Prolog
Genre : Fluff, romance, dll.
Warning : Typo, ooc.
Btw 'Haruna' itu author sendiri disini mwehe
So book ini merupakan book Yume ^^
3rd person POV
Syuuush
Angin pagi berhembus, menyalurkan udara yang sejuk nan segar di musim semi.
Kelopak demi kelopak bunga Sakura bertebaran di tanah, menandakan tahun ajaran baru telah dimulai.Terdengar suara riuh dan ramai di seluruh sekolah, menyambut kedatangan murid-murid baru.
Di Yumenosaki, mereka sedang meyambut kedatangan calon adik kelas mereka.
Terlihat seorang perempuan dengan paras indah melangkahkan kaki jenjangnya memasuki wilayah sekolah jurusan Idol itu.
Surai merah panjangnya yang indah bagaikan Ruby berkibar, kedua netra Lavender nya bersinar di bawah sinar matahari.
Yap, gadis itu adalah Suou Haruna,
Putri sulung dari keluarga Suou. Ia merupakan murid baru di sekolah ini, niatnya yang kuat meyakinkan kedua orang tuanya untuk mengizinkan ia mengambil jurusan produser di sekolah ini berhasil.
Cara berjalannya yang anggun, dan etika tubuhnya ketika bergerak, mengundang perhatian orang-orang yang berjalan melewatinya.
Tetapi, di balik penampilan indah nan anggunnya itu, terdapat rasa gugup yang sangat besar di dalam dirinya sekarang.
'AAAAAA.... Kenapa banyak sekali orang!! semua muridnya merupakan laki-laki...' batinnya meringis bersama Social Anxiety yang dimilikinya.
Karena sibuk dengan pikirannya, ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
Brukk
"S-sakit.... Punggung jompo ku..." keluhnya. Gadis itu segera berbalik dan ingin mengeluarkan kata-kata mutiara yang dimilikinya.
"OI, APA YANG KAU-" Terhenti, ia menangkap kedua netra Light Green.
Netra pemuda itu sangat menarik, tanpa Ia sadari, dirinya sudah menatap Netra lawan bicaranya itu dari tadi.Seolah terperangkap oleh sebuah ilusi yang menariknya lebih dalam lagi.
"Oiiii, apa yang sudah kau lakukan! Huwaaa Inspiration ku!!!" Rengek pemuda bersurai Orange itu.
Suara berisiknya menyadarkan lamunan Haruna yang terjebak dalam Genjutsu.gg
"A- anoo..." Seketika suara gadis itu melembut, ntah kenapa ia tidak bisa meluapkan emosinya kepada pemuda di hadapannya ini.
Pemuda itu tidak menghiraukan panggilan *coret* kasih sayang *coret*
Dari gadis bersurai Ruby a.k.a Haruna.
Ia malah sibuk mengambil kertas-kertas musiknya yang jatuh berserakan di lantai.
Leo goblok (╯ರ ~ ರ)╯︵ ┻━┻
Karena merasa bersalah, Haruna berjongkok dan mulai membantu pemuda itu mengumpulkan kertas-kertas musiknya yang berserakan nan banyak di lantai.
"Maaf, aku tidak sengaja tadi..." Kata Haruna dengan suara yang kecil, takut lawan bicaranya ini membencinya.
Ya iyalah takut dibenci sama DOI hikd (ノಥ,_」ಥ)ノ彡┻━┻
"Hmm..." Pemuda itu hanya membalasnya dengan deheman, tetapi sesekali melirik ke arah gadis itu dengan ekor matanya.
Setelah tidak ada lagi kertas yang berserakan di lantai, mereka berdiri dan Haruna memberikan beberapa kertas yang ia bantu pungut.
"Terimakasih..." Pemuda itu membuka suara.
"Ha? Oh.... Sama-sama" Balas Haruna dengan senyum tipis karena ia agak canggung.
Selang beberapa detik, tidak ada yang membuka pembicaraan.Menambah kesan canggung di antara keduanya.
Syukurlah, pemuda itu membuka pembicaraan terlebih dahulu.
"Ngomong-ngomong, apakah kau murid baru? Aku tidak pernah melihat murid perempuan disini sebelumnya" kata pemuda itu, kedua netra Light Green nya menyelidiki Haruna dari atas ke bawah.
"Ah, iya..aku mengambil jurusan produser, dan.... Sepertinya memang hanya aku perempuan di sekolah ini..." Balasnya sambil pundung di pojokan.
Pemuda itu hanya membalas dengan deheman saja.
Tiba-tiba, tanpa angin ataupun badai, pemuda itu melompat dan berteriak seolah habis bertemu dengan hantu.
"HOOO!! INSPIRATION DATANG KEPADAKU!! YA! YA! TERUSLAH MENGALIR!!!! AHAHAHA!!!" Teriak pemuda itu, mendudukkan dirinya di lantai, mulainya mencoret-coret kertas musiknya dengan antusias.
"H-haa..?" Haruna hanya bisa bersweatdrop melihat pemuda itu bicara sendiri di pojokan.
'Bodoh-- tapi tampaknya ia menikmatinya ya.' batin Haruna, dan tanpa sadar ia ikut tersenyum seiring Pemuda itu mengembangkan senyumannya.
Gadis itu mendekatinya, mengerahkan seluruh keberanian nya.
Ia sedikit berjongkok, membungkukkan dirinya perlahan.
"Anoo....namae... wa?" Kata Haruna mengulurkan tangannya, ingin mengajak pemuda itu mengenalkan identitasnya.
Pemuda itu berbalik, dengan raut wajah bingung. Lalu, Ia melihat ke arah uluran tangan gadis itu. Berpikir.....
"Ha? Ohhhh!!!" Pemuda itu baru sadar, dan membalas uluran tangan Haruna.
"Ore wa Leo! Tsukinaga Leo-sama da!! Yoroshiku, uchhuuu~!!!" Tapi karena terlalu antusias, dan didukung oleh faktor bahwa ia lebih berat dibandingkan gadis itu, tangan Haruna malah tertarik dan ia ikut terjatuh.
BRAKKK
"Owch...." Desis gadis itu.
Terjatuh dua kali, sialan.
Ia membuka matanya, baru menyadari bahwa ia terjatuh di dada bidang pemuda itu. Ia bahkan dapat mendengar detak jantung sang lawan bicara.
Csssssh
Sekarang wajahnya sudah hampir menyerupai warna surainya. Ia segera bangkit dan memohon maaf kepada Leo berkali-kali. Tetapi, Ia tidak sadar bahwa wajah gugup nya terlihat seperti orang bodoh yang tersiram air panas.
Pemuda itu berdiri dan tertawa, "bwaahahahahah!! Apa-apaan wajahmu itu!!! Sangat lucu! Seperti orang bodoh saja!!!" Ia melanjutkan sesi tertawanya.
"y-yang bodoh itu kau, dasar bodoh!! Kenapa malah menarikku!" Balas gadis itu kesal dengan suara bising yang dikeluarkan pemuda itu.
"Hey, tidak sopan berkata seperti itu, aku adalah Senpai mu loh. Aku kelas 2." Kata Leo dengan raut wajah polos nya.
'Senpai? Senpai mana yang membully Kouhai nya di hari pertama' batin Haruna bersweatdrop.
"Bahkan kau tidak menyadarinya, apakah kau ini bodoh tulen? Tomato merah~" kata Leo.
"T-tomato... merah...." Gumam Haruna. Ingin sekali rasanya Ia mencubit organ dalam pemuda. Ia mengambil ancang-ancang menumbuknya, tangan yang dikepal dengan kuat sehingga membuat bekas, raut wajah yang berubah, nafas yang memburu, menandakan gadis itu telah diselimuti oleh emosi nya. Tetapi, tangan kekar Leo menahan pergelangan tangan panjang nan lentiknya gadis itu, membuat dirinya menengadah ke arah wajah sang pemuda.
"Souda, Omae no namae wa?" Tanya Leo tersenyum hangat.
"Suou... Suou Haruna desu...."
Balas Haruna, masih sedikit terkejut karena Leo menahan tangannya secara tiba-tiba.
"Ahaha!! Yoroshiku, Runa!" Tangannya yang tadinya menahan pergelangan tangan gadis itu sekarang menjabat tangan sang gadis dan menariknya ke dalam pelukan hangat.
Tidak biasanya Leo seperti ini, langsung memeluk orang yang bahkan baru saja ia kenal.
Tapi, jauh di dalam lubuk hatinya, pemuda itu merasa familiar dengan keberadaan gadis ini.Tetapi baru saja beberapa menit yang lalu mereka pertama kali mereka bertemu, apakah ada kemungkinan bahwa mereka bertemu di masa lalu?
"Apa-apaan ini...." Gadis itu ingin memberontak, tetapi entah mengapa Ia merasa Dekat Vu dengan pelukan erat pemuda di hadapannya ini.
"Mendokusai~ langsung memakai nama panggilan, padahal kita baru saja bertemu beberapa menit lalu...." Keluh gadis itu.
"Perasaan Dekat vu apa ini.?" Gumam gadis itu.
"Hmn? Apakah kau mengatakan sesuatu?" Tanya Leo penasaran, membuat pose berpikir.
"Tidak, tidak apa-apa. Dan juga, kita baru saja bertemu. Sebaiknya tidak melakukan Physical Touch secara tiba-tiba, senpai." Sahut Haruna.
"Eh? Mengapa? Apakah tidak boleh?" Tanya Leo terheran-heran.
Gadis itu hanya bisa menghela nafas saja, tidak tahu apakah pemuda ini memang polos atau bodoh.
"Ya sudah, saya terlalu lelah untuk menjelaskannya. Aku akan pergi ke kelasku dahulu. Saya permisi, senpai."
Kata Haruna sembari membungkuk dan pergi dari tempat itu.
Setelah melihat gadis itu menghilang dari area pandangan nya, Ia mengambil lembaran kertas musik nya dan tersenyum kecil, lebih tepatnya melukiskan senyum kesedihan.
" Apakah kau merasa Dekat vu, Haruna? "
" Naa~ Inspiration ku mengalir setiap kali berada di dekatmu. Sangat aneh, bukan? "
Note :
Maap kalo Leo nya ooc.
Booknya gaje? Maaf aku juga masih baru" ini nulis book.Kalo gak suka skip aja pak/buk.
Ngoks prolog dh siap, tunggu kelanjutannya utk chap.1 yak~
Yang gak vote sy kirimin Dementor ke mimpi.g
Bye bye eperibadi~
Tertanda : Haruna, jodoh para fictional Character.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top