#𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐈

KINI MEREKA sedang dalam perjalanan menuju ke tempat wisata Candi Borobudur, dengan menggunakan mobil sewa, untuk liburan mereka di Magelang.

Koga yang sedaritadi menatap antusias melihat jalanan dari kaca jendela, tak sabar untuk segera tiba di Candi Borobudur.

Sedangkan pemimpin unitnya malah tumbang, gegara dia males pergi ke sana saat pagi dan siang hari, maunya malam katanya.

Sedangkan yang lain duduk dengan tenang di dalam mobil, menunggu mobil yang mereka naiki tiba di wisata tersebut.

Setelah satu jam menempuh perjalanan ke Candi Borobudur, mereka akhirnya tiba juga. Tak lupa juga mereka membeli tiket masuk untuk mengakses tempatnya.

Mereka masuk ke wilayah candi Borobudur, tak lupa juga keempat unit Undead berfoto di depan gerbang, dengan Rei yang digotong oleh Adonis, karena hampir tumbang terkena sinar matahari.

Puas berfoto, mereka langsung menjelajahi wilayah candi Borobudur, sebelum menjelajahi candi Borobudur, Rei tidak lupa memfoto peta wilayahnya, jika dia tersesat. Dia bisa melihat petanya di gawai miliknya.

Untuk petanya dipegang oleh [Name] biar nanti petanya gak hilang atau gak terbang terbawa angin entah kemana.

"Jadi kita mau kemana dulu? Langsung naik ke Candi?"Tanya [Name] kepada anggota unit Undead yang sedang memperhatikan peta wilayahnya yang berada di tangan [Name].

"Jangan langsung naik ke Candi, kita ngiter-ngiter dulu, baru nanti terakhir naik ke puncak Candi"Usul Kaoru yang langsung diangguki oleh mereka.

"Woy vampir, setuju gak nih sama usulan buaya, eh?-"

[Name] terdiam saat melihat kaki vampir jadi-jadian tersebut gemetar dan ingin tumbang, dengan cepat Adonis langsung menggotong Rei agar tidak terluka akibat dirinya tumbang.

"P-produser, disini gak ada yang sewa payung apa? W-wagahai udah gak kuat, s-sinar mataharinya.."

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, dirinya udah pingsan duluan membuat teman satu unitnya menatapnya dengan panik.

[Name] selaku produser yang memproduseri unit Undead, menatap datar ke arah Rei yang tumbang di gotong oleh Adonis yang dikelilingi oleh temen satu unitnya.

Ia menghela nafas panjang, melihat senpainya yang satu ini hobi banget pingsan kalau kena sinar matahari.

"Ya gusti, mau jalan-jalan doang susah banget"

Selesai dengan acara pemimpin unit yang pingsan karena terkena matahari, membuat [Name] harus pergi ke tempat sewa payung berada, untuk memberikannya kepada Rei agar tidak pingsan lagi.

Rei yang sudah berada di bawah perlindungan payung agar tidak terkena sinar matahari, kembali sedikit segar. Tak lupa juga ia berterimakasih kepada [Name] yang sudah repot-repot ke tempat sewa payung, hanya untuk dirinya.

"Jangan kepedean kamu ya, ini biar kamu tuh gak pingsan lagi pas lagi ngiter-ngiter Candi Borobudur"

Jawaban dari produser-nya membuat Rei tertohok, Kaoru dan Koga yang mendengarnya tentunya tertawa puas.

Sedangkan Rei yang dirinya di tertawai oleh dua temannya hanya bisa menatapnya dengan tatapan tenang dan senyuman kesal menghiasi wajahnya.

'Lu berdua, gw tandain muka lu'

Tujuan mereka pertama adalah ke tempat Museum MURI yang berlokasi di belakang candi Borobudur.

Sayangnya karena Museum tersebut tidak di kelola oleh pihak Taman Wisata Candi, mereka harus membayar 5 ribu untuk memasuki museum tersebut, walaupun lokasinya masih berada di area candi.

Begitu mereka masuk, mereka disuguhi oleh patung-patung Buddha kecil, dan juga barang-barang antik lain yang berada di dalam museum tersebut.

Puas dengan mengunjungi museum MURI, selanjutnya mereka pergi mengunjungi Museum Kapal Samudraraksa, yang berada tak jauh dari Museum MURI.

Tak lupa juga membeli tiket masuk untuk mengakses museum tersebut, mereka menuju ke tempat pembelian tiket untuk memasuki museum tersebut.

Selepas membeli tiket masuk mereka segera melepaskan sepatu mereka. Di museum tersebut hanya boleh memakai kaus kaki, jika kalian tidak membawa kaus kaki bisa membelinya di tempat pembelian tiket.

Para pengunjung di wajibkan untuk memakai kaus kaki jika ingin berkunjung ke museum ini, karena lantainya yang terbuat dari kaca, menghindari memakai sepatu agar kaca tersebut tidak retak dan pecah.

"Kapalnya banyak banget"Adonis berdecak kagum melihat jenis-jenis kapal yang berada di dalam museum tersebut.

"Cuy liat, kapal yang ada di depan situ besar bat anjir"Seru Kaoru sembari menunjuk ke arah kapal yang bertuliskan "Kapal Samudra Raksa".

Setelah menjelajahi seluruh Museum Kapal Samudraraksa, mereka melanjutkan perjalanan ke Museum terakhir yang akan mereka kunjungi.

Museum Karmawibhangga atau Museum Borobudur, untuk melihat-lihat sejumlah batu dari bagian candi yang terlepas, dan juga berbagai artefak arkeologi yang berada di museum tersebut.


BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: AzTruyen.Top