⁷. Let Me See Your Smile

SFragment Segmen
Random Pic, Random Fic

Gambar 1

"Mungkin ini tempat aku mengenangmu. Mungkin juga, aku lebih suka hanya membuka mataku disini." - ■■■■

"Dimana ini?" Kamu merasakan familiaritas di tempat kamu memijak.

Memang benar, wujud mimpi bisa berbagai macam. Bahkan menjadi tempat yang begitu... indah. Cara matahari bersinar melalui dedaunan, sulur tumbuhan di antara kayu yang rapuh. Desain estetika yang menekankan kenyamanan rumah untuk tempat publik. Kamu tidak menyayangkan visualnya yang termakan umur, mungkin ini adalah bentuk dari karisma tersendiri.

"Sebuah tempat, dimana kamu membuatku merasa hidup." Dia berbicara di antara senyumannya. Itu masuk akal sekarang, suasana hangat di sekitar kalian menjelaskannya.

○ ○ ○

Gambar 2

"Kamu sudah berjanji kepadaku!! Beraninya kamu mencoba mengelak!!!" - ■■■■

"Katakan Aaaaa." Dia dengan sabar mengangkat strawberry diantara garpu kemudian menyodorkannya ke depan bibirmu.

"Berhenti bertingkah seperti kita sepasang kekasih." Kamu meregut garpu itu darinya dan memakan strawberry itu sendiri.

"Yah, mau bagaimana? Kupikir kapan lagi kita bisa mengunjungi cafe seperti ini. Juga kamu harusnya membiarkan aku menyuapimu, ingat kamu sedang membayar hutangmu."

Kamu pikir dia tidak salah, kalian disini karena kamu berusaha membayar IOU-mu dan kebetulan dia sedang butuh seseorang untuk melepaskan kelebihan energinya, alternatif terbaik adalah menghabiskannya bersamamu. Ini situasi win-win hingga dia memutuskan untuk bermanja ria meski kalian tidak memiliki status hubungan romantis.

○ ○ ○

Gambar 3

"[Name], kamu seharusnya di sampingku! Kamu bukan jadi fotografer pribadiku haha." - ■■■■

"Ini salahmu! Kita tersesat di kuil itu karena kemampuan navigasimu menyedihkan!" Kamu kira sudah terlambat untuk menangisi nasi yang menjadi bubur atau susu yang tumpah. Tetapi masalahnya baik nasi dan susu masih bisa kamu dapatkan di market atau toko terdekat. Dan sekarang, apa bedanya ketika kamu tidak memiliki nasi atau susu, sedang tersesat tanpa arah, antah berantah, kehilangan peta, juga mungkin di tempat yang sedikit angker walaupun di siang hari. Ironisnya, kamu juga berkontribusi dalam kemalanganmu. Mengapa di tempat pertama kamu membiarkan dia, yang otaknya tidak dibangun untuk membaca peta, memimpin perjalanan kalian?

"Keep it positif! Tempat ini fotogenic kamu tau! Tolong ponselku, ya? Akunku pasti akan dibanjiri views jika aku berfoto disini."

Haha, andai dia tahu, ponselnya kehabisan daya se-jam yang lalu dan dia dengan bodoh menggunakannya untuk membaca peta seperti orang buta.

○ ○ ○

Gambar 4

"Setiap karya yang dibuat tangan ini, mengingatkanku padamu." - ■■■■


"Tada..." kantung mata yang bertambah tebal, mata yang terkulai lelah, dan kulit yang semakin pucat. Kamu bisa membenarkan kulitnya memiliki warna yang sama dengan warna cangkir mewah yang dia kerjakan. "Lihat, bagaimana hasilnya? Semua ini terinspirasi dengan tamasya kita ke kolam. Aku merasa cukup bangga untuk yang ini."

Dia dengan malu menggaruk pipinya, sedikit gugup tetapi masih memberanikan diri untuk menatapmu. "Ya, tentunya aku juga harus berterima kasih kepadamu, kamu ada muse-ku, jadi aku bersyukur kamu mau meluangkan waktu membantu mencari inspirasi."

"Sama-sama, lagipula itu hal kecil yang bisa kulakukan. By the way, aku suka katak ini." Dengan begitu dia mulai menceritakan alasan mengapa dia meletakkan katak di pegangan cangkir bersama sisa dekorasi. Dan karena wajahnya yang lelah hampir menyamai sinar matahari, melihat betapa bersemangatnya dia berbicara, kamu mengurungkan niat untuk memberikannya pencerahan dengan topik istirahat yang baik.

○ ○ ○

Gambar 5

"Just do it! Don't ask anything! Just do it!" - ■■■■


"Ap-apa... kamu mau apa?!" Kamu sedikit berharap dia membawa buket ini untuk kamu pajang di kamar tamumu, tetapi alasannya lebih membuatmu ingin melakukan sama seperti alasan dia membawakannya.

"Iya, benar, kamu tidak salah dengar. Aku ingin kamu menamparku dengan bunga ini." Dengan wajah tanpa dosa, dia datang ke rumahmu dan merusak moodmu dengan permintaan di luar akal sehatmu.

Kamu berencana menanyakan lagi mengapa dia menginginkannya, tetapi mengingat kembali kepribadiannya yang penuh absurditas, kamu kira lebih baik untuk menjaga kesehatan mentalmu dan tidak bertanya-tanya. Lebih memilih melakukan apa yang dia inginkan daripada kehilangan kewarasanmu.

'Bunga yang malang, kamu mekar di dunia ini hanya untuk memenuhi keinginan aneh manusia ini.'

A/n : kalau kalian baca entry yang lain... punya mereka jauhhhh lebih panjang dari punya w. Entah kenapa susah aja nulis tiba-tiba terus ketemu ide. Mungkin g terealisasi?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top