[˗᭟☘[17]☘ꪶ˗]• •[meet them]•

Asta memperhatikan Markas Banteng Hitam dengan mata berbinar, masih dengan menatap Markas itu terus menerus. Asta membuka pintu markas itu lalu mulai memperkenalkan dirinya.

"Aku sudah bergabung dengan Pasukan Banteng Hitam! Aku berasal dari Desa Hage, Namaku Asta!" Pekik Asta dengan penuh semangat.

Saat (name) ingin membuka suaranya tiba²...

...sebuah ledakan terjadi...

Asta pun terlempar bersamaan dengan ledakannya. (Name) hanya terkekeh pelan lalu memperhatikan Asta yang masih terkurap dengan posisi terbalik. Finral dan Gordon hanya melihat dari kejauhan.

"Asta, kau tidak apa²? Mau kubantu?" Ucap (Name) yang masih memperhatikan Asta yang masih di posisi yang sama.

'Aku tidak boleh.. Terlihat lemah dihadapan (Name)!!' batin Asta.

"Ghhh!! Masih belummmm!!" Pekik Asta lalu mulai berdiri dan berlari kearah sebuah api dan sebuah laser(?) kembali mengenai nya yang membuat Asta terlempar lagi.

'Wah.. Ini markas apa tempat latihan tentara?' batin (Name) sambil menatap lubang yang berhasil dibuat oleh Luck dan Magna hanya karena sebuah puding.

(name) menoleh kearah Yami seolah ingin bertanya apa yang sedang terjadi disini. Yami -yang masih setia menghisap rokoknya- mulai angkat bicara sembari merokok.

"Biarkan saja. Lagipula, mereka sering mencoba menghancurkan markas..

..dan juga, alasan kenapa aku memelukmu kemarin dengan wajahku yang tidak tampak sangar itu dikarenakan aku pernah bertemu denganmu sebelum Ujian Ksatria Sihir ini.. Dan kau hampir menyelamatkanku dari bahaya" Ujar Yami sambil melirik kearah (Name) yang masih bingung

"Memangnya aku pernah menyelamatkan orang ya— ugh! Sial! Aku tidak ingat hal itu" Ujar (Name) sambil memegang kepalanya yang sedang pusing akibat mencoba mengingat itu.

Yami terdiam sebentar lalu menoleh kearah (Name) dan Asta sembari tersenyum.

"Selamat datang...

....di Pasukan Ksatria Sihir terburuk yang tak lain adalah Banteng Hitam!"

(Name) hanya diam sementara Asta masih di posisi yang sama, Yaitu Terkurap.

'Tau begini lebih baik aku ikut Yuno saja—' Batin (Name) lalu menepuk dahi nya saking menyesalnya karena lebih mengikuti Asta dibandingkan Yuno.

"Argghhhhh!! Sekarang aku marah!! Sebaiknya persiapkan dirimu!!"


Luck menatap kearah Magna dengan senyum senangnya.

"Aku belum siap, tapi..

...Ayo mulai!!" Ujar Luck.

"Matilah kau!!"

Magna menggunakan Grimoire nya hanya untuk melemparkan bola² api kearah Luck. Namun ternyata, Luck berhasil menghindarinya dengan mudah.

Seorang gadis yang rambut agak bergelombang dengan warna rambut pink peace langsung terbangun dari tidurnya akibat terlalu banyak meminum Bir(?).

"Ribut ribut apa sih?" Ucap gadis itu sembari merapikan sedikit rambutnya.

"Aku kebanyakan minum, kepalaku jadi sakit" Ujar gadis itu sambil memegang kepalanya lalu menghela nafasnya.

Seorang anak kecil dengan rambut nya yang bergelombang di kanan dan kirinya, sedang sibuk memakan kue manisnya tanpa menggubris Luck dan Magna yang masih berantem.

"Hari ini kau terlihat suci seperti malaikat, ya? adikku yang cantik, Marie." Ucap salah satu pemuda dengan hidungnya yang sedang mimisan sembari menatap kearah Cermin yang ia keluarkan dari Grimoire nya. Wajahnya tampak senang, sepertinya.

"Kalian berisik sekali, orang-orang bodoh!" Teriak pemuda itu dengan kesal kearah Luck dan Magna. Tapi sepertinya, kata-kata itu tidak akan didengarkan dua pemuda yang masih asik berantem itu.

Grey hanya bisa terdiam sambil mengeluarkan asap dari mulutnya.

(Name) menatap kedalam markas itu dengan tatapan datar seolah-olah ia ingin menenangkan mereka berdua dengan Sihir Apinya.

'Berisik sekali.. Rasanya aku ingin membakar mereka berdua hingga tak bersisa..' batin (Name) sembari menahan emosinya. Sementara, Asta menatap tak percaya.

"Lagi lagi seperti ini.." Ujar Finral dengan santainya seolah-olah sudah terbiasa.

Asta -yang masih membuka mulutnya saking takutnya itu- langsung menatap serius kedepan.

'Menakutkan! Tapi.. Lebih menakutkan (Name) kalau marah, sih.. Dan juga, aku hari ini adalah Anggota Banteng Hitam!' Batin Asta.

A

sta mulai memberanikan dirinya lalu mulai berteriak dengan penuh semangat.

"AKU BERASAL DARI DESA HAGE! NAMAKU ASTA!! YOROSHIKU ONEGAISHIMASU!!" teriak Asta dengan semangat. Tapi, seperti nya suaranya tidak terdengar oleh anggota Banteng Hitam yang lain.

Asta menatap kearah (name) dengan mata berbinar. (Name) yang menyadari Asta menatapnya langsung membalas tatapan itu dengan bingung.

"Ini pembalasanku karena pudingku!!"

Magna melempar bola api dengan menggunakan baseball Api nya kearah Luck tapi malah dihindari oleh Luck dan mengenai Asta. (Name) hampir terkena bola api itu karena ia menghindar tadi. Refleks nya bagus rupanya.

Keributan terus terjadi hingga Yami mengeluarkan aura ungu nya lalu mengepalkan tangannya kuat².

"Kalian...

...berhentilah menghancurkan markas!!" Teriak Yami dengan kesal dan memukul dinding di sampingnya, membuat dinding yang berada di sampingnya juga ikut hancur dan kembali membuat lubang yang lebih besar lagi.

(Name) dan Asta yang melihat itu langsung sedikit merinding. Anggota Banteng Hitam yang lain yang menyadari keberadaan Yami langsung menghampiri sang Danchou tersebut.

"Siapa yang mencoba membunuhmu? Biar aku bunuh dia!" -Magna

"Nee nee~ Danchou! Bertarunglah bersamaku!" -Luck

"Bolehkah aku bertemu adikku?" - Gauche

"Hiraukan saja mereka~ bagaimana kalau kita berdua minum bersama saja~?" -Vanessa

"Nee nee Danchou~ mau makan kue ini?" - Charmy

(Name) menggaruk telinganya dengan jari kelingkingnya, mengabaikan kata² dari para Anggota Banteng Hitam ini.

"Aku tidak menyangka akan se-terkenal ini, ahaha!" Pekik Yami serasa sedikit tertawa hambar. Namun, tatapan senang itu langsung tergantikan dengan wajah kesal dari sang Danchou. Anggota Banteng Hitam yang takut dengan aura yang dikeluarkan Yami langsung berlutut didepan Yami sambil mengucapkan maaf.

'Salah masuk sepertinya diriku ini..' batin (Name) lalu kembali memegang dahi nya dengan sedikit helaan nafas yang keluar dari mulutnya itu.

"Hari ini kita kedatangan anggota baru— dimana si cebol itu?" tanya Yami sambil melihat kearah Kanan dan Kiri mencoba mencari batang hidung sang Asta.

Lalu dimana Asta? Dia tepatnya berada di bawah Grey dengan mulutnya yang penuh darah.

"Tolong akuuu!!" Pekik Asta sambil mencoba meminta tolong kearah Yami dan juga (Name).

"Asta mau main sama sama penjaga Markas? Eh— memangnya dia Penjaga Markas?" Tanya (Name) sambil memperhatikan Grey yang makin banyak mengeluarkan Asap dari mulutnya.

"Oi, kenapa kau malah bermain disitu?" Tanya Yami. Tangan kanannya ia taruh di pundak (Name), membuat sang pemilik pundak langsung sedikit terkaget dengan kelakuan Danchou yang satu ini.

"Silahkan memperkenalkan namamu.." Perintah Yami yang langsung diangguk oleh Asta, sementara (Name) mencoba menginjak² kaki Yami saking kesalnya karena ia masih merangkul Pundak (Name).

'Awas saja, akan kubakar kau nanti, Danchou sialan!' Batin (Name) lalu melipat kedua tangannya dengan wajahnya yang datar namun kesal didalam.

"HAIK! SALAM KENAL! AKU BERASAL DARI DESA HAGE! NAMAKU ASTA!!" Teriak Asta sekali lagi. Anggota Banteng Hitam yang mendengar itu ada yang beberapa santai, dan ada yang terkejut.

"Serius? Hage? Bukannya itu pinggiran banget?" Ujar Magna sambil menatap kearah Asta.

Vanessa memegang dagu Asta lalu membuat aura berbunga-bunga disitu mulai muncul.

"Hee~ untuk seorang bocah, kau hebat juga.. Bagaimana kalau kau minum bersamaku nanti?" Tanya Vanessa. Wajah Asta langsung memerah lalu kembali panik didalam hatinya langsung.

'Sebenarnya aku inginn!! Tapi, aku tidak bisa menghianati cinta (Name)!! Dia pasti akan menyukaiku juga! Suster lily juga!' Batin Asta sambil memegang kepalanya.

(Name) baru saja ingin memperkenalkan dirinya, tiba-Tiba, Yami yang memperkenalkan dirinya di hadapan Anggota Banteng Hitam yang lain.

"Dia adalah (Name) (Last name), dia pengguna Sihir Api.. Dan.. Dia pernah menyelamatkanku saat hampir dalam bahaya dulu, makanya itulah aku mencoba mencarinya dan ternyata dia lebih memilih Banteng hitam dibandingkan Golden Dawn.. Iya kan, (Name)? Dan dia juga berasal di desa yang sama dengan Asta.. (Name), mulai sekarang jangan panggil aku Yami-Danchou, tapi Yami-san saja.." Ucap Yami yang masih menatap (Name).

(Name) langsung mengganguk lalu dibalas dengan usapan rambut dari Yami.

"Baiklah! Saatnya memperkenalkan Anggota Banteng Hitam kami!" Ucap Finral.

"Tapi sebelum itu..

..masih ada satu Anggota baru yang belum dikenalkan.. Nama dia adalah Gordon Agrippa!" Ucap Finral dan diangguk oleh Gordon.

"Perkenalkan dia adalah Magna Swing.."

"Nama dia adalah Luck Voltia, dia suka bertarung, tapi sebenarnya dia orang baik"

"Nee nee~ kapan² bertarunglah denganku!" -Luck

"Dia adalah Vanessa Enoteca.."

Vanessa menghampiri Asta dan (Name) dan mengucapkan sesuatu lalu tiba-tiba ia mulai muntah didepan Asta dan (Name) dan membuat keduanya kaget.

"Nama dia adalah Gauche Adlai.."

Gauche menghampiri (Name) dan Asta lalu menunjukan sebuah foto adiknya, Yaitu Marie. Dan (Name) dan Asta terkena ancaman dari Gauche jika berani menyentuh adiknya itu.

"Lalu, dia adalah Charmy Pappitson.."

"Nee nee~ kapan² makanlah kue bersamaku" -Charmy

(Name) dan Asta hanya mengganguk mengiyakan ajakan Charmy. Masa kue harus ditolak, pasti tidak akan tertolak.

"Lalu namaku adalah Finral Roulacase.."

"Dan yang terakhir, adalah Ketua kita, Yaitu Yami Sukehiro-Danchou!"

(Name) dan Asta saling menatap satu sama lain lalu tersenyum sebentar. Asta sedikit hampir pingsan akibat senyuman dari (Name) yang menurutnya manis jika terus dilihat. Siapapun tolong lemparkan Asta saat ini ke atas Awan.

--------🍀--------

Akhirnya Up juga..
Pada nungguin ya? Wkwk

Frey mau nanya nih, kira² (Name) dibuat harem saja atau sama dengan satu orang saja?

Awas loh, bisa saja Frey buat plot twist dimana yang menangin hatinya (Name) bukan Yuno maupun Asta tapi seseorang 🌚

Btw, aku malas merevisi book ini jadi ada beberapa kata yang mungkin typo.. Kayak dibagian Vanjan yang seharusnya Vengeance.. Dan Suster Lily bukan Suster Maria.. Terutama desa Hadge yang seharusnya Desa Hage

See you next chapter~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top