🍀part 5 | Munculnya Grimoire Asta (part.2)🍀

"Terima kasih atas tontonan menyedihkan tadi.." kata bandit itu lalu melangkah kearah Asta yang terduduk di tembok dengan goresan² di tubuhnya.

(Y/n) hanya bisa pasrah dengan keadaannya yang masih lemas dan hampir pingsan.

"Dan, bisa kubilang sihirmu adalah Nol Mutlak.. Itulah alasannya kenapa kau tidak bisa menggunakan sihir. Mungkin kau memang sejak lahir seperti itu." lanjut bandit itu dengan tertawanya yang jahat tentunya.

'Yang benar saja??? Kau pasti bercanda kan? Apapun yang aku lakukan.. Tetap sama saja tidak akan membuatku mendapatkan sihir?' batin Asta. Kini Asta hanya tertunduk diam dan tidak ingin bicara.

"Asta!! Jangan pernah menyerah!!" teriak (y/n) dengan serius. Asta pun menoleh kearah (y/n) lalu mengeluarkan tangisannya.

"Oi, siapa yang kau bilang pecundang, hah?" kata Yuno dengan nada dinginnya. Asta terkejut juga dengan perkataan Yuno.

Flashback

Terlihat seorang anak laki² yang sedang mengejar seorang laki² yang lebih tua darinya. Ditemani oleh hamparan salju di tanah membuat suasana di halaman luar itu makin tenang.

"Kembalikan itu punyaku!!" lirih anak laki² itu dengan air matanya yang akan turun.

"Sihirlah yang membuat dunia ini berputar.. Kau mau beradu sihir melawanku??" tanya laki² dewasa itu yang masih memegang kalung milik anak laki² itu.

Tiba² seorang laki² dengan surai berbeda langsung mencoba mengambil kalung milik anak laki² dengan surai hitam pekat.

"Kembalikan!! Itu milik Yuno!!" pekik asta, anak kecil itu.

"Menjauhlah dariku, tikus kotor!!" kata laki² dewasa itu lalu mendorong Asta hingga terjatuh.

"Jangan sakiti Asta!!" kata (y/n) yang masih memeluk kaki laki² dewasa itu.

"Asta.." Yuno melihat Asta dengan tatapan tidak percaya.

"Aku belum selesai!!" kata Asta dengan marahnya walau ia dipukuli laki² dewasa itu.

Akhirnya, laki² dewasa itu langsung menjatuhkan kalung berwarna hijau milik Yuno lalu segera pergi dari hadapan Asta.

"Kau baik² saja, Asta?" tanya (y/n) yang melihat Asta tertidur di hamparan salju di tanah.

"Suatu hari nanti aku akan menjadi ksatria sihir!!" kata Asta. (Y/n) dan Yuno juga mengucapkan hal yang diucapkan Asta juga.

Flashback end..

'Dialah orang yang memberikanku keberanian untuk melawan rasa takutku itu. Tidak peduli jalan apa yang ia lalui, dia tetap tegar mengejar impiannya.. Karena dia tidak menyerah itulah dia.." batin Yuno yang percaya dengan perkataan Asta.

"Dia bukanlah pecundang!! Karena Asta adalah Rival kami!!" kata Yuno dan (y/n) dengan bersamaan. Asta langsung menatap bandit itu dengan marahnya.

"Aku belum selesai!! Aku akan menbunuhmu kali ini!!" pekik Asta.

Tiba² sebuah grimoire muncul di hadapan Asta dan grimoire itu bersinar.

"Ini.. Grimoire?" pekik Asta tidak percaya.

"Sudah kuduga.. Tidak mungkin Asta tidak dipilih oleh grimoire kan?" kata (y/n) yang berhasil melepaskan dirinya dari rantai milik bandit itu.

Grimoire itu membuka sebuah halaman lalu keluarlah sebuah pedang berwarna hitam.

"Pedang apa itu? Sihirnya?" kata bandit itu tidak percaya.

'Daun² semanggi memiliki arti.. Keyakinan, harapan, dan cinta.. Di daun yang ketiga, memiliki arti 'kehancuran'.. Di daun keempat, memiliki arti ' keberuntungan'.. Dan.. Di daun kelima.. Memiliki arti.. 'Iblis'..' batin bandit itu tidak percaya. Asta, Yuno, dan (y/n) memiliki grimoire yang cukup kuat.

Asta langsung menebas bandit itu dengan pedang iblisnya dan mengatakan suatu sihir.

"Grimoire anti sihir!!" kata Asta lalu menghapus seluruh sihir yang berada di bandit itu.

"Di-dia menghapus sihirku?!" pekik bandit itu tidak percaya.

"Meskipun aku tidak mempunyai sihir. Tapi, aku akan tetap menjadi ksatria sihir!! Tidak menyerah itulah sihirku!!" kata Asta lalu melempar bandit itu hingga menabrak tembok di depannya.

"Ya!! Aku tidak tau kau datang dari mana.. Tapi, aku sekarang mempunyai grimoire sendiri!!" teriak Asta dengan berbunga² lalu mengeluskan wajahnya di grimoire miliknya.

"Uwaaahh!! Senangnya.." kata Asta yang masih mengelus wajahnya di grimoire miliknya.

"Asta, kau masih ingat sumpah kita?" tanya Yuno. Asta langsung mengganguk.

"Kita lihat saja siapa yang akan lebih dulu menjadi ksatria sihir!!" kata Asta, Yuno, dan (y/n) sambil menaruh tangan mereka yang dikepal ke tengah² mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top