-PROLOGUE
✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼
3rd POV:
Kohaku tanpa [Name] bagaikan lebah tanpa madu. Parfait tanpa stoberi. Bumi tanpa sinar matahari. Yang keseluruhannya rapuh dan hancur tanpa makna.
[Name] tanpa Kohaku bagaikan musik tanpa nada. Lukisan tanpa warna. Taman tanpa bunga. Sepenuhnya hampa, sepi dan rumpung.
Terdengar suara lawakan anak kecil di bukit dekat dengan Kerajaan Ten'no, Kohaku sangat menikmati waktu bermainnya dengan [Name]. Tawakan yang keluar dari bibir mungil gadis dan lelaki kecil itu, lelucon yang dilontarkan, mereka benar-benar terlihat serasi. Bagaikan Ying dan Yang, semua kelebihan dan kekurangan ditutupi oleh mereka.
Hembusan angin membuat surai [H/C] melambai(?) dengan cantiknya, ditambah senyuman hangat dari gadis kecil itu. Disaat situlah Kohaku menyadari bahwa ia telah jatuh cinta dengannya.
Namun Tuhan berkata lain. Keluarga Suou yang merupakan atasan dari Keluarga Oukawa mengalami pertengkaran yang hebat dengan Keluarga Ten'no.
Kepala keluarga Suou tidak terima kalau yang akan mengambil takhta sebagai penguasa kerajaan ialah sang kakak dari [Name], yaitu Hayami. Beliau berkata kalau perempuan tidak akan mampu menjadi penguasa karena seorang penguasa harus mempunyai mental dan fisik yang sangat kuat, sedangkan Hayami adalah gadis yang lemah lembut, belum tentu ia bisa menjadi seorang pengusaha kerajaan.
Terjadilah keributan antara dua keluarga tersebut, tetapi keluarga Suou harus mengaku kalah karena tidak mungkin mereka bisa menang dari keluarga bangsawan.
Keributan itu membuat [Name] sangat ketakutan, sang kakak yang menyadari adiknya ketakutan langsung merangkul dan mengelus kepalanya, bertujuan untuk menenangkan adiknya.
Kohaku yang sedari tadi melirik ke arah [Name] hanya bisa terdiam, tidak tahu apa hubungannya dengan [Name] masih akan lancar atau tidak.
❝Mulai hari ini, hubungan Keluarga Suou beserta bawahannya dengan Keluarga Ten'no akan putus disini!❞
Sorak salah satu lelaki dari keluarga Tenshouin.
Netra [E/C] milik [Name] membulat besar, ia tidak percaya kalau hubungannya dengan Kohaku berakhir sini hanya karena hal sepele seperti itu.
Semua orang yang ada di ruangan tersebut menyetujui perkataan dari lelaki itu. Kedua pihak akhirnya berjanji bahwa hubungan mereka berakhir disini.
Beberapa jam setelah pertengkaran tersebut, [Name] menghampiri Kohaku dan memeluknya dengan erat seolah-olah tidak rela membiarkan Kohaku menjauh dari dirinya.
❝Sebelum kamu pergi, aku ingin memberikanmu sesuatu.❞
Sesak [Name], menyodorkan sebuah pin sakura.
Kohaku menerima hadiah kecil dari [Name] dengan senang hati,
❝Arigatō na [Name]-han, aku tidak akan melupakan hari-hariku bersamamu.❞
Balasnya, memeluk [Name] untuk terakhir kalinya.
Netra [E/C] milik [Name] tidak bisa lagi menampung air matanya dan membiarkannya membasahi pipinya. Mereka saling melambaikan tangan, [Name] yang masih tersedu-sedu lalu merasakan usapan dari sang kakaknya.
Air mata [Name] semakin menderas, ia harus merelakan Kohaku yang pergi dari hidupnya
❝Kakak tidak akan membiarkanmu menangis seperti gara-gara keluarga brengsek itu. Aku akan melindungimu, wahai adikku.❞
✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼
Closing note;
Mohon maaf kalau ada typo ataupun ooc.
Stay hydrated <3
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top