06

Beberapa minggu sudah berlalu semenjak kejadian tiga Agustus itu. Dan semakin lama aku jadi semakin dekat dengan anggota Touman

Bukan keinginan ku sih, tapi memang mereka yang selalu tidak sengaja bertemu dengan ku. Contohnya seperti sekarang

"Maaf"

"Untuk apa?"

Aku duduk di samping Mitsuya, tadinya aku lagi menikmati makanan yang ku beli di bangku taman sendirian. Tapi anak ini tiba-tiba datang entah darimana dan meminta maaf

"Aku sudah kasar pada mu waktu itu"

Hah? Yang mana?

Susah payah aku mengingat kejadian yang Mitsuya maksud. Kita kan baru bertemu dua kali, jadi maksudnya ketika dia melihat ku keluar dari minimarket ya?

Tapi itu kasar darimana nya bang. Aku menghela nafas panjang, ada-ada saja

"Itu hal yang wajar, dari awal aku memang mencurigakan"

Di bandingkan itu, ini ga ada yang curiga aku jatuh darimana saat rapat Touman??

Kek- kek... Gada angin gada ujan tiba-tiba ada gadis yang jatuh begitu saja dari langit, dan tidak ada satupun yang menanyakan hal itu??

"Sudahlah, jangan membicarakan hal yang sudah lewat. Nih mau ga?" Aku menawarkan setusuk dango padanya

"Terimakasih" Mitsuya menerima makanan pemberian ku, tapi anehnya dia masih menatap ku penasaran

Kenapa sih, aku jadi gugup diliatin begini tau

"Kau serius bukan anak kecil?"

"Bukan! Umur ku tidak jauh beda dengan kalian tau!" Sumpah, lama-lama ngeselin. Mentang-mentang tubuh ku yang sekarang sangat pendek, orang-orang jadi melihat ku sebagai bocah

"Oh... Maaf" Pandangan Mitsuya beralih ke depan sebelum melanjutkan perkataannya

Aku melirik Mitsuya yang memasang senyum tipis. Gila ganteng banget men, ga capek apa ya ganteng terus

"Kau terlihat seperti anak-anak, tapi disaat yang bersamaan kau juga seperti orang dewasa"

Ya karna emang aku lebih tua dari kalian semua! Ahh sialan!

"Lalu? Untuk apa kau kesini? Tidak mungkin ingin membicarakan tentang ku saja kan"

Tanpa Mitsuya beritahu pun aku sudah mendapat jawaban dari ekspresi yang ia tunjukkan

"Aku masih penasaran, bagaimana kau bisa mengetahui tentang penusukan Draken? Maksud ku, kami saja tidak mengenal mu, tapi kau seolah mengetahui semuanya" Mitsuya menatap ku, sebelah alisnya terangkat

Sudah ku duga pertanyaan seperti ini akan datang, sekarang... Bagaimana cara ku menjawabnya?

"Yah... Gimana ya" Aku mengadah menatap langit biru diiringi beberapa awan yang bergerak perlahan

"Susah di jelaskan. Sekalinya ku beritahu pun kau pasti tidak akan percaya"

Lagipula aku belum berniat memberitahu rahasia ku pada mereka, mungkin nanti

Mungkin

"Tapi..." Aku berdiri, kedua tangan ku masukkan ke kantung jaket

"Kau bisa mempercayai ku, aku berada di pihak kalian kok" Ucap ku sambil tersenyum lebar kearah Mitsuya

Kalau bisa aku tidak mau punya musuh di Touman, karna aku harus mengakrabkan diri dengan mereka. Kalau genk yang lain sih masa bodo

"Buktinya aku memberitahu kalian tentang tragedi Draken kan, karna kalau tidak bisa saja Draken sudah mati" Tapi boong, tanpa ku kasih tau pun pasti Draken tetap selamat berkat Takemicchi

Aku mengambil permen coklat dari kantung jaket lalu melemparkannya pada Mitsuya

"Mulai sekarang ayo berteman"

Mitsuya terdiam sejenak sambil menatap coklat yang ku beri. Sedetik kemudian ia tersenyum lalu mendekati ku, dia harus membungkukkan badan agar bisa menyamakan tinggi dengan ku

"Pertama-tama bersihkan dulu wajah mu" Ucap Mitsuya lalu mengelap sisa-sisa saus yang menempel di sudut bibir ku menggunakan saputangan miliknya

Setan, kalau begini caranya aku bisa pingsan. Plis ini mukanya deket banget, mana glowing pula! A-aku harus apa!

"Ternyata kau memang masih bocah"

"Bukan!"

💮💮💮

Sudah puas mengobrol dengan Mitsuya, aku memutuskan untuk pergi mencari tempat yang enak untuk makan siang

Masalahnya banyak makanan enak disini, aku bingung ingin kemana

"(Name)-cchi?"

Panggilan dari seseorang membuat ku menoleh ke belakang. Ku dapati laki-laki pendek yang sedang memakan dorayaki mendekati ku

"Oh, Mikey. Sedang apa kau disini?"

"Kenchin belum bisa ku ajak main lagi, jadi aku jalan-jalan sendiri karna bosan. (Name)-cchi sendiri sedang apa?" Tanya Mikey balik

Oh iya, Draken masih dirawat dirumah sakit. Sepertinya bocah ini akan sendirian untuk beberapa waktu

"Ingin makan siang, mau ikut?"

"Boleh, kebetulan aku juga belum makan"

Kami berjalan beriringan mengelilingi tempat yang menurut ku banyak tempat makan, tapi tidak satupun yang menarik perhatian kami berdua. Ini semua sudah terlalu biasa

"(Name)-cchi, waktu itu kau bilang kau bisa memasak kan?" Tanya Mikey tiba-tiba

"Iya, kenapa?"

"Kalau begitu aku ingin mencoba masakan buatan mu" Ucapnya santai tanpa dosa

Bodoh, justru alasan aku mencari makanan diluar karna aku sendiri malas masak tau. Tapi kalau tidak ku turuti anak ini pasti ngambek dan memaksa, terpaksa aku mengiyakan permintaannya

"Temani aku belanja dulu"

"Oke!"

***

Selesai membeli bahan-bahan yang di butuhkan, aku membawa Mikey kerumah ku. Untungnya Hina sedang tidak ada dirumah, jadi dia tidak akan tau tentang ini. Aku tidak mau ditanya macam-macam

"Kau tunggu saja disana selama aku memasak" Aku menunjuk salah satu bangku di ruang makan

Mikey mengangguk polos menuruti perkataan ku, kenapa aku berasa seperti punya adik

"Buatkan yang enak ya (Name)-cchi!" Seru Mikey saat aku sudah berada di dapur

Ku tarik ucapan ku, ini sih seperti aku menjadi pembantu

Aku hanya membeli beberapa telur dan bumbu penyedap karna dari awal aku sudah memutuskan untuk memasak nasi goreng. Simpel, murah, enak, bikin kenyang

Tadinya pengen bikin seblak tapi takut tuh anak ga doyan. Mana disini ga ada yang jualan seblak lagi, menyiksa banget

Iya, salah satu kemampuan langka yang ku punya adalah bisa membuat seblak

Tidak membutuhkan waktu lama untuk ku membuat sesuatu semudah ini. Nasi goreng spesial buatan sef (Name) sudah siap! Aku juga menambahkan tomat dan bawang goreng biar makin sedep

Biar ku beritahu akibatnya kalau kau mencoba menantang ku, Mikey

Aku berjalan menghampiri Mikey sambil membawa dua piring nasgor ditangan

"Kau membuat apa (Name)-cchi? Wanginya enak"

"Huhu, lihatlah! Nasi goreng extra super spesial buatan (Name)-sama sudah jadi!" Aku mengangkat dua piring ini tinggi-tinggi seolah ada cahaya ilahi yang menyinari nya

"Nah ini punya mu" Aku meletakkan jatah milik Mikey, tidak lupa memberi bendera kecil diatasnya

"Wah! (Name)-cchi kau keren!" Seru Mikey melihat masakan buatan ku dengan tatapan berbinar

Ohoho tentu saja. Aku gitu loh, aqu nih aqu

Kalau tau begini seharusnya aku membuat lebih banyak. Mikey makan dengan lahap sampai-sampai ada beberapa nasi yang menempel di sekitar mulutnya. Mau sekuat apapun dia, Mikey tetaplah masih anak-anak

"Pelan-pelan saja, aku bisa membuatkan lebih banyak kalau kau mau" Aku memajukan tubuh agar bisa membersihkan makanan yang menempel di wajah Mikey

"Kau tidak bohong saat kau bilang jago memasak, (Name)-cchi"

"Sudah ku bilang, sekarang kau percaya kan"

Canda serta tawa menemani kegiatan makan siang ku dan Mikey. Lama-lama aku tidak percaya pada cerita yang kubaca di manga, bagaimana bisa bocah seasik ini menjadi kriminal di masa depan?

Yah walaupun aku juga masih belum sepenuhnya mengerti jalan pikir Mikey, tapi tetap saja. Rasanya tidak masuk akal

Kira-kira kalau aku bisa menyelematkan Emma dan Baji dari kematian, apa Mikey akan tetap seperti ini? Tapi aku tidak ingin merubah alur cerita. Karna ada kemungkinan masa depan akan menjadi lebih buruk

"Jaa, kalau begitu aku pergi dulu"

Perkataan Mikey menyadarkan ku dari lamunan, dia berdiri di depan pintu sambil tersenyum pada ku

"Terimakasih makanannya (Name)-cchi, lain kali aku akan datang lagi" Mikey melambaikan tangan kearah ku lalu berjalan pergi

"Hati-hati!"

Seharusnya aku tidak lupa kalau Mikey itu cukup terkenal di kalangan berandalan. Karna siapa yang mengira hari yang cukup menyenangkan ini akan menjadi ancaman bagi ku

Tbc

❣️Buabye

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top