23

"Umm... Aku tidak yakin dengan ini" Ujar (Name) ragu selagi melihat pantulan dirinya di cermin

"Kau sudah cantik (Name)-chan! Percaya pada ku, sekarang ayo pergi" Hina menarik tangan (Name) keluar dari apartemennya

Tadi Hina membantu (Name) bersiap-siap pergi untuk merayakan tahun baru. (Name) yang minta sih karna dia sudah tau semuanya akan tampil keren di kuil nanti, jadi (Name) tidak mau kalah

"Takemichi-kun!" Panggil Hina membuat si pemilik nama menoleh

Semburat tipis di pipi Takemichi muncul melihat penampilan dari dua gadis yang menghampirinya. Berasa di datengin dua bidadari euy

"(Name)-san?? Ini benar-benar kau?" Tanya Takemichi masih tak percaya

"Yah... Seperti yang kau lihat, jelek ya?"

"Tidak! Justru kau sangat cantik" Takemichi menatap kagum (Name). Baru pertama kali ini dia melihat (Name) memakai Kimono berwarna hitam dengan sedikit motif bunga berwarna kemerahan. Ditambah gaya rambut (Name) di buat persis seperti Hina, menambah kesan anggun tersendiri

"Hina juga, kalian berdua cantik!" Seru Takemichi antusias

"Terimakasih, ayo berangkat ke kuil" Ajak Hina menggandeng tangan (Name) di sebelah kiri sedangkan Takemichi di kanan

Mereka bertiga terlihat asik mengobrol mengeluarkan semua yang ada di kepala selama pergi ke kuil yang di tuju, tak heran terkadang ada beberapa orang yang menoleh karna terkejut mendengar suara tawa (Name)

"Wah! Ramai sekali!" Ucap Hina ketika mereka bertiga sudah sampai

"Ya, sungguh ramai. Aku ingin tau apakah Mitsuya-kun dan yang lainnya datang kesini" Balas Takemichi. Sedangkan (Name) terdiam memperhatikan sekeliling

'Oh... Jadi gini rasanya taun baruan di Jepang, gada jamet' Pikirnya

"Takemichi! (Name)!" Panggil seseorang membuat (Name) dan Takemichi menoleh ke asal suara bersamaan

"Oh! Kalian!" (Name) menghampiri Shiba bersaudara dan Mitsuya beserta kedua adiknya

"Apa kabar Yuzuha! Kau dan Hakkai sudah sembuh?" Tanya (Name) tersenyum ramah

"Ya, Hakkai sudah benar-benar pulih" Balas Yuzuha balik tersenyum

"Kakak cantik!" Seru Mana memeluk (Name) sedangkan Luna memeluk Hina dengan mengucapkan hal yang sama

"Kakak pegang tangan ku"

"Iya iya" Dengan senang hati (Name) menuruti kemauan si bungsu Mana. Dia lemah terhadap anak kecil

"Kau baru terlihat seperti perempuan jika berpenampilan seperti ini"

(Name) menoleh pada Mitsuya yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelahnya

"Hah? Jadi maksud mu selama ini aku bukan perempuan, gitu?" Balas (Name) sewot

"Bukan begitu, kau ini..." Mitsuya menghela nafas lelah dengan isi pikiran (Name) yang lemot itu

"Kau mengejek ku lagi ya?"

"Hei kau sudah cantik begini masih saja kasar"

Mitsuya menahan dengan mengenggam kedua pergelangan tangan (Name) karna gadis itu sepertinya salah paham dengan perkataan Mitsuya barusan

Kerusuhan kecil itu terhenti saat Hina mengajak yang lain untuk menulis permohonan mereka di ema yang memang dijual

(Name) ikut-ikut saja meski awalnya dia bingung ingin menulis apa. Lagipula (Name) itu seharusnya sudah mati, untuk apa menulis permohonan lagi? Memangnya bakal terkabul?

Yahh tapi tidak ada salahnya mencoba kan

"Apa yang kau tulis (Name)-chan?" Tanya Hina

"Rahasia" Ucap (Name) menyembunyikan ema miliknya

Tanpa (Name) sadari kalau Mitsuya sempat meliriknya ketika (Name) sedang menulis tadi

"Oh, Hakkai. Kau juga beli ema ya?" Tanya (Name) yang tak di gubris oleh Hakkai. Ah, dia lupa kalau laki-laki yang satu ini agak berbeda

"Maaf deh kalau membuat mu tidak nyaman" Ujar (Name) pura-pura pundung

"Oh iya, kau sendiri menulis apa Takemicchi?" Kini (Name) beralih pada Takemichi

"Hah? Apa itu?"

"Biar ku lihat, Takemichi"

Ternyata bukan hanya (Name). Mitsuya dan Hakkai pun sepertinya ikut penasaran

"Tidak tidak!" Mungkin karna terlalu panik, Takemichi justru tanpa sengaja melempar ema miliknya hingga terpental lumayan jauh

"Hadeuh... Si bodoh itu" (Name) hanya bisa tersenyum maklum melihat tingkah Takemichi. Laki-laki itu sekarang berlari mengejar ema nya yang terlempar entah kemana

"Ayo kau ikut juga" Mitsuya menarik sebelah tangan (Name) agar ikut berlari bersama. Tentu (Name) menolak, tapi dengan pakaian yang (Name) kenakan membuatnya sulit untuk berontak

"Tunggu hei! Pelan-pelan dong!" Omel (Name) kesusahan

"Are? (Name)-san?" Panggil Chifuyu

"Chifuyu? Kau datang juga toh" Balas (Name) lalu melirik Pehyan di sebelah Chifuyu

"Waahhh! Kau terlihat bagus memakai kimono, (Name)-san!"

Melihat sorot mata berbinar Chifuyu membuat (Name) teringat oleh pujian Takemichi sebelumnya

"Hahaha... Terimakasih Chifuyu"

"(Name)cchi!" Seru seseorang. (Name) menoleh kearah suara dimana Mikey, Draken dan Emma berdiri

"Emma! Kau tambah cantik!" Seolah melupakan sekitarnya. (Name) menatap Emma dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan kagum

"Terimakasih (Name), kau juga sama" Balas Emma tersenyum. Jantung (Name) hampir lepas karna tidak sanggup mendapat senyuman manis dari gadis cantik, lebay ihh

(Name) tak sengaja mendengar obrolan orang di sebelahnya yang mengatakan bahwa tahun baru sepuluh detik lagi

"Ayo kita lompat sama-sama" Ajak Mikey

Para kapten Touman yang hadir serta (Name), menghitung mundur detik demi detik hingga akhirnya mereka melompat bersamaan ketika waktu sudah menunjukkan 00:00

"Selamat tahun baru!!"

(Name) melompat di tengah-tengah Emma dan Hina

Keinginan/harapan yang di tulis oleh (Name), Mitsuya, Hakkai:

"Bissmillah happy ending"

(Full Name)

"Aku ingin pandai bertarung tahun depan agar bisa menjaga perempuan yang ku suka"

Mitsuya Takahashi

"Semoga kegugupan ku pada perempuan menghilang"

Hakkai Shiba

🌸🌸🌸

Keesokan malamnya, Touman langsung mengadakan pertemuan untuk membahas masalah dengan black dragon. Tentu saja (Name) hadir untuk melihat dua karakter baru yang akan menghiasi hari-hari suramnya

"Touman dan black dragon berhadapan dalam konflik. Kita awalnya memiliki perjanjian damai, tapi itu gagal. Dan itu disebabkan oleh perselisihan antara Hakkai Shiba dan Taiju Shiba. Touman beradu dengan black dragon saat malam natal, dan menang setelah pertarungan yang sengit" Di sela-sela ucapan panjang lebarnya, Draken melirik (Name) sebentar karna teringat apa yang gadis itu perbuat pada semua anggota black dragon

Sedangkan (Name) sendiri malah menunjukkan ketidak tarikan pada rapat ini, sebelumnya juga sama sih. Dia tidak terlalu perduli, toh sudah tahu juga kedepannya akan seperti apa. Jadi (Name) memutuskan untuk memejamkan mata sekedar istirahat sejenak selama Draken berbicara

Sampai bisikan yang berasal dari samping kanannya menyadarkan (Name) dari lamunan

"(Name)-san, hei (Name)-san! Tolong aku!"

(Name) menoleh pada Takemichi dan Chifuyu, di depan mereka bertiga kini sudah ada Inupi dan Koko yang akan bergabung

"Senang berada disini, kapten" Ucap Koko sambil menjilat bibir atasnya lalu beralih pada (Name)

"Kau akan satu divisi dengan ku juga?"

"Sebelum kalian datang, aku duluan yang masuk sircle Takemicchi" Jawab (Name) dan menjulurkan lidah mengejek

"Inui daratista, aku minta maaf soal kemarin" (Name) melirik Inupi sekilas sebelum membuang wajah kearah lain

"Oh iya. Dan Koko kran, aku tak kalah kaya dengan mu" Ucap (Name) memasang senyum remeh. Gapaham lagi emang hobi banget nyari masalah

"Kau memang ahli dalam mencari keributan ya" Ujar Koko dengan perempatan imajiner yang sudah muncul di dahinya




Tbc

❣️Buabye

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top