【The past: 03】
✏Selamat membaca...
________
“Hanjir!!!” pekik Luvi saat sudah sampai di dekat perkemahan Eldia-Marley yang juga ikut-ikutan. Akibat kedatangan keduanya yang mendadak bikin suasana tegang.
“Eh?! Vi-chan! Kenapa kau ada di sini? Seharusnya kau beristirahat saja!”
Tegur Hanji tapi tak di hiraukan oleh Luvi yang tengah menatapi kondisi saudaranya (Levi) yang di perban bagian wajah. Mengingatkan nya di saat berusaha melindungi saudaranya itu.
Sontak saja mereka langsung bersikap waspada apalagi saat melihat sosok yang mirip dengan Eren atau bisa mereka bilang kembaran nya Eren.
Sementara yang dijadikan pusat perhatian hanya bersikap acuh tak acuh.
“Tch... masih Sempat iblis seperti mu menampakkan diri?” Celetuk si Magath menatap Eren penuh permusuhan sementara Eren sendiri hanya melirik tanpa minat. Langsung duduk di dekat Luvi+bergelayut manja:')
“Kalau Eren iblis maka kau di sebut apa?” celetuk Luvi dengan tampang watados sambil melirik Magath yang tengah berusaha sabar.
Eren sempat melihat ke Mikasa yang berwajah agak suram sambil menyentuh scarf merah kesayangan. Ia jadi tak enak hati...
“Jangan terlalu larut dalam kesedihan Mikasa... itu hanya menyakiti dirimu.” Ucap Eren sukses membuat Mikasa menatap dirinya lekat-lekat. Lalu tersenyum tipis dan mengangguk.
“Ehem...” dehem Luvi melirik sambil senyum jahil ke arah duo manusia beda gender itu.
“Vi-san... kau memiliki suami yang perhatian...” celetuk Mikasa sukses membuat Luvi melongo kagak paham sementara Eren senyum tipis menatap si bumil.
Luvi pun mendekati gerobak dimana Levi masih terbaring istirahat di sana menatap sendu lalu menyentuh rambut hitam adiknya. (Kalo mau tau hubungan mereka kayak gimana baca aja I'm Ackerman☺).
“Levi... Maafkan aku andaikan aja aku bisa melindungi mu...” gumamnya masih bisa di dengar oleh Eren, si pria pun mendekati dan memeluk tubuh istrinya.
(“Tak perlu menyalahkan diri sendiri... Semuanya terjadi karena sudah takdir.”) Batin Eren mencium kening Luvi.
Sementara yang lain mendadak terdiam melihat kedua pasangan itu. Padahal tadi Magath dan Jean sempat berdebat adu bacot:) kayaknya kedua nya merasa iri karena masih jomblo(?)//Plak!!
Si Anak Emas menatap penasaran keduanya terlebih ke arah Eren. Yang di jadikan pusat penasaran pun melirik ke arah Reiner, dia tau kalau Reiner memperhatikan dirinya sedari tadi.
“Kalau kau ingin bertanya, tanyakan saja... he Reiner!” celetuk nya menatap Reiner dingin membuat si anak emas terkesiap.
“...Kenapa kau ada dua? Lalu siapa yang tengah melakukan genosida tersebut??” tanya Reiner mewakilkan para Eldia-Marley yang dari tadi menatap waspada ke Eren.
Diam-diam Eren menyeringai sambil mengeratkan pelukannya pada Luvi yang sudah ketiduran di dadanya. Dahlah dia emang Kebo!_- Tapi tak tau juga ada maksud apa dari seringaian Eren tersebut.
“Dia... kembaran ku(?)”
Jawab Eren memakai alasan yang sama saat mereka bertemu dengan Floch. Tapi Reiner nampak masih belum percaya, walaupun memang benar mereka berdua memiliki banyak kesamaan.
“Kau bisa saja menjadi salah satu dari ancaman kan? Memang benar ada beberapa orang yang mengatakan kalau kau adalah kembaran nya Eren... tapi bisa saja kau ikut bersekongkol dengan Eren yang tengah melakukan Genosida... sangat sulit dipercaya bagaimana mungkin sekarang Eren ada dua?” ucap Annie panjang lebar mengemukakan pendapatnya.
Sementara yang lain mengangguk menatap ke arah Eren dengan berbagai macam pemikiran. Sementara Eren sendiri hanya diam sambil menyentuh perut istrinya yang benar-benar membuncit.
“Kenapa kalian malah mempersulit keadaan hanya karena identitas ku? Seharusnya kalian lebih fokus pada genosida yang tengah terjadi kan?”
Sahut Eren dia baru saja melihat seperti apa keadaan saat dia melakukan Rumbling... mereka ternyata harus berdebat dulu baru mau bersatu.
“Tapi... keberadaan mu lebih dipertanyakan siapa dirimu yang sebenarnya dan darimana asal mu? Eren??” tanya Armin sementara Mikasa menyimak sambil terus menatap wajah Eren.
*Dia dari universe Fanfic:v
//Plak! Jangan ngadi-ngadi!
“Kalian benar-benar memaksa ku ya?? Baiklah aku adalah...”
---Bzzltttt
“Aku Eren Yeager ... sang pewaris Titan Pendiri. Wahai para subjek Ymir dengarkanlah ini... aku melakukan pemusnahan para umat manusia, kecuali Paradis demi kebebasan kalian semua...”
Ucap Eren di dunia path sambil melihat Eren yang juga menatap dirinya.
*Entahlah bener atau salah itu dialog:')
Perkataan Eren sebenarnya terpotong karena ucapan Eren 2 yang tiba-tiba suaranya muncul di semua subjek Ymir.
Sementara Luvi langsung terbangun dari tidurnya lalu menatap ke wajah Eren.
“Ren... elu pake mikrofon tingkat apa? Nyaring bet oy melebihi toa...” gumam Luvi sambil menguap lalu menyentuh leher Eren membuat si pria tersentak menyentuh pergelangan tangannya.
“Ada apa?”
“Renren... apa kau akan melakukan nya lagi?” tanya Luvi menatap mata Eren.
Sementara Eren bingung.
“Melakukan apa??”
“Apa kau akan melanjutkan genosida itu nanti?” bisik Luvi membuat Eren menegang sebenarnya Eren agak ragu toh dia pernah gagal Ending nya di bunuh sama Mikasa:')
“Entahlah...” sahut Eren mencium punggung tangan Luvi. *Heh! Elu bedua sempat-sempatnya buchin!!!
_______
Eren hanya terdiam saat melihat barisan Wall Titan yang berjalan beriringan. Dia juga bisa merasakan seperti apa ikut berjuang menghentikan dirinya sendiri.
“Renren... aku ikut ya?? Please...?” bujuk Luvi saat melihat Eren dengan peralatan Manuver Gear yang baru+ada tombak petir.
Eren menghela nafas berat bukannya kenapa tapi ya... si Luvi lagi hamil njir... ini emak-emak satu kok keras kepala bet?
“Tidak!! Kau sedang hamil... Kau diam di sini bersama dengan Historia saja ya??” sahut Eren sambil senyum tipis menepuk-nepuk pala Luvi.
“....”
“Hmm... ha'i hati-hati...” ucap Luvi setelah beberapa detik terdiam, Eren mengangguk menyentuh dagu Luvi sehingga si bumil mendongak.
Langsung aja si Eren 'nyosor' lagi ke bibir Luvi, tak mempedulikan mereka yang melihat kejadian tersebut. Sementara Luvi yang kaget cuman pasrah aja.
“Aku pergi... jaga dirimu baik-baik jangan terlalu keras Kepala! Kalau terjadi sesuatu... tetap lah jadi wanita kuat demi anak kita:)”
Ucap Eren mencium perut istrinya, lalu pergi meninggalkan Luvi yang menatap punggung nya dengan tatapan sedih dan menangis lagi saat mengingat kematian Hanji.
...
Saat Eren sudah Sampai ia melihat mereka termasuk Onyakopon bersedih dan menangis saat ia melihat ke sekitaran ternyata komandan Hanji sudah gugur. Sontak saja Eren menunduk sebagai tanda bela sungkawa.
“Maafkan aku...” gumam Eren masih bisa di dengar oleh mereka tentu saja Jean langsung mendekati sahabatnya itu dan mencengkeram kedua pundak Eren menatap tajam.
“Maaf kau bilang?? Apakah semuanya akan langsung baik-baik saja hanya dengan sebuah kata maaf??!” Geram Jean menatap raut wajah Eren yang biasa-biasa saja tapi sedetik kemudian ada air mata di ujung mata hijau tersebut.
“Ya... kalian tak perlu menerima kata maaf dari ku... tapi cukup dengarkan saja, beribu-ribu kata maaf pun dosa ku tak mungkin bisa di hapus dengan mudah kan? Aku melakukan ini semua juga demi kalian...” ucap nya sambil menundukkan kepala lalu berjalan duduk paling ujung berjauhan dengan mereka semua.
Semuanya terdiam mendengar perkataan Eren, lalu Armin sebagi komandan baru pun berdiskusi tentang rencana atau sebuah strategi bagaimana cara menghentikan Rumbling yang tengah di lakukan oleh Eren. Sambil menggambar sketsa kerangka Founding Titan.
Eren seketika sweadrop melihat wujud titannya sendiri, apalagi saat mengingat dirinya melewati lautan dengan cara mengambang, si kuyang emang beda🗿. Tiba-tiba si kapten cebol mendekati nya.
“Oy, aku ingin bertanya tentang wanita yang bernama Luvi... apa dia sangat mengenal ku? Tapi aku tak mengenali nya...” ucap Levi merasa Bingung pengen ngomong kayak gimana. Eren tersenyum tipis lalu menjawab.
“Ya, dia sangat mengenali mu...”
Sahut Eren membuat Levi terdiam dengan kening yang berkerut memikirkan si wanita yang tadinya sempat memeluk tubuhnya erat... Levi bahkan nyaris terjatuh karena pelukan yang di berikan oleh Luvi.
*Agak nyesek, dia kagak kenal saudaranya sendiri:')
****
Sementara di sebuah kamar nampak Luvi yang tengah terdiam sambil mengingat apa saja yang akan terjadi di saat dirinya dulu juga ikut Pasukan Aliansi.
Tapi bedanya sekarang Eren 1 lah yang mengalami hal tersebut, melawan diri sendiri itu tak semudah yang di pikirkan:D
“Semoga saja kau kembali dengan selamat Ren... demi anak kita...” gumam Luvi sambil senyum mengelus perutnya yang sudah makin besar.
****
Para Aliansi pun berkerja sama(?) Melawan para Titan-titan terdahulu yang keluar dari tulang Founding Titan.
Sementara Eren dia cukup menebas satu Titan langsung hampir setengah Titan pendahulu tumbang, kagak main-main soalnya dia pake kekuatan Titan pendiri saat menebas Titan tersebut.
Tapi mati satu tumbuh seribu...
Para Titan pendahulu itu datang makin banyak, kan udah di bilang melawan diri sendiri itu tak semudah yang dipikirkan:')
Apalagi sama-sama licik bin cerdik.
Eren nampak biasa-biasa saja saat melihat teman-teman nya berjuang mati-matian apalagi saat melihat si anak emas yang kena zonk dari Titan Monyed, kasian dia belum beruntung:')
Dia nolongin sih, cuman keliatan kayak gak ikhlas:') kan Eren dulu yang melakukan Rumbling tersebut jadi seperti tak rela kalau Rumbling berhenti begitu saja *Eren kagak ada akhlak emang:')
“Eren!! Apa yang kau lakukan?!” teriak salah satu dari mereka saat melihat Eren malah terdiam tidak menyerang titan-titan itu. Apalagi Armin sudah menghilang.
“Luvi....” gumam Eren perasaan nya mendadak tak enak mengingat Luvi yang tengah hamil dia jadi takut nanti terjadi apa-apa dengan istrinya juga anaknya.
Tiba-tiba saja ia melihat Zeke yang melambaikan tangan lalu meninggal begitu saja di tebas oleh Levi juga para titan-titan pendahulu sudah memihak ke Armin. Membuat perasaan nya berkecamuk.
Ditambah tadi ada kedatangan Titan terbang milik Falco Grice(?) yang di tunggangi oleh Gabi dan Annie.
Dahlah dia seperti tak memiliki harapan lagi:') masa lalu nya pasti akan sama.
Saat sudah ada di atas Titan Falco semua nya memandang ke arah Eren yang memasang wajah dingin juga aura gelap.
“Kalian ... lebih mementingkan mereka semua daripada Paradis ya?” gumam Eren sambil menahan amarah, gumam'an itu sempat di dengar oleh Mikasa sehingga gadis Asia itu tersentak kaget.
(“Miris sekali... mereka yang kalian lindungi mati-matian. Bukannya berterima kasih, di masa depan mereka malah menghancurkan pulau Paradis! Apakah itu cara mereka berterima kasih?”) batin Eren pala nya agak sakit memikirkan hal itu.
*Pas aku nonton di yutub tentang alur anime Titan ini, gak ada yang salah tak ada juga yang benar:D tergantung sudut pandangan kita aja sih...
—TBC—
(A/N)
Terima kasih sudah baca cerita gaje ini maaf kalau ada yang kurang🙏
⬆⬆⬆
Ren!! SEMPAT-SEMPATNYA ELU COSPLAY JADI HANJIR!!😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top