15
"Eh, Hina?" Takemichi berhenti melangkah ketika melihat Hinata berdiri dengan raut wajah khawatir di depan pintu apartemen (Name)
"Oh, Takemichi-kun"
"Kau kenapa berdiri disana?" Tanya Takemichi mendekat
"Sudah lima hari (Name)-chan tidak keluar dari kamarnya, bagaimana bisa aku diam saja?"
"Serius? Pantas dia tidak terlihat akhir-akhir ini"
Hinata kembali mengetuk pintu rumah (Name), berharap sang pemilik membukanya walau hanya sebentar. Setidaknya Hina tau kalau (Name) baik-baik saja
"(Name)-chan aku tau kau di dalam. Lihat, Takemichi-kun dan temannya ingin menyapa mu" Ucap Hina khawatir
"Ah, ngomong-ngomong ada urusan apa kau kesini?" Tanya Hina beralih menatap Takemichi
"Mitsuya-kun meminta tolong pada ku untuk memberi tahu rumah (Name)-san, jadi sekalian saja aku mengantarnya" Takemichi menunjuk Mitsuya yang berdiri di sampingnya
"Doumo" Ujar Mitsuya
Entah kebetulan atau memang (Name) mendengar percakapan mereka, akhirnya orang yang mereka bertiga tunggu muncul juga. (Name) mengintip dari balik pintu dengan kantung mata yang lebih besar dari biasanya
"(Name)-chan! Ada apa denganmu!" Seru Hina dan langsung menangkup wajah (Name) dengan kedua tangannya
"Maaf, ada apa?" Tanya (Name) ke Mitsuya tanpa basa-basi
Dilihat dari mata yang memerah dan suara yang lebih serak mereka bertiga tau kalau (Name) menangis semalaman
"Tadinya ada yang ingin ku bicarakan dengan mu, tapi sepertinya kau sedang tidak ingin di kunjungi ya? Kalau begitu lain kali saja, maaf sudah menganggu" Mitsuya yang awalnya berniat pergi dari sana mendadak berhenti ketika (Name) menahan tangannya
"Tidak papa, aku baik-baik saja. Ayo masuk, kalian berdua juga"
"Y-yah tidak apa-apa, aku kesini hanya mengantar" Tolak Takemichi
"Aku sangat mencemaskan mu tau. Kau kenapa? Butuh obat? Makanan?" Tanya Hina
"Tidak usah, aku punya sendiri. Dan aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir Hina"
"Kau tau kan aku menyadarinya kalau kau bohong" Ucap Hina sinis
"Iya-iya aku tau, tapi kali ini aku benar tidak papa. Hanya sedikit lelah karna terus menangis" (Name) menunjukkan cengirannya agar Hina percaya dengan ucapannya
"Ingat, ada aku loh. Kalau butuh apa-apa bilang saja, oke?"
"Baik-baik, aku tau"
Setelah Takemichi dan Hinata pergi, (Name) menyuruh Mitsuya masuk. Oh iya, (Name) menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal, sekarang memang hampir musim dingin dan dia tidak tahan dengan cuaca seperti itu. Pasti kalau tidak pilek ya bersin-bersin
(Author yg alergi dingin nangis liat ini)
"Jadi, ada apa?" Tanya (Name) lagi sebelum dia duduk di sofa ruang tamu
"Aku berencana membuatkan mu seragam sama seperti Takemichi. Ku dengar nanti Mikey akan meminta mu bergabung menjadi salah satu anggota Touman"
(Name) dibuat membisu dengan penjelasan Mitsuya, ini semua terlalu tiba-tiba. (Name) memang pernah memperkirakan tentang hal ini sebelumnya, tapi dia tidak mengira akan secepat ini
Dan tentu saja orang peka seperti Mitsuya menyadari kegelisahan (Name)
"Kau tidak perlu memikirkan yang aneh-aneh, aku yakin alasan Mikey meminta mu bergabung demi menjaga mu juga"
"Ya tapi itu artinya aku perempuan sendiri dong!? Bukannya malah tambah jadi inceran musuh? Preman-preman diluar sana pasti menganggap ku lemah karna jadi satu-satunya anggota perempuan!" Seru (Name) frustasi, dia paling tidak suka dianggap lemah oleh siapapun
"Kau lupa ada kami? Kalau ada yang macam-macam dengan mu kau bisa bilang padaku, aku jago berkelahi"
'Ya kalo itu aku juga bisa jamal' Balas (Name) dalam hati
"Ya ya ya baiklah, aku ikut kalian saja. Terus, kau mau apalagi?" Setelah (Name) berkata begitu, Mitsuya mengeluarkan sesuatu dari tas yang ia bawa
"Aku perlu mengukur tubuh mu untuk seragamnya"
Mengangguk paham, (Name) membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Tapi setelah ia menaruh selimut tebal itu diatas sofa, Mitsuya yang melihat (Name) dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah lain
"Kenapa?" Tanya (Name) heran
"Celana mu..." Ucap Mitsuya dengan wajah yang sedikit memerah
"Tentu saja aku memakainya bodoh, hanya saja baju ini terlalu besar sampai menutupi celana yang ku pakai" Dengan enteng (Name) mengangkat baju hitam oversize itu sampai perutnya sedikit terlihat
Tetap saja tidak seharusnya kau seenak jidat begitu apalagi di depan laki-laki. Kira-kira begitulah isi hati Mitsuya
"Rentangkan tangan mu"
(Name) mengikuti perintah Mitsuya, pemuda bersurai light lilac ini mulai mengukur setiap sudut tubuh (Name). Walau dia harus menggunakan lututnya sebagai pijakan karna faktor tinggi badan (Name). Namun Mitsuya terdiam sebentar ketika tiba saatnya dia mengukur pinggang (Name)
Dia sadar posisi mereka sekarang seperti orang yang sedang berpelukan, terlebih saat Mitsuya melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu
"Ada masalah?"
"Tidak" Jawab Mitsuya cepat. Dia tidak ingin berlama-lama, bisa gawat nanti
"Sudah selesai, aku akan memberi mu seragamnya kalau sudah ja-"
(Name) segera memotong perkataan Mitsuya. Ada yang ingin dia lakukan dari dulu
"Boleh request ga? Kalau bisa aku ingin atasannya saja, tidak perlu seluruh seragamnya"
"Hm? Kenapa?" Tanya Mitsuya
"Kau tau kan aku selalu memakai jaket baseball berwarna merah kemanapun aku pergi, jadi sekarang aku akan punya outer kesayangan baru"
"Oh! Dan aku bisa mengambilnya bersama Takemicchi, sekalian biar aku tau sekolah mu" Tambahnya
Satu kata, bodoh. Sudah kesekian kalinya dia lupa membatasi kalimat yang keluar dari mulut lemesnya
"Aku belum memberitahu mu kau bisa mengambilnya di sekolah ku"
Mampus kau (Name), makanya lain kali kalo ngomong di pikir dulu. Bukan baru mikir setelah ngomong
"Tapi kalau itu kemauan mu baiklah, akan ku kabari lebih lanjut"
Kali ini dia beruntung, Mitsuya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu
"Baiklah, semangat bikin seragamnya! Ku tunggu loh"
(Name) Pov
Akhirnya aku bisa bernapas lega setelah Mitsuya pergi. Gila, udah berapa kali ya aku keceplosan mulu
"Haaahhh..." Ku senderkan diri di sofa sambil menyelimuti tubuh lagi
Udah hampir dua minggu sejak kejadian halloween berdarah, tapi aku sama sekali tidak bisa move on dari Baji
Authornya ga waras, masa ngab Baji yang sekeren itu tetep di tewasin meski aku sudah ada disini. Gada akhlak, 11 12 sama ken wakui
Dan soal seragam tadi... Kenapa Mikey tidak bilang apa-apa padaku kalau dia ingin mengajak ku bergabung. Ngomong langsung kan bisa loh
Eh tapi itu artinya aku akan dapat baju baru, asyique
Di dunia yang sebelumnya aku harus beli dulu kalau mau punya seragam Touman, tapi sekarang aku bisa mendapatkannya secara gratis. Langsung dari tangan Mitsuya lagi ngahahahaha
Kalau begitu aku juga akan memperindah diri. Males penampilan polos gini-gini aja, nanti yang ada mereka bosen
"Siiipp, saatnya kita jadi cewek beneran"
Satu jam lebih kuhabiskan untuk mempermak diri. Mulai dari gaya rambut, ekspresi, dan sebagainya. Pokoknya seperti perempuan kebanyakan kalau sedang make up lah
"Aku juga mulai bosen sama rambut panjang ini" Sudah lama ku biarkan terurai begitu saja, ditambah kenapa rambut ku cepet banget tumbuh?
"Kuncir ah~" Emang dasarnya cewek, kalo gabut pasti maenin rambut
Sudah yakin penampilan ku kaya mba niki minaj, ku hampiri cermin kamar yang tergantung
Mulut ku reflek menganga saat melihat tampilan diri di cermin
"An... Anjir... Bidadari" Ku usap wajah karna tidak percaya apa yang ku lihat
Padahal cuman asal-asalan, tapi hasil kegabutan ku kali ini lumayan juga
"Wih sinting ini mah, aku berbakat jadi mek ap artis" Ga juga sih lebay
Yang awalnya mirip gembel sekarang kaya anak gadis pada umumnya, mantap. Fix aku bakal terus memakai gaya rambut ini seterusnya biar unyu
"Mumpung lagi cangtip, foto-foto sambil makan es ah~"
Akhirnya sisa hari itu ku habiskan dengan berselfie ria di dalam kamar, mayan bisa bikin lupa sama Baji meski cuman sebentar
Tbc
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top