‧˚ ୭ halaman kedua

° 。ㅤ→ 𝐜𝐡𝐢𝐟𝐮𝐲𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐦𝐮𝐭

•••

Memang hobi anak-anak ini sama saja. Kalau sekolah hanya setengah hari, sisanya main entah kemana. Sekarang contohnya, mereka lagi-lagi nongki di dalam markas Touman.

"Ngomong-ngomong, sepertinya aku belum pernah cerita pada kalian ya?"

Keisuke menelan peyoung yakisobanya. Kemudian ia beralih menatap teman-temannya—seperti kemarin, hanya Takashi saja yang tidak ada. Dia anak rajin, beda sama yang lain.

"Cerita apa?" tanya Manjiro, ia menelan dorayakinya dan menatap penasaran.

Keisuke membusungkan dadanya bangga.

"Aku punya pacar."

"Pfft—"

"Uhuk!"

Manjiro dengan kelakuan minta ditampar, menyemburkan makanan dalam mulut ke muka Keisuke. Kemudian dia dan Ken melongo, sementara Chifuyu menjatuhkan rahangnya tak percaya.

"Jangan bercanda," kali ini Ken menatapnya malas. "Mana ada perempuan mau sama kau."

"Adalah!" Keisuke yang tak terima membalas.

"Siapa itu, Baji-san? Apa dia alasanmu sering pergi tiba-tiba?" tanya Chifuyu. Wajahnya bercampur senang dan sedih. Senang idolanya mendapat pacar, sementara merasa sedih jika waktu dia dan Keisuke bersama akan berkurang.

"Iya. Namanya Ozaki (Name). Cantik loh!"

Senyumnya melebar.

"Bagaimana kalau lain kali aku ajak kalian bertemu dengannya? Kebetulan dia bilang ingin bertemu kalian."

•••

Chifuyu dengan patuh mengikuti Keisuke di sampingnya. Awalnya dia merasa sedikit gugup. Perempuan seprti apa yang berhasil memikat hati laki-laki ini?

Namun semuanya berubah menjadi rasa bingung kala kaki berhenti melangkah di depan rumah sakit.

"Mengapa kita ke sini, Baji-san?"

Keisuke menoleh. Untuk sesaat, sorot matanya terlihat begitu sedih.

"Dia ada di sini."

•••

Laki-laki dengan anting itu memperhatikan sekitar. Ia merasakan suasana aneh dari Keisuke di sampingnya. Seperti senang, namun juga sedih di saat bersamaan.

"Baji-san, ini rawat inap VIP ... ?"

Keisuke tertawa.

"Kakak (Name), Kouyou OneeAne-san yang membiayainya."

Chifuyu mengangguk paham
Ia melirik sekeranjang apel di tangan kirinya.

"Kita bawa apel saja?"

"Iya."

Sampai di depan sebuah pintu, Keisuke tanpa mengetuk langsung masuk. Membuat yang tengah bersenandung di dalam sana memekik kaget.

"Haha, (Name)! Wajahmu lucu sekali!"

"Aih, Keisuke! Untung para penjaga yang dikirimkan Nee-san tahu betul perilakumu!"

Keisuke menaikkan alisnya.

"Memang apa yang salah dengan perilakuku?"

"Gila!"

Laki-laki itu tertawa dan melangkah masuk, membuka jalan juga bagi Chifuyu di belakangnya.

"Seperti kau tidak saja."

(Name) yang hendak membalas, teralihkan perhatiannya pada pemuda imut di belakang Keisuke.

"Uwaah! Keisuke, siapa dia?"

Yang dipanggil menoleh. Ia ikut menatap Chifuyu. Mengambil alih apel di tangan Chifuyu, Keisuke menaruh buahnya di atas nakas.

"Kau bilang ingin menemui temanku. Dia salah satunya. Nanti aku bawa temanku yang lain."

Chifuyu sedikit merengut.

"Bawa ... kau berbicara seolah aku adalah barang, Baji-san."

Keisuke mendudukkan diri di kursi samping kanan ranjang (Name).

"Haha, maaf maaf. Nanti aku ajak yang lain. Mikey dan Draken juga."

(Name) mengangguk paham.

"Keisuke sering membicarakan temannya. Aku jadi penasaran," ujar (Name). Ia memperhatikan Chifuyu yang berdiri kaku dan menunjuk kursi sebelah kiri. "Kemari, ada banyak yang ingin aku tanyakan!"

Pemilik wajah imut mengangguk dan mengikuti perkataan (Name).

"Bagaimana Keisuke di Touman?"

"Waah! Baji-san sangat keren, Ozaki-san!"

(Name) mengerutkan kening.

"Lah! Tidak percaya! Keisuke itu menyebalkan!"

Chifuyu berhenti berbicara dan memasang wajah bingung.

"Loh, kukira mereka tipe pasangan adem anyem???"

•••

Chifuyu menatap sepasang kekasih yang tengah asik bermesraan—sebenarnya berdebat— di hadapannya. Keisuke duduk di bibir ranjang, menghadap Chifuyu, dan (Name) di belakangnya. Gadis itu terlihat asik memainkan rambut Keisuke. Sesekali ia kepang, kadang hanya ia sisir biasa.

Walau Keisuke terus mengatakan hal-hal yang memancing emosi (Name), Chifuyu dapat mengerti bahwa keduanya sangat saling sayang. Kalau tidak, untuk apa Keisuke sering-sering kemari?

Seakan teringat sesuatu, Chifuyu menenggadah. Keisuke menatapnya, sementara (Name) hanya berdeham.

"Ngomong-ngomong, bagaimana Baji-san dan (Name)-san bertemu?"

Jangan bertanya mengapa Chifuyu memanggil nama depannya. Gadis itu merasa tidak senang saja dengan marganya.

Keisuke tampak berpikir, sementara (Name) lanjut menyisir.

"Beberapa bulan yang lalu sih. Saat itu, kau tahu kan. Sekolahku libur tanpa izin—"

"Keisuke bodoh. Itu namanya bolos!"

"Ya itulah. Pokoknya aku bolos. Lalu saat jalan-jalan, (Name) berlari cepat ke arahku. Dia menabrakku."

Chifuyu setia mendengarkan, sementara (Name) dengan cepat memukul kepalanya.

"Kau yang menghalangi jalan!"

"Aww ... " laki-laki itu mengusap kepalanya. "Dengarkan dulu! Setelah dia menabrakku, dia malah marah-marah sambil memukulku. Tapi kau tahu apa yang terjadi?"

Chifuyu dengan antusias mengangguk.

"Apa Baji-san tidak marah? Membalasnya? Apa yang terjadi setelahnya??"

"DIA MALAH KESAKITAN SENDIRI!"

Plak!

"BERISIK. TANGANKU MASIH SAKIT GARA-GARA KAMU!"

"KOK AKU?!"

"YA GARA-GARA NAMPAR KAMU KEMARIN!"

Keisuke membalikkan badannya, menatap gadis di belakang dengan tak terima.

"Badanmu sudah tidak sekuat dulu. Jangan asal nampar-nampar. Peluk saja gimana?"

"..."

"..."

Chifuyu memasang tanda tanya besar sementara (Name) bersiap mengambil pisau.

"Matsuno, bawa laki-laki ini pergi sebelum aku melakukan sesuatu yang gila."

•••

•••

8 Juli 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top