【Memory 13】
✏Penyerang
Maaf ganggu cuman mau up doang:D
______.______
“I-itu Titan!!!?”
Kaget mereka semua saat melihat Attack Titan yang meraung penuh amarah tadi. Sontak saja para tentara itu menembaki tubuh Attack Titan tapi tidak berpengaruh apapun.
Seluruh tubuh Attack Titan nampak berbeda seperti ada armor yang menjadi pelindung. Kayaknya Attack Titan sudah mempunyai banyak perubahan.
***
Sementara di tempat yang tersembunyi ada Luvi yang masih memeluk anaknya.
“Mama... tadi itu suara apa?” tanya Eila saat tadi mendengarkan suara raungan Titan Eren. Luvi menatap putrinya bingung mau menjelaskan bagaimana.
“Nanti akan ibu cerita kan, sekarang kita harus tetap berada di sini ya...”
“Tapi bagaimana dengan Papa?
Eila menatap khawatir mengingat kalau papa nya masih ada di sana. Luvi terdiam saat mendengar suara banyaknya tembakan tanda mereka semua sedang berusaha menjatuhkan Attack Titan.
“Papa mu akan baik-baik saja...”
****
Dor, dor, dor!!!
Bruakh!!!!
Akkhhhh!!!!
Dengan membabi buta Attack Titan menghajar mereka termasuk meng-geprek mereka semua, sementara Zovan yang sedari tadi terdiam menatap kosong ia mengingat saat tragedi Liberio.
“Aku tak akan pernah membiarkan hal itu terjadi lagi!” gumam Zovan tak ingin kalah, lalu memanggil beberapa bala bantuan lagi.
“Gwaaaarrrrr!!!” teriak Attack Titan sepertinya kurang puas sehabis meng-geprek para anak buah Zovan.
Sedetik kemudian dia menatap ke arah Zovan berada, saat Titan Eren bergerak untuk menghancurkan si pria gila tiba-tiba saja ada sebuah benda kecil melekat di tangan Attack Titan.
*Tintttit... tintittt...
DUAR!!!!
Lengan Attack Titan langsung putus akibat ledakan benda kecil itu, membuat Eren yang ada di dalam tubuh titannya tersentak kaget. Sementara Zovan menyeringai jahat beberapa anak buah nya sudah datang dengan perlengkapan senjata lengkap.
“Lihat? Kemajuan teknologi baru saja memutuskan lengan mu...” ucap Zovan menatap lengan Attack Titan yang mengeluarkan asap regenerasi.
Tapi Attack Titan tak mempedulikan perkataan itu seketika lengannya tumbuh lagi mulai menyerang ke arah Zovan. Nampak si pria gila itu menghindar dengan lincah.
Tiba-tiba saja ada sebuah helikopter yang terbang di atas Attack Titan membuat Eren mendongak ingin menggapai helikopter itu tapi susah karena Helikopter nya pintar juga menghindar.
“Ggrrrrrrrh!!!!”
Attack Titan pun mulai kesel dia merasa sudah di permainankan oleh mereka, Luvi yang melihat itu dari tempat persembunyiannya hanya bisa sweadrop.
“Eren...”
Tiba-tiba saja ada jaring dari helikopter tersebut menjebak Attack Titan dengan jaring tersebut membuat Luvi terbelalak kaget ingin pergi ke dekat Eren tapi dia harus tetap menjaga Eila.
“Gowaarrrrr!!!!!” geram Attack Titan berusaha melepaskan jaring besi yang menjebak tubuh titannya. Tanpa dia ketahui kalau jaring itu bukanlah jaring biasa.
~Bzzltttt!!!
Tegangan listrik mendadak menyengat tubuh Attack Titan membuat tubuh Titan itu kejang karena terkena tegangan listrik tinggi. Sontak saja Attack Titan langsung ambruk dengan seluruh tubuh mengeluarkan asap.
“ERENNN!!!” Teriak Luvi sambil mengendong tubuh mungil Eila, Eila hanya menatap kosong sosok makhluk besar itu.
“Tangkap mereka berdua... jangan lupa bawa si manusia Titan itu juga_-” ucap Zovan menatap datar Luvi langsung melirik nya tajam.
“Apa maksud mu Hah??!!” geram Luvi menatap penuh rasa tak suka.
Zovan melirik lalu tersenyum tipis meninggalkan Luvi. Para tentara itu pun membawa Luvi dan anaknya untuk ikut.
“Eren....” lirih Luvi menatap sedih ke arah Attack Titan apalagi melihat saat Eren yang pingsan dikeluarkan paksa dari tubuh Titannya.
Dia ingin memberontak tapi takutnya nanti Eila malah di sakiti mereka.
(“Agrhh!! Aku harus berbuat apa?!”) batin Luvi memeluk erat putrinya. Eila juga ikut memeluk erat sang ibu, sekarang mereka sedang dijaga ketat di dalam helikopter tersebut.
“Maafkan ibu sayang...” lirih Luvi menatap wajah putrinya berkaca-kaca.
“Semuanya bukan salah Mama kok^^ yang penting sekarang Eila selalu sama Mama...” Ucap Eila sambil tersenyum menenangkan sang Mama. Walaupun sebenarnya gadis kecil itu tidak baik-baik saja.
***
Mata Eren terbuka mengerjap-ngerjap pelan memperhatikan ke sekitaran ia menatap bingung pada jeruji besi di ruangan ini, seluruh tubuhnya terasa sakit seketika dia teringat saat itu dia di setrum dalam tubuh titannya.
“Akh! Luvi, Eila...” gumam Eren merasa tak berguna karena amarah dia jadi hampir melupakan keduanya yang harus dia lindungi.
Eren jadi teringat lagi saat dirinya di penjara bawah tanah selepas penyerangan di Liberio. Beda nya dia merasa khawatir dengan keadaan keluarganya.
“Maafkan aku... Luvi tolong jaga dirimu dan juga Eila...” gumam nya bangkit dari kasur lalu berjalan ke arah wastafel(?) Yang memiliki cermin sama persis seperti di penjara bawah tanah dulu.
“Kau sudah bangun(?)”
“Apa mata mu buta?!!” tegas Eren menahan kesal melirik sosok Zovan dengan wajah tak berdosa nya:)
“Hey! Tenang... apa kau merindukan keluarga mu? Tenang saja ya keduanya baik-baik saja kok, aku tak berani melukai serigala hitam betina itu:)” celetuk Zovan mengingat tadi Luvi hampir menghajarnya dengan aura benar-benar gelap.
Eren terdiam menatap pantulan dirinya di cermin lalu mengikat rambutnya sehingga mirip dengan gaya ikat rambut si 'jamet wangy-wangy'.
“Kalau kau berani melukai keluarga ku... aku akan membalas mu lebih dari kata kejam!” ucap Eren menatap tajam langsung mencengkeram kerah baju Zovan.
“Ya... mereka tidak akan terluka, tapi aku ingin melihat mu sengsara:D” Zovan malah mengatakan nya dengan senyuman lebar langsung di dorong oleh Eren.
“Aku bingung kenapa kau sangat mencintai keluarga mu? Kalau kulihat-lihat istri mu memang cantik kau berikan saja pada ku ya?” ucap Zovan menatap jahil sementara Eren langsung mendelik tajam kedua tangannya sudah mengepal erat.
“Aku tak peduli apapun yang kau bicarakan! Kalo soal keluarga dan istriku, jangan mimpi kau bisa merebut nya dariku!!”
Setelah Eren mengatakan hal itu, Zovan menyeringai tak sabar untuk menyiksa Eren.
____.____
“Mama? Dimana papa? Kenapa Eila gak liat dari tadi?” Tanya Eila menatap wajah mama nya yang tengah duduk dekat jendela nampak lesu dan kurang tidur, bisa dibilang insomnia nya kambuh lagi:')
“Mama juga tak tau mereka membawa ayahmu kemana...” Sahut Luvi sambil menggenggam kedua tangan mungil anaknya.
“Eila rindu papa...” gumam Eila memeluk ibunya. Mereka berdua di kurung dalam sebuah kamar bukannya terasa nyaman justru rasanya sama saja seperti di penjara.
Luvi bisa saja kabur bersama Eila dengan cara memecahkan jendela atau sebagainya, tapi ia tak sebodoh itu saat melihat ada beberapa cctv di sekitaran kamar. Baginya keluarga sangat penting. Jadi dia tak ingin terlalu ceroboh.
…
“Zovan!!! Dimana Eren berada?!” tanya Luvi menatap dingin sementara Zovan menatap Luvi sambil senyum tipis.
“Kau merindukan dia ya?”
Zovan tersenyum tapi dalam hatinya dia merasa cemburu juga iri pada Eren yang sudah mendapatkan sosok Luvi.
“Kalau kau mau tau. Dia baik-baik saja kok:)”
“Aku ingin melihatnya secara langsung!!” Luvi langsung mencengkeram kerah seragam Zovan, dia sudah menjabat sebagai komandan para tentara itu, karena nya dia bebas menyerang Eren.
Beruntung nya keberadaan Eren masih di rahasiakan dari khalayak ramai kalau mereka semua tau maka, nyawa Eren akan terancam bahaya:') walaupun semua para tentara itu sudah di ancam supaya tidak menyebar luaskan.
“Haah! Dasar keras kepala... baiklah ikut aku kita akan pergi menuju Eren-mu itu_-!”
Dengan ragu-ragu Luvi mengikuti Zovan kalo Eila gadis kecil itu sedang istirahat tidur karena dia kelelahan sehabis menangis terus tadi:')
…
Sesampainya di sana Luvi menatap ke arah seseorang yang nampak duduk tak berdaya dengan banyaknya asap regenerasi menyelimuti.
Dialah Eren yang rela dirinya sendiri di siksa demi keluarganya, dia tak ingin pria gila seperti Zovan melukai Luvi dan anaknya.
“E-Eren!?”
Panggil Luvi menatap berkaca-kaca menyentuh jeruji besi dia tak menyangka melihat kondisi Eren yang jauh dari kata baik-baik saja, Eren yang sadar pun menatap wajah istrinya sendu lalu beranjak dari duduk mendekati Luvi.
“Maafkan aku... karena aku, keadaan kita malah jadi begini...” gumam Eren meminta maaf sambil menyentuh sisi lain wajah istrinya tak lupa tersenyum tipis.
“Hiks... Erebaka! Hiks, kenapa kau jadi seperti ini? Pasti si pria gila itu kan yang sudah melakukan nya?!”
Sementara Zovan melotot tak percaya karena sudah dikatai sebagai pria gila. Ya emang beneran gila sih:D
Luvi menangis karena dia tak pernah melihat Eren luka-luka seperti ini masih untung bisa di sembuhkan lagi:) ya walaupun sering waktu di RL kalo yang sekarang kan beda lagi. *maaf kalo si OC cengeng:)
“Sssssttt... jangan menangis sayangku, bagaimana dengan Eila? Dia baik-baik saja kan? Pria itu tak melukai kalian?” Tanya Eren dengan lembut sambil menghapus air mata yang meleleh di kedua pipi istrinya.
“I-iya kami baik-baik saja, tapi keadaan mu...”
Luvi terdiam saat merasakan bibir nya di cium oleh Eren, walaupun di halangi oleh jeruji besi. Kedua mata mereka terpejam merasakan ciuman itu.
“Maafkan aku, kita pasti bisa bebas dari belenggu pria gila itu...” bisik Eren setelah mencium bibir istrinya.
Sementara Zovan dia memilih untuk pergi tak ingin kepanasan melihat kedua pasangan itu.
Lihatlah saat si pria gila sudah tak ada, luka-luka yang membekas tadi telah menghilang, kayaknya Eren cuman pura-pura aja deh saat tadi kelihatan tak berdaya:) *Ternyata dia masih pintar akting🗿✨
“Njir...kukira tadi beneran tak berdaya👄”
Gumam Luvi menatap tubuh kekar Eren yang tadinya penuh luka-luka namun sekarang nampak bersih seakan-akan tadi tak memiliki luka apapun.
Luvi pun mengeluarkan sesuatu yang sudah dia ambil secara diam-diam dari Zovan, saat si pria gila itu lengah. Nampak sebuah kunci atau bisa dibilang kunci yang sangat di jaga oleh si Zovan.
Sementara Eren tersentak saat melihat Luvi membuka pintu penjara itu dengan sangat mudah, mantan kriminal underground city nih bos🗿😎 //Plak!!
Sedetik kemudian Eren menyeringai tipis memikirkan rencananya. Dia tau pasti Eldric tidak akan tinggal diam jikalau mengetahui keluarga nya terancam bahaya.
*Kirain otak Eren udah tumpul🗿//ditabok!
“Jangan banyak bacot:v yang penting elu udah bebas, sekarang harus sembunyi-sembunyi jangan sampai ketahuan!” tegas Luvi menggenggam tangan Eren erat. Tapi Eren malah memeluk nya, Luvi terdiam lalu membalas pelukan suaminya itu.
.
Saat mereka berdua berjalan secara mengendap-endap Luvi menemukan pakaian dan juga sebuah kemeja hitam entah milik siapa langsung dia ambil dan menyerahkan nya ke Eren.
“Ini baju untuk apa Sayang?” tanya Eren natap polos itu pakaian seketika Luvi noleh natap wajah Eren datar.
“Untuk kau makan_- Ya di pakai lah Ren! Masa kagak tau?” gemas Luvi rasanya ia ingin mencubit roti sobek itu🗿.
Eren terkekeh kecil lalu memakai nya mereka pun berjalan ke arah berbeda Eren pergi ke tempat aman untuk bersembunyi sementara Luvi pergi menuju kamar dan menemui Eila.
*Apakah ada cctv juga di penjara bawah tanah yang sekarang? Entahlah saat Luvi perhatikan tadi Keliatan tidak di pasang🗿
****
Paginya...
Eldric menatap dengan wajah tak percaya saat melihat sekitaran pulau Paradis yang nampak berantakan. Lalu ia berlari ke arah rumah ayah dan ibunya.
“Tadaima??”
Krik, Krik, Krik, Krik...
“Ibu? Ayah?? Eila?! Kalian ada di rumah?”
Panggil El menatap khawatir perasaannya tak enak saat mendapati seluruh isi rumah sepi tak ada orang.
“Apa yang baru saja terjadi?” gumam Eldric saat baru saja melihat bekas ledakan juga peluru-peluru senjata.
Seketika pupil matanya mengecil mengambil peluru yang ada di sekitaran rumah.
“Paman Cale, sepertinya aku akan membutuhkan bantuan mu...”
Eldric menatap tajam dia sudah mengetahui siapa yang berani mengusik ketenangan keluarga nya. Siapa lagi kalau bukan si pria gila?🗿
“Dia benar-benar ingin kubunuh ya?”
Lirih Eldric sambil menyeringai psikopet menggenggam kuat peluru itu sampai-sampai peluru pistol bengkok(?) *Njir!!👄
—TBC🙏—
“Maaf kalo gaje dan terima kasih sudah baca🙏^^”
Cuman iseng bikin kayak gini:) gambar dari Pinterest. Si Ereh kelihatan keren njir😭
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top