13
"Aku pegang Draken, dia itu monster. Pasti mudah baginya melewati duel itu" Ucap (Name) sambil sesekali mengangguk saat melihat Draken sedang duel melawan Hanma
"Tidak, dia sudah kelelahan. Touman kalah jumlah dan itu berpengaruh besar" Sahut Rin yang duduk disebelah (Name)
"Lah gocap gocap? Kalau Draken menang akan ku pukul dada mu sampai bunyi deghh"
"Aku tidak mengerti bahasa mu. Tapi sepertinya kau mengajak taruhan, boleh saja"
Sementara Ran yang sedaritadi mendengarkan pembicaraan dua orang di sebelahnya hanya bisa tersenyum tipis. Mereka berdua cepat sekali berganti emosi
"Padahal belum ada lima menit yang lalu kalian bertengkar, sekarang sudah akrab lagi?"
"Mana ada, adik mu masih menjengkelkan" Ucap (Name) lalu melirik Rin sinis
"Terimakasih pujiannya, gadis cebol"
"Cocote" (Name) melempar beberapa bungkus permen kearah Rin dengan sengaja
"Daripada itu... Lihat"
Rin dan (Name) kompak mengikuti arah yang Ran tunjuk. Terlihat Mikey sedang terpojok oleh Kazutora dan dua bawahannya di atas tumpukan mobil bekas
"Oh, aku tidak sadar karna terlalu asik melihat Draken" Gumam (Name)
"YAH!" Sedetik kemudian (Name) reflek berteriak saat Kazutora menghantam kepala Mikey menggunakan besi yang ada di samping kakinya
"Ma-maaf" Tentu gadis ini menjadi pusat perhatian sementara karna semua pandangan kembali tertuju pada Mikey yang sudah terkapar
"Jadi keinget abangnya, adek kakak kena pukul di kepala oleh orang yang sama" Ucap (Name) diakhiri tawa kecil
Jujur (Name) lumayan kesal melihat Mikey pasrah saat kaki dan tangannya ditahan agar Kazutora bisa bebas memukulinya
"Ini kekalahan Mikey"
"Masih belum kok, plot armor miliknya tebal meskipun tak setebal Takemicchi" Ujar (Name) membalas perkataan Rin
Tertarik dengan ucapan (Name), Ran sedikit mendekat pada gadis itu sambil tersenyum tipis. Perkataan (Name) memang banyak yang tidak ia mengerti, tapi semua yang (Name) ucapkan sepertinya bersangkutan dengan orang-orang penting di Touman. Karna itu Ran penasaran
"Hei, kau kenal semua orang di Touman ya?" Bisik Ran di telinga (Name) dan sontak membuat (Name) terkejut
"Sialan jangan ngagetin dong" Omel (Name) sebelum menjawab pertanyaan Ran
"Tidak juga, aku hanya mengenal pemimpin divisi mereka. Kenapa?"
"Daritadi kau terus menyebutkan nama yang tidak ku kenal, sepertinya kau tau banyak tentang Touman"
"Oh iya dong, aku kan sudah lihat anim-" Sadar ucapannya bisa mengundang kecurigaan, (Name) menutup segera menutup mulutnya menggunakan tangan
'Sial, hampir... Jadi Ran sengaja?' Pikir (Name)
"Hm? Kau ingin mengatakan apa?" Tanya Ran lagi dengan senyum
"Tidak jadi, mulai sekarang jangan ajak aku bicara. Kau langsung lihat sendiri saja"
Dan apa yang dikatakan (Name) benar. Keadaan berbalik, Mikey menghabisi Kazutora dan dua bawahannya dengan cepat
"Tuh kan, Mikey menang tuh" (Name) memasang wajah angkuh penuh kemenangan pada Rin
"Tapi ini juga belum selesai" Rin balik tersenyum licik sambil menunjuk ke gerombolan Valhalla yang mengambil kesempatan untuk menyerang Mikey
"Ah asu"
(Name) Pov
Aku terpaksa ikut menyelamatkan Mikey dari semua orang berdosa yang berdatangan. Berbeda dengan mereka, kecepatan berlari dan memanjat ku jauh lebih unggul
Udah biasa manjat pohon mangga tetangga sih dari dulu, jadi yang begini mah bukan apa-apa
Aku mendahului dari sebelah kiri. Tapi baru ingin melayangkan tendangan ke laki-laki bermasker hitam yang sudah berada di depan Mikey, aku di dahului oleh Kisaki yang entah datang darimana
Brengsek itu bagian ku!
Terpaksa aku mendarat tak jauh dari mereka. Ck, sengaja banget baru dateng sekarang. Ketauan mau caper
"Aku Kisaki Tetta, kapten divisi ketiga geng Tokyo manji. Divisi kami memiliki tanggung jawab melindungi ketua!" Setelah Kisaki berkata begitu, anggota Touman yang tidak ku tau sejak kapan ada disini menyingkirkan sisa anggota Valhalla yang ingin menyerang Mikey
"Idih idihhhhhh udah ngerasa paling mantep kali dia begitu" Pasti sih cuman pengen carmuk sama anggota Touman doang, toh karna ulahnya dia jadi dibanjiri pujian
Ku giling juga tuh wajah sok iye mu itu lama-lama, kisatot. Minta di gibahin banget anaknya
Lalu, karna terlalu terpaku oleh aksi heroik Kisaki. Kami- atau lebih tepatnya mereka tidak sadar kalau ada seseorang yang datang dari arah belakang Kisaki dan memukul kepala si licik itu menggunakan tongkat besi
"Yeay! Tengkyu udah mewakili, Baji!" Aku melambaikan tangan pada Baji yang baru tiba
Betul betul, pecahin aja kacamatanya biar dia buta
Hahhaahha mampus, mamam tuh pukulan dari ayang ku
Cipuy langsung berlari menghampiri Baji dan merentangkan kedua tangannya di depan Baji. Kirain mau minta peluk, ternyata buat ngehalau Baji. Gaasik ah
Tapi tunggu, yang punya masalah kan Baji. Terus kenapa ini si Kisaki malah menatap ku terus? Kayak ga seneng banget lagi ekspresinya
Tanpa mengatakan apa-apa, aku memasang kuda-kuda sebagai tanda mengajaknya berkelahi. Dari dulu udah gemes banget pengen mukul mukanya anjim
"Apa? Mau gelut? Ayo" Udah diajak berantem tapi dia malah mendengus kasar dan mengalihkan wajah dengan sombong
"Najis sok iye! Wuuuuu! Kalo takut bilang!" Itu pengawalnya juga kenapa mau-mau aja disuruh, dibayar berapa sih?
Eh bukan! Sekarang bukan waktunya buat gelut! Aku lupa sial, aku harus mengawasi Kazutora agar dia tidak menusuk Baji
Saat melihat ke tempat sebelumnya, Kazutora sudah tidak ada disana. Cepet amat perginya sih
"Kazutora!" Tak lama setelah aku berteriak selagi menghampiri laki-laki bersurai hitam gradasi kuning itu, Kazutora sudah tepat berada di belakang Baji
"Minggir Takemicchi!" Ku terjang Kazutora dengan melompat dari atas mobil bekas dan mengenai tubuhnya yang kemudian terjatuh karna terdorong oleh ku
Cepat-cepat aku bangun dan menoleh pada Baji yang masih berdiri
Yes ga modar! Aku berhasil! Baji ga tertusuk!
"Baji? Kau baik-baik saja?" Aku mendekat padanya perlahan, masih ga percaya kalo dia ga kenapa-kenapa
Baji mengangguk perlahan tanpa melihat kearah ku, ihh gitu
"Aku tertolong, terimakasih"
"Haaa... Sialan, lutut ku sampai lemas tau" Serius, rasanya lumayan tegang ada di tengah-tengah tawuran begini. Apalagi ada senjata tajam juga, lagian dapet darimana sih mereka
"Aku akan melawan Kisaki, kalian diam dan lihat saja" Ucap Baji
Aku tau abis ini Takemicchi pasti akan mengatakan sesuatu, jadi aku sudah terlebih dulu menyuruhnya diam dengan menutup mulutnya dengan telapak tangan
"Tidak usah berbicara apa-apa. Mau kau ngoceh sampai mulut mu berbusa sekali pun, orang itu tetap tidak akan mendengar mu. Kau juga Chifuyu, yang ada kalian malah kena pukul nanti"
Kan bener, Baji berjalan melewati kami bertiga dengan tatapan datar
"Ku titip Mikey pada kalian"
Meski aku sudah berhasil menyelamatkan Baji dari Kazutora, kenapa rasanya masih ada yang tidak beres?
"Y-yah... Gapapa kan? Setidaknya dia ga tertusuk, hahaha... Hemm..." Aku berusaha menghibur diri untuk menghilangkan pikiran negatif, tapi susah banget
"Kau pasti sudah tau tentang ini kan (Name)-san?" Tanya Takemicchi
"Yah... Gitu" Mampus, ditanya yang macem-macem nih
"Baji-san tidak akan mati kan? Dia bilang hanya tergores saja dengan serangan Kazutora tadi"
"Jangan berharap banyak padaku Takemicchi, aku juga tidak ingin masa depan jadi kacau karna keberadaan ku yang seharusnya tidak ada disini. Aku belum tau masa depan akan seperti apa jika Baji hidup, tapi bukan berarti aku ingin dia mati"
Jujur, makin kesini makin bingung. Apa tindakan ku menyelamatkan nyawa mereka yang seharusnya tewas sudah benar? Aku tidak tau jalan ceritanya akan sama atau tidak jika karakter yang harusnya mati malah masih hidup karna ulah ku
Tapi aku juga gamau mereka mati! Aahhhhh! Ini semua salah authornya! Aku jadi bingung harus ngapain!
Tbc
Kisaki: (ga ngapa-ngapain)
Kisaki: (beneran ga ngapa-ngapain)
(Name):
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top