

"Terus ini Endesalva ya? " tunjuknya kepada seorang anak bersurai putih yang senada dengan warna kulitnya.

"Iya, salam kenal Saotome-san " sapa Ende.

merasa aneh, Ichika kembali mengecek data anak yang diberikan kepadanya dan dia mulai menyadari satu hal....

"[Name] mana? " tanya Ichika kepada anak-anak yang berada di hadapannya.

"[Name] sakit, udah 4 hari enggak masuk" jawab Alline.

"Begitukah? Ada yang tau dia sakit apa? " tanya balik Ichika.

Kompak, semua anak yang ada menggeleng menandakan ketidaktahuan mereka.

"Baiklah, mari mulai pembelajaran hari ini" final Ichika sembari mulai merapatkan lingkaran yang telah mereka buat.

TuBerCulosis


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top