Perjalanan itu memakan waktu dua minggu, tetapi waktu tersebut cukup untuk memperbaiki hubungan antara Inuoka dan Saruki. Atau fakta bahwa kekuatan tempur musuh yang tidak diketahui atau apa yang menunggu selama investigasi membuat kalian cukup dekat untuk menangisi jika salah satu dari kalian tidak kembali bersama. Kamu kira begitu ...

Kamu sekali lagi terbangun dengan perasaan lebih atau sama dengan buruk dari menjadi sampah, perasaan yang memakanmu dari dalam dan kamu tidak bisa melakukan apapun untuk menggaruknya.

Waktu itu kamu tidak menangis, kamu sama sekali tidak meneteskan air mata bahkan ketika debu abu dari api disekitar kalian semakin besar setiap detiknya. Kamu sempat berharap kalau mereka akan baik-baik saja namun, semua itu adalah pengharapan sia-sia.

"Maafkan aku, seharusnya aku lebih dari tau jika ini akan terjadi..." Kijie menundukkan kepala lebih dalam dari lantai, tersedak, setiap katanya membasahi perban di matanya. Ketua di sampingnya tidak menghibur salah satu dari kalian, mungkin merasakan penyesalan yang sama.

Kijie, salah satu saniwa yang ditugaskan bersamamu Inuoka dan Saruki. Kalian berekspektasi akan kembali selamat meski kehilangan satu atau dua anggota tubuh, tetapi segalanya lebih buruk dari itu. Kenyataannya tubuh Inuoka dan Saruki tidak ditemukan dan benteng tempat mereka terbakar habis selama kamu tidak sadarkan diri.

Ketua yang dengan kecewa mengatakan kalau tidak ada yang bisa mereka lakukan tentang kejadian ini, orang-orang di baliknya menyuruhnya untuk tutup mulut.

"Dimana Shichiseiken?" Itu adalah kalimat pertama yang kamu keluar setelah mendengar cerita mereka. Ah, kamu tahu ini ... dari reaksi mereka, kemudian kain putih yang membungkus sesuatu.

"Tentu saja..." Sekali lagi kamu tidak meneteskan air mata melihat pecahan besi di balik kain tersebut.

●●●

Word: 265

A/n: w bakal rewrite ini, uas is the real pain😭