04
"Ah~ lega! Terimakasih sudah membantu ku, Hina" (Name) meregangkan otot-otot tangannya sambil berjalan di samping Hinata
"Sama-sama, mulai sekarang mohon bantuannya" Balas Hinata dan menampilkan senyum
Berkat bantuan dari Tachibana Hinata, mulai sekarang (Name) sudah mempunyai tempat tinggal. Jadi dia tidak perlu menginap dirumah orang lain lagi
"Oh, tunggu"
Hinata berhenti melangkah mengikuti (Name), dia menatap gadis itu heran karna tiba-tiba merogoh sesuatu di kantung jaketnya
"Mulai sekarang kita berteman baik, ok?" (Name) menyodorkan sebungkus permen coklat pada Hinata, dia juga tersenyum menampilkan deretan giginya
"Iya, senang menjadi teman mu (Name)-chan!" Balas Hinata diakhiri tawa lalu menerima permen pemberian (Name)
Teringat sesuatu, (Name) memutuskan untuk berpisah dengan Hinata dan pergi kerumah Takemichi. Dia lupa sekarang sudah tanggal satu Agustus, hari dimana Takemichi keluar dari rumah sakit setelah ikut Mikey, Draken, Pachin dan Pehyan bertengkar dengan Moebius
"Maaf, aku harus pergi. Ada sesuatu yang harus ku urus" (Name) mengatupkan kedua tangannya di depan Hinata
"Tidak apa-apa, lagipula sebentar lagi aku ada les"
(Name) berlari pergi dari sana sambil meneriaki sesuatu pada Hinata
"Sekali lagi terimakasih! Lain kali aku traktir deh!"
Menghela nafas, Hinata hanya tersenyum maklum melihat tingkah laku (Name). Sejak pertama bertemu dia sudah menduga (Name) anak yang selalu bersemangat
"(Name)-chan mengingatkan ku pada Takemichi-kun"
(Name) Pov
Aku harus cepat sebelum Draken tiba, aku yakin Takemicchi juga ingin menanyakan soal masalah internal padaku
Karna tidak ingin siapapun tau aku berkunjung kerumah anak ini. Aku berniat masuk lewat jendela kamarnya saja
"Yahoo, aku datang"
Takemicchi terkejut melihat kepala ku muncul di jendela, tangannya hampir merusak puzzle besar di meja yang sudah ia susun
"(Name)-san!? Sejak kapan kau disana!?"
"Barusan. Maaf aku baru mengunjungi mu sekarang, aku tidak mau yang lain melihat ku" Aku masuk kedalam kamarnya sambil menenteng sepatu
Ku kira teman-teman smp nya sudah datang, ternyata belom toh. Artinya aku kepagian ya?
"Kenapa kau tidak masuk dengan cara normal, rumah ku ada pintu loh"
"Gamau" Ucap ku malas lalu duduk di pinggir kasur
Seperti yang sudah ku bilang tadi, anak ini pasti akan langsung menyerbu ku dengan pertanyaan
"Kau sudah tau soal permasalahan internal yang sedang terjadi kan, (Name)-san?"
Aku membuka sebungkus onigiri yang ku beli tadi sebelum menjawab pertanyaan Takemicchi
"Sudah. Pachin menyerahkan diri ke polisi setelah menusuk Osanai kan? Jangan khawatir, permasalahan internal itu sepele kok. Sebentar lagi juga selesai"
"Tapi Draken-kun dan Mikey-kun sampai berseteru! Mana mungkin masalah sepele!" Bantah Takemicchi, dia tidak percaya dengan yang ku katakan
"Dua orang itu bodoh kok, paling nanti sore mereka sudah berbaikan" Aku membuang bungkus onigiri ke sembarang arah lalu mendekati Takemicchi
"Sekarang yang harus kau awasi itu Kiyomasa, dia yang akan menusuk Draken"
Satu alis Takemicchi terangkat, wajahnya terlihat bingung sekaligus terkejut
"Bagaimana kau-"
"Aku tau, dia pernah memperbudak mu kan. Tenang, aku akan membantu karna aku juga sebal dengan laki-laki itu" Sebel pake banget, muka kaya om-om berani-beraninya nusuk Draken
Aku akan memukul Kiyomasa kalau ada kesempatan
"Intinya kau tidak perlu khawatir, selama ada aku disini semuanya akan baik-baik saja" Ucap ku dengan malas dan merebahkan diri di kasur
"Oh iya ngomong-ngomong, kau pasti sudah mencari informasi tentang ku di masa depan kan? Bisa ceritakan jadi apa aku nanti?" Sejujurnya aku juga rada penasaran. Di masa depan aku bakal punya kekasih atau tidak, aku masih berada di dunia ini atau tidak. Banyak yang ingin ku ketahui
"Soal itu..." Takemicchi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sebelum menjawab pertanyaan ku
"Aku dan Naoto sama sekali tidak bisa menemukan data tentang mu (Name)-san. Bahkan nama mu saja tidak ditemukan, seolah kau tidak pernah terlahir"
"Oh begitu, yasudah" Aku membalikkan tubuh menghadap tembok
"He? Kau tidak masalah soal itu?" Tanya Takemicchi lagi
"Tidak apa-apa, dari awal tempat ku memang bukan disini kok"
Wajar saja kalau Naoto tidak bisa menemukan informasi tentang ku di masa depan. Ada kemungkinan kalau di masa depan aku sudah mati untuk yang kedua kalinya, tapi bisa juga aku kembali ke dunia ku semula. Siapa yang tau
"Aku numpang istirahat ya Takemicchi. Insomnia ku kambuh, aku sudah tidak tidur tiga hari" Dengan seenaknya aku menutupi seluruh tubuh menggunakan selimut, mengabaikan Takemicchi yang terlihat pasrah
"Kau terlalu santai (Name)-san"
Baru memejamkan mata sebentar, suara terbukanya pintu disusul beberapa langkah kaki memasuki indra pendengaran ku. Yaelah ini pasti temen-temen Takemicchi
"Wah, kau sudah boleh pulang?"
"Aku jadi gabisa bertemu kakak-kakak suster"
Sialan, berisik. kalau begini aku tidak bisa tenang
"Eh? Apaan ini?"
"Puzzle ini kayaknya ribet banget"
"Yang ini bisa dipindahkan kesini kan"
"Woooi jangan di sentuh! Butuh tiga hari untuk menyelesaikan itu!!"
Takemicchi brengsek, kenapa harus teriak sih
"Loh, kau menyembunyikan sesuatu ya Takemichi" Laki-laki bersurai hitam bernama Makoto menyingkap selimut yang ku pakai
Dan detik itu juga seluruh pasang mata yang ada di ruangan ini tertuju padaku dengan ekspresi shock
"A-apa ini? Kau menduakan Tachibana!? Dengan anak kecil pula!" Seru si mata empat alias Yamagishi
"Woi! Kenapa kau bisa menang banyak, sialan!" Ujar Makoto mengguncang-guncang bahu Takemicchi
"Apa yang kau lakukan, Takemichi! Kau menculik anak-anak!?" Sambung Akkun
"Bu-bukan begitu! Ini tidak seperti yang kalian lihat!"
"Ah berisik, aku gabisa tidur" Aku beranjak dari kasur menuju jendela
"(Name)-san kau mau kemana?" Tanya Takemicchi yang panik melihat ku seperti ingin melompat dari lantai dua, ya tapi memang itu niat ku
"Tidur di tempat lain, kalian berisik. Lagian sebentar lagi Draken datang" Aku membuka jendela lebar-lebar lalu mengambil ancang-ancang
"Tu-tunggu! Hati-hati (Name)-san!"
"Wiiiihh!" Aku melompat dengan bebas, membiarkan rambut ku bergerak mengikuti arah angin
Setelah mendarat sempurna, aku lanjut berjalan tanpa tujuan. Sepertinya aku akan melanjutkan mencoba makanan saja daripada tidak ada kerjaan
💮💮💮
Author Pov
Tanpa (Name) sadari, kedua kakinya membawanya ke danau yang sama dimana Takemichi, Draken, dan Mikey pernah datangi menggunakan sepeda
Tanpa pikir panjang gadis ini merebahkan dirinya di rerumputan, tidak perduli pakaiannya akan kotor
"Haahhh... Adem..." Ujar (Name) merenggangkan kedua tangan serta kaki lalu memejamkan mata. Ditemani hembusan angin yang membawa harum rerumputan beserta sang mentari yang perlahan tenggelam, akhirnya (Name) menemukan ketenangan dan bisa tertidur walaupun hanya sebentar
Sayangnya dia tidak sadar kalau sedari tadi dia di buntuti oleh seseorang. Bahkan sampai (Name) sudah tertidur pulas pun laki-laki asing bersurai pirang itu masih tetap memperhatikan (Name), kali ini lebih dekat
Tepat di hadapannya ada gadis yang terbaring tanpa rasa was-was, orang bodoh mana yang dengan mudahnya tertidur di luar begini? Sendirian pula, kalau ada yang berniat jahat bagaimana?
Kira-kira begitulah isi pikiran laki-laki ini. Karna penasaran ia membungkuk, manik mata kehijauannya itu semakin lekat menatap (Name)
Tadinya ia ingin membangunkan (Name) untuk bertanya tentang masalah kehadirannya di tengah-tengah rapat Touman waktu itu. Tapi melihat kedamaian yang ada di wajah sang gadis membuatnya tidak tega, apalagi kantung mata hitam (Name) menjadi bukti kalau dia sedang kelelahan
"Gadis aneh, sebenarnya kau siapa"
Cukup lama laki-laki ini menunggu (Name) bangun. Bahkan dia sampai menjadikan jaket yang ia pakai sebagai selimut untuk (Name) karna melihat tubuh gadis itu sedikit menggigil
Mau bagaimanapun juga, orang yang ia curigai adalah perempuan. Setega apa dia sampai membiarkan seorang perempuan sakit? Yah meskipun mereka belum saling mengenal
Laki-laki ini duduk di sebelah (Name) sambil melipat kedua lututnya. Sesekali melirik kearah (Name) melihat apakah anak ini sudah sadar atau belum
Sampai akhirnya erangan halus terdengar, membuat sang lelaki menoleh dan mendapati (Name) yang sudah dalam posisi duduk walau matanya masih tertutup
"Ah...pengen bakpau..."
Sempat-sempatnya ia memikirkan makanan padahal baru bangun. Perlu waktu beberapa menit bagi (Name) untuk mengumpulkan nyawa dan melihat sekeliling
"Loh, jaket siapa ini?"
Pandangannya menoleh ke si pemilik jaket, seketika raut wajah (Name) tidak bisa di deskripsikan. Antara terkejut, senang, panik, bingung, dan tidak percaya bercampur jadi satu
"Ci-Cipuy!?" Serunya menunjuk si pelaku
"Kenapa kau tau nama ku? Tapi cara pengucapannya aneh"
(Name) terdiam kaku, dia tidak akan mengira akan bertemu Chifuyu disini. Lagipula apa yang dilakukan wakil kapten divisi satu ini?
"O-oh, ng...anu...itu..."
'Gimana cara aku menjelaskan nya! Dan kenapa nih anak tiba-tiba ada di sebelah ku sih!?' Pikir (Name) frustasi
(Name) berdiri dan membersihkan pakaiannya dari debu sebelum menatap Chifuyu balik
"Aku belum bisa memberi tahu mu sekarang. Kalau kau sudah berteman dekat dengan Takemicchi, baru aku akan memberitahu mu alasan kenapa aku berurusan dengan Touman" (Name) berbalik membelakangi Chifuyu
"Kau tunggu saja sampai saat itu tiba, mulai sekarang kita akan sering bertemu kok"
Chifuyu bisa melihat ada senyum yang terukir di bibir (Name). Dari luar nampak cool, padahal jantung udah dag-dig-dug
"Kau menemui ku karna ingin bertanya tentang itu juga kan? Akan ku jawab lain kali saja ya!"
Belum sempat Chifuyu melarang (Name) untuk pergi, gadis pendek itu sudah berlari kencang menjauh darinya
Tanpa laki-laki pirang ini sadari, detak jantung (Name) berpacu lebih cepat saat berbicara dengannya. Makanya (Name) memutuskan pergi dari sana
"Aaaaaaaakk!! Aku ngomong sama Cipuy!? Demi ape sie!!? Kyahahahahaha ganteng banget sialan! Gakuat mleyot!" Teriak (Name) kesenangan sambil berlari
Tbc
❣️Buabye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top