๐Ÿ.| ๐๐ฅ๐จ๐จ๐๐ฒ ๐‹๐ž๐ฌ๐ฌ๐จ๐ง

!! WARNING !!

part ini agak panjang, semoga kalian gk gumoh bacanya.

"maafkan saya tuan muda sam..."

"ah gapapa, ga usah segitu nya" ujar sam.

pemuda itu adalah pangeran ke-9. Samuel richard blackwood.

aerin masih membungkuk kan badan nya. sam mengerutkan kening nya, tapi sebuah isakan kecil masuk ke indra pendengaran nya. sam dengan hati-hati memegang pundak gadis itu dan menegakkan punggungnya. betapa terkejut nya sam ketika melihat gadis itu sudah terisak dengan air mata yang tertahan di pelupuk mata nya.

"kau kenapa ?!" pekik sam panik.

"anda ti...."

"hah ?"

"anda tidak akan...membunuh saya kan....?" cicit aerin dengan suara kecil. mendengar itu sam lantas menyerengitkan kening nya. tapi tanda tanya di benak nya langsung hilang begitu saja melihat ketiga-kakak nya di belakang gadis itu. tatapan jun pada gadis ini menjelaskan semua nya. 'pantas saja...'

"sam ? ada apa ?" tanya jayden.

"dia bikin masalah lagi sama lo ?" tanya jun dingin.

sam menggeleng cepat. "nggak, malah gw yang seharusnya minta maaf sama dia. gw gk merhatiin jalan dan... seperti yang lo lihat...". aerin menatap pemuda itu terkejut. sam mengedipkan sebelah mata nya pada aerin, menyuruh nya untuk mengikuti alur. melihat itu aerin pun menunduk dan mengangguk pelan. jun hanya mengagguk-anggukkan kepala nya mengerti.

"cepetan ke ruang makan. ada yang mau ayah sampein katanya" sam mengangguk mendengar penuturan kakak keduanya itu. ketika ketiga pangeran itu sudah berlalu, aerin berbalik menghadap sam yang masih setia dengan senyuman hangat nya.

"maaf kan saya tuan muda..." ujar aerin.

"gak apa, santai aja. btw, lo pelayan pribadi baru kita ya ? Ratu kemarin bilang ke kita kalo bakal ada pelayan baru".

aerin mengangguk cepat. sam tertawa pelan. "omongan bang jun gk usah di pikirin ya. bang jun emang begitu orang nya, suka galak sama orang baru. tapi kalo udah kenal deket dia baik kok." ujar sam. senyuman itu masih belum luntur dari wajah nya. jujur, aerin agak tersipu di senyumin begitu.

"SAM !!"

seseorang datang dari belakang mereka dengan nafas yang agak tersengal. "gw cariin lo ke kamar, ke dapur, ke ruang makan, ternyata lo malah sibuk modus !!". "kata siapa gw modus, dan lagi pula. salah sendiri bangun ngaret. kan jadi gw tinggal". pemuda itu pun memukul lengan sam tak terima.

"selamat pagi tuan muda kyle" ujar aerin, seperti biasa, ia kembali membungkuk.

Kyle Richard blackwood, pangeran dengan predikat paling cerdas seantero kerajaan. itu terbukti, karena saat ini pun pemuda itu tengah menenteng sebuah buku tebal astronomi di tangan kanan nya.

kyle menatap aerin dengan seksama. "lo pelayan baru ya ? gw gk pernah liat lo sebelumnya". "pelayan pribadi baru kita. yang kemarin ratu bilangin waktu jamuan makan malam." kyle nampak sumringah.

"ini ? pelayan baru ? lo terlalu cantik buat jadi pelayan. jadi ratu gw mau gk ?"

kyle mengecup ringan tangan aerin yang di genggam nya, membuat aerin membeku karena terlalu terkejut. tangan sam sudah melayang hendak mendarat di kepala sang abang tapi urung karena lonceng jam besar berbunyi nyaring, menandakan sudah pukul 7 tepat. oh sial, aerin belum membangunkan ketiga pangeran terakhir. aerin dengan cepat izin undur diri dari kedua pangeran itu dan berlari menuju kamar ketiga nya. sam dan kyle bahkan belum sempat berkata-kata tapi gadis itu sudah melesat meninggalkan mereka berdua.

aerin berlarian di lorong-lorong istana seperti orang kesetanan. ini hari pertama nya tapi dia sudah mengacau sana-sini. semoga para pangeran tidak benar-benar membunuh nya.

ia sudah berusaha berlari secepat yang ia bisa untuk sampai ke kamar para pangeran. ketika sampai di depan kamar mereka. ia menetralkan nafas nya sebelum mengetuk pelan pintu raksasa itu. satu kali, dua kali, sampai lima kali. masih tak ada jawaban.

baru saja ia hendak masuk ke dalam kamar mereka, seorang pelayan mencegah nya dan mengatakan bahwa para pangeran bungsu sudah keluar dari kamar sejak 10 menit yang lalu bersama kakak ke-empat mereka.

habis sudah aerin.

dengan cepat ia kembali melesat menuju ruang makan. dalam hati nya ia sudah merutuki dirinya sendiri dan memohon pada tuhan agar sang raja dan para pangeran tidak membunuh nya.

dan tentu saja, semua mata tertuju padanya saat ia sampai di ruang jamuan makan. raja, ratu dan para petinggi istana menatap nya penuh tanya, sedangkan para pangeran menatap nya dengan berbagai cara yang aerin yakini ia akan tinggal nama saja hari ini.

aerin sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian pun membungkukkan badannya, mamberi salam. "oh iya, boys. ini lah pelayan pribadi baru kalian yang ku ceritakan semalam. pasti kalian semua sudah bertemu dengan nya kan ?" tanya yang mulia ratu Rose.

mendengar itu aerin membungkukkan badan nya sekali lagi tanda hormat kepada seluruh orang yang ada di sana.

"gk perlu repot-repot. kita udah dewasa dan bisa ngatur diri sendiri. apakah yang mulia ratu tidak belajar dari kejadian sebelumnya. lagi pula dia kek nya se-type kek yang sebelumnya, jalang murahan."

"TRAVIS !! jaga bicara mu ! kata-kata mu sama sekali tak mecerminkan perilaku seorang pangeran terhormat"

Travis Antony blackwood, putra sekaligus pangeran ke-10 dari keluarga Blackwood itu mendengus sembari tersenyum miring. aerin merinding di tatap dengan senyuman itu. ia pun tak lupa bahwa pangeran yang baru saja melakukan eye contact dengan nya itu adalah orang yang dengan bengis nya memenggal kepala pelayan sebelumnya.

ia tak ingin berakhir seperti itu juga. tapi kesalahan nya hari ini membuat nya seolah selangkah lebih dekat dengan ajal. apalagi tatapan beberapa pangeran, ugh..., ia ingin pergi dari ruangan itu secepat mungkin.

jamuan pagi itu tetap berjalan dengan penuh keheningan dan jelas, aerin dimarahi habis-habisan oleh sang kepala pelayan karena kelalaian nya dalam tugas pertama nya.

setelah mengucapkan beribu kata maaf dan seratus kata-kata wejangan, gadis itu berjalan menuju perpustakaan istana. tugas selanjutnya adalah menemani para pangeran mengikuti kelas administrasi di sana. tidak semuanya, hanya 4 pangeran tertua yang mengikuti nya. karena ini adalah pelajaran yang wajib di dapatkan oleh seluruh penerus kerajaan yang artinya seluruh pangeran mendapatkan pelajaran yang sama.

aerin mengikuti para pangeran sulung itu di belakang, istilah nya mengekori mereka.

wajah nya terus menunduk tak berani mengangkatnya barang sesenti pun. "apa sepatu mu terlalu bagus sampai kau tak mau melihat ke arah lain ?". aerin mengangkat wajah nya mendengar kata-kata itu. disamping nya, jayden, pemuda itu sudah mensejajarkan jalannya dengan sang gadis. tapi aerin malah mengambil beberapa langkah mundur untuk menjaga jarak nya dengan sang pangeran.

"t-tidak tuan muda"

"kalau begitu angkat wajah mu, dunia ini terlalu indah untuk kau lewatkan". aerin menggeleng.

"bagus lah kalau begitu, artinya dia tau aturan kalau derajat nya dengan kita itu berbeda." kata jun tanpa menoleh sedikit pun ke ara mereka.

"ku maafkan kesalahan mu karena tidak melakukan tugas mu dengan baik pagi ini." sambung jun.

"terimaka-"

"selanjutnya aku tak akan segan-segan melempar mu ke kandang bonbon".

kening aerin menyerengit mendengar nama yang asing di telinga nya. "itu macan david" ujar jayden. aerin sontak melotot dan dengan cepat kembali merendahkan pandangan nya.

"kok bonbon gw kena sih !" sungut david tak terima ketika kucing kesayangan nya di singgung.

"lagian lu sih, pengen doang, giliran ngerawat kagak mau. mumpung ada daging gratis kenapa nggak ?"

'uwaaaakhh jangan lempar aku' batin aerin.

mereka telah sampai di perpustakaan istana. pintu raksasa itu terbuka menampakkan surga buku paling besar di seluruh kerajaan. aerin agak kesulitan menyusul para tuan muda nya karena langkah kaki nya yang kecil jika dibadingkan dengan langkah kaki mereka yang lebar.

seorang wanita tengah duduk di atas meja yang nanti nya akan digunakan oleh para pangeran. high heels hitam, rok mini 5cm diatas lutut, rambut yang digerai dan make up yang di buat se-menor mungkin. belum lagi 3 kancing kemeja nya yang sengaja tidak di kancingkan, jelas-jelas itu bukanlah pakaian untuk mengajar.

"siapa kau ? bagaimana kau bisa masuk kemari ?" tanya danny

jayden dan david menatap aerin meminta penjelasan, gadis itu menggeleng cepat. sorot matanya mengatakan bahwa wanita minim pakaian yang ada di depan mereka ini bukanlah guru yang di jadwalkan untuk mengajar mereka.

"aku adalah guru pengganti mr. jackson. beliau sedang di rawat karena terkena influenza. err... yang mulia..." wanita itu menjilat bibir sensual.

"perkenalkan nama ku charlotte evania goldsmith. kalian bisa memanggilku...miss charlotte~"

okeh, dia terverifikasi seorang wanita malam.

david sudah mundur selangkah kala wanita itu mendekat ke arah kembaran nya. berbeda dengan david yang menjauh, jun malah tertawa miring sambil balas menatap wanita itu dengan tatapan menggoda nya.

ketika tangan nya terlihat terulur untuk mengusap pipinya, wanita itu memejamkan matanya menanti tangan kekar sang pangeran.

"mari kita mulai pelajarannya miss..."

jun melenggang pergi dari tempatnya semula diikuti para saudara nya, meninggalkan miss charlotte mematung dengan dada membusung memamerkan belahan dadanya yang tak dihiraukan oleh mereka semua. wanita itu menatap tak percaya ke arah para pemuda itu sebelum akhirnya mendengus kesal sambil menghentakkan kaki nya pelan.

pelajaran itu sama sekali tak berjalan lancar. miss charlotte terlihat beberapa kali membusungkan dada atau bokong besar nya saat menjelaskan di papan tulis. para pangeran pun melihat nya dengan acuh, namun tidak dengan david.

pemuda itu sama sekali tidak memperhatikan. ia malah sibuk menggambar acak di buku tulisnya.

aerin melihat pemuda itu tengah asyik menggambar seekor dinosaurus di buku nya dengan kepala nya yang dimiringkan seiring dengan posisi gambar nya. dengan sedikit keberanian aerin menepuk pundak tuan muda nya. "tuan muda, kenapa tidak memperhatikan penjelasan miss charlotte ?" bisiknya.

bibir david mengerucut lucu. "di depan papan tulis nya ada annabelle. gw takut liatnya"

aerin menahan tawa nya kala tuan muda nya menyebut miss charlotte dengan sebutan 'annabelle'. meskipun begitu, tuan muda nya tetap tak bisa melewatkan pelajaran ini. ia celingukkan mencari solusi agar tuan muda nya tetap mengikuti pelajaran nya meskipun tanpa memandang ke papan tulis.

akhirnya aerin pun menggeret kursi dan duduk di samping david. ia mengambil pensil dan selembar kertas kosong. "saya catatkan ya tuan, silahkan pelajari nanti setelah kelas berakhir. saya akan meminta tuan muda jayden untuk membantu anda". david memandang tak percaya gadis yang tengah serius dengan lembaran kertas itu. "mohon di pelajari ya tuan, karena ini sangat penting untuk anda" ujar aerin tanpa mengalihkan pandangan nya.

david lantas tersenyum dan mengangguk cepat mengiyakan perkataan gadis itu.

"gw juga ya rin, lama-lama gedek gw liat mak lampir mondar-mandir" bisik jayden.

lantas david memukulkan buku tulisnya ke kepala kembarannya itu dengan kesal. "ikut-ikut aja lo ! aerin kagak nawarin lu kali !"

"inget, dia pelayan gw juga. jadi gw juga berhak merintah dia"

dua pangeran kembar itu sontak beradu argumen. namun sedetik kemudian mereka seketika terdiam kala miss. charlotte berjalan mendekati si sulung yang tengah mencatat materi di meja nya. dengan langkah yang di buat se-seksi mungkin miss. charlotte duduk di atas meja tepat di depan danny.

ia membelai buku tulis sang putra mahkota dengan kuku-kuku palsu panjang nya, berusaha menarik perhatian sang pangeran. danny tersenyum meremehkan. ia sandarkan punggung nya pada kursi dan menatap sang guru intens di sertai senyuman.

"apa yang kau lakukan miss ?" tanya danny.

"memperhatikan murid ku, apakah ia mencatat materi nya dengan benar atau...tidak...."

wanita itu berganti posisi. ia meletakkan kedua buah dada nya ke atas meja seolah menyuguhkan nya ke arah danny. "kau tau ? sedari tadi aku sudah menahan diri ku. tapi kali ini tidak lagi."

"lalu apa yang kau tunggu ? sentuh aku yang mulia..." wanita itu semakin lebar membuka kemeja nya hingga menampakkan bra merah menyala yang dipakai nya.

"gk... makasih, tapi kek nya yang lain mau sama lo"

belum sedetik danny mengucapkan kalimat itu. sebuah pensil menancap tepat di pundak miss. charlotte. pelakunya adalah jun. pemuda itu mencabut pensil runcing nya, membiarkan darah wanita itu merembes ke kemeja putih nya.

danny keluar dari bangku nya dan menghampiri sang guru yang terduduk menahan sakit. "kek nya bonbon bakal makan enak hari ini vid. makasih karena udah sukarela nyerahin diri"

"sebelum itu biarkan aku merasakan bibir mu itu yang mulia..."

secepat kilat charlotte menarik tengkuk danny dan mencium nya kasar. pemuda itu menjambak rambut charlotte untuk memisahkan bibir mereka. ia banting wanita itu ke lantai dan menembak nya dengan dessert eagle yang tersimpan elok di saku jas nya.

teriakan charlotte menggema di ruangan itu, tapi tak berlangsung lama karena jun sudah mengayunkan sebilah pedang yang memutuskan antara kepala dan badan charlotte. seketika darah mengotori lantai perpustakaan itu. danny memasukkan kembali pistol mahal nya ke dalam jas dan jun yang masih setia menggenggam pedang yang ia gunakan untuk memenggal sang guru.

aerin gemetar ketakutan. wajah nya tadi langsung di tutupi dengan buku tulis oleh david begitu danny menikam wanita jalang itu. jeritan charlotte yang terdengar memilukan membuat tubuh nya gemetar hebat. tak terasa ia tengah menggenggam erat tangan sang pangeran untuk menyalurkan rasa takut nya.

"aerin" panggil david.

"y-ya tuan ?"

"lo masih kuat jalan kan ?" aerin mengangguk.

"ayo kita keluar dari sini. tapi jangan liat ke bawah, lurus ke depan aja. oke ?" suara david yang menggemaskan mengusir sedikit rasa takut aerin. dengan perlahan mereka berjalan keluar dari perpustakaan. aerin berusaha untuk menjalankan perintah sang tuan muda untuk tidak melihat kebawah.

mata nya melebar, tangan nya gemetar hebat, dada nya seketika sesak seolah ribuan oksigen yang ia hirup tak cukup di paru-paru nya.







ia meliat tangan miss. charlotte yang sudah memucat di atas genangan darahnya sendiri.









2105 kata

TEU-HIII !!!

klo apdet jam segini rame gk ya ?

ini tuh latar nya kek kerajaan era modern ya. jadi udah ada teknologikek pistol, mobi dan lain-lain nanti.

ya kek kerajaan inggris lah.

jangan bosan nungguin next chapter nya~

anyway, jangan lupa VOTE dan COMMENT ya !!

biar aku semangat terus buat nuis nya ~~

TEU-BAAA !!!

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: AzTruyen.Top