୧ *·˚ Hari pertama┆↰

◤One Week◥
Child! R. Nagisa x Producer! A. Wafa
story by © Chocofai_
◣Day 01◢

Warning!! Typo dan lain sebagainya. Mulai dari sini chara akan mulai OOC
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Matahari mulai naik menggantikan tugas dari sang rembulan yang semalaman menerangi malam yang gelap. Kicauan burung terdengar, cahayanya menandakan sudah waktunya untuk mulai beraktivitas, cahaya itu berusaha memasuki sebuah ruangan yang di tempati oleh dua orang untuk istirahat.

"Um..." Erangan terdengar dari seorang gadis bersurai merah sembari merenggangkan badannya yang kaku.

Dengan setengah sadar, sang gadis melirik kasur yang biasa ia tempati untuk tidur, memastikan apa di situ masih ada orang atau tidak, lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah baju yang ia buat semalam.

Perlahan kesadarannya kembali dan baru menyadari kasur nya tidak ada yang menempati.

Panik, itu yang dirasakan oleh Wafa saat ini tapi rasa paniknya hilang begitu saja ketika mendengar suara televisi yang menyala dari lantai bawah.

Dengan perlahan, Wafa berjalan kearah tangga untuk mengintip seseorang.

"Hah~ syukurlah~" Gumamnya setelah melihat seorang anak kecil yang tengah anteng menonton sebuah channel yang sedang menunjukkan salah satu anime kesukaannya.

Bagaimana bisa ada anak kecil di kamarnya? Oke kita lihat flashback nya.

Flashback on

"Loh? HAH?!" Wafa yang mendengar penuturan Hiyori pun terkejut.

"Tapi 'kan selain para idol dan staff, gak boleh masuk. Jadi gimana aku ngurusnya? Lalu aku juga gak tau izinin atau ngga kalau di bawa ke kosan."

"Bukan kah itu urusanmu dan tanggung jawab mu?" Ujar Ibara dengan tenangnya.

"Ni bocah. Pengen tak hih tapi dia ketua. Senggol dikit pecat." Gerutunya dalam batin.

"Hah~ baiklah." Lihat, batin dan ucapannya sangat bertentangan.

"Wafa-san kalau ada yang perlu dibantu bisa panggil aku." Ujar Jun menawarkan diri.

Wafa hanya mengangguk kan kepalanya lemas. Entah kenapa perasaannya hari ini bercampur aduk antara senang dan kesal. Mungkin senang karena bisa dekat dengan idol yang ia produseri sekaligus yang dikagumi dan kesal karena perkataan Ibara yang gak ada filternya.

Flashback off

"Gimana cara mandiinnya...?" Batinnya kebingungan

Helaan napas terdengar, dengan tenang Wafa menuruni tangga menuju sofa depan televisi.

"Etto... Nagi Nii-san..." Panggilnya

Sang empu yang punya nama pun menolehkan kepalanya pada si pemanggil.

"Itu... Gimana ya..."

Nagisa memiringkan kepalanya sambil menunggu Wafa selesai bicara.

"...Wapa-nee kenyapa?" Tanya nya
(...Wafa-nee kenapa?)

Mengikuti mata Wafa memandang, melihat kearah jam digital yang terletak di atas meja dan ia pun mulai mengerti maksud dari Wafa tadi. Dengan perlahan turun dari sofa yang tinggi lalu menarik tangan gadis bersurai merah itu menuju kamar mandi.

"Are?"

➳༻❀🍼❀༺➳

Kini mereka berdua sudah siap dan rapi dengan baju kantornya. Tidak, hanya Wafa yang memakai baju kantor sedangkan Nagisa memakai baju yang dijahit oleh Wafa. Model bajunya hampir sama dengan yang biasa Nagisa pakai, hanya berbeda pada bagian lengan bajunya yang pendek.

"Ya, setidaknya aku harus beli 3 pasang pakaian nanti. Ayo nii-san kita sarapan dulu." Ujar Wafa sambil menggendong Nagisa kecil.

Keluar dan mengunci kamar agar tidak ada orang yang meresahkan masuk, lalu turun kebawah menuju dapur untuk membuat sarapan.

Srek...

Wafa membuka pintu dapur dan mendudukkan Nagisa di salah satu kursi di sana. "Nii-san, tunggu sebentar ya." Lalu membuat sarapan yang sekiranya bisa dimakan oleh balita.

"Aku baru tahu Wafa punya anak." Ujar gadis bersurai hitam dan merah di bagian poni nya. "Mirip seseorang tapi siapa..?" Sambil memperhatikan Nagisa kecil.

Wafa hanya mendengarkan ocehan teman satu kos nya yang di cap warga kos paling ngadi-ngadi oleh penghuni kos.

"Hm... OH MIRIP NAGISA SENPAI!! WAFA IMPIANMU TERWUJUD JUGA." Serunya

Wafa terkejut akan seruannya yang sangat kencang itu. Nagisa yang tadinya diam memperhatikan gadis yang ada di pintu itu ikut terkejut, matanya mulai berkaca-kaca.

"Shut!! Ngadi-ngadi aja, nikah aja belum dan impian apa—"

"Uuu- huwaaaa!"

Dua orang dengan tubuh dewasa yang ada di dapur terdiam setelah mendengar suara tangisan. Dengan cepat Wafa mendekat ke arah kursi yang di tempati oleh Nagisa dan menggendong nya.

"Cup cup cup, Yuki-chin sih ah." Wafa menepuk pelan punggung Nagisa.

"...Tunggu, mengapa aku menangis?" Bingung Nagisa

➳༻❀🍼❀༺➳

"Jadi kira-kira bakal berapa lama Nagi nii-san jadi balita begitu?" Tanya seorang gadis yang tak lain adalah Wafa pada pria yang memiliki surai yang sama.

"SaTU MingGU setalAH meminUM RamuAN iTU." Jawab pria itu. Mereka mengalihkan pandangan pada 3 orang dewasa yang sedang menemani balita bermain.

Helaan napas lelah terdengar dari mulut Wafa, meratapi kesalahan yang ia perbuat kemarin. "Hah~ baiklah, arigatou Natsu-chan."

"IngIN ku kutUK?"

"Ck, padahal imut." Lalu mendekat pada 4 orang yang sedang bermain.

➳༻❀🍼❀༺➳

"Huwaaa, akhirnya selesai juga!"

Wafa meregangkan tubuhnya yang sedari tadi duduk menatap layar komputer.

"Ayo kita makan siang, niisan loh? KOK GAK ADA?!"

Seruan terdengar sedikit kencang. Wafa yang panik langsung berlari keluar ruangannya dan mencari keberadaan Nagisa. Berbagai tempat di dalam agensi ia mencari tak lupa menanyakan pada staff yang melewati nya.

"Akashi senpai?" Panggil seorang pria bersurai jingga.

Wafa menoleh kearah suara yang memanggilnya. "Hinata-kun? Eh bukan..." Wafa memperhatikan wajah pemuda di depannya, ah lebih tepatnya ke arah kepalanya.

"Oh, Yuta-kun rupanya."

Ya, dia adalah Aoi Yuta adik kembarnya Aoi Hinata dari unit 2wink.

"Senpai ada apa? Sepertinya sedang memikirkan sesuatu." Tanyanya.

Wafa menceritakan dari awal masalah hingga hilangnya Nagisa kecil.

"Naruhodo~ pantas saja ore tidak melihat Ran senpai di kamar kemarin." Ujar Yuta paham. "Baiklah, ore akan membantu senpai." Putusnya.

"Hontou? arigatou Yuta-kun, Aku tertolong. Kalau sudah ketemu telpon aku, aku akan lanjut cari diluar."

"Ha'i senpai."

Mereka melanjutkan pencarian dengan berpencar. Wafa mencari kesana kemari tapi belum ada tanda-tanda anak bersurai abu di dekatnya.

Terlihat sebuah pohon di pinggir agensi, kaki Wafa tanpa sadar mendekatinya. Semakin dekat pohon itu semakin jelas jika ada orang disitu.

"..."

Ya, itu orang yang dicari oleh Wafa siang ini.

➳༻❀🍼❀༺➳

Omake :

"Yuta-kun, bisakah kau ke pohon pinggir agensi?"

"Baiklah, ore akan kesana. Apa Ran senpai ada di sana?"

"Ya."

Wafa mematikan panggilannya secara sepihak lalu beralih pada Nagisa kecil yang sedang memanjat pohon.

"Tahu gitu dah ku ajak kabur buat bermain waktu dulu." Batinnya lelah sambil menatap datar Nagisa kecil.

➳༻❀🍼❀༺➳

A/n : Um... Ya gitu...

Wafa/Fai✧˖*°࿐
[05/07/22]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top