𝐈.
"She's weird."
"But I want her to stay with me."
.
"Rin-chan!!"
Dari kejauhan, tampak seorang gadis berlari kecil menghampiri pemuda bersurai ungu.
"Kau sangat menyukai pantai ya?" Matsuoka Rin, memandang [Name] sekilas sebelum mengalihkan pandangannya ke laut lepas.
[Name] mengangguk. "Um! Bukankah menyenangkan ketika ombak menyentuh kaki mu?"
"Apa itu alasan kenapa kau sering ke sini?" bukannya menjawab, Rin justru berbalik bertanya pada [Name]
"Salah satunya itu, anggap saja aku dan pantai memiliki hubungan batin." balas [Name] seraya tertawa kecil.
'Gadis aneh.'
[Name], perempuan yang selalu Rin temukan setiap dia pergi ke pantai. Bahkan pantai ini juga yang menjadi saksi pertemuan pertama mereka.
Flashback.
Waktu itu hujan deras, dan Rin harus berlari menembus hujan karena lupa membawa payung. Dia memutuskan untuk berteduh sebentar di toko.
Namun dari kejauhan, Rin dapat melihat sosok gadis yang malah asyik bermain hujan di pantai seperti anak kecil. Gadis itu bahkan melambaikan tangannya pada Rin dengan senyum di bibirnya.
"Kau yang di sana! Ingin bermain bersama ku?" tawarnya.
"Tidak."
"Huh.. kau sangat tidak seru!"
"Itu lebih baik daripada kau yang bertingkah seperti anak kecil."
"Hey! Memangnya salah jika aku bermain hujan?" protes si gadis.
Rin menggeleng. "Kau bisa saja sakit."
"Come on, aku tidak akan sakit semudah itu gara-gara hujan."
Rin memilih diam, tidak ingin melanjutkan percakapan mereka yang menurutnya akan menjadi perdebatan.
"Oh iya, aku belum tahu nama mu."
"Untuk apa kau peduli?" Rin bertanya cuek.
"Mattaku, katakan saja apa susahnya!"
Rin menghela napas. "Matsuoka Rin."
Gadis itu tersenyum setelah Rin memberitahu namanya. "Okay then, Rin-chan! Watashi wa [Fullname] desu! It's nice to meet you."
Back to normal.
"Rin-chan, apa menurutmu aku menyebalkan?" tanya [Name].
"Sangat, kau berisik dan sering membuat telingaku sakit."
[Name] cemberut. "Setidaknya jangan terlalu jujur dong!"
Rin mengangkat bahu. "Lalu apakah aku harus berbohong?"
"Terserah kau saja deh, tapi kalau aku hilang jangan merindukan ku lho~" kata [Name] sambil menyeringai jahil.
Rin meliriknya. "Kenapa aku harus merindukan orang yang selalu berisik?"
"Oh? Kau yakin?" [Name] kembali bertanya.
Rin berdecak. "Urusai, [Name]."
"Gomennasai~"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top