16.| ๐พ๐๐๐๐ ๐ป๐๐๐๐๐
"tali apaan yang lebih berharga dari emas ??"
"ha? tai ??"
"tali budeg!! situ kuping apa pajangan?" junkyu menggeplak kepala junghwan menggunakan segenap perasaannya.
"santai lah bang! lu mukul nya pake tenaga dalam apa gimana? sakit banget..." junghwan mengusap kepala belakang nya.
"kekuatan ksatria bulan emang bakal jadi lebih kuat seiring berjalan nya ramalan itu" doyoung menjawab tanpa mengalihkan pandangan nya dari buku tebal nya. pemuda itu sedari tadi mencari makna dari tali yang di maksud.
otak mereka terus berputar mencari makna dari tali emas yang di maksud untuk melumpuhkan racun yang ada di dalam tubuh jeongwoo. tapi hingga sekolah berakhir pun mereka belum juga menemukannya.
mereka akhirnya memilih untuk berkumpul di rumah aerin untuk membahas masalah ini.
doyoung meletakkan tumpukan buku di atas meja, membuat dentuman yang cukup keras. "ini buku-buku punya klan penyihir. mungkin kita bisa tau arti tali emas yang dimaksud".
"dan lo mau gw baca buku setebel ini. haha, sorry to say, bahkan buku ini aja lebih tebel dari dosa gw dob!. mana mampu gw baca nya!" ujar junkyu.
pemuda itu menatap jengah tumpukan buku yang ada di hadapannya. namun mereka menangkap aerin yang langsung mengambil salah satu buku itu dan langsung membacanya. begitu pula jaehyuk. pemuda itu dengan serius membaca kata demi kata yang tertulis di buku tua itu.
melihat itu membuat mereka semua tergerak untuk melakukan hal yang sama.
satu persatu buku mereka baca. yang awal nya mereka duduk melingkar di meja tv, kini menyebar ke berbagai tempat demi mencari tempat nyaman untuk tetap mencari makna dua kata itu.
bantuan pun datang. yoshi dan mashiho datang untuk membantu mereka menemukan hal yang sama. aerin dan jaehyuk merasa sangat terbantu tapi tidak dengan sisanya. permusuhan antar klan membuat mereka tak akur dalam segala hal.
bahkan rumah nya hampir hancur karena mashiho dan jihoon yang hampir bertarung karena berebut buku yang sama untuk di baca.
hingga lewat tengah malam, mereka belum menemukan apa yang mereka cari. seolah tali emas yang di maksud itu tidak berarti apapun. hanya sebuah tali emas biasa.
tapi dimana mereka bisa menemukan tali seperti itu??
aerin merenggangkan leher nya yang pegal karena terlalu lama menunduk.
entah berapa buku yang sudah ia baca sampai leher nya terasa mati rasa. junkyu dan junghwan sudah terlelap di dekat tumpukan buku yang sudah mereka baca. yoshi masih tetap tenang dengan buku yang di pegang nya, bahkan beberapa buku tertumpuk mengantri untuk di baca di sebelahnya.
sebuah cangkir berisi susu coklat terulur di samping nya.
itu mashiho. "maaf, tadi gw pakai dapur nya. mau mie?"
aerin tersenyum kemudian menggeleng untuk tawaran pemuda itu.
kepala nya celingukan mencari satu sosok yang belum ia temukan dari tadi. sang pangeran elf. pemuda keturunan telinga lancip itu tak terlihat di seluruh penjuru ruangan ini. "yoshi, apa kau melihat jaehyuk?".
tak ada jawaban.
aerin pun menatap pemuda vampir itu. ia mendekat dengan perlahan, ternyata pemuda itu tertidur. tangannya masih tetap mempertahankan posisi buku sedangkan matanya terpejam damai. kulit pucat nya tak lagi terlihat menyeramkan bagi aerin.
tanpa sadar, iaย terus mengagumi paras itu dari dekat. hingga yoshi terbangun dengan sendiri nya. "ah..., aerin? kenapa?" tanya nya lirih.
"kau bisa sakit jika tidur di posisi duduk seperti ini. kau tidur saja". namun pemuda itu menggeleng. "gw belum nemuin jawaban dari tali emas itu...". "itu bisa di cari lagi besok, sekarang tidurlah jangan memaksakan diri...."ย ย
yoshi menatap aerin dalam. raut wajah khawatir gadis itu membuat ia mengulum senyuman tipis. lantas, ia pun menutup buku nya dan berbaring berniat melanjutkan tidurnya. aerin hendak berdiri untuk mencari jaehyuk namun suara yoshi menghentikan nya.
"jangan tatap aku seperti itu lagi. aku tau kalau aku tampan..."
wajah aerin sontak memerah karena yoshi ternyata memergoki aksinya tadi. "dih, kepedean!" sungut nya lalu kemudian berlalu. gadis itu pergi sembari menghentakkan kaki nya ke lantai membuat yoshi tertawa kecil karena gemas.
aerin akhirnya memilih untuk keluar demi menetralkan jantung nya yang berdegup kencang. dalam hati ia terus memaki si vampir karena sudah membuat jantung nya tak karuan. tapi disisi lain dirinya juga mengumpati diri sendiri karena kebodohannya.
"bodo banget lo rin, bodo banget sumpah....."
sebuah siluet ia tangkap berada di atas pohon jambu yang ada di teras belakang nya. sosok itu tengah duduk menyandar di atas salah satu dahan pohon. aerin berjengit kaget karena mengira sosok itu adalah kuntilanak atau setan lainnya. tapi telinga runcing itu menghapus semua pikiran negatif nya begitu saja.
"jaehyuk?"
pemuda itu menoleh begitu sang luna memanggil dirinya. "rin? kenapa?".
jaehyuk dengan gesit turun dari dahan pohon itu dan menghampiri aerin. tapi sial, sebuah dahan membuat kaki nya tersangkut yang berakhir kedua nya bertubrukan yang akhirnya jatuh dengan posisi jaehyuk menindih tubuh aerin.
bodohnya, mereka berdua membeku, menatap iris satu sama lain karena masih terkejut akan apa yang barusan terjadi.
"WOEY! JAEHYUK ANJING!"
sebuah tendangan bebas tepat mengenai pinggang jaehyuk, membuat pemuda itu terpental beberapa meter dari tempat nya semula. tentu saja pelaku nya adalah mashiho. jihoon segera membantu aerin untuk bangun sedangkan yoshi yang dengan cepat mencengkram kerah baju jaehyuk.
"lo apain aerin bangsat?!"
"t-tadi gw jatuh doang gara-gara kesandung-"
"mana ada kesandung jatoh nya begitu hah?!"
"sumpah?! tadi gw gk sengaja-"
"alah, lo mau modus kan sama aerin! ngaku lo!"
baku hantam itu pun tak terelakkan. mashiho yang sudah tersulut emosi pun mengepal kan tangannya, bermaksud menghantam sang pangeran dengan kepalan tangannya. tapi belum sampai kepalan tangan itu menghantam wajah tampan jaehyuk, mereka semua terdiam.
seolah ada suatu getaran aneh yang mereka semua rasakan. aerin pun merasakannya, getaran anhe itu bukanlah pertanda yang bagus.
langsung saja, yoshi dan junkyu langsung pasang badan melindungi aerin. jaehyuk bangkit dan langsung menyiagakan panah nya begitu pula masio dengan tinjunya. junghwan menatap sekitar, tak ada tanda-tanda akan datang nya demon, ia juga tidak mencium bau busuk mahluk itu.
"bukan disini..."
gumaman doyoung mengalihkan perhatian mereka semua. "getaran barusan, gw ngerasain awa demon yang muncul. tapi bukan disini..."
mereka semua menyerengit heran. kalau bukan disini, lalau dimana mahluk sialan itu?
yoshi, jihoon dan junkyu masih berada di dekat sang luna puella. membentengi sang luna dari semua serangan dadakan yang mungkin saja terjadi. 10 menit? 20 menit? bahkan 30 menit mereka semua menunggu, tapi demon yang ditunggu-tunggu itu tidak datang.
"jebakan kah?" tanya junghwan.
jaehyuk menurunkan busur nya dan junkyu kembali melenyapkan pedang nya. di tengah keheningan itu, doyoung bersuara. "terlalu beresiko buat demon untuk muncul di dunia manusia begini, jadi mereka gak mungkin datang kesini secara cuma-cuma" jelas nya.
"terus kemana mereka? kita semua ada disini..., trus mereka nargetin siapa selain kita ksatria bulan dan luna?"
pertanyaan mashiho membuat jaehyuk memutar otak nya. kening nya berkerut memperlihat kan seberapa kerasnya ia berpikir. ia juga menatap semua orang yang ada disana, seolah tengah menganalisis sesuatu di dalam kepalanya.
tiba-tiba satu hal terbesit di benak nya. bagaimana jika bukan mereka lah target para demon itu kali ini?. "ia kembali menatap semua orang yang ada disana, hingga ia tak menemukan asistensi satu orang di antara mereka. "jeongwoo dimana bang?"
jihoon yang mendapat pertanyaan seperti itu pun langsung menjawab dengan santai. "di rumah, palingan anak nya udah tepar sekarang di kasur" ujar nya.
memang jeongwoo mereka tinggal di rumah sendirian, toh, ia tak ada kepentingan jika ia ikut kemari.
secara, ia bukanlah seorang ksatria bulan.
ralat, tapi belum resmi menjadi ksatria bulan. jaehyuk yakin, kemungkinan efek dari racun yang ada di tubuh jeongwoo itulah yang membuat tanda itu tidak dapat muncul saat ini, dan disini, mereka sedang mencari cara untuk melenyapkan racun. kalau begitu bukannya ia sudah termasuk calon ksatria bulan??
tunggu, apa jangan-jangan....
"BANG JIHOON COBA TELEPATI SAMA JEONGWOO! SEKARANG!"
pekikan jaehyuk membuat mereka semua terkejut, namun jihoon tanpa kata langsung berusaha melakukan telepati dengan sang adik yang berada di rumah. pemuda itu terlihat gelisah karena jeongwoo tak membalas panggilan nya.
"dia gk jawab panggilan gw-"
"KALAU GITU KITA HARUS KESANA SEKARANG!! DEMON-DEMON ITU NARGETIN JEONGWOO!!"
โโโโโโ โฆ โ โฆ โโโโโโ
justin sudah mengambil alih tubuh nya dan berubah menjadi serigala seutuh nya. bulu abu-abu nya sudah penuh dengan luka dan cipratan darahnya sendiri. napas nya terengah akibat kelelahan melawan gerombolan demon yang dengan tidak tau dirinya menyerang diri nya saat ia hampir terlelap.
salah satu demon kembali menyerang. justin kembali melawan dengan menggigit leher sang demon, namun sebuah cakaran ia dapatkan karena bagian samping nya terbuka lebar tanpa perlindungan sedikit pun.
sial dia lengah.
di saat keadaan nya yang terpojok ini ia masih sempat memikirkan saudara dan teman-temannya yang lain. khusus nya sang luna. apakah mereka baik-baik saja? dimana mereka sekarang? ia harus segera menyusul mereka untuk memastikan bahwa mereka baik-baik saja.
tapi puluhan demon ini mengganggu nya.
mereka terus saja menyerang nya bertubi-tubi membuat nya semakin terpojok hingga puncaknya, sebuah sabetan yang cukup panjang mengenai perut nya, mendorong tubuh nya ke belakang menghantam tembok.
jeongwoo berubah kembali menjadi wujud manusia nya karena justin yang tak kuat menahan luka. jeongwoo meringis menahan sakit. tangannya memegang perut nya yang terluka parah. bahkan untuk berdiri saja ia tak sanggup. sedari tadi mereka terus mengajarnya tanpa henti.
ia kelelahan.
"...bangsat...akh!"
para demon itu semakin mendekat. jeongwoo pikir inilah akhirnya. ia bukanlah ksatria bulan seperti kakak dan adiknya. "maaf bang... gw mati di tangan demon sebelum balesin dendam bunda ama ayah... maafin uwo ya..."
jeongwoo memejamkan mata begitu melihat demon-demon itu kembali menyerbu nya dengan cakar-cakar tajam mereka.
TRANG!!
"PARK JEONGWOO!!!"
junkyu menebas demon yang ada di barisan depan. ia menatap tajam gerombolan demon itu sambil mengayunkan pedang nya brutal. es-es tajam milik yoshi pun tepat sasaran mengenai mahluk biadab itu. mashiho tanpa takut merangsek maju di antara demon-demon itu, meluncurkan pukulan terbaiknya.
jihoon dan junghwan yang sudah dalam wujud serigala pun berdiri di dua sisi jeongwoo. melindungi nya yang sudah ada di titik terendah.
"jeongwoo!"
aerin menghampiri jeongwoo yang terluka parah. "kau tak apa?! ayo kita obati luka mu!". "k-kalian kok bisa-". "kita bahas itu nanti! sekarang lukamu!". doyoung mengarahkan tangannya, mengeluarkan sinar penyembuh dari kedua telapak tangannya.
disisi lain. pertarungan semakin ricuh. para demon ak mau kalah dan terus saja melancarkan serangan bertubi-tubi pada mereka. mereka yang kalah jumlah tentu saja kewalahan menghadapi pasukan demon ini.
jaehyuk berdiri di depan jeongwoo sambil terus melesatkan panah nya. di pertarungan jarak dekat seperti ini panah nya memang tak banyak membantu, tapi setidak nya ia bisa mengulur waktu hingga sahabat nya itu pulih kembali. ia dengan semangat melesat kan panah nya dan secara tiba-tiba seekor demon menerkam nya dari arah samping.
jaehyuk tak siap. demon itu berasil menumbangkannya dan menahan kedua tangan nya ke tanah. busur nya pun terlempar jauh dari genggaman nya. "sialan lo demon keparat..."
demon itu hendak mencabik leher nya, tapi seseorang menabrakkan dirinya untuk menyingkirkan demon itu dari atas tubuh nya.
"JANGAN APA-APAIN SAHABAT GW BANGSAT!!"
itu jeongwoo. pemuda itu menekan belati doyoung begitu dalam, membuat demon itu menjerit yang kemudian mati berubah menjadi abu. sebuah cahaya yang begitu menyilaukan terbentuk di lengan kanan nya. sebuah tanda yang ia nanti-nanti kan selama ini, tato ksatria bulan.
baru saja selesai dengan satu demon, demon lain datang menyerang nya. jeongwoo sudah siap dengan belati nya, namun sebuah anak panah melesat menembus kepala sang demon.
"satu sama, gw gak mau utang budi sama orang burik"
jeongwoo tersenyum miring. posisi mereka kini saling memunggungi satu sama lain. jeongwoo dengan belati nya dan jaehyuk dengan busurnya.
"lo luka, mending lo tiduran sana"
"kok ngatur! suka-suka gw lah!"
"gw gak mau kehilangan sahabat gw wo, cukup 5 tahun ini lo jauhin gw..., jangan lagi... ."
jeongwoo menunduk. "tapi gara-gara gw-"
"itu bukan gara-gara lo. itu kemauan gw sejak dulu, dan gw mau berterima kasih ke lo, karena udah ngeluarin gw dari penjara yang mereka sebut istana itu. kalo bukan karena lo, gw gak bakal ada disini sekarang...., makasih wo... . "
jeongwoo terdiam. ia mengusap air mata nya yang hampir meluncur turun. "basa-basi nya nanti dulu bro, ini ada setan yang harus di dibasmi"
jaehyuk terkekeh "lo setannya"
"bangsat"
tak ada amarah yang terasa di umpatan jeongwoo barusan. malah terasa menyenangkan. mereka berdua pun menghabisi demon yang ada. mereka sangat sempurna dengan satu sama lain. serangan kombo mereka begitu mematikan. mereka semua bahkan terkesima dengan aksi mereka berdua. mereka membabat habis lawan yang ada di hadapan mereka dengan tawa.
dalam sekejap mereka berhasil memukul mundur para demon itu. mereka menang malam itu sekaligus menemukan apa yang sedari tadi mereka cari.
tali emas di antara mereka berdua telah mematahkan racun yang ada di dalam diri sang serigala.
jeongwoo meringis pelan ketika doyoung mulai mengobati luka-luka nya dengan mantra penyembuh miliknya. "maaf, mana gw gak terlalu gede jadi mungkin butuh waktu yang lumayan buat sembuh total". jeongwoo tersenyum. "santai bang, gw gak apa-apa kok"
jeongwoo mengedarkan pandangan nya ke sekitar, dimana mereka semua masih menatap nya penuh ke khawatiran. "makasih udah nolongin gw..."
"kenapa lo gak bilang ke gw?" jihoon menatap tajam sang adik yang malah mengukir senyum tipis di wajah nya.
jeongwoo memandang langit-langit ruangan. "kalian lagi bahas sesuatu yang penting, nasib 2 semesta ada di tangan kalian. gw gak bisa bantu banyak, jadi seenggak nya, gw bisa alihin mereka biar kalian semua gak terluka...."
semua orang terdiam mendengar penuturan pemuda itu. jeongwoo, mengorbankan nyawa nya untuk mereka semua. jaehyuk mendekat ke arah sang serigala. tak disangka, pemuda itu mala memukul kepala jeongwoo lumayan kuat, membaut sang empu mengaduh kesakitan.
"klo lu goblok jangan di embat sendirian bego! lo gak mikir apa? lo bisa mati wo! untung aja gw ngerasa ada yang gk beres dan langsung kesini, kalo gak tadi gimana tolol?! udah mati konyol lu tadi!!
lagipula target mereka itu bukan kita, tapi elo!"
jeongwoo menyerengit kan keningnya tak mengerti. jaehyuk dengan kasar pun menyingsingkan lengan pakaian jeongwoo, menampakkan sebuah tato bulan di lengan kanan pemuda itu. iris kelabu jeongwoo membola. sejak kapan ia menjadi ksatria bulan?
"target mereka itu elo, calon ksatria bulan. mereka tau kalau lo itu ksatria bulan, tapi karena racun yang ada di tubuh lo, tanda nya jadi sulit keluar. keadaan lo lemah, lengah, dan gampang buat diserang karena itu mereka nargetin elo, bukan kita..."
jeongwoo masih tak percaya. air mata nya perlahan luruh. itu air mata bahagia.
jaehyuk pun memeluknya, menenangkan sang sahabat yang tengah terisak itu.
yang lainnya hanya diam, membiarkan dua pemuda itu menyelesaikan masa lalu mereka yang sekarang sudah selesai sepenuhnya. jihoon dan junghwan tersenyum lega melihat jeongwoo yang masih terisak di pelukan jaehyuk.
junkyu mengerucutkan bibirnya lucu. "gw masi gak paham, kenapa racun nya bisa hilang padahal kita belum ketemu tali emas nya"
"lo masih belum paham bang?" tanya mashiho yang di jawab dengan gelengan cepat.
mashiho menunjuk jeongwoo dan jaehyuk yang mulai berdebat entah karena apa. junkyu masi tak mengerti, ia pun kembali menggeleng tak mengerti. mashiho menghela napas lelah. "tali emas yang sebenarnya sudah kembali terhubung. jeongwoo yang sudah memaafkan dirinya sendiri nya dan jaehyuk yang kembali menemukan sahabatnya...., hubungan yang sudah lama terputus itu kembali terhubung, itulah arti tali emas yang sesungguhnya bang..."ย
junkyu terpana mendengar penjelasan mashiho. jadi itu arti dari tali emas yang sesungguhnya. sebuah hubungan yang lebih berharga dari logam manapun. sebuah ikatan istimewa yang terbentuk dari simpul sederhana seperti ini la tali emas yang sesungguhnya.
"syukurlah...."
"belom syukur rin, tugas lo masih ada 4 orang" lirih yoshi yang membuat senyuman aerin luntur seketika.
"tapi kayak nya kita bakal nemuin orang kesembilannya dalam waktu dekat ini deh"
junghwan menunjukkan sebuah dompet yang tergeletak di tanah entah milik siapa. pemuda itu mengeluarkan sebuah tanda pengenal dari dalam sana yuang sukses membuat semua orang terkejut bukan main tentang siapa pemilik dompet itu.
"kok bisa dompet dia nyasar disini?!" tanya jihoon.
"gw tadi sekilas liat dia sembunyi di balik tembok bang-"
"ohh jadi dia yang ngarahin demon-demon itu buat nyerang jeongwoo, sialan!" jihoon menyingsing lengannya dan bersiap mengajar sang pemilik dompet.
"enggak bang, bukan dia"
kening yoshi menyerengit tak paham. "maksud lo?"
junghwan terdiam, mengingat-ingat kejadian beberapa saat yang lalau saat ia hampir di habisi oleh salah satu demon, namun tiba-tiba sebuah bola api dan menyambar demon itu. membuat nya seketika menjadi abu. ia melihat ke ara bola api itu di tembakkan. disana junghwan melihat orang itu berdiri di balik tembok, sembari terus membidik demon-demon yang menyerang mereka.
"dia ngebantuin gw bang, seharusnya dia biarin gw di habisi sama demon itu seandainya beneran dia yang ngirim demon itu buat bunuh kita" jelas junghwan.
mereka terdiam. penjelasan junghwan ada benar nya juga. tapi kini yang ada di benak mereka semua adalah, bagaimana pemuda itu tau jika mereka tengah diserang oleh demon saat itu? dari mana ia tau posisi mereka? apakah ia membuntuti mereka? tapi sejak kapan?
jihoon menatap tanda pengenal pemuda itu yang ada di tangannya. nama yang tertulis jelas disana mulai mengundang berbagai pertanyaan di benak jihoon.
"soal ini biar gw yang tangani, kalian fokus aja sama ksatria-ksatria yang belum ketemu itu."
mereka pun menangguk mendengar komando dari jihoon.
jihoon menghela napas kasar.
"sebenernya apa yang lo rencanain choi hyunsuk...."
โโโโโโ โฆ โ โฆ โโโโโโ
2721 kata
TEU-HAAA!!!udah berapa lama ruu ninggalin book ini :""))maaf banget buat nungguin karen jujur, ruu kena writerblock yang lumayan lama a.k.a buntu. apalagi binder yang isinya kerangka, alur dan lain-lain tuh ketinggalan di rumah waktu ruu balik kost :"""))
sekali lagi moHon maaf yeorobunnn :"""D
TEU-BAAA!!!
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: AzTruyen.Top