25

"Ngghhh!! Hmmphh! Faaaaaghhhhh!!!"

"Ssshhhh... Jangan berisik atau aku akan marah" Ucap laki-laki di hadapan (Name) memegang tali yang mengikat lengan dan kaki gadis itu di kursi

Mulut (Name) di bungkam oleh kain. Tangan dan kakinya juga ikut di ikat menggunakan tali tebal yang meninggalkan bekas kemerahan di kulitnya

Dia tidak tahu ada dimana. Yang (Name) tahu hanyalah dia di culik dan di sekap di gudang ini setelah dia dibuat tak sadarkan diri sebelumnya. Dan entah sudah berapa lama (Name) pingsan

"Bhangsaaaattt! Lhephaskhan akhu! Bhajingaaaannnn!!" Amuk (Name)

"Kau terlihat menggemaskan kalau sedang marah" Ucap laki-laki itu lalu duduk di depan (Name)

"Tapi aku lebih suka saat kau tersenyum. Senyum mu mengingatkan ku pada Shinichiro" Lanjutnya

'Cakep tapi ga waras brengsek!' Batin (Name)

Kenapa Izana cakep? Karna Izana sarasvati (apasih)

"Katakan, bukankah kau lebih cocok di samping ku di banding dengan Mikey?"

'Cuih!! Ga sudi! Belagu banget mayat satu ini'

Harusnya Izana termasuk ke salah satu list husbu (Name). Tapi begitu dia memperlakukan (Name) seperti ini... Wajar saja (Name) kesal

Tanpa (Name) ketahui kalau ternyata Izana sudah memperhatikannya diam-diam semenjak (Name) terlibat dalam insiden black dragon. Ada perempuan di dalam Touman? Siapa yang mau melewatkan kesempatan ini?

"Aku ingin melihat senyum mu (Name)-chan" Pinta Izana memasang ekspresi ramah yang malah di balas tatapan tak suka oleh (Name)

Tak mendapat apa yang di inginkan, Izana menarik rambut depan (Name) hingga membuat sang gadis meringis. Bahkan sampai kain yang menyumpal mulut (Name) terlepas

"Tersenyumlah, (Name)" Ucap Izana lagi. Kali ini dengan tatapan mengintimidasi

'He-hehehe... Di jambak Izana... EH SADAR (NAME)!!' Agaknya sedikit masokis ya mba nya

(Name) memang tersenyum. Namun bukan senyum manis yang ia tunjukkan, melainkan senyum meledek andalan yang bisa membuat orang-orang yang melihatnya jengkel. Termasuk Izana

"Heh, kau pikir aku akan menuruti mu? Jangan harap" (Name) meludah di kaki Izana. Ga sopan emang

Izana memajukan wajahnya hingga jarak antara wajahnya dengan (Name) hanya sisa beberapa cm. (Name) bisa saja langsung nyosor, tapi gitu-gitu dia masih punya harga diri

(Name) sudah menduga kalau Izana mungkin saja akan memukulnya. Namun dugaannya tersebut salah besar. Izana menyeringai kearah (Name) yang membuat bulu kuduk nya sedikit berdiri

"Hahahahahahaa! Ini yang membuat ku tertarik pada mu, ratu ku!" Tawa Izana menggelegar seolah dia baru saja mendapat mangsa besar

Izana menjauhkan tangannya dari (Name) lalu merapihkan surai panjang gadis itu yang tadinya sangat berantakan. Tentu (Name) memiringkan kepala bingung. Padahal lima menit yang lalu Izana kasar padanya

"Sebentar lagi Touman akan hancur. Kau duduk diam dan menonton saja, oke? Ketika semua ini sudah selesai kau bisa duduk di singgasana milik mu, ratu ku"

Yah kalau boleh jujur nih ya. (Name) lumayan baper dengan perkataan Izana apalagi pemuda itu terus-terusan memanggilnya ratu. Siapa yang ga baper?

Tapi (Name) tidak akan mau sampai berada di pihak Tenjiku. Disana tidak ada Mikey

"Dalam mimpi mu keparat" Ucap (Name) tepat sebelum Izana menutup pintu gudang dan menguncinya

Saat keadaan sudah mulai sepi, (Name) menghela nafas lelah. Sungguh, berpura-pura kuat ternyata melelahkan juga

Sampai suara seseorang memecah keheningan dan kembali membuat (Name) was-was

"Bodoh, kau tertangkap juga ya"

Suara ini sangat (Name) kenali, sorot matanya kembali di penuhi oleh harapan bisa keluar dari tempat ini

"Koko Kran!"

Yap, Koko keluar dari ujung gudang itu. Ternyata oh ternyata dari tadi dia melihat semua yang Izana lakukan pada (Name)

Dia juga sedikit terkejut dengan keberanian (Name) yang patut diacungi jempol kaki. Apa gadis itu tidak tau dia bisa mati kapan saja?

"Tolong aku bestie! Nanti akan ku bantu kau rujuk sama Inui!" Ucap (Name) sok akrab

"Tadinya ku pikir juga begitu, tapi kau tau kan tidak akan semudah yang kau pikir"

Raut wajah (Name) berubah 180° jadi datar. Lah terus maksud dia nyamperin apaan?

"Kau tidak tau ya? Penjagaan untuk mu sangat ketat, mustahil jika tidak ketahuan. Bisa di bilang aku beruntung tidak ketahuan oleh orang itu"

"Selagi mengumpulkan informasi, aku juga akan mencari cara mengeluarkan mu dari sini. Sampai saat itu tiba, sabarlah (Name)"

Apa ini? Detak jantung (Name) lagi-lagi berdetak tak karuan. Tapi sepertinya bukan karna ucapan panjang lebar Koko yang khawatir padanya. Melainkan karna Koko memanggil gadis itu dengan namanya

Selama ini Koko selalu memanggil (Name) bocah, dan baru kali ini dia mendengar laki-laki itu menyebut namanya

"Ko, sebut nama ku lagi dong"

"Wanita gila"

***

Sementara itu di sisi lain. Ada seseorang yang sudah tak bisa lagi menahan amarahnya ketika kabar mengenai (Name) di culik oleh Tenjiku tersebar ke setiap anggota Touman

"Minggir Kenchin, akan ku bawa (Name) kembali" Ujar Mikey, setiap katanya penuh penekanan

"Jangan bertindak gegabah, Mikey. Kita tidak tau apa yang akan terjadi pada (Name) kalau kau bergerak sekarang" Balas Draken yang sedari tadi mencoba menghalangi Mikey agar tidak bertindak yang aneh-aneh

"Lagipula yang mereka culik itu monster" Lanjut Draken memelankan suaranya

"Maaf, ini salah ku. Aku gagal menjaganya" Mitsuya mengepalkan sebelah tangannya kuat-kuat. Mengingat dia tidak bisa berbuat apa-apa saat (Name) dibawa begitu saja oleh Tenjiku hanya menambah kekesalan di dadanya

Sedangkan Takemichi hanya diam memperhatikan. Jadi ini alasan kenapa (Name) tidak hadir di rapat darurat Touman kemarin. Biasanya setiap ada pertemuan (Name) selalu berdiri di sebelahnya, namun tempo hari (Name) tidak ada dan itu terasa sedikit aneh bagi Takemichi

"Kau mau aku diam saja saat (Name)cchi dalam bahaya? (Name)cchi itu milik ku, tak kan ku biarkan seseorang merebutnya"

Draken menghela nafas panjang. Dia sudah benar-benar pusing sekarang. Meski dia tau (Name) itu kuat, tapi tak bisa di pungkiri kalau Draken juga khawatir. Mau bagaimanapun juga (Name) itu sudah menjadi tanggung jawab mereka

"Lalu? Kau pikir dengan pergi bertempur dengan Tenjiku sekarang akan menyelesaikan semuanya? Tenang lah, jangan keras kepala"

Sejujurnya Mikey setuju dengan perkataan Draken. Langsung pergi menghajar Tenjiku sekarang bisa saja membuat keadaan lebih parah. Tapi Mikey juga tidak bisa berpikir jernih setelah mengetahui (Name) berada dalam genggaman Tenjiku. Terlebih mereka sudah telat beberapa hari

"Ck" Mikey berbalik menjauhi kapten divisi dengan kesal

Tidak, dia tidak marah pada Mitsuya ataupun Takemichi yang tidak bisa menjaga (Name). Amarahnya tertuju pada Tenjiku. Mereka pikir mereka siapa bisa dengan mudah mengambil gadisnya?

🌸🌸🌸

Keesokan paginya. Terdengar suara gaduh dari dalam gudang tempat (Name) di kurung. Bahkan saking berisiknya sampai membuat dua orang yang menjaga hampir gila mendengar teriakan (Name) yang ingin keluar

"BABI! LEPASKAN AKU BANGSAT! DASAR BEDEBAH TENGIK!! KELUARKAN AKU!"

Cukup lama (Name) membuat keributan seperti itu. Akhirnya ketua Tenjiku turun tangan, karna kebetulan dia ingin menemui seseorang. Jadi dia ingin bertemu (Name) dulu

"Selamat pagi (Name)-chan" Sapa Izana tersenyum

Sayangnya (Name) udah jadi reog jadi sekarang dia lebih sensitif

"PANTEK! LEPAAASSS! BUAJINGAN!"

"Jangan berteriak begitu, nanti tenggorokan mu sakit loh"

"JANCOK! KADIEU MONYET TONG LOBA NGOMONG!!"

Kesabarannya sudah benar-benar habis ternyata, gws mba

Alasan khodam (Name) keluar? Ingatan tentang insiden yang akan terjadi pagi ini masih tercetak jelas di ingatannya. Tidak, (Name) sudah cukup sabar dengan merelakan Baji mati. Kali ini dia tidak mau Emma ikut menyusul. Terserah siapa selanjutnya yang akan mati, asal jangan Emma

"Aku akan menemui mu lagi malam nanti, sampai jumpa" Ucap Izana memasang raut wajah tanpa dosa lalu mengusap kepala (Name) sebentar sebelum pergi

"IZANA! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN MU KALAU EMMA KENAPA-KENAPA!"

Sudah puas berteriak, kini (Name) hanya bisa menunduk pasrah. Dia tidak akan bisa melihat Emma untuk terakhir kali. Tanpa sadar air matanya mulai membasahi pipi

(Name) mengigit bibir bawahnya emosi. Brengsek, kalau alur cerita tetap seperti ini lalu kehadirannya disini untuk apa?

"Jangan menangis, kau tambah jelek" Ucap seseorang yang berjalan mendekat

"Koko, Emma... Emma dia... Huwaaaa!" Di suruh berhenti tapi tangisan (Name) malah makin menjadi

"Hei kau kenapa!? Emma?" Tanya Koko panik. Sebelumnya dia tidak pernah melihat (Name) menangis apalagi sampai seperti ini

"Emma bakal mati! Aku gamau huwaaaaa! Brengsek! Hiksrot-"

"Koko tolong selametin Emma plis. Aku gamau dia mati, nanti ga ada yang bisa ku ajak gibah lagi. Ngik hiksrot-"

Koko sweatdrop melihat tingkah (Name) di luar dugaan. Ternyata first impression nya tentang (Name) benar, (Name) masih anak-anak

"Berhenti menangis, sekarang aku akan membantu mu keluar dari sini"

Kata-kata ajaib, tangis (Name) langsung berhenti detik itu juga. Yah meski masih ada sisa air mata dan ingus yang mengalir

Koko menaruh pisau lipat di atas tangan (Name) yang masih terikat kencang. Entah di dapat darimana pisau itu

"Dengar, aku sudah memberi mu alat untuk memotong tali-tali ini. Tapi jangan keluar sekarang, orang-orang yang menjaga mu diluar dipilih langsung oleh Izana. Jadi kurasa mereka bukan sembarang preman. Aku akan memberi mu tanda yaitu dua kali ketukan di pintu itu, dengan begitu baru kau boleh melarikan diri dari sini"

(Name) mengangguk-angguk mendengar penjelasan panjang x lebar Koko

"Aku tidak bisa membantu mu lebih dari ini, bisa tambah gawat kalau Izana tau aku bekerja sama denganmu"

"Tidak papa, ini sudah lebih dari cukup. Terimakasih, Koko" Balas (Name) tersenyum lembut

Dan saat itu pandangan Koko terhadap (Name) sebelumnya langsung menghilang. Kemana image anak-anaknya pergi?

"Y-yah... Kau tidak perlu berterima kasih" Ucap Koko mengalihkan wajah kearah lain

Cieee ada yang malu-malu, kiww. Kena pelet mba (Name) juga nih akhirnya







Tbc

Kayaknya chap ini lawak banget gajelas😔💔

❣️Buabye

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top