𝐍𝐎 π‹πŽππ†π„π‘ π‡π”πŒπ€π ; 𝐈𝐈

NO LONGER HUMAN ;
THE STRANGER'S AWAKENING

❛ Sambutan yang sangat menyenangkan bukan? ❜

MENGERJAPKAN MATA BERKALI-KALI, berusaha untuk melihat jelas pemandangan yang berada di depannya.

Gelap, membuatnya sedikit panik karena tidak bisa melihat apapun.

'Apa ini? Apakah aku sudah mati?'

Mencoba untuk meraba sesuatu disekitar, berharap menemukan sesuatu, tangannya terasa seperti menyentuh sebuah kayu.

Tangannya menyentuh sekelilingnya yang merasa seperti kayu, menyadari bahwa dia sekarang berada di sebuah peti.


Kakinya dengan cepat langsung menendang pintu peti, membuat pintunya hancur lebur.

Bangun dari posisi tidurnya, dirinya merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal dan mencoba mengambil udara.

Di dalam peti sangat pengap, dirinya hampir kehabisan nafas jika tidak mendobrak pintu petinya dari dalam. Jika tidak mungkin dia sudah mati kehabisan nafas. Tentu saja dirinya tidak ingin.

Mati karena kehabisan nafas itu sangat menyakitkan, mana ada orang yang ingin mati seperti itu.

Mengalihkan perhatiannya ke sekitar. Banyak peti mati yang mengambang, mengernyitkan keningnya. Kembali mengalihkan pandangannya ke sekitar mencoba mencari seseorang yang berada di sekitarnya.

Tapi tidak ada satupun seseorang yang berada di tempat ini, membuatnya menghela nafas panjang.

'Ternyata aku sudah mati tanpa wanita cantik, dan sekarang aku berada di alam baka menunggu untuk dimasukkan ke dalam surga atau neraka'

"Sebuah peti mati!?"

Kamu mendengar suara siswa laki-laki berteriak, mengalihkan pandanganmu untuk melihatnya, yang tengah menatap kebingungan pemandangan yang berada di depannya.

Bisik-bisik seluruh siswa yang tengah berada di ruangan upacara ketika melihat seseorang siswa yang tiba-tiba berteriak tanpa sebab, terdengar di telingamu.

Kamu menatap seluruh ruangan dengan tatapan meneliti.

"Kenapa kamu tiba-tiba berteriak?"

Salah seorang yang menggunakan topeng bertanya kepada siswa laki-laki tersebut dengan penasaran, sedangkan yang ditanya memasang posisi waspada.

"Kenapa aku disini?"

Tanyanya lagi dengan nada sedikit panik, kamu memerhatikan setiap interaksi yang mereka lakukan dengan tatapan penasaran. Apa yang akan terjadi berikutnya.

Pria jangkung yang mengenakan topeng gagak tersebut menjelaskan kepada siswa laki-laki yang berada didepannya, bahwa ia sekarang berada di Night Raven College, sekolah bergengsi khusus pria untuk mempelajari sihir.

Oke, darisini kamu bisa menyimpulkan bahwa dirimu sekarang tengah berada di dunia Twisted Wonderland dan berada di tempat yang bernama 'Night Raven College' dan kamu tengah berada di ruangan yang sedang melakukan upacara penyambutan siswa baru dan siswa baru tersebut orang yang terpilih masuk ke dalam sekolah ini, dan juga mereka akan ditransfer ke setiap asrama yang berada di sekolah ini.

Dan kamu menyadari bahwa disini terdapat banyak siswa yang tengah menggunakan sebuah tudung berwarna indigo, tengah fokus dengan upacara yang sedang berlangsung dalam diam.

Ah pantas saja tadi sangat sepi sampai-sampai kamu mengira tidak ada orang di ruangan ini, rupanya mereka tengah melakukan sebuah upacara.

Kamu melihat siswa tersebut mengambil sebuah tas yang ia bawa, lalu berjalan ke pintu keluar.

Tak sengaja pandanganmu bertemu dengannya, kamu melihat ekspresi siswa tersebut terkejut ketika melihatmu.

"Kamu-"

Belum sempat melanjutkan perkataannya, sebuah suara tiba-tiba memotongnya begitupun dengan suara cermin yang pecah.

Seekor rakun yang menggunakan sebuah pita, pelaku yang memecahkan kaca tersebut. Tak lupa juga ia memperkenalkan dirinya sendiri.

"Namaku Grim, penyihir hebat di negeri ini! Aku sudah menanti-nanti momen ini, diterima di sekolah ini dan menjadi penyihir yang hebat!"

Dengan sombong ia memperkenalkan dirinya sendiri, mengakui dirinya sendiri sebagai penyihir yang hebat.

"Seekor rakun berbicara?" Tanya siswa tersebut dengan tatapan jengkel, membuatnya marah.

"Aku bukan seekor rakun!"

Kamu berusaha untuk menahan tawamu, melihat rakun tersebut yang tengah marah karena dirinya di sebut rakun, padahal dia memang seekor rakun.

Gelak tawa dari siswa bergema di ruangan upacara ketika mendengar perkataan Grim, tak lupa juga dengan ejekan yang menyertainya. Membuat seekor rakun tersebut bertambah kesal.

"Sepertinya aku harus menunjukkan diriku yang sebenarnya"

Karena kesal, rakun tersebut menyemprotkan api berwarna biru dari mulutnya keseluruh ruangan. Membuat suasana menjadi ricuh.

Kamu segera menghindar dan berpindah tempat ke tempat yang aman agar dirimu tidak terkena api birunya yang dikeluarkan dari rakun tersebut.

Seluruh siswa yang berada di ruangan tersebut dengan cepat segara berlari ke tempat lain, agar tidak terkena dengan api birunya juga.

Kamu hanya berdiri di belakang tempat duduk yang menurutmu merasa aman, menonton setiap kerusuhan yang dibuat oleh rakun tersebut yang masih sibuk menyemprotkan api birunya.

'Seekor rakun bisa mengeluarkan api? Hebat sekali'

Kamu menatapnya dengan tatapan kagum, tak berniat sama sekali membantu para siswa yang tengah berlarian mencari tempat yang aman.

"Ahhh sungguh acara yang menyebalkan"

Mendengar erangan frustasi dari seseorang yang berada di depanmu. Terlihat dari raut mukanya yang terlihat tidak senang dengan kejadian yang sedang berlangsung di depannya.

"Tapi menurutku ini tidak menyebalkan"

Mendengar perkataanmu, ia mengalihkan pandangannya ke belakang, melihat dirimu yang tengah tersenyum memandangnya.

"Apa maksudmu?"Tanyanya kebingungan.

"Maksudku lihatlah, bukankah ini menarik ketika seorang pengguna kemampuan menunjukkan kemampuan yang dia miliki?"

Perkataanmu membuatnya mengernyitkan keningnya, tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sedangkan kamu melihat ekspresi nya, membuatmu ikut kebingungan juga.

"Pengguna kemampuan?"Tanyanya dengan bingung, memastikan apa yang ia dengar dengan perkataan mu tidak salah.

"Huh?"

SUASANA KINI MENJADI TENANG, setelah kericuhan tersebut berhasil diredakan oleh seorang siswa pendek yang memiliki rambut berwarna merah.

Dan kini kamu tengah berdiri di tengah ruangan bersama dengan siswa laki-laki tersebut, dengan paksaan dari pria yang menggunakan topeng gagak.

"Kamu baik-baik saja, anak muda?"

Kamu bertanya kepada siswa laki-laki tersebut, membuatnya sedikit terkejut karena keberadaan mu yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Aku? Aku baik-baik saja"Jawabnya, membuatmu tersenyum mendengarnya.

"Yah tadi itu sedikit mengejutkan, tapi berkat sihirnya semuanya jadi terkendali! Sihirnya benar-benar menakjubkan"

Ucap salah satu siswa yang memiliki surai berwarna putih, tengah berdiri di lantai atas dengan tangan yang bersandar pada pembatas.

"Heh, seperti biasa dia sangat pekerja keras"

Seorang siswa yang memiliki surai berwarna hitam, berucap dengan seringai khasnya melihat siswa yang memiliki rambut merah menghentikan kericuhannya dengan mudah.

"Yah, seseorang datang dan merusak acaranya, sayang sekali" Pemilik surai pirang ikut mengomentari nya tentang kericuhan yang baru saja tadi terjadi.

"Tunggu Riddle!"

Teriakan dari seseorang membuatnya pemilik surai berwarna merah mengalihkan pandangannya ke arah temannya.

"Trey? Cater?"Tanyanya kebingungan melihat temannya berjalan menghampirinya.

"Bisakah untuk bersantai sedikit untuk mendengar penjelasannya? Kamu sedikit berlebihan"

Rambut merahnya menutupi wajahnya, pandangannya menggelap ketika mendengar perkataan temannya.

"Bersantai?"Gumamnya, membuat temannya kebingungan.

"BAGAIMANA BISA AKU BERSANTAI KETIKA UPACARA MENJADI SANGAT BERANTAKAN KARENA ULAHNYA!? INI KEJADIAN YANG SANGAT SERIUS! SELURUH SISWA BISA TERLUKA!"

Kamu menutup telingamu menggunakan tanganmu, mendengar Riddle berteriak marah mendengar perkataan temannya.

"Aku mengerti, tapi ini hari pertamanya di sekolah ini, wajar saja jika dia tidak mengetahui peraturannya"Ucap Trey berusaha membela siswa laki-laki tersebut yang tengah kebingungan.

"Yep, benar sekali, mungkin kamu bisa memberitahu peraturannya agar dia tidak merasa kebingungan"Ucap Cater sembari memegang pundak siswa tersebut berusaha untuk meredakan amarah Riddle.

"Hei, aku bahkan tidak mendaftar ke sekolah ini dan aku juga tidak tahu apapun tentang sihir"

Mendengar perkataan siswa tersebut dengan nada jengkel, kamupun menganggukkan kepalamu. Menyetujui perkataannya.

"Benar, aku juga tidak mendaftar ke sekolah ini" Perkataan mu dengan siswa tersebut membuatnya semakin kebingungan.

"Tidak mungkin, mereka tidak akan datang untuk menjemput seseorang tanpa sih-"

"Seperti yang mereka ucapakan"

Sebuah suara dari arah belakang tiba-tiba memotong perkataannya, membuatnya mengalihkan pandangannya ke belakang. Melihat sebuah wajah yang muncul di cermin tersebut.

"Cermin kegelapan.."Gumam Trey tidak percaya melihat pemandangan di depannya.

"Menjawabnya?.."Sambung Cater.

Riddle memandang ke arah cermin tersebut dengan tatapan meminta penjelasan, begitupun dengan semua orang yang masih berada di dalam ruangan ini.

"Aku bahkan tidak merasakan sihir darinya"

"Tidak ada warna"

"Tidak ada bentuk"

"Tidak merasakan apapun"

Riddle mengernyitkan keningnya mendengar perkataan dari cermin tersebut, begitupun denganmu. Menunggu ucapan selanjutnya dari cermin kegelapan.

"Dengan kata lain.."

❛ Mereka tidak cocok berada di asrama manapun ❜

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: AzTruyen.Top