๐Ÿ.| ๐ฎ๐ง๐ž๐ฑ๐ฉ๐ž๐œ๐ญ๐ž๐ ๐ฐ๐ž๐ฅ๐œ๐จ๐ฆ๐ž

mentari masih belum muncul tapi aerin sudah lebih dulu bangun mendaului sang matahari. ia menatap penampilan nya di cermin. "ok sudah rapi"

ia meraih kertas-kertas yang ada di nakas. itu adalah beberapa catatan dan jadwal para pangeran setiap hari nya. aerin menggelengkan kepala nya ketika melihat jadwal mereka yang begitu padat. ia menutup pintu kamar nya diringi helaan napas pelan.

"hari pertama, halaman pertama" ujar nya. kaki nya pun melangkah mantap menuju kamar para pangeran. tugas pertama nya : membangunkan para pangeran.

ia melirik sekali lagi kertas yang berisi denah kamar mereka, memastikan jika yang ada di hadapannya adalah kamar sang putra mahkota. pangeran Danny. ia mengetuk pelan pintu raksasa itu. sekali, dua kali, tak ada jawaban. aerin semakin gugup kala tak mendengar sahutan sama sekali dari dalam. ia menatap para penjaga yang berjaga di depan pintu kamar pangeran utnuk meminta bantuan.

mereka bahkan tak menatap balik aerin.

aerin menghela napas, berusaha untuk tetap tenang. ia mengetuk sekali lagi pintu besar itu namun kali ini lebi keras. tak disangka, seseorang menyembul dari dalam sana yang membuat aerin terkejut setengah mati. ia menepuk-nepuk dada nya untuk mentralkan detak jantung nya.

"siapa kau ?' tanya pemuda itu dengan tatapan tajam.

aerin menatap pemuda itu dengan seksama. sebuah jas hitam lengkap dengan dasi nya pun sudah melekat rapi d badan pemuda itu. pin emas dengan berlia yang bersinar itu lah yang menyadarkan gadis itu siapa yang berdiri di hadapannya.

'PANGERAN DANNY !'

"hei, aku bertanya padamu" ucap pangeran danny.

aerin sontak membungkukkan badannya, memberi hormat untuk sang pangeran. saking gugup nya gadis itu sampai menjatuhkan kertas-kertas berisi catatan para pangeran. kedua nya lantas terkejut. gadis itu dengan cepat mengumpulkan kembali kertas-kertas nya. 'habis lah aku...' batin nya. saat merapikan kertas-kertas nya, aerin melihat tangan seseorang yang ikut membantu nya.

tangan pangeran danny.

oke, jantung nya tak aman. aerin segera membereskan kekacauan yang telah di buat nya. ia juga mengambil kertas dari tangan sang pangeran dengan wajah menunduk takut. "maaf pangeran..." cicit nya.

"tak apa, siapa kau ? aku tak pernah melihat mu di istana sebelumnya"

"saya pelayan baru yang mulia sekalian, dan ini... hari pertama saya bekerja"

danny membelalakkan matanya ketika mendengar penuturan gadis itu. ia memperhatikan gadis yang ada di depan nya dari ujung kaki sampai ujung kepala. sudah lama sekali ketika ia dan saudara-saudara nya mendapatkan seorang pelayan pribadi. ya, setidaknya setelah salah satu adiknya menebas kepala pelayan pribadi terakhir mereka.

aerin ingin beranjak dari sana karena ia masih harus membangunkan para pangeran yang lain "t-tuan muda-". "kau ingin membangun kan jun kan ?". aerin terkejut, namun ia dengan cepat mengangguk.

danny tersenyum tipis. ia menunjuk sebuah kamar yang tepat berada di samping kamar nya . "dia sekarang pasti masih tidur dengan nyenyak nya. siram saja dia dengan air jika ia tak kunjung bangun. ngomong-ngomong apa jadwal kami pagi ini". aerin dengan sedikit tergesa membuka lembaran kertas yang ada di tangan nya. "hanya jamuan dengan yang mulia raja dan ratu, yang mulia. kemudian akan ada kelas administrasi saat pukul 10"

danny mengangguk-angguk kecil hingga rambut nya ikut bergerak mengikuti anggukan nya. "lanjutkan tugas mu" ujar danny. aerin pun mengangguk dan berlalu dari hadapan sang putra makota.

danny memperhatikan langkah kecil gadis itu yang menuju kamar saudara nya. ia menatap intens gadis itu. namun ia tak ambil pusing terlalu lama. ia langkah kan kaki nya menuju ruang makan istana.

kembali ke aerin. gadis itu kini ada di depan kamar sang putra kedua. rasa percaya diri nya naik. melihat respon sang putra mahkota yang cukup ramah , ia yakin bahwa saudara nya kali ini juga tak berbeda jauh dengan kakak nya. ia mengetuk pintu itu. sekali, dua kali, bahkan tiga kali. tapi nihil, tak ada jawaban sama sekali.

ia mencoba menunggu beberapa menit, tapi masih tak ada jawaban. ia melirik jam saku yang ada di tangan nya. waktu terus berjalan, dan ia harus membangun kan para pangeran yang lain. mau tak mau, ia harus masuk ke dalam.

dengan ragu, ia putar kenop pintu kamar sang pangeran. keadaan kamar yang gelap gulita langsung menyapa gadis itu. mata nya berusaha menemukan sang pangeran. di sebuah kasur king size yang ada di tengah ruangan. ada sebuah buntelan selimut yang cukup besar. disana pangeran jun terlihat tertidur pulas terbalut selimut merah nya.

"Tuan muda..., bangun..."

merasa ada yang mengusik nya. kedua mata pemuda itu terbuka. aerin melihat itu pun tersenyum ramah. namun sebuah kejadian tak terduga malah terjadi padanya.

pangeran jun dengan secepat kilat mencekik aerin. tubuh kecil nya di angkat ke udara dengan hanya satu tangan saja. kilatan amarah yang teramat sangat terlihat dari sorot mata sang pangeran. "T-tuan-tuan m-uda..." ucap aerin terbata. ia tak bisa bernapas. cekikan nya terlalu kuat.

"siapa lo ? BERANI-BERANI NYA LO MASUK KE KAMAR GUE !!" suara jun menggelegar di seluruh penjuru kamar.

aerin bahkan tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjelaskan. kaki nya menendang-nendang udara, berharap cekikan nya terlepas.

"SIAPA LO ?! LO MAU NGELECEHIN GUE YA ! DASAR JALANG !"

"jun !"

jun menengok ke ambang pintu. disana ada seseorang yang masih mengenakan pakaian tidur nya dan rambut yang berantakan. "lo ngapain ?!".

"dia berusaha ngelecehin gue ! emang jalang kurang belaian !"

"lepasin dulu dia jun !"

"nggak ! gue habisi aja dia sekarang juga !"

"JUN !"

jun menatap tajam pemuda itu dan meleparkan aerin dengan kasar ke lantai. gadis itu sontak meraup oksigen banyak-banyak. ia memegang leher nya yang tercekik tadi. air mata nya luruh, ia kira ia akan mati saat ini juga. di tengah tangis nya pemuda itu datang mendekat kepada nya dan berlutut di hadapan nya.

tatapan nya yang tajam dan lembut dalam satu waktu itu seolah menghipnotis aerin untuk tak memalingkan pandangannya.

"siapa kau ? apa yang kau lakukan disini ??"

Aerin memutar tubuh nya agar berhadapan dengan sosok yang ia yakini sebagai salah satu pangeran.

"S-saya adalah p-pelayan pribadi baru tuan muda sekalian. Saya baru saja bekerja hari ini...." Ucap aerin terbata masih diiringi isak tangis. Sungguh kejadian tadi masih membuat nya shock.

Pangeran yang bernama jayden itu menganggukkan kepala nya. Ia pun menatap saudara nya, jun.

"Liat jun ? Dia bukan orang jahat..."

"Lo lupa sama pelayan terakhir kita ? Dia hampir ngelecehin john. Untung travis dateng tepat waktu dan nebas kepala nya" ujar jun kemudian berlalu menuju kamar mandi.

Jayden menghela napas melihat saudara kembar tak identiknya itu. Kemudian tatapan nya beralih ke arah aerin yang masih terisak.

"Maafin jun ya, dia memang pembawaan nya kasar. Tapi dia sebenarnya gk begitu kok"

Aerin mengangguk walau masih sedikit terisak. Jayden memungut kertas-kertas yang ada di lantai. "Sebaiknya lo bangunin michael, arthur sama kevin dulu. Urusan david biar gw yg urus" ujar nya.

Aerin mengangguk. Setelah pamit ia berlalu menuju kamar pangeran kelima.

Aerin terkejut kala menemukan pintu kamar yang agak terbuka sedikit. Ia mengintip dari celah pintu untuk memeriksa keadaan di dalam. Tak ada tanda-tanda sang pangeran disana.

"Tuan muda michael ??" Aerin memanggil-manggil sang pangeran sambil membuka pintu kamar nya sedikit.

Wow, kamar nya yang begitu rapi untuk ukuran seorang pangeran. Bahkan kasur nya pun tertata seolah tidak ada tidur di sana semalam.

"Maaf, anda siapa ?"

Aerin terperanjat kaget ketika sebuah sura menyapa nya. Di sana, michael berdiri di dekat nya dengan handuk yang melingkar di leher nya serta rambut yang basah. Seperti nya ia habis mandi.

Aerin mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak nya. Gadis itu menunduk "maaf sudah lancang masuk ke dalam kamar anda tuan muda"

"Gapapa, tapi..., Lo siapa ?"

"Saya adalah pelayan pribadi tuan muda sekalian" ujar aerin sambil membungkuk hormat.

"Sebentar lagi gw siap. Mending lu bangunin saudara gw yang lain" ujar michael. Aerin mengangguk mengiyakan. Ia pun keluar dari kamar sang pangeran dan menuju kamar selanjutnya.

Kamar nya yang terlihat gelap gulita dari celah pintu membuat jantung aerin kembali terpacu mengingat reaksi pangeran jun tadi. Namun ia harus membangun kan mereka.

"Iya~ sebentar~~"

Sahutan itu terdengar ketika aerin mengetuk kamar itu untuk yang kedua kali nya. Dari dalam sana, muncul seorang pemuda dengan rambut acak-acakan dan piyama singa.

"Eoh ? Kau siapa ?" Tanya nya setengah sadar.

"Aku pelayan pribadi anda yang baru tuan muda. Saya ingin membangun kan anda karena jamuan sarapan akan segera di mulai"

Pemuda itu hanya mengangguk-angguk an kepala nya lucu. "Tunggu sebentar ya..., Arthurrrr ayo bangoonnn !!!"

"Masih pagi vinn..."

"Masih pagi gigi lo meledak. Liat noh, matahari aja bangun nga lebih cepet dari pada lu"

Terdengar sahut-sahutan dari dalam sana. Aerin mencoba melongok ke dalam sana namun pemuda bernama kevin itu kembali memunculkan kepala nya di ambang pintu.

"Kita bakal kesana, thanks udah bangunin kita err...."

"Nama saya aerin tuan muda"

"Thanks aerin ! Lo bisa lanjutin tugas lu"

Aerin pun mengangguk mengiyakan dan berlalu dari sana.

Kamar para pangeran yang tersisa ada di lantai 4. Ia harus menaiki tangga untuk bisa sampai kesana. Ia berlari di sepanjang lorong istana karena harus mengejar waktu.

"Sisa 5 orang lagi..." Gumam aerin di sela lari nya.

Saat hendak berbelok, ia tak sengaja menabrak seseorang. Aerin tersungkur ke tanah begitupula orang itu. Ia mengusap pantat nya yang sakit karena harus mencium tanah.

"Lo gapapa ? Maafin gw"

Aerin menatap uluran tangan pemuda itu hendak menerima nya. Namun ia urung kan. Dengan cepat ia bangkit dan membungkuk sedalam-dalamnya.

"Maaf kan saya tuan muda sam...."



1527 kata

TEU-HI !!!!

Anjayy update double nih~
Lanjut gk nih ?

Ini tuh konsep nya kek kerajaan modern gitu ya. Jadi udah ada istilah lo-gw atau barang-barang elektronik lainnya nanti kek handphone, motor, pistol dan lain-lain.

Jangan lupa tiggalin jejak ya~
Karena vote dan comment kalian itu bikin aku makin semangat buat lanjutin book ini~~

See you next chapterr

TEU-BAAA !!!

Bแบกn ฤ‘ang ฤ‘แปc truyแป‡n trรชn: AzTruyen.Top