[0-1]
KOKUSHIBO; ROLE !
[001]
Jangan lupa sambil mendengarkan lagu di atas ya, Minna-san!
Dengan tangan kecil kurus kering itu, seorang gadis kecil menyerahkan beberapa hasil uang yang ia peroleh dari bekerja seharian tanpa makan dan minum sedikitpun pada lelaki tua galak di depannya dengan sedikit gemetaran.
Lelaki tua itu melotot hebat, urat-uratnya tampak keluar sebab menahan amarahnya yang kian mulai memuncak. Dengan kasar dan tanpa berperasaan, lelaki tua itu memukul sang gadis kecil.
"Sialan! Uang segini mana cukup untuk membeli alkohol?!" marahnya, berteriak begitu keras sehingga orang-orang yang berada di luar rumah terinterupsi sejenak.
Sang gadis kecil tersentak, kemudian lelaki tua itu semakin bertambah kesal melihat respon tubuh dari sang gadis kecil. Sekali lagi, dengan tak berperasaan lelaki tua itu menendangnya hingga pintu luar roboh sangking kesalnya.
Sang gadis kecil itu terpental dengan rasa sakit yang luar biasa di bagian punggung dan perutnya. Berguling-guling hingga para tetangga bisa melihat wajahnya yang menyedihkan. Sambil memegang perutnya yang sangat kesakitan, di dalam hati sang gadis kecil berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.
"T-tenang, tenang... Bukankah ini sudah biasa? Rasa sakit ini bukankah sudah biasa?" sebutnya di dalam hati, berusaha menenangkan dirinya sendiri. Walaupun begitu, rasa sakit luar biasa itu tidak bisa ia bendung lagi.
Sang gadis kecil hanya bisa meringis kesakitan sambil berusaha menyeka banyak darah yang keluar dari bibir mungilnya. Para tetanggapun tidak ada yang berinisiatif untuk membantunya barang sedikitpun sebab... Sang gadis dipercayai sebagai seorang anak 'haram' pembawa sial, yang para warga percaya bahwa ini semua adalah hal yang pantas untuk sang gadis kecil terima. Sebab ia lahir dari rahim seorang pelacur yang berpindah-pindah tempat setiap waktu.
Apa-apaan teori itu, bukan? Siapapun akan marah dengan teori bodoh yang warga sekitar percayai. Bukankah hidup sang gadis kecil sangat mengenaskan? Usianya bahkan tidak ada 15 tahun. Ia hanyalah seorang gadis kecil yang baru berusia 11 tahun, masih begitu belia untuk menerima semua perlakuan yang tidak seharusnya ia rasakan.
"Dasar kau anak bodoh! Tidak berguna, rugi sekali aku membelimu mahal-mahal jika kamu tidak berguna! Sialan!"
Lelaki tua itu masih pada sikap marahnya dan kembali menendangi sang gadis kecil sebagai pelampiasan rasa kesalnya yang sudah sangat memuncak.
Darah terus mengucur tanpa henti dari hidung dan bibirnya yang mungil, sambil menangis tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, sang gadis hanya bisa menerima rasa sakit bertubi-tubi itu setiap saat.
✦ · · · ──────────
Sepanjang hari dengan tertatih-tatih, tidak ada siapapun yang peduli dengan eksistensinya yang menyedihkan. Malam hari sudah menyapa sedari tadi, tubuh kurus kering yang terlihat sangat ringan itu membawanya pada suatu tempat jauh dari pedesaan, memasuki hutan-hutan lebat yang entah berisi apa saja di dalamnya.
Sambil menangis kecil, ia sudah tidak berharap apapun pada kehidupannya. Bahkan untuk mengharapkan secercah keajaibanpun sepertinya itu tidak akan terjadi pada hidupnya.
Dengan rasa putus asa, dengan sedikit ingatannya ketika orang-orang mengatakan ada sebuah makhluk bernama iblis yang bisa menyantapnya saat malam hari tiba, saat itulah ia merasakan bahwa mati sesekali berguna sebagai santapan mahkluk bernama iblis itu sepertinya tidaklah terlalu buruk.
Di tengah jalan, kedua kakinya sudah tidak sanggup untuk membawanya lebih jauh ke dalam hutan yang tampak menyeramkan itu, sehingga ia tersungkur jatuh. Wajahnya bertemu dengan tanah milik hutan dan berada pada posisi seperti itu dalam waktu yang cukup lama. Ia sudah putus asa dengan tujuan hidupnya saat ini. Ia ingin menyerah sekarang.
"Mati di tengah hutan sepertinya tidak apa-apa..." ucapnya lirih, keputusasaan telah menyelimuti tubuh sang gadis kecil.
Hening beberapa saat, yang sang gadis kecil dengar hanyalah bunyi jangkrik yang semakin keras di indera pendengarannya. Namun, tiba-tiba saja ia merasakan tubuhnya melayang, menjauh dari tanah ia tersungkur tadi.
"Ini, tidak seharusnya disini."
Suara berat mengejutkannya, ketika sang gadis kecil membuka kedua matanya ia melihat— seseorang? Yang memiliki enam mata sekaligus sambil mengangkatnya dari tanah seperti mengangkat anak kucing yang ringan tanpa beban. Aura di sekitar hutan yang terasa dingin tiba-tiba saja lebih terasa merinding, mencekam, terasa berat.
Namun, ketika netra sang gadis saling bertatapan dengan enam mata kekuning-kuningan merah itu, bukannya perasaan takut yang muncul, namun malah perasaan kagum kepada enam mata yang, 'indah' itu. Sehingga, ia hanya bengong menatapi keenam mata itu dengan lekat.
Kemudian ia kembali tersadar.
"A-apakah anda adalah makhluk yang orang-orang katakan dengan sebutan 'iblis' itu?" tanpa rasa takut sedikitpun, sang gadis kecil bertanya masih dalam posisi terangkat dari tanah ia berpijak tadi.
Kita tahu, makhluk itu tentu saja adalah Kokushibo. Iblis bulan atas peringkat pertama yang bahkan dengan kehadiran eksistensinya saja sudah membuat siapapun merasa ketakutan. Tetapi, siapa sangka bahwa anak kecil yang ia angkat bak anak kucing itu malah berani-beraninya saling bersirobok pandang dengan keenam netranya yang mengerikan.
Bagi Kokushibo, anak kecil yang bahkan tulangnya begitu rapuh ini tidak ada gunanya ia santap malam ini. Bahkan sekali lahap saja sepertinya tidak akan mengenyangkan. Tanpa pikir panjang, Kokushibo menjatuhkan anak kecil itu tanpa berperasaan dari ketinggian yang cukup lumayan. Membuat suara patah tulang yang sangat menghayat pendengaran bagi siapapun.
Sudahlah badan sang gadis remuk usai dipukuli, kemudian di jatuhkan dari ketinggian yang cukup lumayan membuatnya terbatuk-batuk darah kemudian kehilangan kesadarannya untuk beberapa saat.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Hallo! Untuk chapter pertama ini tidak terlalu banyak revisi ya (◍•ᴗ•◍).
[Kamis, 22 Juni 2023]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top