17
'Eh? Aku ada dimana ini?' Terkejut dengan keadaan sekelilingnya yang gelap gulita, (Name) menoleh ke sekitar
Tidak ada tanda-tanda kehidupan lain selain dirinya, beruntung (Name) tau kalau tempat ini lebih seperti berada di alam bawah sadar
Samar-samar dia mendengar seseorang memanggil namanya disusul dengan tangisan. Dalam hitungan detik (Name) tau suara siapa yang dia dengar, suara yang ia rindukan itu semakin terdengar jelas
'Nenek! Omg nenek! Aku disini nek!' Sayangnya (Name) tidak tau darimana suara itu berasal
'Itu berarti bisa jadi aku masih hidup! YES! Gajadi mati beneran!' (Name) berlari kencang mencari asal suara. Namun mau sejauh apapun dia berlari, tempat ini seolah tidak memiliki ujung. Ditambah kegelapan yang menyelimuti membuat (Name) tidak bisa melihat apa-apa
'Halah asyu suaranya jadi gema, aku gatau nenek ada dimana'
Tak berselang lama, sebuah cahaya besar berwarna putih yang tiba-tiba muncul dari arah belakang seolah menarik (Name)
'Aaaakkkkk! Tunggu! Aku masih belum ketemu nenek! Bajingan! Jangan membawa ku ke alam baka duluuu! Hajimaaaaa!' Namun mau sekeras apapun dia memberontak, hisapan dari cahaya itu jauh lebih kuat hingga akhirnya (Name) benar-benar terhisap di dalamnya
Sementara itu disisi lain
Berbeda dengan (Name), ada seseorang yang sedang menahan ketakutannya. Bagaimana tidak? Kedua kaki dan tangannya terikat di sebuah kursi. Bukan hanya itu, keadaan rekan yang ada di sebelahnya jauh lebih parah
"He? Apa ini!?" Tanya laki-laki bersurai hitam itu
"Takemichi"
Si pemilik nama menoleh pada laki-laki yang biasa dia panggil Chifuyu
"Chifuyu? Kenapa kau terluka seperti itu!?"
Belum sempat Chifuyu menjawab, perkataan seseorang berkacamata yang berdiri di hadapan mereka menarik perhatian
"Tidur mu lama juga ya, Hanagaki"
"Kisaki!"
Kisaki menggulung lengan kemejanya sambil berbicara pada Chifuyu
"Matsuno Chifuyu, kau orang yang keras kepala"
"Kau belum melupakan kejadian 12 tahun lalu, dan berusaha menerkam ku"
"Membalas dendamnya Baji Keisuke dan (Full Name) ya?"
Kisaki terdiam sebentar sebelum melayangkan satu tendangan yang mengarah pada perut Chifuyu
"Cepat buka mulut mu, penghianat nya itu kalian kan?" Kisaki sama sekali tak memperdulikan seruan Takemichi yang menyuruhnya berhenti dan terus menghajar Chifuyu
"Ampun dah, kau melakukan hal bodoh seperti melapor polisi"
Sadar selanjutnya Kisaki akan memukuli Takemichi, Chifuyu segera membuka mulut
"Bukan! Itu hanya inisiatif polisi! Tujuan ku hanyalah..." Chifuyu menatap Kisaki kesal
"Mengusir mu dari Touman!"
Kisaki menghela nafas mendengar perkataan Chifuyu yang menurutnya tidak masuk akal
"Mau sampai kapan kau mengejar bayang-bayang Baji, dasar picik"
"Touman yang sekarang itu busuk, aku hanya ingin mengubah itu"
"Sesuai perkataan mu, penghianat nya itu aku. Takemichi tidak ada hubungannya" Lanjut Chifuyu
"Oi" Panggil Kisaki pada satu dari dua anak buahnya yang memiliki senjata
"Entah ada hubungannya atau tidak, hanya aku yang berhak menentukan" Setelah memastikan pistol yang ada di tangan kanannya sudah terisi peluru, Kisaki berjalan mendekati Takemichi
"Hei Hanagaki. Kenapa sejak tadi kau berekspresi seolah semua ini tak ada hubungannya denganmu!?"
"He?"
"Hei" Satu tembakan mengenai paha kiri Takemichi, membuat laki-laki itu berteriak kencang kesakitan
"Sudah kubilang tidak ada hubungannya dengan Takemichi! Dia tidak tahu apa-apa!" Seru Chifuyu
"Berisik sekali, kita ini teman kan?" Keluh Kisaki lalu mengarahkan pistolnya tepat ke kepala Chifuyu
"Nah, apa ada kata-kata terakhir?"
"Takemichi" Panggil Chifuyu, sedangkan yang dipanggil masih sibuk menangis kesakitan
"Takemichi!!" Panggilnya sekali lagi namun kali ini dengan suara yang lebih kencang
"Dengar, Takemichi. Ini kata-kata terakhir ku"
Takemichi diam mendengarkan dengan keadaan masih menangis tentunya
"Dalam 12 tahun ini terjadi berbagai hal. Mikey-kun menghilang, Draken-kun dihukum mati, dan (Name)-san koma dirumah sakit sampai hari ini"
"Entah sejak kapan kita juga melakukan hal-hal kotor. Kita telah banyak melakukan kesalahan, tapi..."
"Tapi pada dasarnya, kita masih tetap sama!" Seru Chifuyu, membuat Takemichi menoleh
"Kuserahkan perasaan Baji-san, dan juga Touman kepada mu..."
"Partner" Sesaat setelah Chifuyu mengatakan itu pada Takemichi sambil tersenyum, Kisaki menarik pelatuknya hingga membuat lubang di kepala Chifuyu
"Chifuyu!!" Teriak Takemichi, tangisnya pecah kembali melihat partnernya tergeletak di lantai dengan cairan merah yang mengalir dari kepala
"Bagaimana perasaan mu setelah Touman dipercayakan padamu?" Tanya Kisaki
"Tenang saja, kau juga akan menyusulnya" Kisaki mengarahkan pistol kearah kepala Takemichi, sama seperti yang dia lakukan pada Chifuyu
Alih-alih langsung melubangi kepala Takemichi, Kisaki justru mendekatkan wajahnya menatap Takemichi
"Kau ini apa-apaan!?"
"Apa kau memang seperti itu!? Hah!?" Kisaki bertanya dengan emosi
"Sayang sekali"
"Selamat tinggal... Pahlawan ku"
🌸🌸🌸
(Name) Pov
"Hnnghhaaaaa!" Aku terbangun secara tiba-tiba karna rasanya seperti kehabisan oksigen tadi
"A-apa..." Melihat sekeliling, ternyata aku sudah kembali ke tempat semula. Ya, ini dikamar
Masih bingung dengan apa yang terjadi, aku terdiam mengingat kejadian barusan
"Tadi aku kayak udah mati, tapi tiba-tiba ada suara nenek yang terdengar entah darimana. Berarti tubuh ku yang disana masih berfungsi meski hanya sekedar wadah kosong"
Oke oke, aku bisa lega karna sudah paham situasinya sekarang. Tapi kenapa ini kepala ku rasanya pusing banget dah?
"Darah rendah lagi kah?" Aku berniat turun dari kasur. Tapi saat mencoba menggerakkan kaki, kenapa ada yang aneh?
Kaki ku sulit sekali di angkat, seperti tidak ada tenaga untuk sekedar menggerakkannya. Tidak sampai situ, pintu kamar ku yang tiba-tiba di buka seseorang dari luar menambah kebingungan ini
Kami berdua sama-sama terdiam di tempat. Aku yang masih memproses apa yang terjadi, sedangkan dia lebih terlihat seperti terkejut dengan keadaan ku
"Eh? Chifuyu? Sedang apa disini?"
"(N-name)...san?" Tanya Chifuyu ragu
"Hm? Ya?" Kenapa mukanya kaget gitu sih...
"Akhirnya kau sadar juga, (Name)-san" Chifuyu memegang kedua pundak ku. Mungkin karna terlalu senang(?) dia sampai nerobos memeluk ku erat
WOI TAKBIR! MIMPI APA GUA SEMALEM ANJROT HWHFHWJCJSKJCSK!!
Namun tidak lama karna Chifuyu sadar apa yang baru saja dilakukannya, dia sedikit menjauh dariku dengan wajah yang memerah
"Maaf..."
"Y-yah...hahhahaha...tidak papa"
Ini kedua kalinya kami salting sendiri karna ulah Chifuyu. Tapi gapapa, lama-lama lucu juga
"Kenapa sampai segitunya? Hahaha... Aku kan hanya tidur"
Chifuyu sepertinya tidak setuju dengan perkataan ku, terlihat sekali dari ekspresinya yang berubah
"Hanya tidur? Kau tau sudah berapa lama kau tidak sadarkan diri?"
"Eh? Se-semalaman?"
"Tiga hari, sudah tiga hari kau pingsan (Name)-san"
Ucapan Chifuyu sukses membuat ku membatu
Tiga hari? Aku sudah tertidur selama tiga hari!? Buset dah anjg itu tidur apa latihan meninggal brengsekkk
Pantas kepala ku pusing, ga bangun-bangun ternyata. Tapi kenapa rasanya baru kemarin aku tidur?
"Kau bercanda?" Tanya ku memastikan yang dijawab gelengan oleh Chifuyu
"Terakhir kali aku melihat mu pada rapat Touman waktu itu. Setelahnya kau tidak terlihat dimanapun, karna khawatir aku mengunjungi rumah mu untuk memastikan kau baik-baik saja. Tapi rumah mu seperti tidak berpenghuni (Name)-san, tapi aku sadar pintu rumah mu tak terkunci. Jadi aku terpaksa masuk, maaf"
"Tidak perlu minta maaf" Oh iya, aku baru ingat malam itu aku tertidur saat diantar pulang oleh Mikey. Untung ga ada orang asing yang masuk
"Yang lain tau soal ini?"
"Sayangnya iya, mereka juga heran kenapa kau tidak muncul lagi"
Hadeh... Males ngejelasinnya. Pasti Takemicchi dan Hina yang paling heboh nanti
"Jadi, selama ini kau yang menjaga ku?"
"Iya" Chifuyu mengangguk lagi
"Kau baik sekali. Terimakasih, Chifuyu" Tangan kanan ku terulur mengusap kepalanya sambil tersenyum
"Ti-tidak, bukan hanya aku. Ketua dan yang lain juga membantu"
Ihhh saltingnya lucu banget kucing satu ini, godain lagi ah~
Tapi niat jahil ku harus hilang saat suara perut yang mendadak bunyi memecah suasana hening. Halah ngen- malu-maluin aja
"Aku tidak makan tiga hari, maap" Aku memegangi perut sambil tertunduk menyembunyikan wajah karna malu
"Ini, aku sudah menyiapkan makanan untuk mu. Maaf hanya makanan cepat saji" Chifuyu menaruh tiga onigiri, dan dua roti melon di meja samping kasur
"Aku juga sudah membuatkan mu teh hangat" Ucapnya lagi lalu menunjuk segelas teh dimeja
Awwwwww perhatian banget, kan jadi pengen jadiin doi
"Terimakasih, kau benar-benar membantu loh"
"Aku juga senang membantu mu (Name)-san"
Tbc
I present to you, mba nem versi Touman!
Saya sudah berusaha semaksimal mungkin🗿🙏🏻
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top