"hareudang~ hareudang~ hareudang~"

"panas~ panas~ panas~"

"selalu~ selalu~ selalu~"

"kalian ngapain?"

pas lagi asik liat haedar sama jaevan pimpin joget di depan kelas. tiba-tiba saja pororo alias pak rowan datang. murid laknat memang, wali kelas sendiri di kasih nama pororo.

"lagi joget nih pak, bapak mau ikutan?" tanya jaevan selaku ketua kelas.

pak rowan diam sebentar, kayak mikir gitu mau marah atau gak. tapi akhirnya malah senyum, terus ngeluarin duit recehan dari dompetnya.

dan berakhir dia yang nyawer anak kelasnya sendiri pakai lagu mamah muda. pantes saja tak ada yang waras ya di kelas ini. panutannya saja seperti itu. dasar human plus enam dua.

cukup lama acara sawerannya, kami semua duduk di kursi masing-masing. ada yang kipas-kipas karena berkeringat, ada yang bersandar di dinding saking lelahnya.

dan ada juga yang bersandar di bahu mas crush. jomblo can't relate.

"kalian capek gak? anggap aja tadi kita lagi praktek olahraga ya. harusnya sih materi senam, tapi gak apa-apa lah di ganti joget"

"bapak gak ada niatan traktir minum kita, pak?" gantian sienna yang bertanya.

"ya udah sana borong di kantin"

setelah itu kami semua langsung lari menyerbu kantin yang sepi. iya lah kan lagi kegiatan belajar mengajar.

"tumben benget ya si pororo baik" ucap shea padaku.

"paling juga bisnis sama pak saih lagi lancar jaya"

kami sekelas langsung kembali ke kelas usai membawa makanan dan minuman masing-masing. minta di traktir minum, tapi malah beli makan juga. pinter banget kan.

waktu beberapa meter lagi sampai kelas, munculah kepala sekolah yang jalan ke arah kami. aku langsung berniat putar balik, untung paling belakang. pas balik badan, ternyata sudah ada satpam. skakmat.

"siang, pak!" haedar menyapa.

"kalian ngapain? kan lagi jam pelajaran. mau di panggil orang tuanya satu-satu? gak capek emangnya kelas kalian terkenal gak ada yang waras? disiplin dong sekali-kali. contoh tuh kelas sebelah kalian, anaknya gampang di atur, kalem-kalem. ya bapak akui otak kalian lebih encer dari pada kelas lain, tapi kalian itu kayak gak ada akhlak tau gak!!?"

kepsek marah-marah ke kami sambil tunjuk-tunjuk. greget kali ya punya murid isinya kayak pasien rumah sakit jiwa semua.

"ini temen kita ultah pak, tuh si somi. kata poro— eh maksudnya pak rowan boleh makan-makan tapi harus tenang, jangan ganggu anak kelas lain" dusta jaevan. tapi percuma saja, aki-aki itu mana percaya.

"dari tadi bapak lihat kalian bercanda, itu termasuk ganggu kelas lain kan? ya sudah duduk sana di lapangan. makannya di lapangan biar gosong semua kalian!!?"

"saya kan udah gosong" lirih haedar.

"bilang apa kamu tadi!!??"

kami semua langsung lari kecil ke arah tengah lapangan. menghadap bendera, dan baris sesuai teman sepergibahan.

tak lama seusai kami semua menghabiskan makan dan minum. haedar dan jendra mulai bangkit dari posisinya.

"mau kemana? ketua kelas sama wakilnya yang balikin mangkuk sama gelas. sisanya duduk diam disitu!!?" pekik kepsek yang berteduh di bawah pohon.

"astagfirullah, pak. masa cuma saya sama shea. sedangkan itu mangkuk sama gelasnya banyak" protes si ketua kelas.

"ya saya gak mau tau"

"saya aja deh pak yang gantiin shea. kasian dia perempuan, pak. boleh kan?"

ren tiba-tiba mengacungkan tangan dan berdiri. salut banget sih dia rela capek demi gebetannya.avv

"ya sudah sana, cepat ya!!"

jaevan dan ren bawa beberapa tumpukan mangkuk bekas, lalu mulai melangkah ke kantin.

"bapak gak ada kerjaan ya selain berdiri di sana?"

aku buka suara kan karena kesal juga lama-lama. ini kepsek sudah tua juga bukannya tidur saja sana di ruangannya. malah pantau orang gila. huh.

"iya juga sih saya capek. makasih ya sarannya nak somi"

gini nih enaknya termasuk jadi anak donatur terbesar di sekolah. wkwkwkwkwkw.

bapak tua itu pergi, tak lama kita kembali ngacir ke kantin buat kembaliin mangkuk dan gelas. langsung deh rebahan plus ngadem di kelas.

"som, nih es krim"

haedar datang menghampiri sembari menyerahkan plastik putih.

"dalam rangka apa beliin gua ginian?"

"lagi seneng aja, tadi gua ketemu aruna. heheheh"

pak presiden bolehkah aku menikam salah satu rakyatmu?

rowoon as pak rowan
lee jeno as jendra
huang renjun as ren
yeh shuhua as shea
xiyeon as sienna
suho as pak saih
kim heechul as kepsek