02

"Ukh..." Aku membuka paksa kedua kelopak mata ketika sinar matahari mulai masuk, tidak lupa terdiam selama beberapa menit untuk mengumpulkan nyawa serta memproses apa yang terjadi

Rasa kantuk ku tiba-tiba hilang ketika aku mengingat kejadian yang ku alami semalam. Masih dengan kepanikan dan kebingungan yang melanda, aku beranjak dari kasur menuju jendela kamar

Iris mata ku melebar melihat pemandangan diluar, bagaimana tidak? Aku tidak tau ini ada dimana. Hal yang terakhir ku ingat kan aku ditabrak mobil dan harusnya sekarang sudah mati

Tapi kenapa malah tiba-tiba ada di rumah orang begini!? Lagipula ini rumah siapa?

Perlu waktu beberapa detik agar aku bisa mengingat segala hal yang terjadi kemarin. Mulai dari ketabrak treg, ga jadi meninggal, dan malah masuk ke dunia Tokyo repenjer anjir!?

Kegilaan macam apa ini?? Pasti ini azab karna aku terlalu sering menghajar orang

Hebat... Kekuatan truck-kun memang tidak perlu diragukan, benar-benar bisa membawa ku ke dimensi lain. Lain kali aku harus mencobanya lagi, siapa tau bangun-bangun di surga

Erangan seseorang mengalihkan perhatian ku, aku menoleh ke sumber suara. Terlihat Takemicchi masih tertidur pulas di lantai yang hanya beralaskan kain tipis

Aku lupa, semalam aku memaksa agar bisa tidur di kasur. Dan menyuruh si pemilik rumah tidur di sofa, tapi karna tidak memiliki sofa, dia jadi tidur di lantai deh

Benar-benar tidak tau diri kau (Name)

Tapi masa bodo ah, peduli amat

Kalau Hina mengetahui hal ini bisa gawat, aku akan dituduh yang tidak-tidak. Sebaiknya aku juga mengakrabkan diri dengan Hina

Aku turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati cermin kamar, betapa terkejutnya aku saat melihat pantulan diri di cermin

Tinggi badan ku turun drastis!! Dan apa-apaan rambut sebahu ini!? D-dan poni yang menutupi kening juga apaan ini!

Susah payah aku minum susu dan berenang untuk meninggikan badan, sekarang malah jadi cebol lagi... Tubuh ku jadi seperti anak smp, padahal di dunia ku dulu aku sudah kelas dua sma

Tidak adil, ini sih bahkan aku lebih pendek dari Mikey

Aku baru sadar kalau aku belum ganti baju dari kemarin. Aku tertidur dengan keadaan masih menggunakan jaket baseball berwarna merah yang selalu ku pakai kemana-mana, pantas saja gerah

Iseng-iseng aku memasukkan tangan ke kantung sebelah kanan, walaupun tau tidak ada apa-apa di dalamnya

Tapi sesuatu membuat ku terdiam kaku. Seingat ku aku tidak pernah menaruh apa-apa di sini, tapi kenapa rasanya aku memegang benda seperti... Kertas tebal?

Perlahan aku menarik keluar tangan ku dari dalam kantung jaket, dan detik itu juga rasanya jantung ku berhenti berdetak. Tiba-tiba tangan ku menggenggam segepok uang, iya uang, uang loh uang! Uang beneran!!

"A-a-a..."

I-ini gila! Aku pasti berhalusinasi! Aku pasti masih bermimpi! Aku pasti di prank!!

Sekuat tenaga aku menampar wajah ku sendiri menggunakan segepok uang tadi, tapi tidak ada yang berubah. Sejak kapan jaket ku jadi ajaib begini!?!

Mungkin karna terganggu oleh suara berisik yang ku ciptakan, Takemicchi terbangun dari tidurnya dan menatap ku dengan mata yang masih setengah tertutup

"(Name)-san? Kau sudah ba...NGUN!?" Anak itu berteriak kaget melihat banyaknya uang di tangan ku, kami memasang ekspresi terkejut yang sama

"Ta-takemicchi, aku bisa jelaskan"

Author Pov

Hening, suasana kamar milik laki-laki bernama lengkap Hanagaki Takemichi sangat sunyi. Jauh berbeda jika dibandingkan semalam

Kedua insan ini duduk terdiam menatap uang yang gadis bernama (Name) dapat secara misterius dari kantung jaketnya

Mau bagaimanapun hal itu memang sulit di percaya. Siapa yang tidak terkejut saat jaket kesayangan mu memiliki kekuatan ajaib yaitu bisa mengeluarkan banyak uang?

"Jadi... (Name)-san sendiri tidak tahu apa-apa tentang ini?" Tanya Takemichi

"I-iya, aku baru pertama kali menyentuh uang sebanyak ini. Bahkan sekarang kedua tangan ku masih gemetar" Benar saja, jari-jarinya gemetar hebat

"Tadi aku memasukkan tangan ku ke kantung seperti ini, lalu mengeluarkannya begini" (Name) mempraktekkan apa yang dia lakukan setelah bangun tidur tadi. Dan keterkejutannya bertambah ketika hal yang sama terulang

"T-tuh kan! Aku mengeluarkan uang lagi! Kau melihatnya kan, Takemicchi!?" Tanya (Name) setengah berteriak dengan satu tangan yang mulai mati rasa melihat banyaknya uang yang ia pegang

Reaksi yang tidak jauh berbeda juga di tunjukkan oleh sang lawan bicara, dimana matanya melebar melihat pertunjukan sulap yang (Name) lakukan

"Kau penuh kejutan ya... (Name)-san"

"Jangan ngomong gitu dong! Ini harus ku apakan!?" (Name) semakin panik mendapat respon dari Takemichi

Berdehem pelan, Takemichi mengambil selembar uang yang tergeletak di lantai. Matanya memicing agar bisa melihat lebih jelas

"Ini uang asli, artinya kau bisa menggunakannya sesuka mu"

"Tapi kalo ternyata ini uang ilegal gimana, bisa-bisa aku ditangkap"

"Kurasa tidak, lagipula tidak akan ada yang percaya kalau kau memberitahu darimana uang ini berasal kan?"

(Name) mengangguk mengiyakan. Yang dikatakan Takemichi ada benarnya, orang lain tidak akan percaya kalau (Name) bilang ia bisa dengan mudah mendapat uang dari dalam kantung jaket

"Kalau begitu aku bisa foya-foya, tapi sebelum itu..." (Name) menghentikan perkataannya karna suara yang berasal dari perutnya terdengar lebih kencang

"Aku baru ingat belum makan dari kemarin malam"

"Oh, sebentar" Takemichi berjalan keluar dari kamar, meninggalkan (Name) yang kelaparan sendiri. Tidak lama kemudian ia kembali dengan sekantung plastik berisi roti

"Maaf, aku hanya punya ini"

"Sudah kuduga kau memang penyelamat, terimakasih" (Name) mengambil roti itu dari tangan Takemicchi lalu membuka bungkusannya sebelum dimakan

Raut wajah senang di lengkapi aura bling-bling yang ditunjukkan (Name) membuat Takemichi bingung

"Apa ini!? Enak banget! Rotinya meleleh di mulut ku!"

"A-ah, yah... Itu hanya roti selai biasa. Di supermarket ada banyak" Ucap Takemichi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Serius!? Kalau begitu aku mau beli!" Dengan cepat (Name) berlari keluar dari kamar Takemichi, tapi langkahnya terhenti di depan pintu ketika ia mengingat sesuatu

"Takemicchi, ibu mu tidak ada dirumah kan?" Tanya (Name) sebelum menolehkan kepalanya kearah lawan bicara

"Iya, dia sedang pergi ke pasar membeli bahan makan malam"

"Oke bagus, aku numpang mandi dong"

Seketika tubuh Takemicchi membatu mendengar perkataan gadis di depannya, otaknya perlu waktu untuk mencerna apa yang (Name) ucapkan. Tidak sampai disitu, keterkejutannya bertambah saat (Name) kembali berbicara

"Oh, sekalian pinjam baju mu ya. Aku tidak punya baju lagi selain yang kupakai sekarang" Heran karna tidak ada jawaban, (Name) memiringkan kepala bingung

"Kau kenapa? Kok diam? Ayo cepat nanti ibu mu keburu pulang, dan bukankah hari ini kau berencana menjadi pengawal Draken? Aku akan menemani mu"

Kalimat terakhir berhasil membuat Takemichi sadar kembali. Seingatnya dia tidak pernah memberitahukan rencana yang satu ini pada (Name), tapi kenapa gadis itu bisa mengetahui nya?

"Bagaimana kau bisa tau!?"

"Sudah ku bilang aku bisa melihat masa depan, sekarang cepat berikan yang aku minta"

Takemichi segera membuka lemari pakaian miliknya, dia mengubrak-abrik seluruh isi lemari agar bisa menemukan ukuran baju yang sesuai dengan tubuh kecil (Name)

"Ah, ada!"

Tanpa perlu melihat bentukan pakaian yang Takemichi temukan, (Name) mengambil baju serta celana dari tangan Takemichi lalu bergegas menuju kamar mandi

"Jangan mengintip dan tunggu aku!" Teriaknya sesaat setelah menutup pintu kamar mandi

Takemichi menghela nafas panjang menghadapi sikap (Name) yang seenaknya. Dia heran kenapa gadis seperti (Name) bisa dengan mudahnya menginap dirumah laki-laki bahkan sampai numpang mandi, apa dia tidak takut sesuatu yang buruk terjadi?

💮💮💮

(Name) Pov

"Oi sialan, kau berniat mengerjai ku ya" Tidak bisa di percaya, ini namanya pencemaran nama baik

"He? Kenapa?" Tanya Takemicchi tanpa dosa

"Kau sengaja mau mempermalukan ku kan!?" Aku menunjuknya sambil emosi

Bagaimana tidak!? Dia memberi ku kaus berwarna putih dengan gambar beruang coklat sebagai hiasan di tengah-tengahnya. Ini seperti baju anak sd!!

"Maaf, itu baju lama ku. Aku tidak bisa menemukan ukuran yang cocok untuk mu, bahkan itu saja masih kebesaran kan" Ucap Takemicchi sambil tertawa canggung

Ya ga salah juga sih, ini benar-benar masih terlalu besar untuk tubuh kecil ku yang sekarang. Ah bangsat, aku rindu tinggi badan ku

Tapi gapapa, aku masih bisa menutupinya menggunakan jaket andalan, setidaknya aku tidak terlalu terlihat seperti anak kecil

"Haaa... Ya sudahlah, tunggu apa lagi? Ayo" Aku berjalan terlebih dulu keluar dari rumah Takemicchi, sekarang sudah waktunya bagi anak ini menguntit Draken

Awalnya aku berniat ikut. Tapi kalau di pikir-pikir itu ide yang buruk, pertemuan terakhir ku dengan Mikey dan Draken terkesan... Yahhh kalian tau sendiri. Aku akan muncul lain kali saja

Jadi sebagai gantinya aku memilih untuk berkeliling mencari makanan enak. Sekarang aku sudah tidak perlu khawatir lagi soal uang hehehe, kalau abis tinggal ambil lagi dari jaket

"Terimakasih sudah membantu ku" Ucap ku tiba-tiba, membuat laki-laki yang berjalan di sebelah ku bingung

"Kau sudah mengijinkan ku menginap dirumah mu, meminjamkan ku baju, dan setuju bekerja sama dengan ku. Terimakasih ya, Takemicchi. Kau memang orang baik" Aku menepuk-nepuk punggungnya pelan

"Bukan masalah, (Name)-san kemarin juga terlihat sedang kesulitan. Mana mungkin aku membiarkannya"

Dia orang baik, pantas Hina menyukai mu

"Aku tidak terlalu perduli kau akan menganggap ku terlalu drama atau apapun setelah ini, tapi kau adalah orang pertama yang menolong ku ketika aku kesulitan. Oh, setelah nenek ku tentunya" Pandangan ku tertunduk melihat langkah kaki ku dan Takemicchi yang sejajar

"Oh iya, kenapa kau tidak bilang apa-apa soal tinggi badan ku!?"

"Loh? Tapi itu kan tubuh (Name)-san?" 

"Harusnya tadi malam kau bilang kalau tubuh ku yang sekarang sangat pendek! Aku shock tau! Shock!" Karna terbawa emosi aku tidak sadar suara ku meninggi

"Ma-maaf! Aku tidak tau! Lagipula ku kira (Name)-san sudah tau"

"Aku ini kelas dua sma, tapi kenapa bocah-bocah smp seperti kalian jauh lebih tinggi. Pantas saja Mikey dan Draken memanggil ku anak-anak kemarin"

Ini tambah memalukan. Padahal kemarin aku sudah percaya diri, ternyata di mata mereka aku seperti anak hilang yang mabuk dan meracau tidak jelas

Bisa kalian bayangkan ada bocah nyasar di tengah-tengah kumpulan geng motor berwajah sangar?

Ya, itu aku kemarin malam

"Ah, aku akan pergi kesana. Kita berpisah disini" Aku berhenti di penyebrangan jalan

"Semoga berhasil dengan misi mu" Aku melambaikan tangan kearah Takemicchi sebelum berlari kearah toko kue

"Kau juga hati-hati (Name)-san!" Teriak Takemicchi di belakang

Saatnya kita menjelajah dunia makhluk gepeng! Cihuy!

Tbc

❣️Buabye

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top