🌹- Bahagianya sang tuan-tuan.

There are moments when I wish I could roll back the clock and take all the sadness away, but I have the feeling that if I did, the joy would be gone as well. So I take the memories as they come, accepting them all, letting them guide me whenever I can  
Nicholas Sparks, Dear John

— 🥀 —

Kalau William boleh jujur, banyak yang terjadi dalam beberapa bulan ini. Tak lama setelah kepulangannya dari rumah sakit, Moran dan Louis mengumumkan pertunangan mereka ketika jamuan makan malam dilaksanakan di kediaman utama Moriarty. Tidak lama setelahnya, William harus mengejar cuti Kuliah S3nya. 

Setelah ia sudah bisa mengejar ketertinggalannya, William dikejutkan dengan pengakuan cinta dari Sherlock — walau sebenarnya William yang awalnya mau mengaku duluan, tapi siapa sangka kalau ternyata Sherlock yang mengambil alih? Pokoknya semua berjalan dengan bagus — saat mereka sedang makan malam untuk merayakan 2 bulan bebasnya William dari traumanya. 

Mereka tak butuh rumit lika-liku hubungan romansa. Begitu Sherlock menawarinya untuk pindah ke Apartemen bersama, William spontan berkata Iya! dengan lantang. Mereka pun kini sudah pada tahap tinggal bersama dalam jangka waktu yang bahkan tak sampai setahun. Banyak yang harus disesuaikan, terutama jam pulang Sherlock dan jam kuliah William, tapi semua berjalan lancar-lancar saja untuk mereka akren Sherlock menekankan satu peraturan ; Komunikasi di antara mereka.

Komunikasi awalnya sulit bagi William karena dia adalah tipe yang lebih suka diam ketimbang terus terang. Dengan sedikit bantuan dan dorongan dari Sherlock, William akhirnya 11:12 seperti Sherlock dalam hal komunikasi — bahkan kadang hal tak penting pun tetap dia bahas, walau menurut Sherlock itu menggemaskan, bagi saudara-saudara mereka itu adalah hal aneh — semuanya berjalan tanpa ada hambatan. Mungkin ada pertengkaran, karena yang  namanya konflik akan selalu hadir dalam hidup seseorang, namun tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyelesaikannya.

Kalau William ditanya Apakah kamu bahagia? maka dia tak lagi menggaruk tengkuk, William akan mengangguk dan tersenyum kemudian menjawab kalau ia adalah orang paling bahagia. Tak ada lagi problematika bayangan kelam masa lalunya. Hanya ada ia, dan kebahagiaannya.

Ada pepatah yang mengatakan kalau kebahagiaan adalah hal yang menular, mungkin itu sebabnya beberapa bulan kemudian Albert dan tunangannya menyatakan kalau mereka benar akan menikah dan pestanya dirayakan di Malibu, California. 

Tak banyak waktu bersiap, hanya dalam kurun waktu seminggu tiba-tiba saja William dan Sherlock sudah mendapati diri mereka di salah satu Cottage dengan angin laut menerpa. Tak ada yang protes toh, Malibu adalah kawasan terbaik jika memang untuk dipakai pernikahan mewah, apalagi ini adalah pernikahan Albert dengan tunangannya.

Malam itu semua orang bersuka cita, menepuk tangan mereka dengan keras ketika akhirnya Pengantin Pria dan Wanita berciuman di atas podium. William, juga Sherlock pun menemukan diri mereka di antara kebahagiaan itu, dengan tepukkan tangan dan senyum lebar pada wajah mereka.

— 🥀 —

Pesta pernikahan ditutup dengan Albert yang menggendong Istrinya keluar dari aula pernikahan menuju kamar Cottage mereka. Terlalu malas mengganti baju, William hanya melepas mantelnya sebelum bersandar pada balkon Cottage dimana angin berbau laut dan deburan ombak terdengar memanjakan telinga. Beberapa orang pun terlihat masih menikmati suasana pantai dengan berlari kesana kemari.

Dari ujung mata, ia melihat Sherlock masih lengkap memakai pakaiannya, termasuk mantel berbahan tebal dengan warna biru miliknya. Ia terlihat tak tenang, beberapa kali melihat jam atau mencuri pandangan ke arah William.

William mengangkat alisnya, "Sherlock," panggilnya.

Sherlock menghampiri, dengan senyum gugup menghiasi wajahnya. Sherlock benar-benar terlihat gugup, sedari tadi jarinya tak berhenti masuk ke dalam kantung mantel tebalnya. Matanya menatap kemana-mana, pipi serta telinganya sedikit memerah. Dia terlihat seperti anak yang tertangkap basah melakukan kesalahan walau kita tahu bukan itu masalahnya.

"William," Panggilnya

William berhenti menatap deburan ombak, memalingkan wajahnya untuk menatap iris biru Sherlock yang seolah berubah keemasan tertimpa cahaya matahari senja. Walau musim dingin belum mencapai puncaknya, William bisa kelihat bagaimana uap keluar dari mulut lelaki berambut biru, bagaimana tangan dan bibirnya bergetar, serta wajah memerah Sherlock yang tak tertutupi oleh pantulan sinar matahari. 

William menutup mulutnya dengan tangan guna menahan senyum. Sherlock bertindak terlalu jelas sekarang. Terlalu jelas kalau dia ingin mengatakan suatu hal penting. Hal yang mungkin bisa mengubah masa depan mereka. Tapi William tak ingin menghancurkan ego dan keberanian diri pria di hadapannya, jadi ia menjawab panggilannya dengan suara pelan tertahan. 

Ia bisa melihat bagaimana Sherlock menarik nafas dalam-dalam. Bibirnya masih bergetar, begitu pula dengan tangan serta kakinya. Walau ia bergetar hebat, Sherlock masih sanggup berlutut di hadapan William dengan tangan membuka kotak beludru berisi dua cincin mengkilap berwarna rose gold dengan permata biru tertanam di keduanya. 

Dengan suara bergetarnya Sherlock berkata, "Jujur saja, aku tidak panta—pandai, aku tidak pandai merangkai kata-kata, terlebih kata romantis untuk hal seperti ini. Aku bukan lelaki yang bisa dengan gem—gamblang! Mengucapkan kata-kata seperti itu, tapi William. Kau, seorang William, lelaki dengan beribu mise—misteri. Pertemuan pertama kita memang bukan pertemuan biasa yang layak diingat, tapi sejak saat itu, aku rasa benang merah telah mengikat kita berdua." 

Si lelaki menarik nafas dalam-dalam, "Karena itu, izinkan aku mengikat benang merah itu untuk selamanya. William, boleh kah aku mengikatkan benang merahku kepadamu?"

Dia melanjutkan ucapannya dengan suara bergetar, dengan wajah memerah dan nafas tak beraturan. Kendati demikian, bagi William itu adalah kesempurnaan. Bagaimana Sherlock dan dan lamarannya yang mungkin terdengar sedikit klise. Walau begitu William tersenyum, tertawa lebar sebelum merengkuh lelaki di hadapannya tanpa mengucap sepatah kata selain dari senyumannya.

Ini adalah akhir dari kisahnya dan si lelaki yang sebenarnya pernah ia temui, Sherlock Holmes dari keluarga Holmes. Kisah ini menjadi kisah penutup, bagaimana Protagonis kita, William, kembali menemukan kebahagiaannya setelah berlarut dalam Problematika Lengkaranya dan meraih kata bahagia pada goresan akhir lembarannya.

Tak perlu banyak narasi untuk kelanjutan kisah dua kasih ini. Saya yakin tak perlu juga bebet-bobot jenjang mereka selanjutnya dijelaskan hingga mencapai seribu sekian kata lebih. Intinya mereka berbahagia, mereka akan selalu bersama, dan sisa dari kisah mereka tersimpan di bawah bunga mawar.

— F i n n —

Thank you for reading ! ! 

————————— 

Lengkara, Sherlock Holmes x William James Moriarty now officially Finished.

—————————

'*•.¸♡ SPECIAL THANKS ♡¸.•*'

: ̗̀➛ Callamelatte and Ostribae_ for giving me ideas, for correcting some lines and plot, completing the persona of the characters here, and many other things for this story. Walau kadang aku bikin kalian emosi dengan beribu kebingungan dan alternative plot jelek, tapi tetap ngebantuin dan ikut memikirkan plot bareng. Thank you very much  ლ(' ❥ 'ლ)

: ̗̀➛ My Friends ; Iyo, Ponco, and Jara for supporting me and giving their random ideas through late-night call when I'm stuck and loss for ideas. For giving me their time and hand in this story. For dragging me nonton JJK 0 bcs you guys know aku sedang stuck ide dan butuh ide plot. For simping with me tentang mousepad tete toji when I'm on stress and tired mode. Aku sayang kalian (っ˘̩╭╮˘̩)っ

: ̗̀➛ All of the PungutProject Members. Terima kasih sudah mengisi kekosonganku dengan tingkah laku random kalian, walau kadang tingkah lakunya bikin aku bingung dan menggelengkan kepala, kalian tetap member-member unik yang telah menjadi bagian dari keseharianku. Love you guys (✿^‿^)

: ̗̀➛ And last but not least, the readers who has been reading this Story so far. Thank you for enjoying and giving your love for this not really perfect writing of mine. (^^)

—————————

19 April, 2022.
Maya Andrea「マヤアンドレア」

Let's meet again in another page of story.
For now, let's end our drip of ink here.
ありがとうございます。

—————————

❀° ┄┄┄┄────────────────╮

また 会いましょう。。。。

╰────────────────┄┄ °❀

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top