Crush Culture
Crush Culture
Falling for someone or having a crush on them because they treat you right when they're doing the bare minimum.
─────────────────────────
Sekelebat mata menangkap sosok pemuda berdiri berjarak pendek membuat perempuan bersurai pirang pangling memutar kepala, diantara wewangi bunga ia mencium oli motor mengental dari sosok ia pandang. Diantara hujan sakura, ia menemukan sepasang manik biru yang juga menatapnya, menghiraukan rasa malu—Hana mengedarkan pandangan ke samping.
Halte bus terlihat sepi untuk hari minggu, tiada yang menunggu transportasi umum itu selain dua insan yang canggung ini. Yang satu malu karena menatap tanpa sadar, yang satu malu karena tidak familiar dengan lawan jenis.
Angan si gadis penuh dengan bayangan si pemuda. Surai hitam dengan poni putih, netra biru. Masih mabuk dengan lelaki yang baru saja dia temui, tetiba sebuah suara membangunkannya dari melamun.
"Permisi ...."
Suaranya pun juga tampan, dalam batin pemilik netra hitam itu mengutuk dirinya sendiri lantaran terlalu gugup tak bisa membalas si orang asing. Di sisi lain sang adam mengelus tengkuknya canggung meskipun telah melatih cara bicaranya beberapa menit yang lalu. "Maaf, aku tidak terlalu familiar dengan daerah sini bis di halte ini biasanya datang jam berapa?"
"B-biasanya sih lima belas menit lagi. Busnya akan berhenti di halte dekat rumah sakit" Jawab Hana dengan cepat, dan tak lama rasa malu memenuhi mulutnya karena menjawab dengan spontan. Pemuda itu mengangguk sebagai jawaban, "Kalau untuk ke tengah kota bisa naik bus ini?" Maito mendecih pelan kala Hana menggeleng, sedikit kecewa lantaran tujuan mereka berbeda.
Maito Corezawa, pemuda berusia 17 tahun, tenggelam dalam lamunan memikirkan buah bibir agar bisa mendekati perempuan mungil di sampingnya. Banyak topik—bukan, terlalu banyak topik untuk dibicarakan sampai ia bingung harus memilih yang mana. Sibuk dengan perdebatan batin, sekilas ia melihat buku sketsa dalam pelukan sang hawa.
"Kamu suka menggambar?"
"Hm?"
Sadar ia melakukan hal bodoh, Maito panik. "A-ah maaf, tiba-tiba saja aku bertanya karena melihat kamu memeluk buku sketsa ...."
Hana menatap buku sketsanya lalu memindahkan perhatian ke Maito, "Yup! Menggambar membantuku mengingat hal-hal yang gampang kulupakan ... Oh iya, Aku Uchiyama Hana." Senyum lebar ia pamerkan pada Maito sebagai perkenalan.
Seperti tertembak panah, jantungnya berdebar. Maito sibuk mencerna senyuman dari Hana tanpa sadar pipi hingga kupingnya memerah. "Maito, Maito Corezawa. Salam kenal ya."
Hana terdiam menghafal nama Maito seraya mencatatnya di buku kecil. Hal ini menarik perhatian yang lebih tingi, dengan penuh rasa penasaran mendekati yang kecil. Sadar Maito memperpendek jarak Hana menoleh, "Maito-kun?"
Reflek membuat Maito mundur terlalu jauh,"M-maaf! Aku hanya penasaran kenapa menulis namaku di buku?" Alisnya berkerut penuh tanya kala pertanyaan dilontarkan.
Hana mengeratkan pegangannya pada buku, pipi bagian dalam terasa sakit lantaran digigit rasa ragu membebaninya. Ia ingin memberi tahu Maito namun pemuda itu hanyalah orang asing. Campur aduknya perasaan mmembuat Hana membungkam mulut—yang juga membuat Maito sadar ia mengungkit masalah sensitif. "Maaf Maito-kun hal ini sedikit sensitif bagiku, ah tapi aku menulis namamu bukan untuk aneh-aneh kok."
Maito mengangguk, "Harusnya aku yang minta maaf, maaf ya karena gak sopan ke kamu." Jarinya mulai kebas lantaran diremas, kalut dalam rasa bersalah membuat si pecinta motor membatasi suaranya, menjadi lebih diam dan menghentikan percakapan mereka disana.
Beruntung akhirnya bus datang setelah lama menunggu, setidaknya mereka tak perlu merasakan atmosfer canggung lagi. Tapi apa benar ini yang mereka inginkan? bertemu dan berakhir sebagai orang asing?
Pintu bus terbuka, Hana yang sedari tadi menatap diam kakinya kini menggerakkan dua pasang alat geraknya. Menoleh kebelakang, terkejut sang gadis melihat Maito memasuki mulut bus. Terkejut lagi saat sebuah senyuman dilontarkan ke arahnya.
"Hei, boleh bertukar kontak info?"
Cruch Culture End.
─────────────────────────
I had mixed feelings about this, but i really like how it turns
I recommend you to listen Crush Culture by Conan Gray while reading!
-Kai
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top