【ɪɴɢᴀᴛᴀɴ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ】


Happy membaca:D
Maaf kalau ceritanya membosankan...

°Tuk!
Keduanya terkejut saat melihat kancing baju terjatuh mengenai kening seorang wanita yang sedang tiduran di sofa. Wanita itu pun mulai membuka mata pelan-pelan menatap duo kembar yang masih terdiam kaku:›

"Duh, kancing baju kenapa pake acara copot segala sih?!" gerutu Liam sedikit berbisik menahan malu dan kesal apalagi saat melihat Lian menahan tawa.

Liam dan Lian saat itu baru saja pulang sehabis cosplay jadi Bolang setibanya di rumah keduanya mendapati sang ibu lagi tiduran sambil menyentuh kepalanya.

Karena dua bocah ini punya hati yang sangat baik 'bak malaikat, keduanya pun berniat membantu Luvi untuk mendapatkan kembali setengah ingatan yang hilang.

Dengan cara yang jauh dari kata baik, yaitu memukul kepalanya menggunakan barang-barang yang ada ataupun cukup dengan tangan saja:')//bocah durhaka!🗿

"Apa yang kalian lakukan? Dan kenapa di tangan mu ada vas bunga??"

Luvi bertanya masih setengah mengantuk keduanya makin mati-kutu. Vas bunga yang di pegang oleh Lian seketika di taruh kembali ke meja, ya pastinya vas bunga sebagai alternatif untuk memukul kepala sang emak? I don't know:')

"S-selamat pagi Mama!!" seru Liam sambil menampilkan senyuman ceria yang terlihat seperti sedang tertekan. Sementara Lian menatap saudaranya itu sweatdrop.

"Ini siang, bukan pagi_-" ralat Luvi sambil beranjak dari sofa sementara Liam tengah menahan kesal dengan respon emak nya yang kelewat sangat acuh.

"Kalian tak ingin ikut aku??" tanya Luvi sudah berada di dekat pintu rumah sambil tersenyum tipis menatap kedua anaknya(?) Entahlah sepertinya Luvi ingin mencoba untuk mendekati keduanya dengan cara sendiri.

"Ha'i! Kita mau kemana Mama?" keduanya bertanya sembari berjalan di belakang sang ibu tapi tak ada sahutan sama sekali. Ketiga nya pun sudah pergi menjauh dari pekarangan rumah.

"Kalian berdua, cepatlah berjalan! Jangan seperti siput!" Padahal dia pengen dua anak kembar itu berjalan di sisi kiri dan kanan nya bukan di belakang.

Liam dan Lian pun mempercepat langkah kaki-kaki mungilnya mencoba untuk mengikuti langkah sang ibu. Tapi kalau di lihat-lihat lagi mereka persis seperti induk dan anak-anak ayam
(🐔🐤🐤) //Cute!!

Tanpa ketiganya sadari ternyata dari tadi ada Eren yang terus mengawasi lewat jarak jauh. Sambil menahan senyum menatap gemas sang istri dan dua anak kembar yang tengah berjalan.

"Mama? Kita mau kemana?" Liam bertanya sambil mencoba untuk menyentuh telapak tangan sang ibu, namun dia terhenti saat mengingat kalau ibunya akan sakit kepala kalau bersentuhan dengan dirinya:'')

"Kita akan pergi ke tempat yang indah apakah kalian pernah ke sana?? Kalau belum ayo ikuti aku lagi!"

Luvi tiba-tiba jadi bersemangat tanpa sadar sudah menggenggam tangan kedua kembar sukses membuat Liam dan Lian terkejut.



______.______

"Sangat indah!!!" seru Liam menatap berbinar-binar menatap hamparan bunga di depannya.

*Cuma ilustrasi nya doank:')

"Memang sangatlah indah dan bunga-bunga itu mungkin tumbuh untuk mengenan mereka semua..."

Sembari menatap sendu seluruh hamparan bunga-bunga yang berwarna-warni menghiasi.

Seandainya saja Paradis saat itu tak di serang oleh tentara dunia. Mungkin sekarang Paradis akan menjadi pulau kecil yang ramai juga megah dengan banyaknya gedung pencakar langit.

Namun sayangnya saat penyerangan itu terjadi, ia tak bisa melakukan apapun. Waktu itu ia masih menjadi wanita tua dengan tangan keriput dan tak sehebat semasa dulu. *Kalo bingung sama alur nya, ada kok di book I'm Ackerman:)

"Mereka siapa Mama??" tanya Liam dan di angguki oleh Lian yang ikut-ikutan kagum menatap hamparan bunga-bunga. Sepertinya Liam dan Lian ingin terjun ke hamparan bunga-bunga tersebut, Luvi tersentak dari lamunan.

"Mereka adalah pahlawan tanpa balas jasa, rela menantang maut demi keberlangsungan hidup umat manusia hingga pada akhir hayatnya..."

"Siapa kalian? Apa benar kalau kalian adalah anak ku? Kalau begitu, bantu aku untuk mengingat kalian..."

Luvi menyentuh tangan kedua anak kembar itu sambil tersenyum tipis menutup mata.

_________Ingatan atau mimpi?_________

"Kau pikir aku tak tau mengenai kesehatan mu yang semakin menurun?! Kenapa kau menyimpan beban pikiran yang tak perlu? Kau sendiri tau kan kalau dirimu itu sedang hamil?!"


Luvi terdiam melihat Eren yang tengah mencengkeram erat kedua bahu dirinya sendiri melalui ingatan yang terlintas. Eren terlihat khawatir, takut dan marah. Sementara dirinya sendiri terlihat sedih dan kecewa.

.

"Eren, aku rasa sepertinya calon anak ketiga kita kembar deh..."

Deg! Luvi terperangah saat mengingat ingatan nya beberapa tahun lalu 'hamil anak kembar?!' Begitulah isi pikiran Luvi yang seketika cengo memikirkan dua bocah kembar yang bernama Liam dan Lian.

"Maaf saja, kalau ini tak terjadi maka tak akan seru! Coba kita lihat seorang ibu malah melupakan anak nya sendiri, sungguh anak-anak yang malang..." Tiba-tiba terdengar suara misterius berdengung di telinga.

Nyuuttttt!!
Pranggggg!!!

"AGRRHHHHHH!!!!"
Seketika Luvi berteriak sambil mencengkeram kuat rambutnya ia tak pernah merasakan kepalanya berdenyut sakit sampai seperti ini. Bahkan tadi seperti ada suara yang pecah?

Hati nya juga ikut merasa sakit saat merasakan betapa sayangnya ia kepada dua anak kembar tersebut. Mengingat beberapa hari lalu ia bersikap kasar pada kedua anak nya membuat ia merasa bersalah.

("Dasar Luvi baka!!") batinnya kepada diri sendiri. Apalagi saat mengingat tatapan sakit, sedih dan kecewa dari kedua anak kembarnya.

"Mama!? Mama!!!" panik keduanya sambil menguncang bahu sang ibu yang nampak masih kesakitan sambil mencengkeram rambutnya sendiri. Persis seperti orang gila:')

"Liam, Lian...."
"Maaf, aku bukanlah ibu yang baik..."
Lirih Luvi setelah nya tak sadarkan diri dengan darah mengalir dari kening atau lebih tepatnya dari kepala..

Kedua anak kembar itu tambah panik dan mencoba untuk merangkul ibunya yang sedang pingsan dan berusaha untuk berjalan menuju rumah.

• • •

"Astaga! Aku tak menyangka kalau hidup nya akan se'drama ini, aku jadi penasaran seperti apa Ending dari hidup mu nanti? Sungguh seperti tak ada titik terang, ya seharusnya kau memang sudah mati tapi aku malah tak tega..."

"Apa kau tau seperti apa keadaan dua anak remaja mu di zaman yang berbeda?? Xixixi... kalau ada mereka pasti tambah seru!"

Suara misterius itu berbicara lagi sambil cekikikan sendiri dengan senyuman lebar yang lebih mirip seperti senyuman psikopet gila, siapa lagi kalau bukan Blangel (Black Angel).

Siapa dia? Ada noh, di book yang satunya. Bidadari hitam yang sama sekali gak punya wibawa, narsis nya kagak ketulungan:')


Hikd! Nangis kejer(ಥ‿ಥ)


TBC
(To be continued)

"Kalau cerita nya gaje, maafkan saya:')"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top